2
▹ Akne vulgaris (AV) suatu penyakit peradangan kronik
dari unit pilosebaseus yang disertai penyumbatan dan
penimbunan bahan keratin.
▹ Hampir setiap orang pernah mengalami Akne vulgaris dan
biasanya dimulai ketika pubertas, dari survey di kawasan
Asia Tenggara terdapat 40-80% kasus AV sedangkan
menurut catatan studi dermatologi kosmetika Indonesia
menunjukan yaitu 60% penderita akne vulgaris pada tahun
2006, 80% terjadi pada tahun 2007 dan 90% pada tahun 2009.
▹ Prevelansi tertinggi yaitu pada umur 14-17 tahun.
Rimadhani M. Pengaruh Hormon terhadap Akne Vulgaris ( Hormone Influence in Acne Vulgaris ). BIKKK -
Berk Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin - Period Dermatology Venereol. 2015;27(6):218-224. 3
▹ Kualitas hidup individu dapat mengalami gangguan
secara emosional, sosial, dan psikologis akibat akne
vulgaris.
▹ Kurangnya kepercayaan diri karena malu akan
penampilan, terjejasnya interaksi sosial, dan depresi
adalah efek yang dapat ditimbulkan oleh akne
vulgaris.
Mahayati N dkk. Profil Gangguan Kualitas Hidup Akibat Akne Vulgaris. E-Jurnal Med. 2018;7(8):1-5.
4
2
TINJAUAN
PUSTAKA
5
DEFINISI ▹ Acne vulgaris gangguan unit pilosebaceous
yang terlihat terutama pada remaja.
▹ Akne muncul dengan lesi pleomorfik, yang
terdiri dari komedo, papula, pustula, dan nodul
dengan berbagai tingkat dan keparahan.
▹ Sementara itu akne vulgaris bisa sembuh
sendiri, gejala sisa bisa seumur hidup, dengan
bekas luka berlubang.
Goldsmith L, Katz S. Fitzpatrick’s Dermatology In General Medicine. 8 Volume 2. New York: The McGraw-Hill
Companies; 2012. 6
EPIDEMIOLOGI
Riwayat
Genetik Hormonal Stres
menstruasi
Faktor
Kosmetik Makanan Pekerjaan
infeksi
Patogenesis
Kolonisasi
Hiperproliferasi
Produksi sebum Propionibacterium Proses inflamasi
folikel pilosebasea
acnes
Bernadette I dkk. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. 7th ed. (Linuwih S, ed.). Jakarta: Badan Penerbit Fakultas
Kedokteran UI; 2015.
9
Patogenesis Akne
10
Goldsmith L, Katz S. Fitzpatrick’s Dermatology In General Medicine. 8 Volume 2. New York: The McGraw-Hill Companies; 2012.
Akne berat
> 5 kista, atau
komedo > 100, atau
Akne sedang total lesi inflamasi >
20- 100 komedo, 50,
atau atau total lesi> I25
Akne ringan:
< 20 komedo , atau 15-50 lesi inflamasi
< 15 lesi inflamasi atau
atau total lesi 30-125
total lesi < 30;
Efloresensi akne berupa : komedo hitam (terbuka) dan putih (tertutup), papul, pustule,
nodus, kista, jaringan parut, perubahan pigmentasi.
Komedo terbuka (black head) dan tertutup (white head) merupakan lesi non-inflamasi.
Papul, pustule, nodus dan kista merupakan lesi inflamasi.
Bernadette I dkk. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. 7th ed. (Linuwih S, ed.). Jakarta: Badan
Penerbit Fakultas Kedokteran UI; 2015. 12
A. komedo tertutup; B. Komedo terbuka; C. Papul; D. Nodul
13
Goldsmith L, Katz S. Fitzpatrick’s Dermatology In General Medicine. 8 Volume 2. New York: The McGraw-Hill Companies; 2012.
Akne Ringan Akne Sedang
Goldsmith L, Katz S. Fitzpatrick’s Dermatology In General Medicine. 8 Volume 2. New York: The McGraw-
Hill Companies; 2012.
14
Akne Berat Akne Sangat Berat
• Goldsmith L, Katz S. Fitzpatrick’s Dermatology In General Medicine. 8 Volume 2. New York: The McGraw-Hill Companies; 2012.
• Thiboutot DM, Dréno B, Abanmi A, et al. Practical management of acne for clinicians: An international consensus from the
Global Alliance to Improve Outcomes in Acne. J Am Acad Dermatol. 2018;78(2): 15
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan
histopatologis
Pemeriksaan
Ekskohleasi
Mikrobiologi
Komedo
Kulit
Pem.
penunjang
Wasitaatmadja S. Akne. 1st ed. (Wasitaatmadja S, ed.). Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran UI;
2018. 16
DIAGNOSIS BANDING
Tatalaksana umum
Mencuci wajah 2x sehari
• Prasad SB. Acne vulgaris : A Review On Pathophysiology and Treatment. Asian J Pharm Clin Res. 2016;9(4).
• Fox L, Csongradi C, Aucamp M, Plessis J, Gerber M. Treatment Modalities for Acne. Molecules. 2016:1-20.
18
doi:10.3390/molecules21081063
Tabel 1. Algoritme Tatalaksana Akne
89,526,124
topikal+ retinoid topikal retinoid topikal
Antimikroba +/- BPO +/- BPO
topikal
Alternatif Alt. retinoid Alt. Alt . Isotretinoin oral Antibiotik oral
topikal atau agenantimikrob Antibiotikoral + atau Alt. dosis tinggi +
Azelaic acid* a topikal + Alt. Alt. retinoid Antibiotik oral + retinoid topikal
atau asam retinoid topikal topikal +/- BPO Alt. Retinoid + BPO
salisilat atau Azelaic topikal+/- BPO
acid* / azelaic acid
19
Ringan Sedang Berat
89,526,124
Alternatif untuk Lihat pilihan Lihat pilihan Anti androgen Anti androgen Anti-androgen
perempuan pertama pertama oral + topical oral + topical oral dosis tinggi
retinoid / retinoid +/- + retinoid
azelaic acid Antibiotik oral topikal +/- Alt.
topical* +/- +/- Alt. Antimikroba
antimikroba antimikroba topikal
topikal
Bernadette I dkk. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. 7th ed. (Linuwih S, ed.). Jakarta: Badan Penerbit Fakultas
Kedokteran UI; 2015 20
Obat Topikal Terapi sistemik Tindakan
• Benzoil peroxide • Antibiotik oral • Ekstraksi komedo
• Asam azelaik • Hormonal • Peeling kimiawi
• Retinoid topikal • Anti androgen • Foto terapi dan
• Asam salisilat • Kontrasepsi fotodinamik
• Antibiotik topikal oral
• Glukokortikoid
• Retinoid oral
Bernadette I dkk. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. 7th ed. (Linuwih S, ed.). Jakarta: Badan Penerbit Fakultas
Kedokteran UI; 2015 21
• Semua tipe akne berpotensi meninggalkan sekuele.
KOMPLIKASI
• Hampir semua lesi akne akan meninggalkan makula
eritema yang bersifat sementara setelah lesi sembuh.
• Pada warna kulit yang lebih gelap, hiperpigmentasi post
inflamasi dapat bertahan berbulan-bulan setelah lesi acne
sembuh
• Dapat menyebabkan dampak psikologis. Dikatakan 30–
50% penderita akne mengalami gangguan psikiatrik
karena adanya akne.
Goldsmith L, Katz S. Fitzpatrick’s Dermatology In General Medicine. 8 Volume 2. New York: The McGraw-Hill
Companies; 2012. 22
PROGNOSIS ▹ Akne mungkin tidak mengancam jiwa tetapi
memiliki efek psikososial seumur hidup.
▹ Prognosis akne secara keseluruhan adalah baik.
Goldsmith L, Katz S. Fitzpatrick’s Dermatology In General Medicine. 8 Volume 2. New York: The McGraw-Hill
Companies; 2012. 23
3
KESIMPULAN
24
▹ Acne vulgaris (AV) adalah penyakit peradangan menahun unit
pilosebasea, ditandai dengan adanya komedo, papul, pustul, nodul,
dan jaringan parut.
▹ Tempat predileksi dari AV antara lain di muka, bahu, leher, dada,
punggung bagian atas dan lengan bagian atas.
▹ Akne vulgaris disebabkan oleh banyak faktor (multifaktorial) antara
lain faktor genetik, faktor bangsa ras, faktor makanan, faktor
kebersihan, faktor penggunaan kosmetik, faktor stress, faktor infeksi
dan faktor pekerjaan dll.
25
▹ Terjadinya akne vulgaris di pengaruhi oleh empat faktor yaitu
peningkatan prodiuksi sebum, hiperkeratinisasi duktus polisebasea,
infeksi dari mikobakterium dan proses inflamasi.
▹ Penegakan diagnosis penderita AV berdasarkan klinis dan
pemeriksaan fisik. Keparahan derajat AV di tentukan berdasarkan
jumlah dan bentuk lesinya, yang dibagi menjadi derajat ringan, sedang
dan berat.
▹ Tatalaksana untuk AV diberikan sesuai dengan derajat keparahannya.
Edukasi pasien dan pemahaman mengenai dasar terapi diperlukan
untuk mencegah komplikasi dan menjamin keberhasilan terapi acne
vulgaris.
26
27