Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PANGAN
NAMA KELOMPOK :
ADE APRILIYANTI JIA117037
M.RIZKI J1A117038
FISKA BOTIA ULFAYANTI J1A117039
MEY SILVIAWATI J1A117040
DAVID DENI SAPUTRA J1A117041
AHMAD WINDRA J1A117043
NOLA IKA AMARIAWAN J1A117045
DIAH NOVITA J1A117048
ASPEK KEAMANAN
ASPEK MIKROBIOLOGI
ASPEK ORGANOLEPTIK
Mutu berperan penting dalam meningkatkan daya saing suatu
produk di pasar global. Makin baik mutu suatu produk, maka produk
tersebut makin kuat daya saingnya. Mutu baik dapat digunakan untuk
mengantisipasi kecenderungan konsumen kopi dunia, yang akhir-akhir
ini makin peduli terhadap mutu. Mutu baik dapat meningkatkan citra
suatu produk, sehingga dalam jangka panjang akan meningkatkan
reputasi baik pada produk tersebut. Mutu baik dapat meningkatkan
harga jual. Untuk dapat berdaya saing, maka kopi harus aman dan juga
terjaga . mutunya aspek keamanan, seperti pada undang-undang
pangan No.18 Tahun 2012 maka harus aman secara jasmani dan juga
rohani.
Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu
1)Varietas/klon
◦ Varietas tertentu dapat menghasilkan mutu fisik dan citarasa baik,
akan tetapi
ada juga sebaliknya.
2) Tinggi tempat penanaman
◦ Makin tinggi tempat penanaman mutu citarasanya akan semakin baik.
3) Kesehatan tanaman
◦ Tanaman yang pertumbuhannya kurang sehat akan menghasilkan
mutu fisik
1. Penerimaan bahan baku dan sortasi
Dimana proses ini memungkinkan biji kopi bisa mengalami /
perubahan mutu yang dapat disebabkan
Secara fisik : Terlihat dari bentuk kopi yang tidak seragam
Penanganannya :
Dengan sortasi berdasarkan syarat mutu dan mengklasifikasikan
kopi tersebut menurut standard mutu yang telah ditetapkan. Sortasi dilakukan
berdasarkan bentuk, warna dan ukuran biji kopi.
Secara kimia :
Bahaya yang ditemui berupa terdapatnya residu pestisida
Penanganannya :
Bahaya yang ditimbulkan dapat dikurangi dengan perendaman dan
pencucian karena dapat mengurangi bahaya yang ada.
2. Roasting
Menurut Ridwansyah (2003) roasting merupakan proses
penyangraian biji kopi yang tergantung pada waktu dan suhu yang ditandai
dengan perubahan fisik dan kimiawi yang signifikan.
Secara fisik :
Proses pirolisis ditandai dengan adanya perubahan warna biji dari kehijauan
menjadi kecoklatan. Perbedaan tingkat sangrai akan menghasilkan citarasa
yang berbeda pula. Rasa dan aroma kopi sangrai sangat ditentukan oleh suhu
dan lama penyangraian yang berpengaruh terhadap perubahan warna, kadar
air, ukuran biji dan bentuk biji . Dimana secara fisik kerusakan pada kopi bisa
dilihat apabila biji kopi menjadi gosong,bila menggunakan suhu
tinggi dan wak
Penanganannya :
Sehingga dapat diambil tindakan berupa pengontrolan suhu dan
lamanya waktu secara berkala, waktu yang lama .
Perubahan secara kimia:
Terbentuknya akrilamida
Beberapa peneliti mengemukakan bahwa akrilamida tidak terbentuk di
bawah suhu 120 °C. Warna yang semakin gelap akibat proses pengolahan
pangan akan menunjukkan semakin banyaknya kandungan akrilamida yang
terbentuk. Terpaparnya seseorang dengan akrilamida pada dosis yang tinggi
dinyatakan dapat merusak DNA yang berperan sebagai materi genetik, saraf
pusat, menimbulkan tumor, menurunkan tingkat kesuburan, serta
mengakibatkan keguguran.
Penanganannya :
Upaya untuk menurunkan kandungan akrilamida pada pengolahan
pangan yang menggunakan suhu tinggi yang diulas oleh beberapa peneliti,
menyatakan kemungkinannya dengan memperhatikan penyimpanan makanan
dan minumana pada suhu dibawah 4 0C. Penyimpanan pada suhu ini
dinyatakan akan menurunkan konsentrasi akrilamida pada pangan yang diolah.
Kelembaban yang tinggi dan adanya air dapat mengurangi
pembentukanakrilamida
3. Penggilingan
Pada tahap penggilingan bahayaa yang tidak begitu tinggi atau berpotensi
rendah bila .
Secara Fisik :
Perbedaan kematangan biji kopi juga dapat mempengaruhi penggilingan
dengan potensi yang tinggi yaitu ukuran partikel menjadi tidak seragam,
sehingga perlu penanganan berupa sortasi kembali pada biji kopi yang ukuran
hasil penggilingannya masih tidak sama.
Penanganannya :
Sehingga perlu penanganan berupa sortasi kembali pada biji kopi yang ukuran
hasil penggilingannya masih tidak sama.