Anda di halaman 1dari 29

KIMIA ANALITIK

MATRIKULASI
KIMIA

Kimia adalah salah satu cabang dari ilmu fisik yang khusus mempelajari sifat,
struktur, susunan dan juga perubahan materi. Kimia meliputi beragam topik,
diantaranya adalah; Sifat pada partikell atom, proses kerja atom dalam
membentuk sebuah ikatan kimia yang akhirnya akan menghasilkan suatu
senyawa, interaksi zat dalam bentuk antarmolekul untuk menemukan hasil
berupa sifat umum dari suatu material dan juga melakukan Interaksi zat
partikel dengan reaksi kimia guna menghasilkan bentuk zat berbeda
Kimia
Analitik

Kimia
Biokimia
Anorganik

KIMIA

Kimia
Kimis Fisik Bahan
Alam

Kimia
Medisinal
Unsur merupakan suatu zat murni yang tidak bisa
diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana
dengan menggunakan reaksi kimia yang biasa
Senyawa adalah zat tunggal yang terdiri dari 2 unsur atau lebih yang mana unsur ini
bisa diuraikan ke dalam bentuk yang lebih sederhana melalui reaksi kimia.

Seperti garam ( NaCI ), gula pasir ( CH3COOH ), air ( H2O ), dan sebagainya.
Deskripsi MK

 Mk ini mempelajari analisa kimia kualitatif dan kuantitatif anorganik 


Dasar pemeriksaan:
kimia air dan Makanan minuman
kimia Farmasi
Kimia Klinik
Toksikologi
SENYAWA ANORGANIK
Senyawa anorganik adalah senyawa yang tidak
memiliki atom karbon.
 Senyawa Anorganik
1. Berasal dari sumber daya alam mineral ( bukan makhluk hidup)
2. Tidak mudah terbakar
3. Struktur sederhana
4. Tidak semua senyawa anorganik yang memiliki unsur karbon
5. Dapat larut dalam pelarut air atau organik
6. Umumnya bersifat elektrolit (konduktor listrik dalam larutannya)
7. Reaksi berlangsung cepat
8. Titik didih dan titik lebur tinggi
Contoh Senyawa Anorganik

 Karbon dioksida CO2

· Batu kapur CaCO3

· Plastik C3H6

· Soda kue NaHCO3

· Natrium Kloria (Garam dapur) NaCl

· Nitrogen dioksida NO2

· Air H2O

· Amonia NH3
PENDAHULUAN

 Kimia Analitik adalah bagian dari ilmu kimia yang mempelajari cara-
cara untuk mengetahui dan menentukan komponen-komponen dan
jumlah zat dari suatu campuran
a. Metoda Konvensional

Dengan metoda konvensional, kimia analisis


dilakukan secara kualitatif dan secara kuantitatif.
Secara kualitatif, analisis untuk mengidentifikasi
komponen-komponen baik unsur-unsur maupun
gugus yang terkandung dalam suatu zat yang
dapat dilakukan dengan analisis secara basah dan
secara kering
Secara kuantitatif, analisis untuk menghitung dan /
menentukan jumlah/berat komponen yang
terkandung dalam suatu zat yang dapat dilakukan
dengan metoda volumetri dan gravimetri
b. Metoda Instrumental

Dengan metoda instrumental, kimia analisis dilakukan secara kualitatif dan


kuantitatif dengan menggunakan instrumen-instrumen (alat-alat ) tertentu,
seperti spektrofotometer UV-Vis, SSA (Spektrometer Serapan Atom), HPLC,
Kromatografi Gas, Konduktometer, Elektroanaliser dll.
Perubahan kimia yang dapat
diamati adalah sbb:

1. Terbentuknya endapan
Cl- + AgNO3  endapan putih
2. Terbentuknya gas
CO3 2- + HCl  gas
3. Terjadinya perubahan warna dan reaksi reduksi dan
oksidasi
Larutan Kalium Permanganat + larutan asam sulfat
encer + laritan Natrium Nitrit  warna ungu dari
Kalium Permanganat dilunturkan
Macam-macam pereaksi /
reagen:
1. Reagen selektif
Reagen yang memberikan positif terhadap beberapa
ion
Suatu zat + HCl  gas
Zat tsb kemungkinan anion karbonat, bikarbonat,
nitrit, sulfit
2. Reagen spesifik
Reagen yang memberikan positif terhadap terhadap
satu ion saja
Suatu zat + reagen griess  merah muda
Zat tsb adalah anion nitrit
Macam-macam skala dalam
analisa kualitatif

 Analisa makro
- analisa dalam jumlah besar
- zat yang diselidiki 0,5 – 1,0 g atau 20 mL
 Analisa semi mikro
- analisa dalam jumlah sedang
- zat yang diselidiki 0,05 – 0,1 g atau 1mL
 Analisa mikro
- analisa dalam jumlah kecil
- zat yang diselidiki < 0,01 g atau < 1mL
ANALISIS KIMIA MENCAKUP DUA HAL, YAITU :
(1) ANALISIS KUALITIF : MENENTUKAN MACAM ZAT
(2) ANALISIS KUANTITATIF : MENENTUKAN BANYAKNYA / KADAR ZAT

VOLUMETRI (TITRIMETRI)
ADALAH SUATU METODE ANALISIS MENENTUKAN KADAR ZAT BERDASARKAN
VOLUMENYA , DENGAN CARA TITRASI (PENETESAN / PENAMBAHAN LARUTAN
KE DALAM LARUTAN LAIN)
Gambar Peralatan Titrasi
KIMIA ANALITIK

Cabang ilmu kimia yang bertugas mengidentifikasi


zat, memisahkannya serta menguraikannya dalam
komponen-komponen, menentukan jenis serta
jumlahnya.
Langkah-langkah Analisa Kuantitatif:
1. Pengambilan sampel/contoh, yaitu memilih cuplikan dari
suatu zat atau bahan yng akan diperiksa (sampel harus
mewakili).
2. Mengubah cuplikan menjadi suatu bentuk untuk
memungkinkan dilakukan pengukuran, melarutkan,
dikeringkan, ataupun ditumbuk.
3. Pengukuran (kimia, fisika, instrumen)
4. Perhitungan dan interpretasi hasil.
Ada 3 bentuk analisa titrimetri :
 Volumetri : didasarkan pengukuran volume larutan yg
diketahui konsentrasinya yg diperlukan untuk bereaksi
dengan analat.
 Gravimetri : seperti volumetrik hanya berbeda dalam
pengukuran massa reagent disamping volume.
 Coulometri : didasarkan pengukuran arus listrik.
MACAM-MACAM REAKSI VOLUMETRI:
1. Reaksi asam-basa (penetralan):
H+Cl- + NaOH  Na+Cl- + H2O
H+ + OH-  H2O
2. Reaksi oksidasi –reduksi (redoks):
Fe2+ + Ce4+  Fe3+ + Ce3+
5C2O42- + 2MnO4- +16H+  2Mn2+ + 10CO2 + 8H2O
I2 + 2S2O32-  2I- + S4O62-
3. Reaksi pengendapan:
Ag+ + Cl-  AgCl(s)
Pb2+ + CrO42-  PbCrO4(s)
4. Reaksi pembentukan kompleks:
Ag+ + 2CN-  Ag(CN)2-
Mg2+ + (EDTA)4-  Mg(EDTA)2-
Bahan-bahan
1. Lart Standar : lart yang telah diketahui kadarnya (dibuat)
2. Lart Sampel : lart yang akan ditentukan kadarnya.
3. (larutan) indikator : ialah (larutan) zat yang diperlukan untuk
mengakhiri titrasi
Indikator asam-basa : ialah zat yang berbeda warnanya dalam

suasana asam dan dalam suasana basa


Proses Titrasi
- Buret diisi larutan standar ( sebagai pentiter )
- Labu titrasi diisi lart sampel (sebanyak volume tertentu , melalui
pipet volume) dan beberapa tetes larutan indikator, lalu digoyang
sampai homogen
. Larutan pentiter diteteskan (dari buret), sambil labu titrasi
digoyang (agar terjadi reaksi yang merata ) sampai terjadi
perubahan warna larutan sample, penetesan larutan pentiter dihentikan lalu
dibaca/ dicatat volume yang diperlukan
Untuk Titrasi Asam-Basa

VA x NA = VB x NB ….................…..( 3)

atau : mmolek asam = mmolek basa

Dengan : A = asam dan B = basa

Dasar Reaksi Titrasi Asam – Basa : NETRALISASI

Reaksi : Asam + Basa Garam + Air

Contoh : (1) HCL + NaOH NaCl + H2O


( 2) H2SO4 + 2 KOH K2SO4 + 2 H2O
Dasar perhitungan volumetri :
mmolek lart. standar = mmolek larutan sampel .. ( 1 )
atau :
Vst x Nst = Vx x Nx . . . . . . . . . . . . . . …….. (2)

Dengan : Vst : volume larutan standar (terbaca dari buret )


Nst : normalita larutan standar ( dibuat; diketahui)
Vx : volume larutan sample (diambil sejumlah
tertentu dengan pipet volume
Nx : normalita larutan sample

Dan : Vml x N = mmolek


Jawab :
HCl : 10 ml ; 0,1 N
H2SO4 : 15 ml ; 0,2 M ( = 0,4 N )
Ca(OH) 2 = 0,1 M = 0,2 N

Maka :

VHCl x NHCl + VH2SO4 x NH2SO4 = VCa(OH)2 x NCa(OH)2

Vbasa = ( 10 x 0,1 + 15 x 0,4 ) / 0,2 = 35 ml


Titik Ekivalen ( TE) dan TITIK AKHIR TITRASI (TAT )
TE : - saat reaksi antara asam dengan basa tepat
ekivalen secara stokhiometri;
- yaitu mmolek asam = mmolek basa .
- Pada saat ini seharusnya titrasi dihentikan (secara
teoritis)
TAT - Saat titrasi dihentikan
- saat terjadinya perubahan warna indikator

TAT dapat terjadi setelah atau sebelum TE, tergantung


pH perubahan warna indikator dan pH larutan akhir
Indikator
Ialah zat kimia yang mempunyai warna bebeda dalam
suasana asam dan dalam suasana basa

Indikator Trayek Warna


pH Asam Basa
Metil jingga 3,1 – 4,4 Merah Jingga
(m o)
Metil merah 4,2 – 6,2 Merah Kuning
(m r)
Timol biru 8,0 – 9,6 Kuning Biru

Fenolftalein 8,3 –10 Tak berwarna Merah


(pp)
Kesalahan Titrasi :
Perbedaan volume/massa diantara titik ekivalen dan titik akhir
titrasi.

Karena 
1. Kehilangan cuplikan karena tumpah saat penimbangan,
pemindahan larutan, buret bocor, salah pipet.
2. Kontaminasi atau larutan jadi encer karena kurang baik membilas
buret, pipet atau labu.
3. Salah mencampurkan larutan setelah diencerkan.
4. Pengotoran pada standar primer
5. Kesalahan menimbang
6. Salah baca buret
7. Salah pemakaian indikator
8. Peralatan ( pipet atau buret) kurang bersih

Anda mungkin juga menyukai