Anda di halaman 1dari 14

AUDIT LINGKUNGAN

1. Erly Yunasti Nafilla


2. Sindi Elis Sakinatunnisak
AUDIT HEMAT ENERGI

Audit hemat energi berfokus pada melacak pola pemakaian


tenaga listrik, gas dan bahan bakar minyak dan mencoba untuk
mengkuantifikasikan serta meminimalkan penggunaannya. Audit
hemat energi diperlukan karena perusahaan memerlukan
penggunaan energi yang terukur, dalam pengelolaan energi
dikenal dengan energy accounting yaitu aktivitas untuk merekam
dan menghubungkan antara penggunaan energi dan biaya yang
dikeluarkan. Selain itu juga untuk memonitor penggunaan
energi dalam skala waktu.
AUDIT HEMAT ENERGI

Keuntungan Audit Hemat Energi:


1. Meningkatkan pengetahuan tentang efisiensi energi
2. Mengidentifikasi biaya energi yang digunakan
3. Mengidentifikasikan dan meminimumkan hal yang terbuang
4. Membuat perubahan prosedur peralatan dan sistem untuk
menyimpan energi
5. Menghemat sumber energi yang tidak dapat diperbaharui
6. Menjaga lingkungan dengan mengurangi pembangkitan tenaga
AUDIT HEMAT ENERGI

Pelaksanaan audit hemat energi pada dasarnya akan


menguntungkan pihak itu sendiri karena ada aspek pencapaian
yang diharapkan dari proses audit hemat energi, yaitu:
1. Saving in money
2. Environmental protection
3. Sustainable development
AUDIT HEMAT ENERGI

Tahap-tahap Audit Hemat Energi:


1. Audit energi awal dan audit energi rincian
2. Mengukur energi terbuang
3. Menganalisis data
4. Menetapkan strategi untuk memeperoleh peluang hemat
energi
5. Menganalisis peluang hemat energi
6. Rekomendasi untuk menerapkan strategi dari hasil audit
AUDIT MINIMISASI LIMBAH

Audit ini dimaksudkan untuk mengurangi jumlah timbunan dan


produksi buangan limbah yang dihasilkan akibat adanya proses
produksi satu atau beberapa produk dari suatu usaha atau
kegiatan (atau organisasi). Jenis audit ini mempunyai sifat :
• Mengurangi jumlah timbunan dan produksi buangan limbah.
• Menggunakan analisis kualitas dan kuantitatif yang rinci
terhadap praktek pembelian, proses produksi dan timbunan
limbah.
• Mencari tindakan alternatif pengurangan produksi, dan pendaur
ulangan limbah.
AUDIT MINIMALISASI LIMBAH

• Prosedur Awal. Program minimalisasi limbah yang efektif


memenuhi tahapan berikut ini :
• Menetapkan Komitmen Manajemen
• Membagi Area Identifikasi Bahan Baku dan Limbah.
• Mengidentifikasi Biaya Operasional
• Menetapkan Tujuan dan Prioritas dan Rencana
Pengembangan Manajemen Limbah
• Melaksanakan Rencana Pengelolaan Limbah dan
Menerapkan Continuous Improvement
AUDIT LINGKUNGAN KOMPREHENSIF

Audit lingkungan komprehensif merupakan pelaksanakan


audit yang mencakup seluruh audit, antara lain:
1. Audit Pentaatan
2. Audit Manajemen
3. Audit Produksi Bersih dan Minimalisasi Limbah
4. Audit Konservasi Air
5. Audit Pencemaran/Kontaminasi Lokasi Usaha
6. Audit Keselamatan dan Kesehatan Kerja
KARAKTERISTIK DASAR AUDIT
LINGKUNGAN

1. Prosedur yang Sistematis dan Terdokumentasi


Audit lingkungan dilaksanakan dengan prosedur dan
metode yang komprehensif untuk menjamin
pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan serta
didokumentasikan.
2. Obyektif dan Independen
Hasil audit tidak boleh terpengaruh oleh pemberi
pekerjaan, temuan-temuan hasil audit harus obyektif dan
dapat dipercaya.
3. Kriteria Audit
Sebelum melakukan audit lingkungan harus memiliki kriteria
yang jelas sebagai alat ukur dalam melakukan audit di lapangan.
Kriteria yang umum digunakan dalam melakukan audit
lingkungan adalah:
a. Peraturan perundangan atau standar-standar tentang
pengendalian pencemaran air, peraturan pemerintah tentang
pencemaran udara, kebisingan, pengelolaan B3, pengelolaan
limbah B3, pengelolaan sampah rumah tangga, pengelolaan
sampah industri non B3 dan lain-lainnya.
b. Peraturan-peraturan yang bersifat regional dan global, misalnya
perjanjian pengelolaan lingkungan lintas batas antara dua atau lebih
negara-negara yang berbatasan, konvensi-konvensi dan protokol-
protokol konvensi atau perjanjian internasional.
c. Kebijakan, prosedur dan instruksi kerja atau SOP yang
dikembangkan oleh perusahaan dan target-target yang ingin dicapai
oleh perusahaan.
d. Standar-standar EMS (ISO 14001) atau standar-standar lingkungan
yang ditetapkan oleh pembeli.
4. Pembuktian dan Pengujian Fakta atau Hasil Temuan
Pembuktian terhadap hasil temuan yang diperoleh selama melakukan
audit sangat penting untuk memperoleh hasil yang obyektif. Hasil
temuan harus dikonfirmasi dan diverifikasi dengan data dan informasi
yang dimilik oleh perusahaan, baik melalui verifikasi lapangan,
dokumentasi maupun wawancara. Penetapan standar dan pengukuran
terhadap kinerja lingkungan harus sesuai dengan usaha atau kegiatan
dan proses produksi yang diaudit. Audit lingkungan tidak akan berarti
kecuali hasil kinerja usaha atau kegiatan dapat dibandingkandengan
standar yang digunakan.
5. Laporan Audit
Laporan harus memuat temuan hasil audit dan fakta-fakta penunjang,
serta dokumentasi terhadap semua kegiatan yang dilingkup dalam
audit. Seluruh data dan hasil temuan harus disajikan dengan jelas dan
akurat dilandasi dengan bukti-bukti sahih yang diuji kebenarannya
(verifikasi) dan terdokumentasi dengan baik.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai