Anda di halaman 1dari 27

AKNE VULGARIS

Nur Zamzam Azizah


111 2018 2048

Pembimbing: dr. Harfiah,Sp.KK, M.Kes


1
PENDAHULUAN

2
▹ Akne vulgaris (AV)  suatu penyakit peradangan kronik
dari unit pilosebaseus yang disertai penyumbatan dan
penimbunan bahan keratin.
▹ Hampir setiap orang pernah mengalami Akne vulgaris dan
biasanya dimulai ketika pubertas, dari survey di kawasan
Asia Tenggara terdapat 40-80% kasus AV sedangkan
menurut catatan studi dermatologi kosmetika Indonesia
menunjukan yaitu 60% penderita akne vulgaris pada tahun
2006, 80% terjadi pada tahun 2007 dan 90% pada tahun 2009.
▹ Prevelansi tertinggi yaitu pada umur 14-17 tahun.

Rimadhani M. Pengaruh Hormon terhadap Akne Vulgaris ( Hormone Influence in Acne Vulgaris ). BIKKK -
Berk Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin - Period Dermatology Venereol. 2015;27(6):218-224. 3
▹ Kualitas hidup individu dapat mengalami gangguan
secara emosional, sosial, dan psikologis akibat akne
vulgaris.
▹ Kurangnya kepercayaan diri karena malu akan
penampilan, terjejasnya interaksi sosial, dan depresi
adalah efek yang dapat ditimbulkan oleh akne
vulgaris.

Mahayati N dkk. Profil Gangguan Kualitas Hidup Akibat Akne Vulgaris. E-Jurnal Med. 2018;7(8):1-5.
4
2
TINJAUAN
PUSTAKA

5
DEFINISI ▹ Acne vulgaris  gangguan unit pilosebaceous
yang terlihat terutama pada remaja.
▹ Akne muncul dengan lesi pleomorfik, yang
terdiri dari komedo, papula, pustula, dan nodul
dengan berbagai tingkat dan keparahan.
▹ Sementara itu akne vulgaris bisa sembuh
sendiri, gejala sisa bisa seumur hidup, dengan
bekas luka berlubang.

Goldsmith L, Katz S. Fitzpatrick’s Dermatology In General Medicine. 8 Volume 2. New York: The McGraw-Hill
Companies; 2012. 6
EPIDEMIOLOGI

• Penyakit kulit terbanyak remaja usia 15-18


tahun.
• Insidens AV umumnya dimulai pada
pubertas. Mengenai hampir semua remaja
usia 13-19 tahun dengan pucak tingkat
keparahan pada 17-21 tahun.
• Hampir 85% populasi individu berusia 12-
25 tahun mengalami akne dengan berbagai
variasi. Sepuluh Besar Angka Kejadian Penyakit
• Hampir 20% dari mereka mengalami akne Berdasarkan Studi Global Burden of Disease.
vulgaris derajat sedang sampai berat dan
akan berlanjut hingga dewasa

Tuchayi SM, Makrantonaki E, Ganceviciene R, Dessinioti C, Feldman


Wasitaatmadja S. Akne. 1st ed. (Wasitaatmadja S, ed.). Jakarta: SR, Zouboulis CC. Acne vulgaris. Nat Publ Gr. 2015;(July 2016)
Badan Penerbit Fakultas Kedokteran UI; 2018. 7
ETIOLOGI

Riwayat
Genetik Hormonal Stres
menstruasi

Faktor
Kosmetik Makanan Pekerjaan
infeksi

• Afriyanti RN. Akne vulgaris pada remaja. J Major. 2015;4:102-109.


• Wasitaatmadja S. Akne. 1st ed. (Wasitaatmadja S, ed.). Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran UI;
2018. 8
PATOGENESIS

Patogenesis

Kolonisasi
Hiperproliferasi
Produksi sebum Propionibacterium Proses inflamasi
folikel pilosebasea
acnes

Bernadette I dkk. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. 7th ed. (Linuwih S, ed.). Jakarta: Badan Penerbit Fakultas
Kedokteran UI; 2015.
9
Patogenesis Akne
10
Goldsmith L, Katz S. Fitzpatrick’s Dermatology In General Medicine. 8 Volume 2. New York: The McGraw-Hill Companies; 2012.
Akne berat
> 5 kista, atau
komedo > 100, atau
Akne sedang total lesi inflamasi >
20- 100 komedo, 50,
atau atau total lesi> I25
Akne ringan:
< 20 komedo , atau 15-50 lesi inflamasi
< 15 lesi inflamasi atau
atau total lesi 30-125
total lesi < 30;

Combined Acne Severity Classification


11
Wasitaatmadja S. Akne. 1st ed. (Wasitaatmadja S, ed.). Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran UI; 2018.
GEJALA KLINS
Predileksi di wajah dan leher (99%), punggung (60%), dada (15%) serta bahu dan lengan
atas.

Kadang-kadang pasien mengeluh gatal dan nyeri.

Sebagian pasien merasa terganggu secara estetis. Kulit AV cenderung lebih


berminyak atau sebore.

Efloresensi akne berupa : komedo hitam (terbuka) dan putih (tertutup), papul, pustule,
nodus, kista, jaringan parut, perubahan pigmentasi.

Komedo terbuka (black head) dan tertutup (white head) merupakan lesi non-inflamasi.
Papul, pustule, nodus dan kista merupakan lesi inflamasi.

Bernadette I dkk. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. 7th ed. (Linuwih S, ed.). Jakarta: Badan
Penerbit Fakultas Kedokteran UI; 2015. 12
A. komedo tertutup; B. Komedo terbuka; C. Papul; D. Nodul
13
Goldsmith L, Katz S. Fitzpatrick’s Dermatology In General Medicine. 8 Volume 2. New York: The McGraw-Hill Companies; 2012.
Akne Ringan Akne Sedang

Goldsmith L, Katz S. Fitzpatrick’s Dermatology In General Medicine. 8 Volume 2. New York: The McGraw-
Hill Companies; 2012.
14
Akne Berat Akne Sangat Berat

• Goldsmith L, Katz S. Fitzpatrick’s Dermatology In General Medicine. 8 Volume 2. New York: The McGraw-Hill Companies; 2012.
• Thiboutot DM, Dréno B, Abanmi A, et al. Practical management of acne for clinicians: An international consensus from the
Global Alliance to Improve Outcomes in Acne. J Am Acad Dermatol. 2018;78(2): 15
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan
histopatologis

Pemeriksaan
Ekskohleasi
Mikrobiologi
Komedo
Kulit

Pem.
penunjang

Wasitaatmadja S. Akne. 1st ed. (Wasitaatmadja S, ed.). Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran UI;
2018. 16
DIAGNOSIS BANDING

ERUPSI ROSASEA TIPE DERMATITIS


AKNEIFORMIS PAPULOPUSTULAR PERIORAL
Disebabkan oleh obat Ditandai eritema Ditandai dengan
(kortikosteroid, INH, persisten pada sentral papula eritema,
barbiturat, dll). wajah disertai dengan vesikel, atau pustula
papula eritema dan dengan dasar eritema
Berupa erupsi papulo
pustule yang kadang- dan/atau skuama di
pustul mendadak
kadang disertai rasa daerah perioral,
tanpa adanya
panas ringan. perinasal, dan/atau
komedo dihampir
periokular, dengan
seluruh tubuh, dapat
distribusi biasanya
disertai demam.
simetris.
17
Tujuan utama dari perawatan akne adalah:
TATA Untuk mengontrol dan mengobati lesi yang ada,
LAKSANA Mencegah jaringan parut yang permanen,
Mempercepat penyembuhan dan untuk meminimalkan
morbiditas,
Mengurangi stres psikologis yang mempengaruhi
setidaknya beberapa dari penderita

Tatalaksana umum
Mencuci wajah 2x sehari

• Prasad SB. Acne vulgaris : A Review On Pathophysiology and Treatment. Asian J Pharm Clin Res. 2016;9(4).
• Fox L, Csongradi C, Aucamp M, Plessis J, Gerber M. Treatment Modalities for Acne. Molecules. 2016:1-20.
18
doi:10.3390/molecules21081063
Tabel 1. Algoritme Tatalaksana Akne

Ringan Sedang Berat


Pilihan Komedonal Papular/ Papular/ Nodular Nodular/
Pertama Pustular Pustular Conglobate
Retinoid topikal Retinoid Antibiotik oral + Antibiotik oral + Isotreinoin oral

89,526,124
topikal+ retinoid topikal retinoid topikal
Antimikroba +/- BPO +/- BPO
topikal
Alternatif Alt. retinoid Alt. Alt . Isotretinoin oral Antibiotik oral
topikal atau agenantimikrob Antibiotikoral + atau Alt. dosis tinggi +
Azelaic acid* a topikal + Alt. Alt. retinoid Antibiotik oral + retinoid topikal
atau asam retinoid topikal topikal +/- BPO Alt. Retinoid + BPO
salisilat atau Azelaic topikal+/- BPO
acid* / azelaic acid

19
Ringan Sedang Berat

Komedonal Papular/ Papular/ Nodular Nodular/


Pustular Pustular Conglobate

89,526,124
Alternatif untuk Lihat pilihan Lihat pilihan Anti androgen Anti androgen Anti-androgen
perempuan pertama pertama oral + topical oral + topical oral dosis tinggi
retinoid / retinoid +/- + retinoid
azelaic acid Antibiotik oral topikal +/- Alt.
topical* +/- +/- Alt. Antimikroba
antimikroba antimikroba topikal
topikal

Terapi Retinoid Topikal Retinoid Topikal +/- BPO


maintenans

Bernadette I dkk. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. 7th ed. (Linuwih S, ed.). Jakarta: Badan Penerbit Fakultas
Kedokteran UI; 2015 20
Obat Topikal Terapi sistemik Tindakan
• Benzoil peroxide • Antibiotik oral • Ekstraksi komedo
• Asam azelaik • Hormonal • Peeling kimiawi
• Retinoid topikal • Anti androgen • Foto terapi dan
• Asam salisilat • Kontrasepsi fotodinamik
• Antibiotik topikal oral
• Glukokortikoid
• Retinoid oral

Bernadette I dkk. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. 7th ed. (Linuwih S, ed.). Jakarta: Badan Penerbit Fakultas
Kedokteran UI; 2015 21
• Semua tipe akne berpotensi meninggalkan sekuele.

KOMPLIKASI
• Hampir semua lesi akne akan meninggalkan makula
eritema yang bersifat sementara setelah lesi sembuh.
• Pada warna kulit yang lebih gelap, hiperpigmentasi post
inflamasi dapat bertahan berbulan-bulan setelah lesi acne
sembuh
• Dapat menyebabkan dampak psikologis. Dikatakan 30–
50% penderita akne mengalami gangguan psikiatrik
karena adanya akne.

Goldsmith L, Katz S. Fitzpatrick’s Dermatology In General Medicine. 8 Volume 2. New York: The McGraw-Hill
Companies; 2012. 22
PROGNOSIS ▹ Akne mungkin tidak mengancam jiwa tetapi
memiliki efek psikososial seumur hidup.
▹ Prognosis akne secara keseluruhan adalah baik.

Goldsmith L, Katz S. Fitzpatrick’s Dermatology In General Medicine. 8 Volume 2. New York: The McGraw-Hill
Companies; 2012. 23
3
KESIMPULAN

24
▹ Acne vulgaris (AV) adalah penyakit peradangan menahun unit
pilosebasea, ditandai dengan adanya komedo, papul, pustul, nodul,
dan jaringan parut.
▹ Tempat predileksi dari AV antara lain di muka, bahu, leher, dada,
punggung bagian atas dan lengan bagian atas.
▹ Akne vulgaris disebabkan oleh banyak faktor (multifaktorial) antara
lain faktor genetik, faktor bangsa ras, faktor makanan, faktor
kebersihan, faktor penggunaan kosmetik, faktor stress, faktor infeksi
dan faktor pekerjaan dll.

25
▹ Terjadinya akne vulgaris di pengaruhi oleh empat faktor yaitu
peningkatan prodiuksi sebum, hiperkeratinisasi duktus polisebasea,
infeksi dari mikobakterium dan proses inflamasi.
▹ Penegakan diagnosis penderita AV berdasarkan klinis dan
pemeriksaan fisik. Keparahan derajat AV di tentukan berdasarkan
jumlah dan bentuk lesinya, yang dibagi menjadi derajat ringan, sedang
dan berat.
▹ Tatalaksana untuk AV diberikan sesuai dengan derajat keparahannya.
Edukasi pasien dan pemahaman mengenai dasar terapi diperlukan
untuk mencegah komplikasi dan menjamin keberhasilan terapi acne
vulgaris.

26
27

Anda mungkin juga menyukai