Anda di halaman 1dari 33

KERANGKA KERJA KONSEPTUAL

Kerangka Kerja Konseptual

 Kerangka kerja konseptual adalah


sebuah sistem koheren, yang terdiri atas tujuan dan
konsep fundamental di mana keduanya saling terkait,
kemudian dijadikan sebuah landasan dalam
menetapkan standar akuntansi yang mengadung unsur
konsistensi dan berperan dalam menentukan sifat,
fungsi, dan batasan-batasan yang terdapat dalam
akuntansi keuangan serta di dalam laporan keuangan
suatu perusahaan.
Kerangka konseptual diperlukan dalam:

1. Membangun serta menghubungkan antara badan


pembuat konsep dan tujuan.
2. Penyediaan kerangka kerja yang berperan dalam
pemecahan masalah-masalah yang praktis baru dan
yang muncul
3. Berperan dalam peningkatan pemahaman serta
keyakinan dari pengguna laporan keuangan mengenai
pelaporan keuangan itu sendiri
4. Menaikkan komparabilitas laporan keuangan
antarperusahaan
Kerangka Kerja Konseptual

Kerangka kerja terdiri dari tiga tingkat:

Tingkat Pertama = Tujuan Dasar


Tingkat Kedua = Karakteristik Kualitatif
dan Unsur-unsur Dasar
Tingkat Ketiga = Konsep-konsep
Pengakuan dan Pengukuran.
Tingkat Pertama: Tujuan Dasar

Pelaporan keuangan harus memberi informasi yang:


(a) berguna bagi investor, kreditor dan pemakai lain dalam
membuat investasi, kredit, dan keputusan lain yang
rasional.

(b) membantu investor, kreditor dan pemakai lain dalam


menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas
masa depan.
(c) menggambarkan sumber daya ekonomi perusahaan, klaim
terhadapnya, dan dampak dari transaksi, acara, dan
peristiwa yang mengubah sumber daya dan klaim
terhdapnya.
TUJUAN DASAR

 Tujuan dasar merupakan dasar/pondasi dari


kerangka kerja konseptual. Tujuan dasar ini
dimulai dengan melakukan fokus terhadap
informasi-informasi yang berguna bagi
investor dan kreditor dalam membuat
keputusan
Tingkat Kedua:
Pengambil Keputusan (Pemakai) dan Kemampuan Memahami

Sebuah perusahaan dapat menyajikan informasi yang sangat


relevan dan andal, namun informasi tersebut tak berguna bagi
mereka yang tidak memahaminya.

Agar informasi menjadi bermanfaat, maka diperlukan hubungan


antara pengguna dengan keputusan yang telah dibuat.
Keterkaitan ini, disebut sebagai kemampuan memahami
(understandability), yang didefinisikan sebagai kualitas dari
informasi yang kemudian akan memungkinkan pemakai informasi
merasakan signifikansi informasi yang ada.
Tingkat Kedua: Karakteristik Kualitatif

Kualitas Primer:
Relevansi – membuat perbedaan dalam keputusan.
Nilai prediktif (predictive value)
Nilai umpan balik (feedback value)
Ketepatan waktu (timeliness)

Reliabilitas
Dapat diverifikasi
Disajikan secara tepat
Netral – bebas dari kesalahan dan bias
Tingkat Kedua: Karakteristik Kualitatif

Kualitas Sekunder:
Komparabilitas –
Informasi yang diukur dan dilaporkan dengan cara
serupa untuk berbagai perusahaan dianggap comparable
(dapat dibandingkan).
Konsistensi
Ketika suatu perusahaan menerapkan perlakuan
akuntansi yang sama pada kejadian-kejadian serupa pada
berbagai periode.
Unsur-unsur Dasar
Terdapat sepululuh unsur-unsur dasar laporan, keuangan, yaitu:

 Aktiva
Aktiva atau biasa kita kenal sebagai asset merupakan sumber daya
di bidang ekonomi yang di masa mendatang diharapkan dapat
memberikan suatu manfaat bagi perusahaan.

 Kewajiban
Kewajiban merupakan suatu pengorbanan di bidang ekonomi yang
bisa saja terjadi di masa yang akan datang dan timbul dari suatu
kewajiban yang berjalan di dalam sebuah entitas.

 Ekuitas
Ekuitas merupakan pengurangan dari aktiva yang dikurangi dengan
kewajiban yang dimiliki oleh suatu entitas atau perusahaan.
Unsur-unsur Dasar
 Investasi oleh pemilik
Investasi oleh pemilik merupakan suatu kenaikan dari aktiva bersih
sebuah entitas yang timbul dari suatu transfer yang bernilai dari
entinitas lain kepada entitas tersebut yang berfungsi menaikan
kepentingan pemilik yang terdapat di dalamnya.

 Distribusi kepada pemilik/ Dividen


Jika sebuah perusahaan mendapatkan laba dari kegiatannya selama
sau periode, maka dapat dimungkinkan aka nada pembagian sebagia
dari laba tersebut kepada pemegang saham atau yang biasa dikenal
dengan dividen.

 Laba komprehensif
Perusahaan yang melakukan aktivitas sudah seharusnya
mendapatkan laba yang dikenal dengan sebutan laba komprehensif
perusahaan.
Unsur-unsur Dasar

 Pendapatan
Pendapatan merupakan suatu aliran arus masuk atau merupakan
peningkatan di bidang lannya atas aktiva dari sebuah perusahaan
atau juga merupakan pelunasan dari suatu kewajiban di dalam
suatu periode tertentu.

 Beban
Beban merupakan suatu aliran arus keluar atas terjadinya suatu
kewajiban dalam satu periode dari pengiriman maupun produksi
barang penyediaan jasa, maupun aktivitas lainnya di mana
merupakan kegiatan operasional utama dari sebuah entitas atau
perusahaan.
UNSUR-UNSUR

 Keuntungan
Keuntungan merupakan kenaikan dari suatu ekuitas bersih
entitas yang berasal dari transaksi peripheral dan
insidentil atau dari transaksi-transaksi lainnya.

 Kerugian.
Kerugian merupakan suatu penurunan ekuitas bersih dari
entitas yang disebabkan adanya transaksi peripheral dan
insidentil atau dari transaksi-transaksi yang lain.
Tingkat Ketiga: Asumsi

 Tingkat ketiga dari kerangka kerja konseptual terdiri


atas konsep-konsep yang digunakan dalam melaukan
impelentasi terhadap tujuan dasar yang berasal dari
tingkatan pertama. Konsep yang ada tersebut
memperjelas bagaimana unsur dan juga kejadian
keuangan haruslah diakui, diukur, serta dilakukan
pelaporan oleh perusahaan yang bersangkutan.
Tingkat Ketiga: Asumsi
Entitas Ekonomi
perusahaan menjaga aktivitasnya terpisah dari pemiliknya dan
bisnis lain.

Kelangsungan Hidup
perusahaan bertahan cukup lama untuk memenuhi tujuan dan
komitmennya.

Unit Moneter
uang adalah denominator umum.

Periodisitas
perusahaan dapat membagi kegiatan ekonominya ke dalam
periode-periode waktu.

Akrual Basis
TINGKAT KETIGA : Prinsip-prinsip Dasar Akuntansi

 Empat prinsip dasar akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi


ekonomi antara lain sebagai berikut :

1. Prinsip Pengukuran

Terdapat dua prinsip dalam prinsip pengukuran, antara lain:


 Historical cost
Historical cost yaitu prinsip yang menghitung dan melaporkan asset dan
utang berdasarkan harga/nilainya.
 Fair value
Fair value yaitu nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan, kewajiban
diselesaikan, atau instrumen ekuitas yang diberikan dapat dipertukarkan
antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk bertransaksi dalam
waktu yang relatif lama.

IASB telah memberikan pilihan agar perusahaan menggunakan fair value


dalam pengukuran asset maupun kewajiban.
2 Prinsip Pengakuan Pendapatan
Pendapatan harus diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomis masa
depanakan mengalir ke perusahaan dan pengukuran yang dapat
diandalkan dari jumlah pendapatan dimungkinkan.

3. Prinsip Pengakuan Beban

Arus keluar atau "pengurasan habis" aset dapat menimbulkan kewajiban


(atau kombinasi keduanya) selama periode sebagai akibat dari
memberikan atau menghasilkan barang dan atau penyerahan jasa.

4. Prinsip Pengungkapan Penuh

Memberikan informasi yang cukup penting untuk mempengaruhi penilaian


dan keputusan pengguna informasi.
ASUMSI PRINSIP KENDALA
1. Entitas ekonomi 1. Biaya historis 1. Biaya-manfaat
2. Kelangsungan 2. Pengakuan 2. Materialitas Tingkat
hidup pendapatan
3. Praktik industri ketiga
3. Unit moneter 3. Penandingan
4. Konservatisme
4. Periodisitas 4. Pengungkapan penuh

KARAKTERISTIK
KUALITATIF UNSUR-UNSUR
Relevansi Aktiva, Kewajiban, dan Ekuitas
Investasi oleh pemilik
Reliabilitas Distribusi kepada pemilik Tingkat kedua
Komparabilitas Laba komprehensif
Pendapatan dan Beban
Konsistensi Keuntungan dan Kerugian

TUJUAN
1. Berguna dalam
keputusan investasi
dan kredit
2. Berguna dalam Tingkat
menilai arus kas pertama
masa depan
3. Info sumber daya,
klaim terhadapnya
dan perubahannya
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Sistem Informasi Akuntansi

 Sistem informasi akuntansi (accounting information system)


adalah sistem pengumpulan data serta memroses data transaksi
juga melakuakan penyebaran informasi keuangan perusahaan
kepada pihak-pihak dinilai perusahaan mempunyai kepentingan
atas hal informasi keuangan tersebut.
 Faktor-faktor yang turut memengaruhi adanya
perbedaan sistem akuntansi dari satu perusahaan ke
perusahaan yang lain antara lain seperti
 sifat bisnis transaksi-transaksi yang terkait dengan
perusahaan,
 ukuran dari perusahaan,
 jumlah data yang harus ditangani oleh perusahaan,
 kebutuhan informasi dari manajemen perusahaan juga
pihak lain yang terkait dengan perusahaan.
SIA yang Baik dan Efektif

Mampu mendapatkan informasi, seperti:

a. Besarnya kas yang dimiliki perusahaan


b. Besar saldo utang yang dimiliki perusahaan
c. Banyaknya aset yang dimiliki perusahaan
d. Besarnya laba yang dihasilkan perusahaan
e. Esarnya dividen yang isa dibagikan kepada perusahaan
f. Kinerja operasional perusahaan
Persamaan Dasar Akuntansi
Assets = Liabilities + Owners’ Equity
Harta = Kewajiban/hutang + Modal pemilik

Sumber daya yang Hak Pemilik,


dimiliki mencerminkan
perusahaan besarnya andil yang
ditanamkan ke
Hak dari kreditur, yang perusahaan
merepresentasikan besarnya
pinjaman/debts perusahaan
Ringkasan Debet dan Kredit
Kewajiban

Saldo Saldo
Debet / Dr. Kredit / Kr.

Normal Normal
Debet Kredit Saldo Normal

Aktiva Chapter

Ekuitas
3-24

Debet / Dr. Kredit / Kr.


Debet / Dr. Kredit / Kr.

Saldo Normal
Saldo Normal

Chapter

Beban
3-23

Pendapatan
Chapter
3-25

Debet / Dr. Kredit / Kr.


Debet / Dr. Kredit / Kr.

Saldo Normal
Saldo Normal

Chapter
3-27 Chapter
3-26

LO 2 Explain double-entry rules.


Debet Kredit

Akun aset Meningkat (+) Menurun (-)

Akun Liabilitas Menurun (-) Meningkat (+)

Akun Ekuitas Menurun (-) Meningkat (+)

Akun Pendapatan Menurun (-) Meningkat (+)

Akun Beban Meningkat (+) Menurun (-)


Transaksi Bisnis ?

A business transaction (transaksi bisnis) adalah


sebuah kejadian ekonomi atau kondisi yang secara
langsung mempengaruhi kondisi keuangan atau
hasil operasi suatu entitas.
Transaksi bisnis
mempengaruhi persamaan dasar akuntansi.
Elemen Laporan Keuangan:
Neraca: menggambarkan posisi keuangan
suatu organisasi pada saat tertentu

Aset Kewajiban dan Ekuitas

 Aset lancar  Kewajiban lancar


 Investasi jangka panjang  Kewajiban jangka
 Tanah, bangunan, dan panjang
perlengkapan  Ekuitas (rincian
 Aset takberwujud bergantung pada bentuk
 Aset lain-lain perusahaan)
Laporan Laba-Rugi: menggambarkan hasil-hasil usaha
yang dicapai dalam suatu periode waktu tertentu

Laporan Laba-Rugi
 Pendapatan Rpxxx
 Biaya xxx
Laba operasi Rpxxx
 Pendapatan (biaya) xxx
nonoperasi Rpxxx
Laba sebelum pajak xxx
 Pajak penghasilan taksiran Rpxxx
Laba (penghasilan
bersih)
Elemen Laporan Keuangan :
Laporan Aliran Kas
 Aliran kas dari kegiatan operasi
Penerimaan dari Rpxxx
Pengeluaran untuk xxx
Aliran bersih Rpxxx
 Aliran kas dari kegiatan investasi
Rpxxx
Penerimaan dari
xxx
Pengeluaran untuk
Rpxxx
Aliran bersih
 Aliran kas dari kegiatan pendanaan
Penerimaan dari Rpxxx
Pengeluaran untuk xxx
Aliran bersih Rpxxx
Kenaikan (penurunan) kas Rpxxx
Fotokopi CEMERLANG
Statemen Laba-Rugi Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2001

Pendapatan jasa fotokopi Rp950.000


Biaya:
Gaji karyawan Rp100.000
Reparasi 50.000
Pemakaian bahan habis pakai 90.000
Depresiasi 50.000 290.000
Laba Rp660.000

Fotokopi CEMERLANG
Statemen Perubahan Modal Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2001
Modal, 1 Januari 2001 Rp3.500.000
Laba tahun ini 660.000
Rp4.160.000
Setoran 145.000
Rp4.305.000
Prive 25.000
Modal, 31 Desember 2001 Rp4.280.000

Fotokopi CEMERLANG
Neraca, 31 Desember 2001
Aset Kewajiban & Ekuitas
Kas Rp1.745.000 Utang Rp1.225.000
Piutang usaha 250.000
Bahan habis pakai 60.000
Perlengkapan kios 985.000
Mesin fotokopi 2.465.000 Modal, Hariman 4.280.000
Rp5.505.000 Rp5.505.000
Jurnal

 Mencatat transaksi ke buku jurnal secara


kronologis
 Mencatat jumlah rupiah dari jurnal ke buku
besar disebut dengan pengakunan
(posting).
Siklus Akuntansi

BUKU NERACA
JURNAL
BESAR SALDO

PENYESUAI NERACA
AN LAJUR

LAPORAN
KEUANGAN

Anda mungkin juga menyukai