Oleh:
M. Rifqi Ulwan Hamidin 04084821820067
Widya Audisti 04084821820043
Pemimbing:
dr. Hertanti Indah Lestari, Sp.A (K)
1 3
OUTLINE
2 4
ulwans
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Sindroma nefrotik
(SN) salah satu
ginjal kronik yang Prevalensi sekitar
sering terjadi pada 15 kasus per
anak-anak 100.000 penduduk - Proteinuria masif
(>40 mg/m2/h)
- Hipoalbumin berat
Di Indonesia : (<2,5 g/dL)
Etiologi :
6/100.000 anak Kongenital, - Edema
LOREM IPSUM
dibawah 4 tahun primer/idiopatik, - Hiperkolesterolemia
per tahunnya Sekunder (LES, (>200 mg/dL).
purpura Henoch
Schonlein)
www.untitledadress.com
BAB II
STATUS PASIEN
• Nama : An. AM
• Umur / Tanggal Lahir : 10 Tahun (2 Agustus 2009)
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Agama : Islam
Identitas •
•
Nama Ayah
Nama Ibu
: Tn. A
: Ny. N
• Alamat : Barelang MJS blok G.1
_ _ No.3, Riau.
• Suku Bangsa : Sumatera
• MRS : 9 September 2019
Sejak ± 1 bulan SMRS, ibu pasien mengatakan anak
(Alloanamnesis diberikan
tampak bengkak pada kelopakoleh
mata. ibu
Bengkak
kandung pasien)
disertai dengan batuk, batuk tidak berdahak,
demam tidak ada. Sesak tidak ada. Mual dan _ _
Tanggal: 10 September 2019 10.25 wib
muntah tidak ada, nyeri BAK (-), BAK seperti cucian
daging (-), BAK berbusa (-), darah (-), berpasir (-).
BAB biasa. Anak belum dibawa berobat. Anamnesis
• Keluhan utama : Bengkak seluruh
tubuh
Sejak ± 3_minggu,
_ bengkak semakin memberat, bengkak terdapat pada wajah, badan, sampai ke
• dan
kaki Keluhan tambahan:
tangan. Demam - BAK seperti air teh tua (-), frekuensi ±5 kali sehari dengan
tidak ada,
jumlah sekitar ±1/4 gelas belimbing, nyeri BAK (-), BAK seperti cucian daging (-), BAK berbusa (+),
darah (-), berpasir (-). BAB biasa. Anak dibawa ke RSUD dan dirawat selama 20 hari, di RSUD,
anak dikatakan menderita sindroma nefrotik resisten steroid, pasien mendapat terapi obat
metilprednisolone dan captopril. Anak kemudian dirujuk ke poli nephrology RSMH untuk
tatalaksana lebih lanjut.
ANAMNESIS
Imunisasi B1 SB2
•• Data Antropometri
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
• Berat Badan : 33 kg _ _
• Kesadaran : compos mentis
• Tinggi Badan: 127 cm
• TD : 120/80 mmHg
•
•
Nadi
Status Gizi
: 86 x/menit, reguler, isi
dan tegangan cukup
Pemeriksaan
•
•
BB/U
Pernapasan
: P75<X<P90
: 27 x/menit Fisik
• _ _
TB/U : P10<X<P25
• Suhu : 37,0°c
• BB/TB : 117%
• SpO2 : 98%
• Kesan : Overweight
_ _
Pemeriksaan Fisik
Kepala
Bentuk : Normocephali, Moonface (+)
Rambut: Hitam, terdistribusi merata, tidak
mudah dicabut Hidung : Sekret (-), napas cuping hidung (-)
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera
_ _ Telinga : Sekret (-)
ikterik (-), edema palpebra (+), pupil isokor, Mulut : Sianosis (-), edema (-), mukosa
reflex cahaya (+) mulut kering (-) faring hiperemis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran
kelenjar tiroid (-)
_ _
Pemeriksaan Fisik
Thorak
Inspeksi : simetris, retraksi (-), iktus kordis (-)
Palpasi : stem fremitus kanan=kiri normal, iktus kordis (-)
Paru-paru
_
Perkusi _ : sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : vesikuler (+) normal, ronkhi (-), wheezing (-)
Jantung
Perkusi : dalam batas normal
Auskultasi : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Keadaan Spesifik
• Abdomen
• - Inspeksi : cembung, venektasi (-)
_ _ • -Ekstremitas
Palpasi : akral :hangat,
lemas, nyeri
CRT tekan (-), hepar
<3”, edema dan
pretibia
lien
(+/+)tidak teraba
• - Perkusi : timpani, shifting dullness (+)
Pemeriksaan •• -Inguinal
Auskultasi : pembesaran
: bising usus
KGB (+)
(-) normal
Fisik • - Lingkar perut maksimal : 62 cm
_ _ • - Lingkar perut umbilikus : 57 cm
• Genitalia : edema (+)
Pemeriksaan Tungkai Tungkai Lengan
Lengan Kiri
Fungsi Motorik Kanan Kiri Kanan
Urinalisis
Warna Kuning muda Kuning
Kejernihan keruh Jernih
Berat Jenis 1.050 1,003-1,030
_ _
pH (Urine rutin) 6.0 5-9
Protein ++ Negatif
Bilirubin - Negatif
Urobilinogen 1 0.1-0.8 EU/dL
Keton - Negatif
_ _
Diagnosis
Daftar
Masalah Diagnosis Banding
Sindroma Nefrotik Resisten
Edema Anasarka Steroid
Hipoalbumineia Sindorma Nefritik Akut
Proteinuria Diagnosis Kerja
Hipertensi
Sindroma Nefrotik Resisten
Steroid
_ _
Ta t a l a k s a n a
Non-Farmakologis Farmakologis
Pengaturan diet rendah garam (1-2 gr/hari)
selama edema atau selama mendapat terapi Furosemid 2 x 30 mg bolus
steroid.
Diet protein sesuai kebutuhan RDA (1
(iv), pantau BD
gr/kgBB/hari) Methylprednisolon tablet (@
Pengaturan intake dan output cairan
Sesuai kebutuhan cairan maintenance BB 33 8 mg) dibagi 3 dosis (3 mg- 3
kg = 2310 cc per hari. mg- 2 mg)
Pro biopsi ginjal
Captopril 2 x 12,5 g (p.o)
_ _
Ta t a l a k s a n a
Diet Monitoring
• Kebutuhan energi = BB x RDA 33 kg x 70= • Tanda vital (tekanan darah, nadi, laju
2310 kkal/hari pernapasan, dan suhu tubuh) setiap 6
• BMR = 1220.9 kkal/hari jam
• Rendah garam 1 g/hari • Asupan nutrisi (jumlah yang habis dan
• Diet protein normal sesuai RDA 2x33 = 66 toleransi anak)
gr/hari • Diet rendah garam
• Diberikan dalam bentuk: (anak tidak ada
• Balance cairan dan diuresis setiap 6
gangguan makan)
jam
Nasi Biasa (NB) kalori 1 porsi = 500 kkal
• Ukur lingkar perut setiap hari
_ _
Ta t a l a k s a n a
Edukasi
• Memberi informasi pada keluarga bahwa dapat terjadi komplikasi yang berhubungan dengan sindrom nefrotik.
• Membantu anak menjaga asupan nutrisi yang baik.
• Mengajak kerja sama kepada keluarga untuk rajin kontrol kesehatan anak pasca perawatan (sebaiknya tiap minggu,
tapi bila tidak memungkinan diharapkan pada minggu ke-4 untuk monitoring penggunaan dan dosis steroid)
PROGNOSIS
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Proteinuria masif
(>40
mg/m2LPB/jam)
TINJAUAN
Hipoalbuminemi
a Sindorma Edema P U S TA K A
(≤2,5 g/dL)
Nefrotik
_ _
Hiperkolesterolemia
_ _
Indonesia:
6 kasus per
100.000 anak
Epidemiologi
_ _
Insiden relaps RSCM :
60% 130 kasus baru
selama tahun
2004-2008.
Etiologi
• Minimal-change nephropathy,
• Glomerulosklerosis lokal,
primer • Nepropati membranosus, dan
• nepropati herediter.
TINJAUAN
P U S TA K A
• DM
• Immune (SLE, Berger disease, Thrombotic
Sekunder miceroangiopathy,dll)
• Infeksi (HIV, Hepatitis B, Toxoplasmosis, dll)
_ _
• Kongenital
Sindrom nefrotik
TINJAUAN Sindrom nefrotik
sensitif steroid P U S TA K A relaps sering
(SNSS)
_ _
Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotik dependen
resisten steroid steroid
(SNRS)
_ _
Patogensis/
Patofisiologis
_ _
_ _
Tinjauan Pustaka
Manifestasi Klinis
• Underfilled theory
EDEMA
• Overfilled theory
TINJAUAN
P U S TA K A
_ _
Underfill Hypothesis
_ _
Tinjauan Pustaka
Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
Menentukan ada tidaknya edema Pemeriksaan terhadap keadaan umum
pasien (tekanana darah, frekuensi
Mencari gejala-gejala urin (urin
nafas, frekuensi nadi, suhu, edema,
berbusa, dll)
asites, efusi pleura, anemia, kelainan
Menentukan faktor risiko dan jantung kelainan kulit dan sebagainya.
faktor penyebab Penting juga untuk mengukur diuresis
Mencari komplikasi yang dapat dan menghitung ballans cairan setiap
terjadi pada penederita SN harinya.
1. Urinalisis dan bila perlu
biakan urin 3. Pemeriksaan darah
• Biakan urin dilakukan apabila
Darah tepi lengkap
terdapat gejala klinik yang
mengarah pada infeksi saluran
TINJAUAN Albumin dan
kemih (ISK).
P U S TA K A kolesterol serum
Ureum, kreatinin,
2. Protein urin kuantitatif _ _
Menggunakan urin 24 dan klirens
Pemeriksaan
jam atau rasio kreatinin
Penunjang
protein/kreatinin pada
urin pertama pagi hari.
_ _
Tinjauan Pustaka
Hipokalsemia
KOMPLIKASI
Hipovolemia
Hipertensi
Infeksi Efek Samping Steroid
Trombosis
Hiperlipidemia
Glomerulosklerosis
_ _
Tinjauan Pustaka
Tatalaksana
Umum
Tatalaksana
Dieitetik
Diuretik
• Diet protein normal sesuai RDA (1-2
• Edema berat restriksi cairan
g/KgBB/hari)
• Furosemid 1-3 mg/KgBB/hari
• Diet rendah garam (1-2 g/hari) selama
• (+) Spironolakton 2-4 mg/KgBB/hari
anak menderita edema
Imunisasi
• Tx kortikosteroid >20 mg/hari, > 14 hari imunokompromais
• 6 minggu vaksin virus mati
• > 6 minggu vaksin virus hidup
_ _
Tinjauan Pustaka
Tatalaksana
Diuretik
• Edema berat restriksi cairan
• Furosemid 1-3 mg/KgBB/hari
• (+) Spironolakton 2-4
mg/KgBB/hari
_ _
Tinjauan Pustaka
Tatalaksana
_ _
Tinjauan Pustaka
Terapi Inisial
Terapi SN Relaps
• Jika telah terjadi remisi, dosis turun 40 mg/m2LPB/hari atau 1,5 mg/kgBB/hari (selang 1
hari)
• Jika terjadi remisi NAMUN terdapat proteiuria + edem, cari penyebab tatalaksana
jika menghilang, pengobatan relaps tidak perlu diberikan
jika menetap, diagnosis relaps dapat ditegakkan
_ _
Tinjauan Pustaka Remisi
dengan
FD
Tatalaksana
steroid dosis 1,5
• Pemberian steroid jangka mg/kgBB secara
alternating
panjang
• Pemberian levamisol Diturunkan bertahap 0,2 mg/kgBB setiap 2
minggu hingga dosis terkecil , antara 0,1-0,5
• Pengobatan dengan
mg/kgBB alternating
sitostatika
• Pengobatan dengan Pertahankan selama 6-12 bulan
siklosporin atau mikofenolat
mofetil (opsi terakhir) Hentikan
Tatalaksana
SN Kontraindikasi SN Resistens
Steroid Steroid
• Belum ditemukan pengobatan
Tanda kontraindikasi steroid:
memuaskan
BAB IV
ANALISIS KASUS
Pasien An. AM, laki-laki, 10 tahun datang dari poli nephrologi
RSMH dengan keluhan bengkak pada seluruh 1 bulan yang lalu,
bengkak pertama kali terlihat pada kelopak mata, Bengkak juga
disertai BAK yang keruh dan berbusa. Pasien kemudian dibawa
ke RSUD dan dirawat selam 20 hari dan dikatakan menderita
sindroma nefrotik resisten steroid. Pasien kemudian dirujuk ke
ANALISIS RSMH RSMH.
KASUS
_ _ Bengkak Edema
BAK keruh dan berbusa Keluhan Urin
Anamnesis
Riwayat di rawat selama 20 hari
penggunaan steroid jangka panjang
Abdomen
ANALISIS
Ekstremitas : Edema pretibia (+) KASUS
Genitalia : Edema (+)
Pemeriksaan Fisik
Menunjukan gejala dari EDEMA
_ _
Analisis Kasus
Hasil lAB Hb: 10,3 g/dL, RBC: 3,68x106 /mm3,
Ht: 30%, albumin: 2,6 g/L, ureum 54 mg/dL,
Kalsium (Ca) 7,9 mg/dL, Chlorida (Cl) 114 Pemeriksaan
mmol/L, protein urin: positif 2 (++), dan Penunjang
terdapat granular cylinder +++ dan hyaline
cylinders ++.
Proteinuria (+)
Hipoalbuminemia (+)
Hipokalsemia (+)
_ _
Analisis Kasus
Prognosis
• Quo ad vitam SN
: Dubia ad bonam
Resisten
Anamnesis• Quo ad fungtionam : Dubia ad bonam
Pemeriksaan Pemeriksaan
Fisik Penunjang Steroid
• Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
TERIMA KASIH