Perseptor:
III DISKUSI
IV KESIMPULAN
V
PENDAHULUAN
“ Peran penting nutrisi dalam penyakit merupakan fakta yang di
terima secara universal, terutama dalam hal alergi makanan.
Alergi makanan mempengaruhi 1-2% orang
dewasa dan 8% anak-anak di bawah 6 tahun
“
Umumnya, alergi yang berkaitan dengan susu,
kedelai, telur, dan gandum tampaknya akan
sembuh seiring anak beranjak dewasa
Non IgE
Intoleransi Rinitis Alergi
Makanan
Respons sistem
kekebalan terhadap
Reaksi
paparan alergen
Fase Awal
→ IgE
Reaksi Fase
Akhir
Peran
makanan terhadap
eksaserbasi gejala rinitis
alergi
KONTROVERSI
Penelitian
BAHAN DAN METODE
SAMPEL
Panel Inhalan :
dermatophagoides pteronyssinus, dermatophagoides farinae,
kecoa Amerika, bulu domba, campuran bulu, epitel kucing /
rambut, alfalfa (pakan ternak), mesquite, lalang, serbuk sari g
urun, angsa putih, rumput bermuda, alternaria alternata (jam
ur daun/phylloplane), penicillium notatum, rumput timothy (pa
kan kelinci), daun mugwort/ artemisia vulgaris, dan akasia
Uji darah diuji dengan
RIDA Allergy Screen
(R-Biopharm,
Darmstadt,
Tingkat efisiensi
Jerman)
yang tinggi dan san
gat ekonomis untuk Mendeteksi antibodi
konfirmasi alergi melalui imunoblot
→ Empat panel berbeda
: @20 alergen pada
setiap panel
Analisis ANOVA
p <0,05 → Evaluasi otomatis
→ gambar digital
Signifikan secara dalam RIDA X-Screen
statistik atau RIDAmaXi-Screen
Kategori hasil : nol sampai
enam kelas → Keparahan
reaksi Alergi
Data : *Setiap uji coba dilakukan
rata-rata, standar tiga kali
deviasi, dan standar
error
HASIL PENELITIAN
Tabel 1
Persentase Alergen Inhalan pada Pasien dengan Rinitis Alergi
Tabel 2
Persentase Alergen Makanan pada Pasien dengan Rinitis Alergi
Gambar 1
Persentase Individual yang Terinfeksi oleh Alergen Inhalan ;
dengan setiap uji coba dilakukan 3 kali
Gambar 2
Persentase Individual yang Terinfeksi oleh Alergen Makanan ;
dengan setiap uji coba dilakukan 3 kali
Gambar 3
Hubungan antara Kelompok Umur Pasien dengan Rinitis Alergi
yang Diinduksi Makanan ;
dengan setiap uji coba dilakukan 3 kali
Gambar 3
Persentase Hubungan antara Kelompok Umur Pasien dengan Rinitis
Alergi yang Diinduksi Makanan ; dengan setiap uji coba dilakukan 3
kali
Tabel 3
Persentase Kelompok Umur Pasien dengan Rinitis Alergi dan Alergi
Makanan
Gambar 5
Persentase Hubungan antara Riwayat Keluarga Pasien dengan Rinitis
Alergi yang Diinduksi Makanan; dengan setiap uji coba dilakukan 3 kali
Tabel 4
Persentase Pasien dengan Riwayat Keluarga, Tanpa Riwayat Keluarga,
Pekerja dan Tidak Pekerja
DISKUSI
Reaksi yang dimediasi oleh IgE mencetuskan
rinitis alergi pada individu yang sensitif >
inflamasi pada membran nasal > bersin,
hidung tersumbat, gatal pada hidung, rinorea,
gejala kemerahan pada mata, pruritus okular,
dan/atau lakrimasi (60% hingga 70% individu)
KHAS
Prevalensi sindrom ini di Sindrom Alergi
perkirakan berkisar Oral
Temuan klinis hanya antara 5% sampai
pasca memakan makanan 17% dalam kelompok
yang mengandung etil masyarakat yang
(Beberapa buah dan sayur) berbeda
Sayuran dan buah
-buahan
picu alergi Homologi dengan
makanan yang serbuk sari terutama
dimediasi IgE selama penyerbukan
GK ↔ Oral-Allergic Syndrome
Sensasi terbakar, pruritus, eritema
, dan edema mukosa orofaringeal,
sering bersin, mata gatal,
dan pilek (pada beberapa pasien)
hazelnut; kacang kacangan
; buah-buahan, seperti apel
, kiwi, dan buah persik; dan
Sycamore pollen sayuran, seperti jagung dan
dan variasinya selada