Anda di halaman 1dari 33

Journal Reading

Aulya Dwi Febryan - 1840312672

Perseptor:

dr. Dolly Irfandy, Sp.THT-KL (K), FICS


Layout
I PENDAHULUAN

II BAHAN DAN METODE

III DISKUSI

IV KESIMPULAN

V
PENDAHULUAN
“ Peran penting nutrisi dalam penyakit merupakan fakta yang di
terima secara universal, terutama dalam hal alergi makanan.
Alergi makanan mempengaruhi 1-2% orang
dewasa dan 8% anak-anak di bawah 6 tahun

Umumnya, alergi yang berkaitan dengan susu,
kedelai, telur, dan gandum tampaknya akan
sembuh seiring anak beranjak dewasa

Terdapat beberapa alergi yang tetap bertahan sampai


masa dewasa: kerang (2%), kacang tanah (0,6%),
kacang-kacangan (0,5%), dan ikan (0,4%)
Anak-anak : telur, susu sapi,
kacang tanah,kacang-kacangan
, kedelai, gandum, dan ikan
Dewasa : kerang, kacang tanah,
Kacang-kacangan, apel, kacang-kacangan, dan ikan
pir, buah kiwi, stone fruits
, dan wortel Amerika
Buah jeruk, coklat, apel, hazelnut,
stroberi, ikan, tomat, telur, dan susu. Serikat
Denmark
Swedia
Estonia,
Lithuania,
Rusia
Reaksi Makanan
yang Merugikan
Alergi IgE
Makanan

Non IgE
Intoleransi Rinitis Alergi
Makanan
Respons sistem
kekebalan terhadap
Reaksi
paparan alergen
Fase Awal
→ IgE

Reaksi Fase
Akhir
Peran
makanan terhadap
eksaserbasi gejala rinitis
alergi

KONTROVERSI

Penelitian
BAHAN DAN METODE
SAMPEL

“ Semua pasien pediatrik dan orang dewasa


yang dirujuk karena gangguan alergi, atau
dengan kecurigaan alergi ke Laboratorium
Alborg, Kota Jeddah, Arab Saudi
antara Oktober 2013 dan Juli 2014
100 pasien (usia 10 - 60 tahun),
Yang didiagnosis dengan AR

Dipilih untuk Penelitian

Pasien yang menggunakan obat


antihistamin atau steroid jangka
panjang, serta wanita hamil
Panel Makanan :
Kombinasi makanan dan susu, pisang, mangga, putih telur,
alergen inhalan digunakan kuning telur, campuran sereal,
untuk IgE serum dalam kacang tanah, gluten, kacang mete
tes in vitro , campuran makanan laut, madu,
tomat, kacang kedelai, kurma,
stroberi, dan cacao.

Panel Inhalan :
dermatophagoides pteronyssinus, dermatophagoides farinae,
kecoa Amerika, bulu domba, campuran bulu, epitel kucing /
rambut, alfalfa (pakan ternak), mesquite, lalang, serbuk sari g
urun, angsa putih, rumput bermuda, alternaria alternata (jam
ur daun/phylloplane), penicillium notatum, rumput timothy (pa
kan kelinci), daun mugwort/ artemisia vulgaris, dan akasia
Uji darah diuji dengan
RIDA Allergy Screen
(R-Biopharm,
Darmstadt,
Tingkat efisiensi
Jerman)
yang tinggi dan san
gat ekonomis untuk Mendeteksi antibodi
konfirmasi alergi melalui imunoblot
→ Empat panel berbeda
: @20 alergen pada
setiap panel
Analisis ANOVA
p <0,05 → Evaluasi otomatis
→ gambar digital
Signifikan secara dalam RIDA X-Screen
statistik atau RIDAmaXi-Screen
Kategori hasil : nol sampai
enam kelas → Keparahan
reaksi Alergi
Data : *Setiap uji coba dilakukan
rata-rata, standar tiga kali
deviasi, dan standar
error
HASIL PENELITIAN
Tabel 1
Persentase Alergen Inhalan pada Pasien dengan Rinitis Alergi
Tabel 2
Persentase Alergen Makanan pada Pasien dengan Rinitis Alergi
Gambar 1
Persentase Individual yang Terinfeksi oleh Alergen Inhalan ;
dengan setiap uji coba dilakukan 3 kali
Gambar 2
Persentase Individual yang Terinfeksi oleh Alergen Makanan ;
dengan setiap uji coba dilakukan 3 kali
Gambar 3
Hubungan antara Kelompok Umur Pasien dengan Rinitis Alergi
yang Diinduksi Makanan ;
dengan setiap uji coba dilakukan 3 kali
Gambar 3
Persentase Hubungan antara Kelompok Umur Pasien dengan Rinitis
Alergi yang Diinduksi Makanan ; dengan setiap uji coba dilakukan 3
kali
Tabel 3
Persentase Kelompok Umur Pasien dengan Rinitis Alergi dan Alergi
Makanan
Gambar 5
Persentase Hubungan antara Riwayat Keluarga Pasien dengan Rinitis
Alergi yang Diinduksi Makanan; dengan setiap uji coba dilakukan 3 kali
Tabel 4
Persentase Pasien dengan Riwayat Keluarga, Tanpa Riwayat Keluarga,
Pekerja dan Tidak Pekerja
DISKUSI
Reaksi yang dimediasi oleh IgE mencetuskan
rinitis alergi pada individu yang sensitif >
inflamasi pada membran nasal > bersin,
hidung tersumbat, gatal pada hidung, rinorea,
gejala kemerahan pada mata, pruritus okular,
dan/atau lakrimasi (60% hingga 70% individu)

Tidak mengancam jiwa >< memengaruhi kualitas hidup


dan pekerjaan individu > beban yang signifikan

Komplikasi fisik dan mental karena AR > gangguan tidu


r anak, masalah pernapasan, keterampilan belajar mer
osot, penurunan konsentrasi dan gangguan perilaku
pada orang dewasa.
Gejala yang diperantarai IgE biasanya > Reaksi akut,
Reaksi kronis >mekanisme gabungan jalur IgE dan seluler.
Memprediksi karakteristik khas dari makanan yang menginduksi
IgE yang mencetuskan AR > Sulit, karena tanda-tanda dan gejala
yang sama dapat terjadi pada kondisi-kondisi patologis lainnya (mi
salnya, asma, eksim, manifestasi alergi oral, urtikaria, dan gejala
gastrointestinal) yang terkait dengan alergi makanan lain

Suatu studi alergi telur pada anak-anak menggambarkan


bahwa anak-anak yang menderita alergi saat bayi memili
ki risiko yang signifikan terkena rinitis dan asma pada sa
at mereka mencapai usia 4 tahun.

Rinitis yang diinduksi oleh makanan menimbulkan lebih ba


nyak tantangan selama masa kanak-kanak dan anak usia
dini dibandingkan dengan dewasa
AR > manifestasi Beberapa pasien
langka dari alergi gatal-gatal dan rasa ter secara
bakar pada tenggorokan
makanan mereka yang terkait
kolektif
dengan gejala AR setelah
menelan beberapa buah
dan sayuran

KHAS
Prevalensi sindrom ini di Sindrom Alergi
perkirakan berkisar Oral
Temuan klinis hanya antara 5% sampai
pasca memakan makanan 17% dalam kelompok
yang mengandung etil masyarakat yang
(Beberapa buah dan sayur) berbeda
Sayuran dan buah
-buahan
picu alergi Homologi dengan
makanan yang serbuk sari terutama
dimediasi IgE selama penyerbukan

Pada inidividu yang


sensitif

GK ↔ Oral-Allergic Syndrome
 Sensasi terbakar, pruritus, eritema
, dan edema mukosa orofaringeal,
sering bersin, mata gatal,
dan pilek (pada beberapa pasien)
hazelnut; kacang kacangan
; buah-buahan, seperti apel
, kiwi, dan buah persik; dan
Sycamore pollen sayuran, seperti jagung dan
dan variasinya selada

beberapa sayuran, seperti kembang


Mugwort pollen kol, brokoli, jintan, parsley, ketumbar,
wortel, dan beberapa rempah-rempah,
seperti adas manis, merica, blackpepper ,
bawang merah, dan bawang putih

kentang, melon, jeruk, tomat, dan


Rumput kacang tanah
Karet
-roda
→ masalah polipeptida -sarung tangan
HOMOLOGI
↔ lateks bedah
> hipersensitivitas

alpukat, pisang, persik,


Sindrom Alergi kiwi, kentang, tomat,
Oral dan AR dan chestnuts
KESIMPULAN
Kasus AR yang dipicu oleh makanan jarang terjadi →
Gejala Bersamaan

Pengobatan AR yang diinduksi makanan : steroid


topikal dan antihistamin

Identifikasi pasien yang berisiko reaksi anafilaksis →


HARUS!, melakukan tes dan menyarankan diet yang
sesuai.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai