MUHAMAD ARIEF
Pembimbing Klinik:
dr. I Made Wirka, Sp.B
• Ileus obstruksi gangguan pasase isi usus
akibat sumbatan sehingga terjadi penumpukan
cairan dan udara di bagian proksimal dari
sumbatan tersebut
• Ileus obstruktif merupakan kegawatan di bidang
bedah digestive
Etiologi
• Adhesi
• Hernia inkarserata.
• Tumor (primer metastasis) :
• Divertikulum Meckel
• Volvulus
• Striktur
• Askariasis
• Benda asing
Gambaran Klinik
Gambaran klinik yang bersifat Gambaran klinik serangan kolik
sistemik meliputi. meliputi :
Dehidrasi berat Nyeri perut berkala
Ipovolemia Distensi berat
Syok Mual / muntah
Oliguria Gelisah/menggeliat
Gangguan keseimbangan Bunyi usus nada tinggi
elektrolit Obstipasi
Perut gembung Tidak ada flatus
Penegakan Diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan penujang
Penatalaksanaan
Laporan Kasus
• Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Usia : 63 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : jln. Bangau
Pekerjaan : Swasta
Agama : islam
Tanggal masuk : 8/7/2019
• Keluhan Utama : Nyeri perut
• Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien
masuk dengan keluhan nyeri perut sejak 4 hari
SMRS. Nyeri perut dirasakan disemua lapang
parut. Pasien. Selain nyeri perut, pasien juga
mengeluhkan demam, perutnya kembung dan
membesar, perut membesar dirasakan sejak 3
hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan tidak
BAB sudah 5 hari lalu, pasien mengeluhkan
mual dan muntah, BAK lancar .
• Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat hipertensi, diabetes mellitus, asma
disangkal.
Riwayat operasi daerah perut disangkal.
Riwayat benturan pada perut disangkal.
Riwayat dipijat daerah perut disangkal.
• Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang menderita
penyakit yang serupa.
• Riwayat Personal Sosial
Merokok (+), alkohol (-), pola makan dalam 3
hari terakhir nafsu makan berkurang.
• Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum :sakit sedang. Compos
Mentis
• Tanda Vital :
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 89 kali per menit
pernapasan : 20 kali per menit
Suhu tubuh : 37,6C
• Kepala : dalam batas normal
• Leher : dalam batas normal
• Thoraks : dalam batas normal
• Abdomen
inspeksi : Distended (+)
auskultasi : peristaltik (+) meningkat
palpasi : teraba keras, nyeritekan (+)
perkusi : redup (+) di semua lapang abdomen
• Ekstremitas :
akral hangat : (+)
edema : (-)
• Pemeriksaan Kimia Darah :
SGOT : 25 U/L
SGPT : 16 U/L
Dilatasi sistema usus halus dengan coil spring appearance dan multiple air fluid
level intralumen mengarah gambaran small bowel obstruction. Tak tampak
pneumoperitoneum. Kesan: ileus obstruktif
RESUME
Pasien laki-laki 63 tahun masuk dengan keluhan
nyeri perut sejak 3 hari SMRS. Nyeri perut durasakan
disemua lapang parut. Pasien. Selain nyeri perut, pasien
juga mengeluhkan demam, perutnya kembung dan
membesar, perut membesar dirasakan sejak 3 hari yang
lalu. Pasien juga mengeluhkan tidak BAB sudah 5 hari lalu,
pasien mengeluhkan mual dan muntah, BAK lancar Flatus
(-).
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran
composmentis, tanda vital. TD : 130/80 mmhg. N : 89 x/M,
RR : 20 x/M, S : 37,60C. Pada pemeriksaan abdomen.
Inspeksi : Distended (+), auskultasi : Bising usus
(+)meningkat ,Palpasi Teraba keras, nyeri tekan (+),
Perkusi : Redup (+) di semua lapang abdomen.
Pemeriksaan lab didapatkan : WBC : 6,8 x 103/ul, RBC :
5,1 x 106/ul, Hb : 15,9 g/dl, HCT : 45.2%, PLT : 199 x
103/ul. Radiografi Abdomen 3 posisi, Kesan : ileus
obstruktif .
• DIAGNOSIS : ILEUS OBSTRUKSI
• PLANNING
Pasang kateter
Pasang NGT
IVFD RL 20 tpm
Ranitidin 50 mg / 12 jam
Cefriaxon 1 gr / 12 jam
Injeksi Pantoprazole 40 mg
Infus Paracetamol 1 gr
Injeksi Ondansetron 8 mg
Injeksi Metronidazole 500 mg
Pro Laparotomi eksplorasi
• Dokumentasi Operasi
• Follow Up
Tanggal 9-8-2019
S: Nyeri bekas op, Flatus (+), BAB (-)
O:
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 76 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,8 ºC
A: Post op laparatomi + Appendectomy H1
P:IVFD RL 20 Tpm
Cefriaxon 1 gr / 12 jam
Ranitidin 50 mg / 12 jam
Ketorolac 30 mg / 8 jam
Rawat luka
• Tanggal 10-8-2019
S: nyeri bekas op, Bab (+)
O:
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,5 ºC
A: Post Op Laparatomi + Appendectomy H2
P:IVFD RL 20 Tpm
Cefriaxon 1 gr / 12 jam
ranitidin 50 mg / 12 jam
Ketorolac 30 mg / 8 jam
Rawat luka
• Tanggal 11-8-2019
S: nyeri bekas op (+), BAB (+)
O:
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi :78 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,6 ºC
• A: Post Op Laparatomi + Appendectomy H3
• P:IVFD RL 20 Tpm
• Cefriaxon 1 gr / 12 jam
• Ranitidin 50 mg / 12 jam
• Ketorolac 30 mg / 8 jam
DISKUSI