Anda di halaman 1dari 4

KASUS ULCUS DUODENUM

MELI DIANA
STUDI KASUS
• Pasien adalah seorang laki-laki berusia 47 tahun
• Riwayat penyakit yang lalu : Pasien mengeluh lemas, sakit kepala,
sesak napas, dan konjuctiva anemis. Setelah itu dokter
mendiagnosa pasien menderita ulkus duodenum. Dokter
memberikan omeprazole dan ferrous sulfate selalma 3 bulan.
• Saat ini pasien dirawat di rumah sakit lagi dengan perdarahan aktif
pada saluran gastrointestinal atas.
PENGKAJIAN
• Pasien mengeluh badannya lemas, dan nyeri di ulu hati, nyerinya
seperti terbakar dengan skala 6, nyeri dirasakan pasien secara terus
menerus.
• pasien tampak bedrest di tempat tidur, Pasien sadar, orientasinya
baik, dan mampu berkomunikasi dengan baik. Kulit pucat, akral
dingin, TD 136/78 mmHg, frekuensi nadi 98x/menit. Distensi
abdomen (+), abdomen teraba keras ketika ditekan, peristaltic usus
hiperaktif, darah yang keluar dari selang NGT sebanyak 200 ml dari
saluran gastrointestinal. Kekuatan otot ekstremitas atas 4/4,
ekstremitas bawah 4/4.
• Pada saat endoscopy, tampak adanya perdarahan pada duodenum
dan adanya bakteri H. Pylori. Hemoglobin 8,2 g/dl, dan hematocrit
23% (Hb Normal wanita 12 – 15 g/dl, laki – laki 13 – 16 g/dl,
hematocrit normal wanita 34,9 – 44,4%, laki-laki 38,8 – 50%)
• Pasien telah mendapatkan resusitasi cairan dan 2 tranfusi darah dan
omeprazole 40 mg untuk mencegah perdarahan. Pasien mendapatkan
diet cair 24 jam setelah tindakan endoscopy
Questions
1. Klasifikasikan pemeriksaan tersebut dalam pemeriksaan B1 – B7!
2. Buatlah analisa data untuk mengidentifikasi masalah keperawatan
actual dan resiko!

Anda mungkin juga menyukai