Hasil Mindy
Hasil Mindy
Pembimbing:
1. dr. Bobby Indra Utama Sp.OG (K)
2. dr. Yulia Kurniawati Sp.KN
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kegiatan belajar merupakan suatu aktifitas
mental atau psikis yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan sehingga
menghasilkan pengetahuan, pemahaman,
keterampilan, dan nilai sikap.
45% 24,6%
45,8% 51,8%
Gejala PMS dialami
oleh 45% siswi SMK Gejala PMS dialami
oleh 24,6% siswi
Gejala PMS dialami SMA Gejala PMS dialami
oleh 45,8% oleh 51,8% siswi SMA
mahasiswi kebidanan
PREVALENSI SINDROM PRAMENSTRUASI
MENYEBABKAN GANGGUAN BELAJAR
Di FK UNAND
80,89% mahasiswa 2000/2001
mengalami sindrom pramenstruasi
Sindrom Sindrom
Pramenstrua Pramenstrua
si si disertai
Gangguan
Sebanyak 61,6% diantaranya mengalami
Belajar
gangguan belajar
7
PREVALENSI SINDROM PRAMENSTRUASI
MENYEBABKAN GANGGUAN BELAJAR
Sindrom
pramenstruasi 98%
8
P R E VA L E N S I Tahun 2018 pada
SINDROM bulan Agustus
sebanyak 62 siswi
PRAMENSTRUASI (19,01%) mengeluhkan
Di SMAN 6 Padang sakit perut dan sakit
kepala saat menstruasi
3 4
Tahun 2016
Gangguan
sebanyak 26 siswi
(7,97%) mengeluhkan Belajar???
rasa tidak nyaman di
perut saat menstruasi 1 Tahun 2018
2
pada bulan Juli
sebanyak 52 siswi (15,95%)
mengeluhkan sakit perut dan
sakit kepala saat mentruasi
9
RUMUSAN MASALAH
10
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Khusus
Mengetahui frekuensi sindrom pramenstruasi
yang dialami oleh siswi SMA.
15
Epidemiologi
Pada penelitian di Amerika Serikat terhadap 385
16
Fase luteal
Faktor hormonal
estrogen meningkat
Faktor kimiawi
Faktor genetik
ketidakseimbangan estrogen Etiologi
Faktor psikologis
progesterone
Faktor gaya hidup
peningkatan angiotensin
17
M A N I F E S TA S I K L I N I K
18
DIAGNOSA
PMDD diagnostic criteria
• Suasana hati yang tertekan, perasaan putus asa, atau pikiran yang mencela diri sendiri
• Kecemasan, ketegangan, atau perasaan yang ditandai “terangkat” atau “tegang”
• Menandai sifat labil (misalnya, tiba-tiba merasa sedih atau menangis atau meningkatkan kepekaan terhadap
penolakan)
• Amarah atau iritabilitas yang persisten dan ditandai, atau meningkatnya konflik interpersonal
• Minat yang menurun dalam aktivitas biasa (misalnya, pekerjaan, sekolah, teman, hobi)
• Kesulitan subjektif dalam berkonsentrasi
• Letih, mudah lelah, atau kekurangan energi
• Menandai perubahan nafsu makan, makan berlebihan, atau mengidam makanan tertentu
• Hipersomnia atau insomnia
• Rasa subyektif kewalahan atau tidak terkendali
• Gejala fisik lainnya, seperti nyeri payudara atau bengkak, sakit kepala, nyeri sendi atau otot, sensasi "kembung,"
atau kenaikan berat badan
19
TATALAKSANA
Terapi
Terapi Terapi
Simtom
Spesifik Ablasi
atik
Definisi
21
Hubungan Sindrom Akibat keluhan fisik dan psikis dari sindrom
pramenstruasi seperti sakit punggung, nyeri
Pramenstruasi panggul, payudara terasa penuh dan nyeri,
Dengan Derajat lemas konsentrasi berkurang, cemas, pelupa,
dan malas beraktivtas menyebabkan
Gangguan Kegiatan terganggunya kegiatan belajar dan aktivitas
Belajar siswi.
KERANGKA TEORI Patofisiologi
• Angiotensin
Siklus menstruasi • Sekresi aldosteron
• Efek hormon pada
Fase Folikular Fase Ovulasi Fase Hormon neurotransmitter
serotonin dan
GABA
Sindrom Pramenstruasi
26
BAB 4
METODE PENELITIAN
METODE SLIDE
PENELITIAN
28
Lokasi dan
Jenis penelitian waktu penelitian
Penelitian analitik dengan metode cross Waktu : Agustus – Desember 2018
sectional study Lokasi : SMAN 6 Padang
Populasi Sampel Besar Sampel
143 siswi kelas XI SMA 6 Padang. Kriteria Inklusi Rumus slovin
Sampel diambil 105 sampel pada • Siswi SMAN 6 Padang kelas XI tahun
kelas XI SMAN 6 Padang ajaran 2018/ 2019 yang telah
mengalami siklus menstruasi.
(informed consent)
sampel
• Responden yang kooperatif
Metode systematic random Kriteria Ekslusi Keterangann:
sampling • Sedang dalam keadaan sakit n : Jumlah sampel
• Pernah berobat ke psikiatri/ psikolog N : jumlah populasi
29
• Variabel independent :Sindrom Pramenstruasi
30
DEFINISI
OPERASIONAL
Definisi Operasional - Sindroma Pramenstruasi
Definisi Alat Ukur
Sindroma pramenstruasi merupakan kumpulan Kuesioner
gejala fisik, psikologis dan emosi yang terkait Mengalami satu atau lebih gejala fisik maupun
dengan siklus menstruasi wanita gejala psikis:
biasanya timbul 6-10 hari sebelum menstruasi
dimulai. Gejala fisik: perut kembung, sakit kepala,
Nyeri otot, pembengkakan pada kaki, tangan
dan nyeri payudara
Cara Ukur
Wawancara Gejala psikis: merasa putus asa, merasa
cemas dan tegang, tiba – tiba menjadi sedih
atau menangis, marah tidak beralasan
32
Definisi Operasional - Derajat gangguan kegiatan belajar
Definisi Alat Ukur
Keseluruhan kegiatan belajar dalam proses Kuesioner
belajar mengajar yang terdiri dari kegiatan fisik • Ringan:
dan psikis. Gangguan terhadap kegiatan dapat mengikuti kegiatan belajar disekolah atau
belajar dapat dilihat dari derajat gangguan ditempat les tapi tidak mampu berkonsentrasi dengan
kegiatan belajar baik
• Sedang:
Tidak dapat mengikuti kegiatan belajar disekolah atau
Cara Ukur ditempat les, namun masih mampu belajar dirumah.
• Berat:
Wawancara
Tidak dapat mengikuti kegiatan belajar baik disekolah,
maupun ditempat les, ataupun dirumah.
• Sangat Berat:
Hilangnya minat untuk beraktivitas
33
• Kuesioner yang berisi pertanyaan
Instrumen • Pertanyaan tersebut akan berhubungan
34
Uji Instrument Penelitian
Analisis dan
pengolahan data
Cara • Editing
Pengolahan • Coding
dan Analisis • Data entry
Data • analysis
37
BAB 5
HASIL PENELITIAN
Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Responden di SMAN 6 Padang
Karakteristik Responden
f %
Usia
15 7 6.7
16 70 66.7
17 26 24.8
18 2 1.9
Suku
Minang 99 94.28
Jawa 1 0.95
Melayu 16 15.23
Batak 2 1.90
Nias 5 4.76
Pendidikan Terakhir ayah
SD 11 10.5
SMP 22 21.0
SMA 60 57.1
S1 8 7.7
S2 1 1.0
Pendidikan Terakhir Ibu
SD 11 10.0
SMP 15 14.3
SMA 65 61.9
S1 11 10.0
Penghasilan
<1.500.000 30 28.57
1.500.000-2.500.000 22 20.95
2.500.000-3.500.000 37 35.23
>3.500.000 16 15.23
Usia Menarche
10 - 11 4 3.80
12 - 13 79 75.23
14 - 15 22 20.95 39
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi sindrom Pramenstruas pada siswi SMA
40
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi gejala sindrom pramenstruasi yang
dialami oleh siswi SMA
Gegala Sindrom Pramenstruasi Frekuensi Persentasi
Gejala Fisik
Perut Kembung 27 25.7
Sakit Kepala 39 37.1
Nyeri Otot 31 29.5
Pembengkakan pada kaki, 16 15.2
tangan, dan payudara
Gejala Psikis
Merasa Putus Asa 3 2.9
Merasa Cemas dan Tegang 19 18.1
Tiba Tiba Menjadi Sedih atau 36 34.3
Menangis
Marah Tidak Beralasan 84 80.0
41
Tabel 5.4 Distribusi frekuensi derajat gangguan kegiatan belajar akibat sindrom pramenstruasi
Derajat Gangguan Frekuensi Persentasi
Ringan 69 65.7
Sedang 3 2.9
Berat 9 8.6
Sangat Berat 24 22.9
Tabel 5.5 Hubungan gejala sindrom pramenstruasi dengan derajat gangguan kegiatan belajar
Derajat Gangguan Kegiatan Belajar
Gejala Sangat Total p-
PMS Ringan Sedang Berat Berat value
f % f % f % f % f %
66 62.8 1 0.9 9 8.5 23 21.9 99 94.2
Ya
0.0001
3 2.8 2 1.9 0 0 1 0.9 6 5.7
Tidak
42
BAB 6
PEMBAHASAN
Majoritas bersuku minang
Karakteristik
Usia rata-rata responden
Responden berusia 16-17tahun
44
Responden pada sekolah
Te o r i i n i m e n y a t a k a n b a h w a
tersebut mengalami
usia menarche rata-rata
menstruasi pertama pada terjadi pada umur 10-13
usia 12-13 tahun tahun (JRL Batubara,2010
45
Penghasilan orang tua responden tergolong tinggi yaitu
sebesar Rp.2.500.000-3.500.000 (BPS-Statistics
Indonesia,2008)
46
Gambaran Frekuensi Sindrom
Pramenstruasi pada siswi SMA
Didapatkan sebanyak 99 orang
(94.3%) responden mengalami 94.3%
sindrom pramenstruasi
47
Gejala Fisik
Gejala
Keluhan atau gejala yang sering ditemukan terdiri atas gejala fisik dan gejala psikis. Gejala fisik
Tiba tiba sedih Marah tidak seperti nyeri kepala, nyeri otot dan pembengkakan pada payudara, adanya perubahan defekasi,
34% beralasan (84)
80% gangguan koordinasi dan edema pada tungkai. (Sejati,2009) Sedangkan gejala psikis mudah
menangis,suasana hati tidak nyaman, kelelahan, kurang percaya diri, insomnia,stress,gelisah,marah
tidak beralasan,sulit berkonsentrasi, dan kecemasan (Helmi,2017) Namun pada keadaan yang sangat
berat keluhannya dapat muncul berupa seperti rasa ketakutan yang berlebihan,depresi dan
peningkatan dari gejala fisik (Sarwono,2014)
Derajat gangguan kegiatan belajar
akibat sindrom pramenstruasi
Gangguan belajar yang sangat berat yaitu
berupa hilangnya minat untuk beraktivitas
Gangguan
Belajar Sangat
Berat
Penelitian yang dilakukan Ryri (24)
72% dimana lebih dari separuh responden (72%)
mengalami gangguan belajar yang ringan
22.9%
Hasil Penelitian
Didapatkan proporsi responden yang mengalami Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah
sindrom pramenstruasi yaitu sebesar 94.3%. dilakukan Ryri dimana mendapatkan hubungan
yang signifikan hubungan sindrom pramenstruasi
Derajat gangguan kegiatan belajar ringan dengan aktivitas belajar siswi (p = 0,022)
diperoleh sebesar 65.7% (Helmi,2017)
50
Keterbatasan Penelitian
Beberapa responden ada yang tidak mengalami PMS pada saat pembagian
kuesioner sehingga beberapa responden menjawab secara subjektif
51
BAB 7
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Sebagian besar siswi SMA tersebut
mengalami sindrom pramenstruasi
53
Saran
Bagi pihak sekolah
agar bisa dapat memahami bahwa sebagian besar siswi SMA mengalami gejala sindrom
pramenstruasi. Sehingga jika ada siswi yang terganggu kegiatan belajarnya karna hal
tersebut, bisa dimengerti sebagai sesuatu hal yang wajar dan dapat diberikan kesempatan
untuk beristirahat jika diperlukan.
54
TERIMA KASIH
FA K U LTA S K E D O K T E R A N
U N I V E R S I TA S A N D A L A S
PA D A N G
2019