ALKALOID
ALKALOID
Alkaloid yaitu suatu zat organik yang mempunyai
atom N yang terikat secara siklis yang bersifat
basa dan umumnya larut dalam asam (0,5 N) dan
dengan pereaksi mayer memberikan endapan
putih
Protein dengan penambahan reagen mayer juga memberi endapan putih.
Endapan ini akan larut dengan penambahan spiritus yang berlebihan
Alkaloid banyak sekali
alkaloid mempunyai Betuk umum dijumpai dialam terutama
atom N sehingga ia dari alkaloid bisa pada tumbuhtumbuhan ,
bersifat alkalis/basa berbentuk biji, buah, daun, batang,
lemah umumnya bubuk, padatan, akar, rhizhoma, kulit
bervalensi 1, 2, dan 3 krisrtal, cairan, batang, dan juga terdapat
amorf alkaloid yang disintesis
Alkaloid yang berbentuk Alkaloid yang berasal dari
garam umumnya alam umumnya memutar
berbentuk kristal alkaloid. bidang polarisasi ke kiri.
Ini mempunyai sepasang Sedangkan yang sintesis
elektron sunyi diamana dia memutar bidang polarisasi
dapat mengikat proton ke kanan
secara kovalen sehigga
garamnya yang larut air
SIFATSIFAT UMUM PADA
ALKALOID
1. Atom N terikat didalam suatu alkaloid
terbentuk amin primer, sekunder, tersier, dst.
Dimana semua ikatan N ini bersifat basa
lemah/alkalis
2. Basa dari alkaloid tak larut dalam air kecuali
Nikotin
3. Umumnya larut dalam pelarut organik dan
bentuk garamnya mudah larut dalam pelarut
air/polar
TATANAMA
Penamaan alkaloid didasarkan pada :
3. Berdasarkan pada nama umum
• Contoh : ergotoksin
4. Berdasarkan pada orang yang menemukannya
• Contoh : Peleitrin
ALKALOID DIBAGI 3, YAITU :
ALKALOID ALAM
ALKALOID ALKALOID
GOLONGAN SINTETIS
SISA
I. ALKALOID ALAM
1. Alkaloid opium dibagi menjadi :
a. Yang mempunyai inti fenantren
contoh : codein, morfin, dionin, dilaudid, heroin
b. Yang termasuk inti isokinolin
Contoh : papaverin, narkotin, narsin
2. Alkaloid Solanaceae
a. Gol. Atropin
Contoh : atropin, hyoscyamin, homatropin, beladon, scopolamin
b. Gol. Nikotin
Contoh : Nikotin dan derivatderivatnya
3. Alkaloid Kina
Contoh : kinin dan derivatderivatnya, kinidin, euchinin, sinchonin
4. Alkaloid radiX ipeca
contoh : cephalin, emetin, psikotrin
5. Alkaloid radiX hydrastin
Contoh : hidrastin, berberin
6. Alkaloid Secale cornurti
Contoh : ergotoksin, ergometrin, ergotamin, ergonofin
7. Alkaloid Folia Coca
Contoh : cocain, ergonin, tropocain
8. Alkaloid yang berasal dari semen strychnin
Contoh : strychnin, brucin
9. Alkaloid radiX rauwolfia
Contoh : reserpin, resinamin
II. ALKALOID SINTETIS
1. Turunan Pyrazolon
contoh : antipyrin, pyramidon, novalgin, fenilbutazon
2. Turunan Aminobenzoat
Contoh : anestesin, novocain
3. Turunan Acridin
Contoh : rivanol, flavin, atebrin
4. Turunan Purin
a. hypoxantin,
b. Xantin : Coffein, Theophyllin, Aminophyllin, Theobromin
c. Asam citrat
d. Kel. Adenin
e. Guanidin
5. Turunan Anilin
Contoh : paracetamol, fenasetin
6. Turunan Ureum
Contoh : uretan, ureum, hexamin
7. Turunan Amin Alifatis
Contoh : efedrin, amphetamin
III. ALKALOID GOLONGAN SISA
Arecolin
Lobelin
Pylocarpin
Pisostigmin
Xantonin
Yohimbin
Feratrin
ISOLASI ALKALOID
1. Secara Ekstraksi
a. Dengan menggunakan dragendorff, akan terbentuk garam
garam dari alkaloid umumnya dalam bentuk sulfat dengan
penambahan alkohol dia akan larut.
b. Dengan cara Stdss.otto. Berdasarkan kepada garam tartrat
yang larut dalam alkohol dan air
c. Cara Schoorls. Berdasarkan kekuatan basanya yaitu dengan
penarikan pada pH yang berlebih dengan menggunakan eter
dan CHCL3
Umumnya alkaloidalkaloid yang ada dalam perdagangan ditemukan dalam bentuk
garamnya. Untuk isolasinya terlebih dahulu dibasakan dengan amoniak dimana
kelebihan amoniak ini dapat dihilangkan. Tidak digunakan KOH dimana dengan
KOH alkaloid akan pecah dan terurai terutama jika ada fenol akan terbentuk fenolat
2. SECARA KROMATOGRAFI
3. Kromatografi Lapis tipis
4. Kromatografi non exchange
IDENTIFIKASI ALKALOID
1. Cara Kimia
a. Dengan Reaksi Warna
H2SO4 Aq. Brom
Mandeling
HNO3
Roux
Marquis
Edamann AgNO3
Frochde Hoshida
FeCl3
b. Dengan Cara Pengendapan
Mayer As. Pikrolon
Bouchardat
As. Fosfomolibdat
Tanin (Tanin + Air + Alkohol
As. Silicowalframat
96%)
Zat Padat (Sublimat,
Tannin + Buffer
K4Fe(CN)6, K3(FeCN)4
As. Pikrat
Na. Nitropusid
Untuk pengendapan zat terlebih dahulu dilarutkan dalam HCl
0,5 N. Kadangkadang butuh pemanasan dengan api kecil
sehingga akan keluar kristalnya dan dilihat dibawah
mikroskop. Ada juga tanpa pemanasan Yang dengan
penambahan Fe komplek, Bi Komplek, langsung terbit
kristalnya.
2. Cara Fisika
Titik cairnya bisa ditentukan, jika terdapat
dalam bentuk garam, direaksikan dengan asam
akan terbentuk garam dan ditentukan titik
cair/titik leburnya
REAKSI GUGUS / FUNGSUIONAL
I. Amin Primer
Amin primer
Hoffman
Mustard oil
II. Amin Sekunder
1. Reaksi Simon.
Larutan Na. Nitroposid dan asetanilid akan terbentuk warna biru
• Jika dalam bentuk garam alkaloidnya, maka ditambahkan dulu
dengan Na2CO3
• Jika dalam bentuk basa dilarutkan dalam etanol atau spiritus
2. Reaksi Terhadap Adanya Gugus Formilen
Reaksi Weber dan Tollens
Reagen : Fluoroglusin dalam H2SO4 + air
Akan terbentuk warna merah selama dipanaskan ± 30 menit
Reaksi Weber dan Tollens
Reagen : As. Galat dalam As. Sulfat
Cara : Zat + pereaksi di dalam cawan penguap dipanaskan akan
terbentuk warna biru hijau khusus untuk alkaloid
3. Rekasi Sancherd
Untuk alkaloid sekunder yang mempunyai ikatan siklik
Reagen : Vanilin dalam HCl
Cara : Zat + Pereaksi dalam cawan penguap panaskan
akan terbentuk warna ungu pada pinggirnya
4. Pemeriksaan adanya gugus metoksi (OCH3)
Dengan KMnO4. Zat zat dalam H2SO4 + KmnO4 + Larutan asam
oksalat, warna akan hilang lalu di + reagen Schiff akan timbul
warna ungu lagi
5. Reaksi adanya gugus benzen
Dengan esterifikasi : penambahan MeOH dalam H 2SO4,
Akan keluar bau metil benzoat.
Reaksi ini (+) untuk cocain, novocain
Reaksi Guebert
Cara : Zat + HNO3 P kemudian panaskan, dinginkan +
NaOH + SnCl2 panaskan + logam AL, dinginkan, pisahkan
antara larutan dan endapan
Larutan + NaNO2 + β Naftol dalam amoniak akan
terbentuk warna merah. Reaksi ini (+) untuk cocain dan
derivatnya, efedrin
6. Reaksi adanya gugus kromofor
Kebalikan dari reaksi warna. Ini (+) untuk golongan
opium. Untuk pemeriksaan alkaloid opium ini dapat juga
dilakukan dengan cara : sulfanilat dalam H 2SO4 + NaNO2
Cara : Zat + pereaksi + NaOH maka akan timbul warna
merah
Reaksi ini (+) untuk morphin, codein
7. Reaksi reduksi calomel
Reaksi (+) untuk cocain, novocain, dan derivatnya
Cara : terlebih dahulu zat direduksi dengan
menggunakan HCl baru dipakai calomel
I. ALKALOID OPIUM
Merupakan alkaloid yang dihasilkan oleh tanaman papaver
somniverum. Yang diambil adalah getahnya
Alkaloid ini ada 2, yaitu :
1. Inti fenantren
a. Dengan reaksi marquis
b. Dengan reaksi king dengan adanya gugus kromofor
c. Reaksi perez
Ditambah H2SO4 + KBr dipanaskan, dinginkan, warna yang
terbentuk hijau + CHCl3, warnanya akan tertarik
A. MORPHIN
Marquis → warna ungu
Teriferosianida → codein tidak memberikan warna
→ opium memberikan warna hijau
FeCl3
Reaksi deniges : ammoniak + H2O2 + Cu akan terbentuk warna merah
Dengan reaksi kristal :
a. Mayer
b. dragendorff
c. Sublimat
B. CODEIN
1. Marquis → warna ungu
2. FeCl3 → (-)
3. Frochde → warna hijau
4. Reaksi kristal = morphin
C. HEROIN
Dijumpai dalam bentuk garamnya dalam perdagangan
1. Reaksi marquis → ungu kebiruan
2. FeCl3 → (-) karena OH nya tidak bebas
3. King
4. Mandelin
5. Frochde
Reaksi kristal = morphin
Dapat direduksi dengan etanol dalam H 2SO4 dipanaskan akan timbul bau
esterifikasi , bau etil asetat bila ditambah FeCl 3 akan (+) untuk morphin
1. Inti Isokuinolin
PAPAVERIN
Berupa kristal prisma
Warna putih
Rasa pahit
Tidak berbau
Dalam bentuk basa tidak larut dalam air, larut dalam CHCl 3
Reaksi :
1. Marquis → cokelat
2. Frochde → merah
3. Modifikasi marquis yaitu dengan penambahan K3Fe(CN)6 akan
terbentuk warna hijau ... Biru ... Ungu ... Hijau ...
positif untuk papaverin
reaksi kristal = morphin
II. ALKALOID SOLANACEAE
Terbagi 2, yaitu :
Atropin : Nikotin :
atropin Nikotin
Hyosciamin Derivat-derivatnya
Scopolamin
Pereaksi umum :
1. Pereaksi vitalli
Cara : zat + as. Nitrat dipanaskan hingga kering, setelah dingin
tambahkan spiritus alkali →merah ungu →(+) untuk atropin
2. Pereaksi Warecky
Cara : zat + as. Nitrat dipanaskan hingga kering, setelah dingin
tambahkan spiritus alkali →merah ungu →(+) untuk atropin
ATROPIN
Sifat-sifat :
Kristal berbentuk putih, pahit, tidak berbau, sukar larut dalam air.
Sebagai basanya larut dalam eter dan CHCl3. selain reaksi warna
dapat juga dilakukan reaksi kristal
NIKOTIN
Sifat-sifat :
Berbentuk cairan, pahit, mempunyai bau spesifik, mudah sekali
menguap
Reaksi : 2-4 dinitroflorobenzen dalam etanol / spiritus
Cara : zat + pereaksi + etanol / spiritus dalam alkali → warna ungu →
(+) nikotin
III. ALKALOID KINA
Dibagi atas 3 golongan, yaitu :
Reaksi untuk golongan ini dapat dilakukan dengan :
1. Fluororesensi
cara : zat dalam air + H2SO4 → warna ungu
2. Cuprein
tdd : paranitro anilin didalam H2SO4 + NaNO2
akan terbenuk warna ungu tua
(+) untuk kinin dan kinidin
3. Reaksi herapatik
tdd : CH2COOH, alkohol, air masingmasing + H2SO4 + Lar. Iodium
cara : zat + pereaksi → kristal herapatit
cokelat ... Violet ... Hitam → (+) untuk golongan kinin.
IV. ALKALOID GOLONGAN RADIK
IPEKA
Banyak sekali dijumpai dalam rhizom dan radik dari famili rubiaceae
Intinya adalah isokinolin antara lain : emetin, cephalin, psikotrin
Banyak dijumpai pada kulit batang
Untuk emetin, sepalin dan psikotrin pemisahannya dengan
penambahan basa/NaOH
EMETIN
Sifat-sifat : - Berupa serbuk amorf
- dengan adanya udara berubah menjadi kuning
- sukar larut dalam air
- larut dalam alkohol, eter, CHCl3
Reaksi : 1. warna : FeCl3, H2SO4 (P)
2. Reaksi pengendapan
3. Reaksi Kristal
V. ALKALOID RADIX HIDRASTIN
Dijumpai pada akar tumbuh-tumbuhan hydrastis canadensis, family
ranunculanaceae yang termasuk : hydrastin, berberin, canadin,
hydrastinin
Untuk pemisahan hydrastin dan berberin dengan penambahan NaOH
atau eter, dimana hydrastin ini akan larut ditambahkan asam (untuk
menetralkan) + lagi basa + NH4OH dalam CHCl3
Identifikasi secara umum :
1. Reaksi killer → as. Asetat glasial + FeCl3 + H2SO4 → cincin biru
2. Reaksi Ninhidrin → zat + ninhidrin dalam alkohol → warna ungu violet
3. Reaksi Van Urk → pDAB HCl dalam H2SO4 + Aq. Dest
zat + pereaksi + oksidator (FeCl3, H2O2) → Warna orange
VII. ALKALOID FOLIA COCA
Identifikasi :
P-DAB HCl : jingga As. Pikrat
Diazo → merah Sublimasi
Iodoform test Reaksi kristal
III. ALKALOID TURUNAN ACRIDIN
Reaksi :
1. Diazo
2. PDAB HCl
3. Dapat ditentukan NH3 dg penambahan NaOH untuk
procain
4. Reaksi kristal
Umumnya merupakan zat yang berwarna, umumnya kuning,
bila dilarutkan zat nya kuning → merah dan berfluorosensi
berwarna biru
Yang termasuk golongan ini : rivanol, flavin, atebrin
Warna kuning : guna → antiseptik
Reaksi identifikasi :
1. Marquis
2. P-DAB
3. Aqua Iod → ↓ hijau
4. Asam-asam
Reaksi identifikasi :
1. Asam-asam
2. Diazo
3. NaNO2 dalam HCl → warna merah → violet
4. Dengan roux → merah jingga
5. Raksi kristal
IV. TURUNAN PURIN
Reaksi umum :
1. Dengan murexid
zat + FeCl3 + HCl + HS panaskan dg api kecil → warna cokelat
+ 1 tetes amoniak → warna buffer
2. Salwosky (As. Pikrat)
zat + as. Pikrat panaskan dengan api kecil + NaOH 1 tetes,
keringkan maka terbentuk warna yang terang yang berubah ubah
3. Diazo
asam sulfanilat + HCl panaskan dan dinginkan + NaNO 2+ basa (NaOH)
→ merah (+) untuk derivat xantin
Turunan-turunan xantin : teofilin, teobromin, cofein
Reaksi-reaksi nya :
Mayer AgNO3
Bouchardat Aqua brom
Reaksi-reaksi warna Dengan parri
Dengan murexid
Reaksi identifikasi
diazo yang dikombinasi hanya untuk beberapa Theopilin → spesifiknya
Reaksi identifikasi :
1. Marquis
2. Parri
3. Zat + piramidon + CuSO4 → Cokelat (aminophyllin)
Thephylin (+) dan coffein tidak bereaksi
Memakai piramidon :
→ piramidon → CuSO4
Aminophyllin → warna cokelat
Theophyllin → (+)
Coffein → (-)
4. Reaksi kristal
Turunan xantin umumnya dengan :
Murexid → (+)
Parri yang positif : coffein, aminophyllin, theobromin
untuk aminophyllin dan theobromin dibedakan dengan :
* cuprifield :
- aminophyllin dg CuSO4 → warna violet
- theophyllin dengan penambahan piramidon + CuSO4 → Warna
hijau
Coffein → aqua brom : orange
Theobromin → aqua brom : kuning
Theophyllin → aqua brom : putih