Anda di halaman 1dari 47

MATERI

FILSAFAT ILMU

FILSAFAT
(MATER SCIENTIARUM)

PERKEMBANGAN ILMU

LANDASAN TELAAH ILMU

SARANA BERPIKIR ILMIAH DAN METODE ILMIAH

KEBENARAN ILMIAH

ILMU, TEKNOLOGI, DAN KEBUDAYAAN

ETIKA KEILMUAN
OBJEK MATERIAL
dan
OBJEK FORMAL
Ilmu Pengetahuan
Objek Material - Suatu hal yg dijadikan sasaran pemikiran

- Suatu hal yg dipelajari


- Suatu hal yg diselidiki

Meliputi -Hal yg konkrit – Manusia, Tumbuhan


-Hal yg abstrak – Ide-ide, dll

Objek Formal - Cara pandang peneliti thd objek material

- Prinsip-prinsip yg digunakan

- Memberi keutuhan suatu ilmu


Objek Formal Ilmu
- Membedakan bidang-bidang ilmu
OBJEK MATERIAL

MANUSIA

OBJEK FORMAL

PSIKOLOGI ANTROPOLOGI SOSIOLOGI KRIMINOLOGI

TUGAS FILSAFAT

Mengatasi spesialisasi dan merumuskan


suatu pandangan hidup yg didasarkan
atas pengalaman kemanusiaan yg luas
dan bertujuan “understanding” serta
“wisdom”.
PERSOALAN FILSAFAT
 Sangat Umum
 Tidak menyangkut fakta ( spekulatif )
 Menyangkut Nilai-nilai (Kualitas abstrak
yang ada dlm sesuatu hal)
 Bersifat kritis (Analisis kritis thd ‘konsep’
atau ‘asumsi’ keilmuan)
 Bersifat sinoptik
 Bersifat implikatif
Berpikir Kefilsafatan
 Radikal
 Universal
 Konseptual ( hasil generalisasi dan abstraksi dari
pengalaman )
 Koheren dan Konsisten ( Runtut )
 Sistematik (Kebulatan sejumlah unsur yg saling
berhubungan utk mencapai maksud)
 Komprehensif
 Bebas (dari prasangka sosial, kultural maupun
religi)
 Bertanggung jawab
Disiplin Intelektual

Data² dari
kenyataan
FILSAFAT REFLEKSI

& SPEKULATIF & KRITIS


Perumusan:
ILMU
• Hipotesis
• Hipotesis
masalah
• Konklusi

Kegiatan Akal Budi


Disiplin Ilmu Dan Filsafat

Keteraturan

Klasifikasi dan Sistematisasi

Metode

Ilmu Filsafat

Observasi dan Pengamatan Refleksi

Spekulatif-Kritis
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU
A. Zaman Pra Yunani Kuno (abad 15-7 SM)

Melalui Proses:

Trial and Error


B. Zaman Yunani Kuno (abad 7–2 SM)
Beberapa tokoh yg terkenal pada masa ini adalah:

1.Thales (624-548 SM)

Yang terkenal dengan si


PEMERSOAL
ALAM (Arkhe’)
2. Pythagoras (580-500 SM)

Dikenal Sebagai:
Pytagoras Society.
Penemuannya antara lain;
Hukum atau dalil pytagoras, yaitu a²+b²=
C², yang berlaku bagi setiap segitiga siku-
siku dengan sisi a dan sisi b sedangkan
jumlah sudut dari suatu segitiga siku-siku
sama dengan 180°
3. Sokrates (470-399 SM) Metode sokrates dikenal
sbg Maieutike tekhne
(ilmu kebidanan)

4. Democritus (460-370 SM)

Yang dikenal sbg


Bapak ATOM
PERTAMA
PLATO dapat dikatakan seorang:
5. Plato (427-347 SM) • Eksponen Rasionalisme
manakala ia hendak
menerangkan sesuatu
• Eksponen Idealisme
manakala menerangkan bidang
nilai (aksiologis)

5. Aristoteles (384-322 SM)


C. ZAMAN PERTENGAHAN (Abad 2 – 14 M)
Sekitar th 600-700 M kemajuan ilmu pengetahuan berada di peradaban
dunia Islam. Dalam dunia kedokteran muncul nama-nama terkenal
seperti:
• AL-RAZI (850-923)
•IBNU SINA (980-1037)
•IBNU RUSHD (1126-1198)
•AL IDRISI (1100-1166)
Sumbangan sarjana islam dpt diklasifikasikan ke dlm tiga bidang:
1. Menerjemahkan peninggalan bangsa Yunani dan menyebarluaskan
sedemikian rupa, shg dpt dikenal dunia barat spt sekarang
2. Memperluas pengamatan dlm lapangan ilmu kedoketran, obat-
obatan, astronomi, ilmu kimia, ilmu bumi, dan ilmu tumbuh-
tumbuhan
3. Menegaskan sistem desimal dan dasar-dasar aljabar.
D. ZAMAN RENAISSANCE (Abad 14-17M)
Ilmu pengetahuan yg berkembang maju pd masa ini adalah
ASTRONOMI. Tokoh-tokohnya :

1. Roger Bacon (1214-1294)

2. Copernicus (1473-1543)

3. Tycho Brahe (1546-1601)

4. Johannes Keppler (1571-


1630)

5. Galileo Galilei (1546-1642)


E. ZAMAN Modern ( 17-19 M)

Mereka inilah yg menjadi pioner-pioner bagi


perkembangan ilmu di Eropa.

1. Rene Descartes (1596-1650)

2. Isaac Newton (1643-1727)

3. Charles Darwin

4. JJ Thompson (1897)
F. Zaman Kontemporer ( abad 20 - dst.)
SECARA HISTORIS HUBUNGAN ANTARA
FISIKA DENGAN FILSAFAT TERLIHAT DLM
DUA CARA:
• Diskusi filosofis mengenai metode-
metode fisika, dan dalam interaksi antara
pandangan
SECARA HISTORISsubstansial
HUBUNGAN tentang fisika,
misal:FISIKA
ANTARA tentang materi, kausa, konsep
DENGAN
ruang dan waktu.
• Ajaran filsafat tradisional yg menjawab
fenomena ttg materi , kausa, ruang dan
waktu.
CIRI-CIRI ILMU

RANGKAIAN KUMPULAN SEBAGAI


AKTIVITAS PENGETAHUAN METODE

POLA KERJA
PROSES PRODUK
CARA TEKNIS

TATA
BERSIFAT HASIL PIKIR
LANGKAH
INTELEKTUAL MANUSIA

MEMPEROLEH

BERTUJUAN PENGET. BARU

MENGEMBANGKAN
PENGET. LAMA
SIKLUS-EMPIRIK :
OBSERVASI INDUKSI DEDUKSI
EKSPERIMEN EVALUASI

METODE LINIER :
PERSEPSI Penangkapan data melalui indra.
KONSEPSI Pengolahan data dan penyusunannya
melalui sistem.
PREDIKSI Penyimpulan sekaligus peramalan.
SCIENCE/WISSENSCHAFT

NATURWISSCENSCHAFTER GEISTESWISSENSCHAFTEN

ILMU-ILMU KEALAMAN ILMU-ILMU SOSIAL HUMANISTIK

EMPIRIS-EKSPERIMENTAL GEJALA YANG DAPAT DIAMATI

HUKUM AKSI REAKSI DINALAR SECARA EMPIRIS

EKPERIMEN DAPAT DIULANGI ARTI,NILAI DAN TUJUAN

GEJALA FISIK SERAGAM

METODE

SIKLUS EMPIRIK LINIER


LANDASAN TELAAH ILMU

OBJEKTIVITAS NILAI PRA & PASCA ILMU

1. FRANCIS BACON
BEBAS NILAI GAYUT NILAI 2. DAOED YOESOEF

JACOB BRONOWSKI :
“ THE END OF SCIENCE IS TO DISCOVER WHAT IS THE TRUE ABOUT THE
WORLD. THE ACTIVITY OF SCIENCE IS DIRECTED TO SEEK THE TRUTH,
AND IT IS JUDGED BY THE CRITERION OF BEING TRUE TO THE FACT’S ”

VICTOR REISSKOP :
“ THE PRIMARY AIM OF SCIENCE IS NOT IN APPLICATION. IT IS IN GAINING
INSIGHTS INTO THE CAUSE AND LAWS GOVERNING NATURAL PROCESSES

PENGETAHUAN YG MEMPUNYAI TEBA TELAAH
TERTENTU, MENGGUNAKAN METODE KEILMUAN MEMASTIKAN
KEBENARAN TEMUANNYA, DAN BERTUJUAN

PROSES PRODUK PARADIGMA ETIKA

KEGIATAN SOSIAL :

PENGETAHUAN YG TELAH DIDAPAT MELALUI METODE KEILMUAN

BERTUMPU PADA NILAI-NILAI YG HARUS DIJUNJUNG TINGGI


SARANA BERPIKIR ILMIAH

MANUSIA BERAKAL

BERPIKIR

BERPIKIR ALAMIAH : BERPIKIR ILMIAH :


• POLA PENALARAN • POLA PENALARAN
• KEBIASAAN SEHARI-HARI • SARANA TERTENTU
• PENGARUH ALAM • TERATUR & CERMAT

BAHASA :
• KATA - KATA
• ISTILAH - ISTILAH
• SINTAKSIS
Berpikir Sbg ciri pembeda antara manusia dengan makhluk lain.
Berpikir proses bekerjanya akal. Manusia berpikir karena makhluk
berakal.

Tiga Unsur Kejiwaan


Manusia

1. Akal untuk mencapai kebenaran

2. Rasa untuk mencapai keindahan

3. Kehendak untuk mencapai kebaikan


Dua macam berpikir:
• Berpikir ALAMIAH pola penalaran yang berdasarkan
kebiasaan sehari-hari dari pengaruh alam sekelilingnya.
• Berpikir ILMIAH pola penalaran berdasarkan sarana tertentu
secara teratur dan cermat.
Sarana berpikir ilmiah alat pembantu kegiatan ilmiah.
Penguasaan sarana berpikir ilmiah mutlak bagi seorang ilmuwan
alat untuk mengembangkan materi pengetahuan
berdasarkan metode-metode ilmiah.
Sarana Berpikir Ilmiah ada tiga:
 BAHASA ILMIAH berfungsi sbg alat komunikasi penyampaian
jalan pikiran seluruh proses berpikir ilmiah
 LOGIKA dan MATEMATIKA berperan penting dalam berpikir
deduktif mudah mengikuti dan melacak kebenarannya.
 LOGIKA dan STATISTIKA berperan penting dalam berpikir
induktif untuk mencari konsep-konsep yang berlaku umum.
KALIMAT

BERMAKNA TAK BERMAKNA

KALIMAT BERITA KALIMAT BUKAN BERITA

• PERNYATAAN – PERNYATAAN • KALIMAT TANYA


• PENDAPAT – PENDAPAT • KALIMAT PERINTAH
• DAPAT DINILAI BENAR / SALAH • KALIMAT SERU
• KALIMAT HARAPAN

BAHASA ILMIAH
Bahasa buatan yang diciptakan para
ahli dalam bidangnya dengan
menggunakan istilah-istilah atau
lambang-lambang untuk mewakili
pengertian-pengertian tertentu,
menggunakan kalimat deklaratif atau
suatu pernyataan yang dapat dinilai
benar atau salah.
Penggolongan Bahasa

Bahasa alat menyatakan pikiran atau perasaan bahasa alat


terpokok dalam hubungan antar manusia. Bahasa bagian terpenting dalam
pembentukan penalaran ilmiah penalaran ilmiah mempelajari cara
penguraian sesuatu yang tepat dan sesuai dengan pembuktian-
pemnbuktian secara korek dan jelas.

Penelaahan Bahasa dibedakan menjadi 2

Bahasa Alami Bahasa yang digunakan sehari-hari dan tumbuh atas


dasar pengaruh alam sekelilingnya.

Bahasa isyarat. Bahasa Biasa.


Berlaku umum dan berlaku Digunakan dalam pergaulan sehari-
khusus hari. Simbol pengandung arti dalam
bahasa disebut “kata”, sedangkan
arti yang dikandungnya disebut
“makna”
Bahasa Buatan Bahasa yang disusun berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan akal pikiran untuk maksud tertentu. Kata
dalam bahasa ini disebut “istilah” dan arti yang yang
dikandung dalam istilah disebut “konsep”

Bahasa istilahi, dirumuskan dari


bahasa biasa yang diberi arti Bahasa artifisial, murni bahasa buatan
tertentu. Contoh: demokrasi, medan, atau bahasa simbolik seperti yang
daya, massa. Agar tak terjadi digunakan pada matematika maupun
kekaburan arti, perlu “definisi” logika yang tidak mengaburkan.
untuk menjelaskan arti yang Contoh:((a=b)^(b=c)) (a=c)
dimaksud.

Tidak berfungsi sendiri, Arti yang dimaksudkan


kosong dari arti, karenanya dalam bahasa artifisial
dapat dimasuki arti ditentukan oleh
apapun. hubungannya.
Perbedaan antara bahasa alami dan bahasa buatan:
Isi konseptual “istilah” tertentu lebih sewenang-wenang, sekendak hati
(arbitrer), sedang makna “kata” bersifat kebiasaan sehari-hari, karenanya
tidak perlu didefinisikan. Perbedaan lainnya sbb:

Bahasa Alami Bahasa Buatan


Antara kata dan makna Antara istilah dan konsep
merupakan satu kesatuan merupakan satu kesatuan
utuh atas dasar bersifat relatif.
kebiasaan sehari-hari.
1. Secara spontan 1. Berdasarkan pemikiran
2. Bersifat kebiasaan 2. Sekehendak hati
3. Diskursif (logis, luas
3. Intuitif (bisikan hati) arti)
4. Pernyataan secara 4. Pernyataan tidak
langsung langsung
3 Kategori
Pengetahuan dan
kegunaannya

• Etika • Baik & Buruk


• Estetika • Indah & Jelek
• Logika • Benar & Salah

Sumber Pengetahuan

• Pikiran
• Perasaan ILMU

• Indera
• Intuisi
• Wahyu
TIGA LANDASAN ILMU

ONTOLOGI EPISTEMOLOGI
AKSIOLOGI
ONTOLOGI

Apa yg ingin diketahui atau suatu kajian


mengenai teori ttg ada. Dasar ontologis ilmu
terkait dg materi objek telaah ilmu. Ilmu disebut
sbg pengetahuan empiris krn objeknya berada
dlm jangkauan pengalaman manusia yg
mencakup seluruh aspek kehidupan yg dpt diuji
oleh panca indera. Berbeda dg agama atau
pengetahuan lain, ilmu membatasi diri pada
fenomena empiris. Berorientasi thd dunia empiris.
EPISTEMOLOGI

Bgm cara memperoleh pengetahuan atau disebut teori


pengetahuan. Ilmu merupakan pengetahuan yg diperoleh
melalui proses tertentu yg dinamakan metode keilmuan.
Kegiatan dlm mencari pengetahuan ttg apapun selama
terbatas pd objek empiris dan pengetahuannya diperoleh
melalui metode keilmuan, sah disebut keilmuan. Kata sifat
keilmuan lebih mencerminkan hakikat ilmu drpd istilah
ilmu sebagai kata benda. Hakikat keilmuan ditentukan
oleh cara berfikir yg dilakukan menurut syarat keilmuan,
yakni bersifat terbuka dan menjunjung tinggi kebenaran
di atas segala-galanya (Jujun S. Suriasumantri, 1991, hal.
9)
AKSIOLOGI

Utk apa manfaat ilmu pengetahuan yg diperoleh


manusia. Ilmu telah memberikan kemudahan-
kemudahan bagi manusia dlm mengendalikan
kekuatan-kekuatan alam. Dg mempelajari atom
kita dpt memanfaatkannya utk sumber energi
bagi keselamatan manusia, tp juga dpt
menimbulkan malapetaka. Penciptaan bom atom
akan meningkatkan kualitas persenjataan dlm
perang, shg jika senjata itu dipergunakan akan
mengancam keselamatan umat manusia.
PENALARAN

KEGIATAN BERPIKIR BERDASARKAN ATURAN

LOGIKA

ATURAN DALAM KEGIATAN BERPIKIR

ANALISIS

PROSES BERPIKIR YANG DITUNTUN LOGIKA

KESIMPULAN YANG SAHIH


TEORI KEBENARAN

Koherensi : Suatu pernyataan adalah benar jika ia


dapat dibuktikan dengan teori atau
konsisten dengan pernyataan yang
sebelumnya dianggap benar.
Korespondensi : Suatu pernyataan adalah benar jika
berhubungan dengan objek
yang dituju.
Pragmatisme : Berfungsi atau tidaknya suatu
pernyataan dalam lingkup ruang
dan waktu tertentu.
METODE ILMIAH

BERPIKIR RASIONAL HIPOTESIS BERPIKIR EMPIRIS

KESIMPULAN YANG DI TARIK SECARA RASIONAL DALAM


KERANGKA BERPIKIR YANG BERSIFAT KOHEREN

JAWABAN SEMENTARA TERHADAP MASALAH


METODE ILMIAH
PROSEDUR YANG MENCAKUP TINDAKAN PIKIRAN, POLA KERJA,
DAN CARA TEKNIS SERTA TATA LANGKAH UNTUK MEMPEROLEH
PENGETAHUAN ATAU MENGEMBANGKAN PENGETAHUAN

PENENTUAN MASALAH

VERIFIKASI

“T
I
AK MB
dg AL AN HIPOTESIS
PERUMUSAN IN , L G d
KESIMPULAN DE AL g
RA U

PENGUMPULAN DATA
LANGKAH YANG BERPOROS PADA TROIKA :

1. PENYUSUNAN KERANGKA BERPIKIR BERDASAR LOGIKA DEDUKTIF


2. PENGAJUAN HIPOTESIS SEBAGAI KESIMPULAN KERANGKA BERPIKIR TSB
3. VERiFIKASI HIPOTESIS

disebut

PROSES

LOGIKO – HIPOTETIKO – VERFIKATIF


atau
DEDUKTO-HIPOTETIKO-VERIFIKATIF
Ilmu-ilmu kealaman
pada umumnya
Corak-corak metode
menggunakan metode
ilmiah yang
siklus-empirik dan
berkembang
objektivitasnya diuji
menyebabkan ilmu
secara empiris
pengetahuan bersifat
eksperimental. Ilmu-
positivistik, sehingga
ilmu sosial dan
analisisnya selalu
humanistik pada
dibantu dengan
umumnya
pendekatan-
menggunakan metode
pendekatan kuantitatif
linier dan analisisnya
dan eksperimen melalui
dimaksudkan untuk
observasi.
menemukan arti, nilai
dan tujuan
POSITIVISME LOGIKAL
Wiener
Kries

1. Pengetahuan
yang sah hanya Asas verifikasi
lmu Metode empirik
sebagai sarana
metode Induksi
penguji
2. Ilmu bersifat
empiris
3. Objek ilmu
hanya kenyataan

Menganut teori
korespondensi,
kesesuaian antara
Teori sekaligus
proposisi dan dunia Khusus ke umum
Hipotesis yang
kenyataan. Teori
dapat diuji
ilmiah itu benar jika
kembali
mencerminkan
dunia kenyataan
DEDUKTIF
CARA PENARIKAN KESIMPULAN DARI
PERNYATAAN YANG BERSIFAT UMUM KEPADA
PERNYATAAN YANG BERSIFAT KHUSUS

INDUKTIF

CARA PENARIKAN KESIMPULAN DARI


PERNYATAAN YANG BERSIFAT KHUSUS
KEPADA PERNYATAAN YANG BERSIFAT UMUM
LOGIKA DEDUKTIF

Menjamin konsistensi dalam


argumentasi yang dipersyaratkan
oleh kriteria kebenaran koherensi.
Argumentasi ilmiah harus
mendasarkan diri kepada
pengetahuan-pengetahuan
sebeleumnya dalam menarik
kesimpulan hipotesis. Dengan
demikian, konsistensi dalam cara
berpikir dan koherensi dengan
tubuh pengetahuan ilmiah yang
telah ada dapat dijaga.
ALUR PIKIR PROPOSAL BAG. I
KONSEPTUALIATAS MASALAH

LATAR BELAKANG Menjelaskan apa masalah riset


dan mengapa itu penting

IDENTIFIKASI MASaLAH Beragam masalah terdapat dalam


tema

Menetapkan/memilih masalah
PEMBATASAN MASALAH
yang dianggap strategis, disertai
argumentasi

RUMUSAN MASALAH Menyusun pertanyaan-pertanyaan


riset yang mencerminkan masalah
yang dipilih.

TUJUAN & PENGGUAAN Rumuskan tujuan umum dan


khusus, baik yang bersifat teoritis
maupun praktis.
RASIONALISME KRITIS
Karl Popper

1. Pengetahuan ilmiah Metode deduksi,


harus objektif kesimpulan yang
berupa putusan
2. Penggambaran
khusus (proposisi
dunia dapat di
partikulir ditarik
observasi
berdasarkan dalil
3. Bersifat probabel umum) Kegiatan ilmiah
dimulai dengan
menetapkan
hipotesis secara
deduktif diuji
Teori ilmiah : dengan fakta
Asas falsifikasi sebagai yang diobservasi
Teori kebenaran kriteria penguji putusan
korespondensi ilmiah menyorotkan
kembali hipotesis untuk
mencari fakta yang
menyangkut hipotesis tsb
ALUR PROPOSAL
BAG. II KAJIAN & KERANGKA PEMIKIRAN

TELAAH TEORI Telaah mengenai unsur kajian/variabel.

REVIEW HASIL Tinjauan terhadap hasil-hasil penelitian


PENELITIAN YANG sebelumnya (kalau ada) yang terkait
RELEVAN dengan masalah.

KERANGKA PEMIKIRAN Nyatakan konsep hubungan antar-unsur


kajian/variabel berdasarkan teori atau
asumsi yang ada.

Anda mungkin juga menyukai