Anda di halaman 1dari 67

AUDIT KEPATUHAN

BAB 27-30
Nama Kelompok 3:
Hazhia Andini S (7211417119)
Nadia Virhan N (7211417120)
Muh. Fahmi H (72114171 )
Lisdiana Safitri (72114171 )
Ailin Nuhaya (72114171 )
Widya Arumningtyas C (7211417 )
Sifat dan Definisi Kecurangan
Kecurangan sering disebut fraud
atau kejahatan kera putih (white collar
crime), dan penggelapan
(embezzlement).
Unsur-unsur Kecurangan

Lingkungan

Kejahatan dan Kecurangan

Kejahatan Komputer
Menciptakan Lingkungan yang tepat
Lingkungan di dalam sebuah organisasi
dikembangkan dan dijaga oleh manajemen
senior dan dewan komisaris. Lingkungan
tersebut harus tegas. Manajemen harusnya
membuat kebijakan-kebijakan tertulis. Kebijakan
tersebut dibuat untuk menolak kecurabgan
dalam bentuk apapun.
Kejahatan dan kecurangan yang
terorganisasi
Pelanggaran empat undang-undang kecurangan
federal:
Undang-undang pernyataan palsu, 18 U.S.C.
1001.
Undang-undang klaim palsu, 18 U.S.C. 287.
Undang-undang kecurangan melalui surat, 18
U.S.C. 1341.
Undang-undang konspirasi, 18 U.S.C. 371.
Analisis resiko

Peluang-
kemungkinan
terjadinya kerugian Eksposur-jumlah
kemungkinan kerugian
Tanggung Jawab Audit Internal

Wewenang

Pelaporan
Dokumentasi
Kecurangan

Sejarah dari
Standar

Perspektif
Historis
Tiga Faktor yang Berhubungan
dengan Kecurangan
Situasi akan kebutuhan
Lingkungan yang mengundang terjadinya
penggalapan
Karakteristik perilaku seseorang
Deteksi Audit Internal
Audit Internal
Audit  Penjualan produk hasil manufaktur
terhadap biaya bahan baku dan
Analisis tenaga kerja yang digunakan
 Debit di akun piutang tak tertagih
terhadap kredit di akun penyisihan
piutang tak tertagih
 Pembelian dengan peningkatan
persediaan (atau penjualan)
 Biaya gaji dengan laporan pajak
penghasilan karyawan
 Biaya distribusi terhadap
pembayaran pengeluaran bahan
bakar untuk biaya pengiriman
 Penjualan surplus persediaan
terhadap anggaran “tersedia untuk
dibeli”
Kecurangan Sarana Akses
Sarana akses (kartu) menjadi semakin
sering digunakan di berbagai organisasi, baik
bisnis maupun nonbisnis, sarana akses tersebut
telah memperluas eksposur akibat
penggunaannya yang salah digunakan.
Proses Investigatif
Tujuan Investigasi atas kecurangan
• Melindungi yang tidak bersalah, menetapkan fakta,
menyelesaikan permasalahan, dan membersihkan
suasana
• Menetapkan suasana dasar dengan cepat untuk
menghentikan kerugian secepat mungkin
• Menetapkan usnur penting untuk mendukung tuntutan
• Melakukan identifikasi, mengumpulkan dan melindungi
bukti
• Memberikan fakta akurat dan objektif untuk menjadi
peri bangan pengenaan tindakan pendisiplinan,
pemecatam atau tuntutan hukum.
Wawancara

Sinyal nonverbal yang menjadi asset bagi


seorang pewancara menurut Waltman
dan Golen
1. Kinetik => berkaitan dengan syarat
tubuh
2. Proksemik => berkaitan dengan jarak
yang diambil seseorang dari orang lain
Proses melaksanakan investigasi
kecurangan
• Menentukan tingkat kemungkinan dan kerumitan dari
kecurangan di dalam organisasi
• Menetapkan pengetahuan, keahlian, dan disiplin yang di
butuhkan untuk melaksanakan investigasi secara efektif
• Merancang prosedur prosedur untuk di ikuti dalam
mencoba untuk mengidentifikasi pelaku, tingkat
kecurangan, teknik teknik yang ddigunakan, dan penyebab
kecurangan
• Mengoordinasikan aktivitas dengan pihak manajemen,
penasihat hukum, dan ahli ahli lain yang di butuhkan selama
berlangsungnya investigasi
• Mengetahui hak hak tersangka pelaku dan karyawan yang
berada di dalam lingkup investigasi dan reputasi dari
organisasi itu sendiri.
Mengaudit Kecurangan Cyber
• Mengidentifikasi area area terlemah
• Menentukan bagaimana cara untuk menyerangnya
tanpa menarik perhatian
• Tidak menghancurkan bukti dari tindakan
• Mengidentifikasi kekuatan yang mungkin akan ia
butuhkan untuk mengontrol penggelapan
• Menyiapkan penjelasan yang dapat diterima jika di
tangkap
Program Audit untuk Pemeriksa
Keuangan
1. Pengumpulan data – data industry
2. Analisis Keuangan
3. Penelaahan Kontrol Internal
4. Pengumpulan Bukti
5. Pengevaluasian
6. Pelaporan temuan kepada pihak pihak yang tepat
Bahaya dalam Interogasi
Fitnah dan Umpatan
Salah Pemahaman
Tuntutan yang Keji
Terlibat dalam Tindakan Kejahatan
Pencegahan
Dengan menggunakan kontrol. Dengan
menggunakan metode ini pelaksanaan kecurangan
menjadi lebih sulit . Karena brikade apapun dapat
ditembus oleh seorang pencuri yang tekun dan ahli,
namun control yang baik dapat membuat pekerjaan
pencuri tersebut menajdi lebih sulit.
Kode Perilaku dan Hot Line
• Kode perilaku
Organisasi mengembangkan sebuah kode perilaku
agar dapat memberikan pedoman bagi karyawannya
dalam mengetahui bagaimana sikap organisasi
terhadaap masalah masalah etika, kinerja, sikap dan
hubungan dengan vendor dan karyawan lainnya.
• Hot Line
Sebuah kesepakatan bagi individu-individu untuk
melaporkan ketidakwajaran yang di amati kepada
pihak pihak yang berwenang di dalam organisasi
tanpa mengungkapkan identitas individu tersebut
Kecurangan Manajemen
Dimana kecurangan manajemen terjadi
Alasan dibalik kecurangan manajemen
Ketika kecurangan manajemen terjadi
Gejala gejala kecurangan manajemen
Mengontrol kecurangan manajemen
Berhadapan dengan Orang Lain
Hubungan antara auditor internal dengan
mereka yang diaudit menunjukkan bahwa pihak
yang terakhir, merupakan objek kegiatan audit,
kebanyakan kasus tidak menunjukkan sikap yang
ramah kepada pihak pertama.
Kontrol
Penyebab permusuhan karyawan lini :
1. Rasa takut terhadap kritik yang disebabkan oleh
temuan audit yang merugikan
2. Rasa takut terhadap perubahan terhadap terjadi
dalam kebiasaan sehari hari karena adanya
rekomendasi audit
3. Tindakan penghukuman dari atasan yang dipicu
oleh pelaporan adanya penyimpangan
4. Laporan yang hanya berfokus pada penyimpangan
5. Gaya audit yang tidak bersahabat
Menangani kekuasaan,perubahan dan
konflik
Sumber kekuasaan :
1. Karena posisi
2. Keahlian
3. Karismatik
4. Pengaruh
5. Ancaman
6. Pemberian tekanan
7. Kekuatan langsung
Manajemen perubahan
Penyebab kekhawatiran klien disertai dengan saran untuk
keberhasilan tidakan dari staf audit :
1. Ketakutan terhadap hal yang tidak diketahui dapat
dinertalisasi melalui penjelasan sampai tingkat yang
memungkinkan dari dampak perubahan pada operasi yang
sedang berjalan
2. Konflik dengan operasi yang sedang berjalan dapat
dijelaskan dengan menguraikan hasil positif yang
ditimbulkan oleh perubahan
3. Masalah ego dapat diselesaikan dengan membawa
manajemen klien ke dalam proses pengambilan keputusan
4. Masalah birokratis
5. Jika perubahan tersebut tidak menguntungkan secara biaya
dan menghasilkan operasi tang kurang efisien
Konflik

Konflik disebabkan oleh perbedaan yang terjadi


diantara orang atau organisasi secara relatif :
1. Metode pelaksanaan aktivitas
2. Masalah daerah
3. Komitmen dari sumberdaya
4. Ideologi dan etika
Menyelesaikan konflik
Negosiasi sebuah penyelesaian dapat ditingkatkan dengan
berkonsentrasi pada enam aktivitas :
1. Berkonsentrasi pada masalah
2. Memisahkan para individu yang terlibat dari konteks
konflik
3. Mempertimbangkan sudut pandang lawan konflik
4. Melibatkan pihak lawan dan proses pengambilan
keputusan
5. Membahas emosi secara terbuka
6. Komunikasi
Dampak dari hubungan auditor/klien
Sepertinnya tidak diragukan lagi bahwa
pekerjaan audit internal yang cerdas dan imajinatif
saja, tidaklah cukup untuk memastikan perbaikan
dari operasi. Klien harus beringinan untuk
mengimplementasikan rekomendasi-rekomendasi
audit. Oleh karena itu, gaya melakukan audit dapat
menjadi sama pentingnya dengan kompetensi di
bidang teknis.
Menghadapi lawan yang tidak
bersahabat
Perlawanan klien dpat dicerminkan dalam beberapa
cara :
1. Manajemen klien tidak berkenan untuk
menghadiri pertemuan
2. Manajer klien mempertanyakan seluruh aktivitas
audit sebagai yang tidak berguna dan tidak tepat
3. Klien menuduh auditor menggangu pekerjaan
yang dilakukan dalam bidang yang diaudit
Tiga Bentuk Konsentrasi Mental

Mengantisipasi pemikiran
berikutnya yang ingin disampaikan Mengidentifikasi bukti
oleh si pembicara

Membuat ringkasan secara rutin


selagi mendengarkan
Penggunaan pertanyaan – pertanyaan
Wawancara secara Efektif

• Memfokuskan perhatian pada isu – isu utama


dan memotivasi dilakukannya tindakan
dengan segera
• Meminimalkan konflik
• Memfasilitasi negosiasi
KOMUNIKASI PENGATURAN PESAN

• Kredibilitas
Perpindahan pemikiran dari
• Suasana
pikiran satu orang ke orang lain
• Isi

URUTAN PENDUKUNG

Dokumentasi/catatan diskusi
• Identifikasi singkat atas dengan pihak yg memiliki
masalah keahlian
• Pernyataan singkat tentang
prinsip – prinsip atau
prosedur yg mengatur
PENEKANAN
masalah
• Kondisi yang terjadi
• Perbandingan antara kondisi Agar pesan yang disampaikan
dgn prinsip – prinsip atau dapat lebih jelas
prosedur
PEMOLES UMPAN BALIK

Sebuah perhatian pada rincian Agar auditor mengetahui


(detail) bagaimana respon dari klien

PRESENTASI

Hendaknya disampaikan secara


profesional, menarik, dan
persuasif
Masalah – masalah Khusus dalam Hubungan Audit

MITRA
VS
PENJAGA

MANAJER
OPERASIONAL
DAN
ATASANNYA
Auditor Internal Auditor Eksternal
• Sasaran ditentukan oleh • Sasaran ditentukan oleh
manajemen senior, dewan dan perwakilan dari pemegang
oleh standar profesional
saham anggota dewan
• Tugas : untuk menelaah
efisiensi dan efektivitas komisaris
operasi,kepatuhan serta • Tugas : untuk menyatakan
kecukupan dan efektivitas suatu opini tentang
kontrol internal di perusahaan
secara keseluruhan kewajaran dalam
• Memperhatikan seluruh aspek penyusunan dan penyajian
aktivitas perusahaan baik laporan keuangan
keuangan maupun non- • Berkepentingan dengan
keuangan aspek keuangan organisasi
Pentingnya dan Manfaat Koordinasi
untuk mencapai efisiensi dan efektivitas
maksimum dari keseluruhan upaya audit
Nilai bagi Auditor Eksternal Nilai bagi Auditor Internal
• Mendapatkan pemahaman yang • Pelatihan untuk auditor internal
lebih baik tentang operasi ditingkatkan melalui suatu
kliennya pada bidang – bidang pertukaran teknik – teknik audit,
tertentu di dalam organisasi prosedur, ide – ide, dan informasi
melalui pengalaman auditor yg baru dan berbeda
internal pada bidang – bidang • Bidang – bdang untuk kerja audit
tersebut internal lebih lanjut dan prosedur
• Hubungan dengan klien menjadi – prosedur untuk memenuhi
lebih baik karena adanya rasa pekerjaan yang diidentifikasi
keterlibatan melalui upaya kerja tersebut
sama dan koordinasi • Mendapatkan pemahaman yang
• Diperbolehkan untuk lebih baik tentang independensi,
berkonsentrasi pada bidang – standar audit, dan tujuan audit,
bidang yang lebih penting untuk serta terpacu untuk menjadi lebih
merotasi penekanan audit profesional
• Menerima pelatihan yang • Penilaian audit eksternal tentang
bermanfaat dari bekerja sama efektivitas fungsi audit internal
dan pengelolaan suatu tim audit dapat bermanfaat
yang meliputi auditor internal
Beberapa penugsan atestasi menurut Peat Marwick di mana
organisasi audit internal dapat menyediakan bantuan :

• Peramalan dan proyeksi keuangan


• Peranti lunak sistem informasi dan kinerja peranti keras (hardware)
• Kontrol internal pada organisasi jasa dan fidusiari
• Rencana reorgnisasi dan kepailitan. Data kasus antimonopoli
• Biaya – biaya kontrak
• Kepatuhan terhadap persyaratan kontrak
• Kepatuhan terhadap peraturan pemerintah
• Kontinjensi pembayaran sewa guna usaha
• Audit manajemen
• Royalti
• Statistik penggunaan, pendaftaran, dan kehadiran
• Kontribusi dan pengeluaran politis
• Penggantian biaya (reimbursement cost)
• Indikator – indikator produktivitas
Hambatan – hambatan Historis untuk Koordinasi

• Hal ini disebutkan dalam SAS No. 9 yang


menyatakan bahwa,”Pekerjaan auditor
internal tidak dapat digantikan oleh pekerjaan
auditor independen.”
Penerbitan SAS No. 65 – Sebuah Kontrak Baru
Hal - hal yg harus dilakukan
auditor eksternal Kandungan SAS 65
• Menentukan relevansi fungsi • Peranan auditor dan auditor
audit internal internal
• Mengevaluasi tujuan dan • Fungsi audit internal
kompetensi auditor internal • Kompetensi dan tujuan auditor
internal
• Mempertimbangkan akibat dari
pekerjaan auditor internal • Luas dampak pekerjaan audit
internal
terhadap audit keuangan yg
dilaksanakan oleh auditor • Koordinasi auditor/auditor
internal
eksternal, termasuk prosedur
audit yg diperlukan • Evaluasi auditor terhadap
pekerjaan audit internal
• Mengevaluasi dan menguji • Bantuan langsung oleh auditor
efektivitas pekerjaan yang internal
dilaksanakan oleh auditor internal
Kompetensi audit internal dinilai Tujuan audit internal harus
berdasarkan : dinilai berdasarkan :
• Tingkat pendidikan dan • Status organisasi seperti
pengalaman profesional
pelaporan dan administrasi
• Sertifikasi profesi dan
pendidikan profesi yg • Kebijakan yang mencegah
berkelanjutan auditor internal dari
• Kebijakan, program, dan
proses audit yg sedang mengaudit bidang – bidang
digunakan yang objektivitasnya akan
• Praktik yang berhubungan dikompromikan dengan
dengan penugasan staf kendala personal
• Supervisi dan penelaahan
aktivitas audit
• Kualitas dari dokumentasi
kertas kerja, laporan, dan
rekomendasi
• Evaluasi kinerja audit secara
umum
Kerja audit internal dapat mempengaruhi Auditor eksternal harus menggunakan pekerjaan
pekerjaan auditor eksternal : auditor internal tergantung pada :

• Pemahaman tentang • Materialitas dari laporan


struktur kontrol internal keuangan yang disertakan
• Penentuan riiko dalam • Risiko inheren dan risiko
bidang – bidang yang kontrol dari asersi material
terdapat salah saji material • Tingkat subjektivitas yang
• Kinerja pengujian substantif tercakup dalam
pengevaluasian bukti audit
Koordinasi Auditor Eksternal/Internal SAS No. 65 memperluas
pernyataan SAS No. 9 dalam hal Koordinasi

Aktivitas yang disebutkan : Informasi sensitif :


• Pertemuan rutin antara • Kualifikasi personel
auditor internal dan eksternal (pendidikan,pengalaman,sertif
ikasi)
• Pengembangan suatu skedul • Program – program pelatihan
audit yang terkoordinasi • Program pendidikan yg
• Akses oleh auditor eksternal berkelanjutan
terhadap kertas kerja dan • Bagan organisasi
laporan audit internal • Manual prosedur
• Diskusi tentang masalah – • Arsip kertas kerja
masalah akuntansi yang • Prosedur pengawasan
potensial • Arsip laporan audit
• Prosedur kontrol kualitas
Persiapan Penelaahan Auditor
Eksternal
• Pemahaman fungsi audit internal :
Persyaratan SAS No. 65
- status organisasi dalam entitas
- Penerapan standar professional
- rencana audit
- akses pada catatan; pembahasan lingkup
• Penilaian kompetensi dan objektivitas
Persyaratan SAS No. 65
- tingkat pendidikan dan pengalaman profesi
- sertifikasi profesi dan pendidikan yang berkelanjutan
- kebijakan, program dan prosedur audit
- praktik yang berhubungan dengan penunjukan auditor internal
- pengawasan dan penelaahan aktivitas auditor internal
- kualitas dokumentasi kertas kerja, laporan dan rekomendasi
- evaluasi kinerja auditor internal meurut persyaratan SAS No. 65
Evolusi Posisi Ikatan Auditor Internal

Tahun1987 IIA menerbitkan pernyataan standar


audit internal (SIAS) No. 5. Selanjutnya komite
standar audit IIA mengakui adanya kebutuhan untuk
memperluas pernyataan SIAS No. 5 karena timbul
kebingungan dengan SAS No. 9 AICPA. Kemudian juga
harus diperhatikan bahwa ada alur penekanan dan
arahan dalam SIAS yang berhubungan dengan
tanggung jawab proaktif dari direktur audit untuk
mengevaluasi efisiensi dan efektivitas pekerjaan
auditor eksternal.
Perolehan Jasa Audit Eksternal
IIA meyakini bahwa adalah hal yang tepat untuk
memperluas standar 2050 yang berkenaan dengan
koordinasi antara operasi audit internal dengan eksternal
sehingga memastikan cakupan yang tepat dan
meminimalkan duplikasi upaya audit kyang berdampak
langsung pada penurunan biaya audit. IIA menerbitkan
practice advisory 2050-2, yakni “acquisition of external
audit services”. Tujuannya adalah agar auditor internal
memiliki suatu peran dalam pemilihan atau pembatasan
auditor eksternal dan dalam pendefinisian lingkup
pekerjaan. Hal-hal yang diatur didalamnya mengacu pada
batasan-batasan yang ada dalam Sarbanes-Oxley Act.
Persyaratan Independensi Auditor
Eksternal untuk Menyediakan Jasa
Audit Internal
IIA telah menerbitkan practice advisory 2030-2
SEC, persyaratan independensi auditor eksternal, untik
menyediakan jasa audit internal. SEC ini memiliki
karakter yang informatif dan menyediakan informasi
yang berkenaan dengan penilaian independensi.
Amandemen SEC berhubungan dengan :
• Investasi oleh auditor atau anggota keluarga mereka
dalam klien audit
• Hubungan ketenaga kerjaan antara auditor dan anggota
keluarganya dengan klien audit
• Lingkup jasa yang disediakan oleh perusahaan audit
kepada klien audit mereka
Partisipasi Auditor Internal dalam
Audit Eksternal
• Banyaknya peserta
• Kontribusi auditor internal bagi auditor eksternal
• Jumlah Jam Partisipasi dalam Tugas-tugas yang Berhubungan dengan
Audit Eksternal
• Jumlah Jam Partisipasi dalam Audit Eksternal dari Gabungan Kelompok
• Bagian dari Total Jam Audit Internal yang Dikontribusikan untuk Audit
Eksternal
• Presentase Audit Eksternal yang Dikerjakan oleh Auditor Internal
• Sifat Tugas yang Dilaksanakan oleh Auditor Internal
• Tugas Khusus yang Dilaksanakan oleh Auditor Internal
• Penilaian Kerja Sama Selama Audit Tahunan Berakhir
• Bagaimana Auditor Internal Memandang Auditor Eksternal
• Opini Auditor Internal tentang Audit Eksternal
Makna Koordinasi
Koordinasi dari keseluruhan cakupan audit terus
berubah dan berkembang secara cepat dari tahun ke
tahun, 2 hal yang mendasari perubahan tersebut
yakni; profesionalisme auditor internal yang
meningkat dan juga biaya audit yang meningkat
secara keseluruhan sehingga meningkatkan
perhatian manajemen perusahaan. oleh karena itu
perlu adanya koordinasi antar elemen terutama
auditor internal-eksternal.
Konsep “Audit Sebagai Satu
Kesatuan” (Unified Audit)
Konsep “audit sebagai suatu kestuan” (unified Audit)
yakni menganggap audit internal dan eksternal
dalam tingkatan kelompok yang sama, kedua staf
audit tersebut dianggap sebagai satu kumpulan
auditor yang tersedia untuk penugasan satu segmen
audit tertentu di bawah pengawasan auditor internal
atau auditor eksternal. yakni menganggap audit
internal dan eksternal dalam tingkatan kelompok
yang sama, kedua staf audit tersebut dianggap
sebagai satu kumpulan auditor yang tersedia untuk
penugasan satu segmen audit tertentu di bawah
pengawasan auditor internal atau auditor eksternal.
Outsourcing dan Cosourcing
Outsourcing merupakan suatu bentuk yang
menjalankan fungsi audit internal yang telah ada
sejak lama, secara khusus merupakan kinerja fungsi
organisasi yang dilakukan oleh organisasi lain yang
bukan merupakan bagian dari struktur dasar
organisasi secara integral, atau bias dikatakan secara
lebih singkat sebagai suatu badan atau organisasi lain
yang ditunjuk untuk melakukan fungsi audit internal
pada suatu entitas.
Mengkoordinasikan Cakupan Audit
secara Keseluruhan
Suatu survei (1998) tentang hubungan antara auditor
internal dengan eksternal, didukung oleh Badan Riset
IIA menunjukkan bahwa persepsi auditor internal
dan eksternal tentang hubungan dimulai dari adanya
eksistensi akibat tugas yang dilakukan sampai
timbulnya kemitraan antara keduanya. Dalam
penelitian tersebut terlihat hasil bahwa adanya
kesepakatan antara kedua kelompok karena adanya
koordinasi yang terjalin.
JEMBATAN KERJA SAMA
1. Kepedulian masing-masing pihak terhadap rencana dan tugas pihak
lainnya sehingga jika terjadi hal-hal diluar perkiraan dapat saling
mengatasi.
2. Auditor eksternal perlu diberikan informasi tentang kondisi yang
dapat mempengaruhi kualifikasi, independensi dan kompetensi dari
staf audit internal
3. Membangun sebuah system kontrol internal klien yang baik, dimana
hal tersebut merupakan dasar pembentukan sebuah audit independen.
4. Kedua kelompok dapat memanfaatkan teknik pengambilan sampling
yang sama dan sistem yang sama.
5. Auditor internal dan eksternal harus memadukan pengetahuan mereka
tentang pembuatan dan penerapan sistem.
6. Membantu menyediakan pandangan dari orang luar yang independen
dan tidak terkait dengan perusahaan atau auditor internal itu sendiri
untuk menyediakan saran tentang perkembangan terbaru yang terjadi
di akuntansi dan juga dalam audit keuangan untuk lebih membuka
pikiran dari auditor internal-eksternal.
7. Komunikasi yang erat dan berkelanjutan antara kedua kelompok
tersebut, yakni audit internal dan eksternal.
Beberapa jenis informasi untuk membangun dan
mengembangkan komunikasi yang efektif menurut Berry

• penyelesaian tugas utama,


• mendeteksi kebutuhan-kebutuhan audit,
• pertukaran ide,
• identifikasi masalah-masalah yang mungkin timbul,
• pengungkapan modifikasi rencana sesuai situasi dan kondisi,
• identifikasi perkembangan yang terjadi dan pembahasan
tentang kelemahan-kelemahan yang ada dalam sistem
koordinasi
HUBUNGAN DENGAN DEWAN
KOMISARIS
DAN
KOMITE AUDIT
SEC memberikan syarat tambahan pengungkapan
komite audit diantaranya:
• Mengharuskan auditor independen perusahaan melakukan
penelaahan atas informasi laporan keuangan sebelum disampaikan
kepada SEC.
• Memperluas persyaratan untuk jenis perusahaan yang semakin luas
pada akhir tahun fiskal mengenai penyusunan rekonsiliasi dengan
benar dan penjelasan atas setiap penyesuaian yang dilakukan pada
informasi kuartalan yang telah dilaporkan sebelumnya.
• Mengharuskan perusahaan untuk memasukkan laporan dengan syrat
kuasa mereka mengenai apakah komite audit telah: (i) menelaah dan
membahas laporan keuangan yang telah diaudit dengan manajemen;
(ii) melakukan pembahasan dengan auditor independen mengenai
permasalahan yang diharuskan untuk dibahas; (iii) menerima dari
auditor mereka, pengungkapan sehubungan dengan independensi
dari auditor; (iv) melakukan diskusi dengan auditor tentang
independensi mereka.
UU Sarbanes-Oxley mensyaratkan agar KAP yang
telah memberikan jasa auditnya kepada klien tidak
dapat melaksanakan jasa-jasa non-audit berikut ini
kepada kliennya:

1. Akuntansi atau jasa-jasa lainnya yang berhubungan dengan catatn


akuntansi laporan keuangan klien.
2. Perancangan dan implementasi sistem informasi keuangan.
3. Jasa penilaian atau valuasi, opini-opini atas kewajaran, atau
laporan-laporan yang sifatnya memberikan kontribusi.
4. Jasa-jasa aktuaria
5. Jasa-jasa outsourcing dan audit internal.
6. Fungsi-fungsi manajemen atau aktifitas SDM.
7. Broker atau dealer, penasihat investasi, atau investasi perbankan.
8. Jasa hukum dan jasa tenaga ahli yang tidak berhubungan dengan
audit.
UU Sarbanes – Oxley juga mengharuskan kantor
audit untuk memberikan laporannya secara
berkala kepada komite audit mengenai :
1. Seluruh kebijakan dan praktik akuntansi penting yang akan
digunakan
2. Seluruh perlakuan alternatif atas informasi keuangan
menurut prinsip – prinsip akuntansi yang berlaku umum
yang telah dibahas dengan pejabat-pejabat manajemen
yang berkaitan dengan permasalahan, konsekuensi, dan
penggunaan dari aspek-aspek alternatif tersebut,
pengungkapan dan perlakuan, termasuk perlakuan yang
diinginkan oleh kantor atas permasalahan tersebut
3. Komunikasi-komunikasi tertulis yang material lainnya di
antara kantor akuntan publij terdaftar dengan manajemen
dari penerbit, seperti surat manajemen atau daftar
perbedaan yg masih belum disesuaikan .
AKTA KOMITE AUDIT

TUJUAN KOMPOSISI

WEWENANG RAPAT
TANGGUNG JAWAB KOMITE AUDIT

I. Laporan Keuangan
II. Kontrol Internal
III. Audit Internal
IV. Audit Eksternal
V. Kepatuhan
VI. Tanggung Jawab Pelaporan
VII. Tanggung Jawab Lainnya
Direktur Audit dan Dewan Komisaris
IIA telah menerbitkan standar 2060 yang menyatakan
bahwa direktur audit hendaknya memberikan laporan
secara rutin kepada dewan dan manajemen senior
mengenai tujuan, wewenang, tanggungjawab, dan kinerja
dari aktivitas audit internal secara relatif terhadap
rencana yang telah dibuat. Pelaporan juga sebaiknya
meliputi eksposur-eksposur dari risiko yang signifikan dan
masalah-masalah pengendalian, masalah
penyelenggaraan perusahaan, dan masalah-masalah lain
sesuai dengan yang dibutuhkan atau diminta oleh dewan
dan manajemen senior.
Hubungan dengan Struktur Komite
Komite Audit : Audit

Direktur audit sebaiknya


mempertimbangkan kelompok
Tanggung jawab dari komite
tersebut sebagai entitas pengawasan audit sebaiknya dinyatakan
dengan cara: secara spesifik di dalam sebuah
- Memberikan bantuannya untuk akta resmi yang tertulis dan
memastikan bahwa akta, dan proses
yang telah dilakukan berjalan dengan
disetujui oleh dewan komisaris.
benar. Agar independen dan objektif,
- Memastikan akta, peranan, dan komite audit sebaiknya
aktivitas dari audit internal telah jelas sepenuhnya terdiri dari
dimengerti dan responsif terhadap
kebutuhan dari komite audit.
komisaris-komisaris dari luar
- Memelihara komunikasi yang organisasi. Jumlah dari anggota
terbuka dan efektif dengan komite komite audit biasanya memiliki
audit dan ketuanya. tiga hingga lima orang anggota.
- Aktivitas audit internal hendaknya
juga membantu komite untuk
memastikan bahwa mereka telah
memahami, mendukung dan menelaah
seluruh bantuan yang dibutuhkan dari
fungsi audit internal.
Hubungan Pelaporan dan Pengawasan
dari Komite Audit
Untuk memastikan Di samping penelahan atas
fungsi audit internal program-program dan
telah seimbang, pencapaian audit, komite
sebaiknya audit seharusnya merasa puas
dengan atribut-atribut dari
mempertimbangkan: fungsi audit internal sbg brkt:
-Filosofi audit dari -Proses pemilihan auditor
perusahaan internal
-Kualifikasi profesional dan
-Independensi audit latar belakang pendidikan
perusahaan dari auditor internal
-Masalah-masalah -Program pengembangan
logistik, seperti profesional
-Penilaian prestasi kerja dan
jumlah dan lokasi sistem evaluasi
staf
Presentasi kepada Apa yang Diharapkan
komite Audit dari Auditor
Komite Audit Internal
Apa—bagian mana dari agenda
Dua klasifikasi audit yang perlu diubah?
umum: Mengapa—kontrol merupakan
suatu hal yang kritis; satf audit
-Presentasi internal memberikan informasi
mengenai operasi mengenai pengembangan dan
kegunaannya.
dan status dari Kapan—Urgensi itu baik: kapan
organisasi audit adalah sekarang.
Bagaimana—Penggunaan
internal. metodolog audit yang imajinatif
-Laporan dari audit- dan inovatif.
Di mana—Di mana adalah di
audit yang spesifik manapun terjadi perubahan.
dan mendapat Siapa—Siapa adalah keseluruhan
organisasi. Semuanya adalah
perhatian dari mitra audit.
komite audit.
Apa yang Dikhawatirkan oleh Komite Audit

• Tuntutan hukum. Kemungkinan terjadinya tuntutan hukum.


• Sistem informasi. Kecukupan dari sistem informasi
manajemen.
• Standar. Kepatuhan perusahaan terhadap standa etika dan
hukum.
• Barang-barang modal. Pengeluaran untuk barang modal.
• Kepatuhan. Tidak mengikuti persyaratan dari peraturan
pemerintah.
• Kinerja. Kinerja yang tidak memuaskan dari direktur utama.
• Latar belakang organisasi. Tidak mengenal latar belakang
organisasi.
Mendidik Komite Audit
Auditor Internal diharapkan dapat
memberikan perhatian dan ketenangan bagi
komite audit, mereka mengambil inisiatif untuk
memberitahukan penawaran yang dapat mereka
berikan kepada komite.

Anda mungkin juga menyukai