Anda di halaman 1dari 17

SINDROMATOLOGI

NYERI DADA

AGNES GRACIELLA MARIA VITADINI GILI TEWE


1408010035

DIBAWAKAN DALAM RANGKA KEPANITRAAN KLINIK


SMF/ BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA
RSUD T. C. HILLERS
MAUMERE
2019
Pembimbing :
dr. Asep Purnama, Sp.PD
PENDAHULUAN

 The International Association for The Study of Pain (IASP)


mendefinisikan nyeri sebagai pengalaman sensorikdan emosional
yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan atau ancaman
kerusakan jaringan.
 Nyeri dada (angina) adalah gejala ketidaknyamanan ketika otot
jantung tidak mendapatkan cukup suplai darah yangh kaya
oksigen. Gejalanya seperti adanya tekanan atau gerakan meremas
pada daerah dada. Ketidaknyamanan juga dapat terjadi di bahu,
lengan, leher, rahang, atau punggung. Gejala nyeri dada (angina)
bahkan dapat terasa seperti gangguan pencernaan.

2
ETIOLOGI NYERI DADA
KLASIFIKASI NYERI DADA
Kardiak Non-Kardiak
 Rasa terbakar / berat, tercekik  Nyeri pleuritik (nyeri tajam terkait
daerah retrosternal. dengan gerakan pernapasan atau
 Menjalar ke lengan kiri, leher, area batuk)
interskapular, bahu atau  Lokasi di pertengahan atau daerah
epigastrium perut bagian bawah
 Berlangsung intermiten atau  Dapat ditunjuk dengan satu jari
persisten (>20 menit)  Nyeri dada yang diakibatkan
 Sering disertai diaphoresis, mual, gerakan atau palpasi
muntah, nyeri abdomen, sesak  Konstan, nyeri sekilas berlangsung
napas dan sinkop selama beberapa detik atau kurang
 Nyeri menjalar ke ekstremitas
bawah atau di atas mandibula
NYERI DADA KARDIAK
 Infark Miokard–PJK: Nyeri dada rasa ditekan  Vasospasme Koroner: Pasien mengalami
beban berat atau diremas yang timbul setelah nyeri dada iskemik berulang yang berbeda
aktivitas atau stres emosional. Gejala dari angina tipikal karena dirasakan pada saat
penyerta meliputi diaforesis, mual, muntah istirahat.
dan kelemahan. Nyeri dada dan diaforesis  Diseksi Aorta: Pasien diseksi aorta biasanya
merupakan 2 gejala paling umum dari infark mengeluh nyeri dada hebat akut anterior
miokard. menjalar ke belakang atas.
 Stenosis Aorta: Penyakit jantung koroner  Perikarditis: Nyeri dada perikarditis
seringkali ada bersamaan dengan sklerosis menyerupai nyeri dada pleura. Nyeri
aorta. Nyeri dada aorta stenosis bergantung biasanya berkurang apabila pasien duduk dan
pada aktivitas. condong ke depan dan biasanya bertambah
 Kardiomiopati Hipertrofi: Hipertrofi septum bila pasien terlentang.
interventrikel pada kardiomiopati hipertrofi  Prolaps Katup Mitral: Nyeri dada pada
menyebabkan obstruksi aliran ventrikel kiri. pasien prolaps katup mitral bersifat tajam di
Gejala paling umum kardiomiopati hipertrofi apeks. Pasien akan merasakan nyeri
adalah dispnea dan nyeri dada. Nyeri dada berkurang ketika terlentang.
pada kardiomiopati hipertrofi menyerupai
angina.
NYERI DADA NON-KARDIAK
PENEGAKKAN DIAGNOSIS NYERI DADA

• Riw. Penyakit
Sekarang
• Riw. Penyakit
Dahulu
• Riw. Penyakit
Keluarga
• Riw. Sosio-
Ekonomi
PEMERIKSAAN PENUNJANG NYERI DADA
PENATALAKSANAAN NYERI DADA
DAFTAR PUSTAKA

1. Looking for The Etiology of Chest Pain: Cardiac and


Non Cardiac cause. 2012: 045-053.
2. Starry, Homenta Rampengan, Buku Praktis Kadiologis.
Badan Penerbit FKUI. Jakarta. 2014.
3. Panduan Praktik Klinis. Penatalaksanaan di Bidang
Ilmu Penyakit Dalam. 2016.
4. Guideline on The Management of Stable Coronary
Artery Diesase. European Heart Journal. 203: 34, 2949-
3003.
5. Chest Pain Clinical Guideline Practice for Primary
Health Care Physicians. American International Health
Alliance

Anda mungkin juga menyukai