Anda di halaman 1dari 16

METAFORA ClNTA DALAM BAHASA ANGKOLA

Rumnasari K. Siregar
Politeknik Negeri Medan
Eddy Setia
FIB Universitas Sumatera Utara

Oleh :
Delima Bangun
Nim: 130701035
Ayu Ningrum
Nim: 1307010
Lina Manik
Nim:140701017
Clara Theresia
Nim: 140701055
Annisa Putri
Nim: 140701069
3 Fungsi Komunikatif
Metafora
Pertama
Metafora Ketiga
Metafora
memungkinkan Metafora memberikan
penutur bahasa merupakan gambaran
untuk cara yang lebih kaya, lebih
mengungkapkan komunikasi hidup, dan lebih
gagasan-gagasan yang yang rapi sebab
terperinci tentang
abstrak dan rumit pengalaman subjektif
banyak penutur bahasa
apabila dia (merasa) informasi dapat daripada pengalaman
terbatas dalam disampaikan tersebut diekspresikan
penggunaan bahasa secara ringkas. secara harfiah
harfiah.
METAFORACINTA

SUMBER-JALUR
WADAH
TUJUAN
DAY A
HUBUNGAN
KATEGORISASI MCBA

CINTA sebagai CINTA sebagai CINTA sebagai CINTA sebagai CAIRAN


PASIEN BINATANG BUAS DAYA DALAM W ADAH

CINTA sebagai CINTA sebagai


CINTA CINTA sebagai
PERJALANAN KESATUAN
sebagai PERANG BENDA
 Metafora CINTA sebagai CAIRAN DALAM
WADAH menggunakan tubuh pengalam sebagai
wadah untuk cinta. Dalam tubuh terjadi proses
internal pada cairan karena cinta mengandung
suatu daya yang dapat meningkatkan skala cairan.
Dalam bahasa Angkola, peningkatan skaJa cairan
ini, antara lain, dinyatakan dengan kata
mambubung 'membuncah' (secara harfiah,
'penuh') atau kata tarpalobi 'meluap' (secara
harfiall, 'berlebihan ').
(9)Parasoan holong doppak mambubung di
bagasan ni andorania.
perasaan sayang sedang AKT.penuh PREP
dalam PART dada.3Tg
'Perasaaan cinta sedang membuncah di
dalam dadanya.‘

(10) Holongnia tarpalobi inda tarolat.


sayang PAS.lebih NEG PAS.haiang
'Luapan cintanya tak terhaJang.'
 Metafora CINTA sebagai BINATANG BU4S menyiratkan pertarungan
pemilik dengan binatang buas. Di satu sisi, pemilik mengerahkan
tenaganya untuk menangkap binatang buas dan di sisi lain
binatang buas berupaya melepaskan diri dari usaha penangkapan.
Dari sudut pandang semantik, pertarungan keduanya bertujuan
menguasai kendali cinta. Pihak yang berhasil menguasai kendali
cinta adalah pemenang dan pihak yang gagal menguasai kendali
dnta ialah pecundang. Metafora CINTA sebagai BINATANG BUAS
dicontohkan di bawah ini.
(12) Parkawinan ni halahi tarancam.
pernikahan PART 3Jm PAS.ancam
'Perkawinan mereka terancam.'
CINTA sebagai PASIEN
 Metafora CINTA sebagai PASIEN mendeskripsikan
sikap pasif pengalam dalam menghadapi cinta.
Pasien ialah orang yang menderita sakit.Ini
merupakan pikiran dasar tentang pengaruh fisik
pada cinta. Selain itu, seorang pasien dapat
menurun mentalnya atau tidak mampu berpikir
rasional.

(13) Holongku salonga mate tu sia.


sayang.1Tg setengah mati PRP 3Tg
'Aku cinta setengah mati pada dirinya.'
CINTA sebagai PERJALANAN

 Metafora CINTA sebagai PERJALANAN ialah


metafora konvensional contoh klasiknya ialah
pernikahan, yang dilogikan dengan kapal yang
berlayar di tengah samudera', dan pengantin laki-
Iaki disebut sebagai 'nakhoda‘

(14) Hami madung markobas lakka matobang.


11m sudah AKT.siap Jangkah AKT.tua
'Kami sudah siap melangkah lebibjauh.'
CINTA sebagai PERANG
 Metafora CINTA sebagai PERANG
mendeskripsikan objek cinta sebagai musuh. Orang
yang mencari cinta akan menyerang sasarannya dan
berusaha mempertahankan posisinya.Dalam
menyerang, orang kadang-kadang memerlukan
bantuan teman sebagai pemasok infomasi. Juga
diperlukan rencana dan strategi yang matang sebab
momentum yang kurang tepat berakibat kekalahan,
yaitu penolakan cinta.Pertimbangkan contoh-contoh
berikut.
(15) Halak i manumbas holongnia.
orang DEM AKT.balas sayang.3Tg
'Orang ini membalas cintanya.'
 Selanjutnya, metafora CINTA sebagai BENDA memiliki
subkategori CINTA sebagai OBJEK TERSEMBUNYI, CINTA
sebagai KOMODITAS BERHARGA, CINTA sebagai TANAMAN,
dan CINTA sebagai BANGUNAN.
 Metafora CINTA sebagai KESATUAN memiliki subkategori
CINTA sebagai TALI. Pemahaman ini sejalan dengan konsep
"kesatuan" sebagai superordinatnya Dalam bahasa Angkola,
metafora TALI direalisasikan pada kata tartarik 'tertarik’
 Kategori CINTA sebagai PERMAINAN memperlakukan cinta
sebagai alat pertukaran ekonomis di antara orang-orang. Dalam
bahasa Angkola, contohnya tidak banyak ditemukan. Misalnya,
ungkapan seperti permata hepeng 'cewek materi' (secara harfiah,
'permata uang') dan pahat pahulu na marhahaila 'menjajakan
cinta' (secara harfiah, 'menjuaJ cinta') merupakan ekspresi
metaforis dari CINTA sebagai PERMAINAN.
PEMETAAN
KONSEPTUAL
MCBA

DAYA
WADAH

HUBUNGAN RUANG
SUMBER-JALUR-
TUJUAN
CONTOH PEMETAAN
MCBA dalam WADAH
SASARAN:
SUMBER:
CINTA
CAIRAN PANAS
DALAM WADAH
Tubuh pengalam
wadah fisik
tekanan internal pada
tekanan jnternal
tubuh
pada wadah
Cinta
cairan (panas) dalam
intensitas cinta
wadah
penyebab cinta
tingkat panas cairan
penyebab panas
cairan
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai