Anda di halaman 1dari 12

Pendahuluan

 Paradigma baru program KB Nasional telah diubah visinya dari


mewujudkan NKKBS menjadi visi untuk mewujudkan keluarga
berkualitas di tahun 2015.
 Keluarga Berkualitas :
 Sejahtera
 Sehat
 Maju
 Mandiri
 Mempunyai anak yang ideal
 Bertanggung jawab
 Berwawasan kedepan
 Harmonis
 Bertaqwa kepada Tuhan YME
Tujuan
 Secara umum :
Membantu pasien atau klien untuk membuat pilihan
salah satu metode kontrasepsi yang memenuhi
kondisi kesehatan dan sesuai dengan keinginan
mereka.
 Secara khusus :
1. Memahami diri secara lebih baik
2. Mengarahkan perkembangan diri sesuai dengan
potensinya
Pengertian Konseling pelayanan KB
Proses komunikasi yang berjalan
dan menyatu dengan semua aspek
pelayanan Keluarga Berencana dan
bukan hanya informasi yang
diberikan pada satu kesempatan
tetapi juga pada saat pemberian
pelayanan.
Cont…
3. Lebih realistis dalam melihat diri dan masalah
yang dihadapi sehingga :
 Mampu memecahkan masalah secara kreatif dan
produktif
 Memiliki taraf aktualisasi diri sesuai dengan potensi
yang dimiliki
 Terhindar dari gejala-gejala kecemasan dan salah
penyesuaian diri
 Mampu menyesuaikan dengan situasi dan lingkungan
 Memperoleh dan merasakan kebahagiaan
 Bersifat dua arah yaitu antara petugas dan klien
ada umpan balik dan saling berinteraksi
Langkah-Langkah dalam konseling
 Dapat diterapkan enam langkah yang sudah dikenal
dengan kata kunci “ SATU TUJU “ :

 SA
Sapa dan Salam kepada klien secara terbuka dan
sopan. Berikan perhatian sepenuhnya kepada mereka
dan berbicara di tempat yang nyaman serta terjamin
privasinya. Yakinkan klien untuk membangun rasa
percaya diri. Tanyakan kepada klien apa yang perlu
dibantu serta jelaskan pelayanan apa yang dapat
diperolehnya.
Cont…
T
Tanyakan pada klien informasi tentang dirinya. Bantu
klien untuk berbicara mengenai pengalaman Keluarga
Berencana dan Kesehatan Reproduksi, tujuan,
kepentingan, harapan, serta keadaan kesehatan dan
kehidupan keluarganya. Tanyakan kontrasepsi yang
diiinginkan oleh klien sesuai dengan kata-kata, gerak
isyarat dan caranya. Coba tempatkan diri kita didalam
hati klien. Perlihatkan bahwa kita memahami, dengan
memahami pengetahuan, kebutuhan, dan keinginan
klien kita dapat membantunya.
Cont…
U
Uraikan kepada klien mengenai pilihannnya dan
beritahu pemilihan kontrasepsi yang paling mungkin,
termasuk pilihan beberapa jenis kontrasepsi lainnya.
Bantulah klien pada jenis kontrasepsi yang paling dia
ingini, serta jelaskan pula jenis-jenis kontrasepsi lain
yang ada. Juga jelaskan alternatif kontrasepsi lain yang
mungkin diingini oleh klien.
Cont…
 TU
BanTUlah klien untuk menentukan pilihannya. Bantulah
klien berpikir mengenai apa yang paling sesuai dengan
keadaan dan kebutuhannya. Doronglah klien untuk
menunjukkan dan mengajukan pertanyaan. Tanggapilah
secara terbuka. Petugas membantu klien
mempertimbangkan kriteria dan keinginan klien terhadap
setiap jenis kontrasepsi. Tanyakan juga apakah
pasangannya akan memberikan dukungan dengan pilihan
tersebut. Jika memungkinkan diskusikan mengenai pilihan
tersebut kepada pasangannya. Pada akhirnya yakinkan
bahwa klien telah membuat suatu keputusan yang tepat.
Petugas dapat menanyakan : Apakah Anda sudah
memutuskan pilihan jenis kontrasepsi ? Atau apa jenis
kontrasepsi terpilih yang akan digunakan ?
Cont…
J
Jelaskan secara lengkap bagaimana penggunaan
kontrasepsi pilihannya. Setelah klien memilih jenis
kontrasepsinya, jika diperlukan, perlihatkan alat/obat
kontrasepsinya. Jelaskan bagaimana alat/obat
kontrasepsi tersebut digunakan dan bagaimana cara
penggunaannya. Sekali lagi doronglah klien untuk
bertanya dan petugas menjawab secara jelas dan
terbuka. Beri penjelasan juga tentang manfaat ganda
metode kontrasepsi, misalnya kondom yang dapat
mencegah Infeksi Menular Seksual (IMS). Cek
pengetahuan klien tentang penggunaan kontrasepsi
pilihannya dan puji klien apabila dapat menjawab
dengan benar.
Cont…
U
Perlunya dilakukan kunjungan Ulang. Bicarakan dan
buatlah perjanjian kapan klien akan kembali untuk
melakukan pemeriksaan lanjutan atau permintaan
kontrasepsi jika dibutuhkan. Perlu juga selalu
mengingatkan klien untuk kembali apabila terjadi
suatu masalah.
 Penerapan SATU TUJU tersebut tidak perlu selalu
dilakukan secara berurutan karena petugas harus
menyesuaikan diri dengan kebutuhan klien.
Kesimpulan
1. Konseling adalah proses komunikasi yang menyatu
dengan semua aspek Keluarga Berencana dan bukan
hanya informasi yang diberikan pada satu kesempatan
tetapi juga pada saat pemberian pelayanan.
2. Tujuan konseling secara umum yaitu membantu pasien
atau klien untuk membuat pilihan salah satu metode
kontrasepsi yang memenuhi kondisi kesehatan dan
sesuai dengan keinginan mereka.
Sedangkan tujuan secara khusus yaitu :
a. Memahami diri secara lebih baik
b. Mengarahkan perkembangan diri sesuai dengan
potensinya
c. Lebih realistis dalam melihat diri dan masalah yang
dihadapi
Cont…
3. Dalam 6 Langkah konseling pelayanan KB dikenal dengan
kata kunci “SATU TUJU“ yaitu :
 SA : Sapa dan Salam kepada klien secara terbuka dan
sopan.
 T : Tanyakan pada klien informasi tentang dirinya.
 U : Uraikan kepada klien mengenai pilihannya
 TU : BanTUlah klien untuk menentukan pilihannya.
 J : Jelaskan secara lengkap bagaimana penggunaan
kontrasepsi pilihannya.
 U : Perlunya dilakukan kunjungan Ulang.

 Konseling yang baik juga akan membantu klien dalam


menggunakan kontrasepsinya lebih lama dan meningkatkan
keberhasilan KB. Teknik konseling yang baik dan informasi
yang memadai harus diterapkan dan dibicarakan secara
interaktif sepanjang kunjungan klien dengan cara yang
sesuai dengan budaya yang ada.

Anda mungkin juga menyukai