II
KELOMPOK 6
SINDROM NEFRITIK
z AKUT
1. Windha Setyo Oetamie 1130017077
2. Hematuria baik secara makroskopik maupun mikroskopik. Gross hematuria 30% ditemukan
pada anak-anak.
3. Oliguria
4. Edema (perifer atau periorbital), 85% ditemukan pada anak-anak; edema bisa ditemukan
sedang sampai berat. Sakit kepala, jika disertai dengan hipertensi.
6. Kadang disertai dengan gejala spesifik : mual dan muntah, purpura pada Henoch- Schoenlein,
artralgia yang berbuhungan dengan Systemic Lupus Erythematosus (SLE).
ANATOMI GINJAL
z
Sindrom nefritik akut pasca infeksi streptokokus adalah penyebab lain dari sindrom nefritik akut yaitu
penyakit-penyakit parenkim ginjal baik primer maupun sekunder, seperti glomerulonefritis akut non
streptokokus, nefropati Ig A, sistemik lupus eritematosus, purpura Henoch-Schoenlein, sindroma
Good-Pasture, dan granulomatosis Wegener.
Kerusakan glomerulus menunjukkan bahwa proses imunologis memegang peranan penting dalam
patogenesis glomerulonefritis. Mekanisme dasar terjadinya sindrom nefritik akut pasca infeksi
streptokokus adalah adanya suatu proses imunologis yang terjadi antara antibodi spesifik dengan
antigen streptokokus.
Proses ini terjadi di dinding kapiler glomerulus dan mengakibatkan aktivasi sistem komplemen.
Selanjutnya sistem komplemen memproduksi aktivator komplemen 5a (C5a) dan mediator-mediator
inflamasi lainnya. Sitokin dan factor pemicu imunitas seluler lainnya akan menimbulkan respon
inflamasi dengan manifestasi proliferasi sel dan edema glomerular
LANJUTAN
z
Edema terjadi pada 85% pasien SNA pasca infeksi streptokokus, biasanya terjadi
mendadak dan pertama kali terjadi di daerah periorbital dan selanjutnya dapat
menjadi edema anasarka. Derajat berat ringannya edema yang terjadi tergantung
pada beberapa factor yaitu luasnya kerusakan glomorelus yang terjadi, asupan
cairan, dan derajat hypoalbuminemia (Rena dan Suwitra, 2010).
Kompleks imun atau anti Glomerular Basement Membrane (GBM) antibodi yang
mengendap/berlokasi pada glomeruli akan mengaktivasi komplemen jalur klasik
atau alternatif dari sistem koagulasi dan mengakibatkan peradangan glomeruli,
z
PATHWAY SINDROM NEFRITIK AKUT
1. Diagnosis klinis
a. Darah
a) LED dan hematokrit diperiksa pada saat masuk rumah sakit dan diulangi tiap minggu
b) Eiwit spektrum (albumin, globulin) dan kolesterol diperiksa waktu masuk rumah sakit dan
diulangi bila perlu
c) Kadar ureum, kreatinin, klirens kreatinin diperiksa waktu masuk rumah sakit.
c. Pemeriksaan foto toraks untuk mengetahui besarnya jantung, adanya edema, atau
perdarahan paru.
e. Untuk pengawasan kemajuan dilakukan pengukuran dan pencatatan berkala dari tekanan
darah, keseimbangan cairan, serta berat badan. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan
berkala adalah ureum, kreatinin, elektrolit, klirens kreatinin, urin mikroskopik, protein,
dan foto toraks.
a. Onsetnya akut. (kurang dari 7 hari) LANJUTAN
z
b. Edema. Paling sering muncul di Palpebra pada saat bangun
pagi, disusul tungkai, abdomen, dan genitalia.
1. Tirah baring
2. Diet
3. Tindakan Khusus
Farmakologi
z
Penurunan berat badan, diet rendah lemak dan garam, olah raga secara teratur,
menghentikan rokok dan kebiasanan minum alkohol. Anak dan remaja yang
mengalami prehipertensi atau hipertensi tingkat 1 dianjurkan untuk mengubah
gaya hidupnya. Olahraga secara teratur merupakan cara yang sangat baik dalam
upaya menurunkan berat badan dan tekanan darah sistolik maupun diastolik. Jenis
olahraga yang dianjurkan adalah olahraga kombinasi aerobik dan dinamik seperti;
berenang, lari pagi, atau bersepeda, sedangkan pasien hipertensi sekunder dan
hipertensi esensial berat harus menghindari olahraga yang bersifat statis atau
kompetitif serta latihan beban. (Tambahan dari Jurnal)
ASUHAN KEPERAWATAN SINDROM
z
NEFRITIK AKUT