Audit hemat energi berfokus pada melacak pola pemakaian
tenaga listrik, gas dan bahan bakar minyak dan mencoba untuk mengkuantifikasikan serta meminimalkan penggunaannya. Audit hemat energi diperlukan karena perusahaan memerlukan penggunaan energi yang terukur, dalam pengelolaan energi dikenal dengan energy accounting yaitu aktivitas untuk merekam dan menghubungkan antara penggunaan energi dan biaya yang dikeluarkan. Selain itu juga untuk memonitor penggunaan energi dalam skala waktu. AUDIT HEMAT ENERGI
Keuntungan Audit Hemat Energi:
1. Meningkatkan pengetahuan tentang efisiensi energi 2. Mengidentifikasi biaya energi yang digunakan 3. Mengidentifikasikan dan meminimumkan hal yang terbuang 4. Membuat perubahan prosedur peralatan dan sistem untuk menyimpan energi 5. Menghemat sumber energi yang tidak dapat diperbaharui 6. Menjaga lingkungan dengan mengurangi pembangkitan tenaga AUDIT HEMAT ENERGI
Pelaksanaan audit hemat energi pada dasarnya akan
menguntungkan pihak itu sendiri karena ada aspek pencapaian yang diharapkan dari proses audit hemat energi, yaitu: 1. Saving in money 2. Environmental protection 3. Sustainable development AUDIT HEMAT ENERGI
Tahap-tahap Audit Hemat Energi:
1. Audit energi awal dan audit energi rincian 2. Mengukur energi terbuang 3. Menganalisis data 4. Menetapkan strategi untuk memeperoleh peluang hemat energi 5. Menganalisis peluang hemat energi 6. Rekomendasi untuk menerapkan strategi dari hasil audit AUDIT MINIMISASI LIMBAH
Audit ini dimaksudkan untuk mengurangi jumlah timbunan dan
produksi buangan limbah yang dihasilkan akibat adanya proses produksi satu atau beberapa produk dari suatu usaha atau kegiatan (atau organisasi). Jenis audit ini mempunyai sifat : • Mengurangi jumlah timbunan dan produksi buangan limbah. • Menggunakan analisis kualitas dan kuantitatif yang rinci terhadap praktek pembelian, proses produksi dan timbunan limbah. • Mencari tindakan alternatif pengurangan produksi, dan pendaur ulangan limbah. AUDIT MINIMALISASI LIMBAH
• Prosedur Awal. Program minimalisasi limbah yang efektif
memenuhi tahapan berikut ini : • Menetapkan Komitmen Manajemen • Membagi Area Identifikasi Bahan Baku dan Limbah. • Mengidentifikasi Biaya Operasional • Menetapkan Tujuan dan Prioritas dan Rencana Pengembangan Manajemen Limbah • Melaksanakan Rencana Pengelolaan Limbah dan Menerapkan Continuous Improvement AUDIT LINGKUNGAN KOMPREHENSIF
Audit lingkungan komprehensif merupakan pelaksanakan
audit yang mencakup seluruh audit, antara lain: 1. Audit Pentaatan 2. Audit Manajemen 3. Audit Produksi Bersih dan Minimalisasi Limbah 4. Audit Konservasi Air 5. Audit Pencemaran/Kontaminasi Lokasi Usaha 6. Audit Keselamatan dan Kesehatan Kerja KARAKTERISTIK DASAR AUDIT LINGKUNGAN
1. Prosedur yang Sistematis dan Terdokumentasi
Audit lingkungan dilaksanakan dengan prosedur dan metode yang komprehensif untuk menjamin pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan serta didokumentasikan. 2. Obyektif dan Independen Hasil audit tidak boleh terpengaruh oleh pemberi pekerjaan, temuan-temuan hasil audit harus obyektif dan dapat dipercaya. 3. Kriteria Audit Sebelum melakukan audit lingkungan harus memiliki kriteria yang jelas sebagai alat ukur dalam melakukan audit di lapangan. Kriteria yang umum digunakan dalam melakukan audit lingkungan adalah: a. Peraturan perundangan atau standar-standar tentang pengendalian pencemaran air, peraturan pemerintah tentang pencemaran udara, kebisingan, pengelolaan B3, pengelolaan limbah B3, pengelolaan sampah rumah tangga, pengelolaan sampah industri non B3 dan lain-lainnya. b. Peraturan-peraturan yang bersifat regional dan global, misalnya perjanjian pengelolaan lingkungan lintas batas antara dua atau lebih negara-negara yang berbatasan, konvensi-konvensi dan protokol- protokol konvensi atau perjanjian internasional. c. Kebijakan, prosedur dan instruksi kerja atau SOP yang dikembangkan oleh perusahaan dan target-target yang ingin dicapai oleh perusahaan. d. Standar-standar EMS (ISO 14001) atau standar-standar lingkungan yang ditetapkan oleh pembeli. 4. Pembuktian dan Pengujian Fakta atau Hasil Temuan Pembuktian terhadap hasil temuan yang diperoleh selama melakukan audit sangat penting untuk memperoleh hasil yang obyektif. Hasil temuan harus dikonfirmasi dan diverifikasi dengan data dan informasi yang dimilik oleh perusahaan, baik melalui verifikasi lapangan, dokumentasi maupun wawancara. Penetapan standar dan pengukuran terhadap kinerja lingkungan harus sesuai dengan usaha atau kegiatan dan proses produksi yang diaudit. Audit lingkungan tidak akan berarti kecuali hasil kinerja usaha atau kegiatan dapat dibandingkandengan standar yang digunakan. 5. Laporan Audit Laporan harus memuat temuan hasil audit dan fakta-fakta penunjang, serta dokumentasi terhadap semua kegiatan yang dilingkup dalam audit. Seluruh data dan hasil temuan harus disajikan dengan jelas dan akurat dilandasi dengan bukti-bukti sahih yang diuji kebenarannya (verifikasi) dan terdokumentasi dengan baik. TERIMAKASIH