oleh
kelompok 4
1. Nur Inayah
2. Nirwana peratiwi
3. Rika safitri
4. Fitri ramadhani
5. Fitri aini
6. Rosmini
7. Israwani
8. Serli maryanti
9. Nur hajjah
10. Solatiah nur
Miosis II
• Pada tahap ini, keadan kromosom sama dengan keadaan
kromosam pada pembelahan mitosis.meiosis meliputi profase
II,metafase II, anafase II, dan telofase II.
• Tahap profase II, sentromer mulai memisah menuju kutub sel
yang berlawanan setalah menggandakan diri.
• Tahap metafase II, diad menyusun diri atau berjajar pada
bidang ekuator, sentromer terikat oleh spindel pembelah.
• Tahap anafase II, spindel pembelahan memendek dan
menarik belahan diad kekutub sel yang berlawanan.
• Telofase II, membran sel membwt sekat dan terjadilah 4 sel
anak mengandung kromosom haploid.
Proses reproduksi manusia
• Kelenjar hipofisis menghasilkan hormon perangsang
folikel (Folicle Stimulating Hormone/FSH) dan
hormon lutein (Luteinizing Hormone/LH). LH
merangsang sel Leydig untuk menghasilkan hormon
testosteron. Pada masa pubertas,
androgen/testosteron memacu tumbuhnya sifat
kelamin sekunder. FSH merangsang sel Sertoli untuk
menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) yang
akan memacu spermatogonium untuk memulai
proses spermatogenesis. Proses pemasakan
spermatosit menjadi spermatozoa disebut
spermiogenesis. Spermiogenesis terjadi di dalam
epididimis dan membutuhkan waktu selama 2 hari.
• Proses Spermatogenesis : Spermatogonium berkembang
menjadi sel spermatosit primer. Sel spermatosit primer
bermiosis menghasilkan spermatosit sekunder, spermatosit
sekunder membelah lagi menghasilkan spermatid,
spermatid berdiferensiasi menjadi spermatozoa masak. Bila
spermatogenesis sudah selesai, maka ABP testosteron
(Androgen Binding Protein Testosteron) tidak diperlukan
lagi, sel sertoli akan menghasilkan hormon inhibin untuk
memberi umpan balik kepada hipofisis agar menghentikan
sekresi FSH dan LH.
• Spermatozoa akan keluar melalui uretra bersama-sama
dengan cairan yang dihasilkan oleh kelenjar vesikula
seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar cowper.
Spermatozoa bersama cairan dari kelenjar-kelenjar tersebut
dikenal sebagai semen atau air mani. Pada waktu ejakulasi,
seorang laki-laki dapat mengeluarkan 300 – 400 juta sel
spermatozoa.
• Secara sederhana proses memproduksi sperma dapat
diuraikan melalui langkah-langkah sebagai berikut ini:
• 1. Ketika seorang anak laki-laki mencapai pubertas pada
usia 11 sampai 14 tahun, sel induk sperma
(spermatogonium) menjadi diaktifkan oleh sekresi hormon
testosteron.
• 2. Masing-masing spermatogonium membelah secara
mitosis beberapa kali untuk menghasilkan lebih banyak
spermatogonium yang masing-masing berisi 46 kromosom
(diploid (2n)) lengkap.
• 3. Masing-masing spermatongonium terus melakukan
pembelahan mitosis untuk menghasilkan sel anak,
sedangkan sebagian lagi membesar menjadi spermatosit
primer dan bergerak ke dalam lumen tubulus seminiferus.
Oleh karena pembelahan terjadi secara mitosis maka
spermatogonium dan spermatosit primer mempunyai 2n
kromosom (diploid).
Uraian diatas dapat digambarkan sbb: