Anda di halaman 1dari 25

BEDAH

BUKU
Nama Kelompok

Adi Sakti Cipta N 08161002


Desy Ariyani 08161020
Siti Fatimah 08161078

Teori
Penulis : Luthfi muta’ali dan Arif
Rahman Nugroho

Judul : Perkembangan Program


Penanganan Permukiman Kumuh Di
Indonesia Dari Masa Ke Masa

Buku ini diterbitkan oleh Gadjah


Mada University Pres dan dicetak
pada bulan Oktober 2016 dan dicetak
kembali pada bulan Februari 2019.
Alasan memilih buku “Perkembangan
Program Penanganan Permukiman
Kumuh Di Indonesia Dari Masa Ke
Masa”

Pemilihan buku “Perkembangan Program Penanganan


Permukiman Kumuh Di Indonesia Dari Masa Ke Masa”
karena pembahasan dalam buku tersebut bertemakan
teori perencanaan yang dimana yang menjadi
pembahasaannya adalah permukiman kumuh.
Permukiman kumuh merupakan masalah di indonesia
yang sudah ada dari bberapa tahun yang lalu, dalam buku
tersebut dijelaskan faktor terjadinya permukimankumuh,
dan solusi penanggannya. Karena penyajiaanya yang
lugas, sistematis, dan sesuai dengan tema , maka
dipilihlah buku “Perkembangan Program Penanganan
Permukiman Kumuh Di Indonesia Dari Masa Ke Masa”
Garis Besar Isi Buku / Sinopsis
Bab I
• Pada Bab I menjelaskan mengenai “Posisi Permukiman Kumuh
Dalam Perkembangan Kota”.
• Membahas terkait dengan konsep kota yang ditinjau dari 5
pandangan yaitu segi yudiris administratif, morfologis, jumlah
penduduk, kepadatan penduduk, peran dalm suatu wilayah
fungsional, heterogen dan nodal.
• Bagaimana terbentuknya kota, yang dikatakan bahwa kota
terbentuk sebagai tempat berkumpulnya para pedangan dimasa.
Namun sekarang kota berkembang memiliki fungsi yang lain yaitu
meyediakan fasilitas permukiman, pelayanan rekreasi, lapangan
perkerjaan, melaksanakan sistem transportasi, pusat pelayanan
dasar, dan pusat perubahan.
• Dalam bab ini disebutkan3 (tiga) teori mengenai struktur tata
ruang kota yaitu teori konsentris, sektor, dan pusat kegiatan
banyak. Serta pertumbuhan dan pengembangan kota.
Garis Besar Isi Buku / Sinopsis
Bab II

• Pada Bab II menjelaskan mengenai “Konsepsi


Permukiman”. Yang berisi mulai definisi, prasarana dan
sarana lingkungan permukiman, konsep permukiman
kumuh, definsi kawasan kumuh dan indikator kawasan
kumuh.
• Selain itu membahas proses perkembangan
permukiman kumuh dan penyebab adanya permukiman
kumuh yaitu faktor ekonomi, geografi, dan psikologis.
Garis Besar Isi Buku / Sinopsis
Bab III
• Bab ini menjelaskan mengenai “Periodisasi Penanganan Permukiman Kumuh
Di Indonesia”. Adapun program pelaksaan yang dilakukan mulai tahun 1969-
2010 yaitu meliputi :
a. Kampung Improvement Program / KIP (1969)
b. Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan / P2KP (1999)
c. Program Pembangunan Perumahan Bertumpu pada Kelompok / P2BPK
(2000)
d. Program Penerapan Pembangunan Perumahan dan Daerah padaPrakarsa
Komunitas Masyarakat / P3DPK / Co-Bild (2001)
e. Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project / NUSSP (2006)
f. Slum Alleviation Policy and Action Plan / SAPOLA (2008)
g. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan / PNPM
Mandiri (2008)
h. Program Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh
Berbasis Kawasan / PLP2K-BK (2010)
Garis Besar Isi Buku / Sinopsis
Bab III

• Bab ini juga menjelaskan terkait bentuk kemitraan antara


pemerintah dengan swasta dalam penanganan permukiman kumuh
berupa mekanisme Public Private Patnership (PPP) yaitu meliputi
kontrak servis, kontrak management, kontrak sewa, konsesi, BOT
(Build, Operate, Transfer), dan usaha bersama (Joint Venture). Pola
kerjasama berupa BOT dipandang cocok dalam investasi jangka
panjang. Kemudian dijelaskan masing-masing kelebihan dan
kekurangan dalam pola kerjasama yang dilakukan.
Garis Besar Isi Buku / Sinopsis
Bab III
• Bab ini juga menjelaskan terkait model penanganan permukiman kumuh di
negara lain ;
a. Meksiko “Program Peningkatan Masyarakat Tijuana” dengan konsep
Citywide, perpaduan participatory budgeting dengan manajemen komunitas.
b. Brazil “Program Guarapiranga”, pendekatan secara integrasi dan
komprehensif, semua jenis infrasturktur ditangani dalam waktu bersamaan
khususnya di sekitar waduk Guarapiranga.
c. Uganda “Slum Upgrading Program (SUP)”, pendekatan dengan
penyediaan infrastruktur dasar, keamanan tanah, dan peningkatan
komprehensif.
d. Filipina “Asset Reform Program” yang dilakukan di dalam perkotaan manila
yang meliputi program pembangunan permukiman, regulasi penertiban, dan
pemberikan kepemilikan Kartu Kredit Perumahan Masyarakat (KPR).
e. Thailand “Program Baan Mankong” dengan sistem CODI yaitu penyediaan
anggaran jangka panjang untuk pembebasan tanah dan pembangunan
perumahan melalui tabungan.
Garis Besar Isi Buku / Sinopsis
Bab IV

• Pada Bab ini menjelaskan mengenai “Penanganan Permukiman


Kumuh Di Kota-Kota Indonesia” yaitu meliputi :
1. Kota Pekalongan
a. Program “Percepatan Kota Pekalongan Bebas Rumah Tidak
Layak Huni (2008) dan Bebas Kawasan Kumuh (2010)“
dengan sistem sapu lidi yaitu menyinergikan program dari
tingkat pusat hingga kota dengan sasaran masyarakat miskin.
b. Upaya dengan bedah kampung, perbaikan PSU dan
lingkungan, perbaikan rumah susun sederhana sewa,
pembangunan rumah inti tumbuh bagi PNS golongan rendah
dan buruh/MBR, pembangunan rumah sosial serta
pembangunan perumahan subinti.
Garis Besar Isi Buku / Sinopsis
Bab IV
2. Kota Surakarta
a. Ciri kawasan kumuh ditandai dengan fasilitas umum dan
prasarana lingkungan yang belum memadai
b. Program “Penanganan Kawasan Kumuh dan
Peningkatan Kualitas Rumah Layak Huni (2006)“ dengan
tujuan memberdayakan masyarakat rendah di lingkungan
permukiman kumuh melalui peningkatan kualitas
infrastruktur dasar dan menstimulasi pemilik rumah untuk
peningkatan kualitas rumahnya.
c. Program ini dengan memberikan bantuan teknis dan hibah
pada rumah tidak layak huni. Dana hibah sebesar 2 juta
rupiah diberikan bagi rumah yang memenuhi persayaratan.
Garis Besar Isi Buku / Sinopsis
Bab IV
3. Kota Yogyakarta
a. Dominasi kawasan kumuh berada di bantara sungai yaitu
Sungai Code, Sungai Winongo Dan Sungai Gajah Wong.
b. Pada tahun 1990-an, pemeritah tidak hanya memperbaiki
lingkungan kumuh secara fisik namun memakai konsep
tridaya. Konsep ini merupakan pendekatan pada
pemberdayaan dan pengembangan SDM
kemasyarakatan, penataan lingkungan fisik dan kualitan
lingkungan.
c. Program yang telah dilakukan yaitu PL2K-BK, Co-Bild,
PNPM Mandiri Perkotaan, NUSSP, SAPOLA, Peningkatan
Kualitas Lingkungan (PKL), Gerakan Kali Bersih Dan Lomba
Penataan Kawasan.
Garis Besar Isi Buku / Sinopsis
Bab IV
4. Kota Jakarta
a. Program “Program Kali Bersih/Prokasih (2001)“ upaya dalam
normalisasi aliran sungai seperti Kali Angke.
b. Upaya yang dilakukan dengan konsep vertical housing dikarenakan
keterbatasan tanah untuk membangun. Selain itu untuk mengurangi
ledakan penduduk dengan melakukan pemekaran kota dimana
pengembangan ke arah selatan sengaja di batasi dan prioritas
pengembangan ke arah barat, timur dan utara.
c. Pengembangan vertical housing berupa rumah sejahteran susun
bangunan bertingkat, rusunawa, apartemen servis, kondominium dan
kondotel.
d. Konsep ini tertuang dalam RDTR namun belum memperhatikan
masyarakat miskin
e. Revitalisasi kawasan Waduk Pluit sebagai RTH dibandingkan
pengembangan real estate mengindikasikan adanya keberpihakan ke
masyarakat.
Garis Besar Isi Buku / Sinopsis
Bab IV
5. Kota Palembang
a. Program “Program Revitalisasi Kawasan Kumuh” dengan
konsep pendekatan penataan kawasan lingkungan dengan
manusia secara terpadu.
b. Program penataan kawasan kumuh menggunakan dua
konsep dasar yaitu mewujudkan city without slums dan
menyediakan perumahan yang terjangkau secara
terencana sehingga tidak muncul daerah kumuh baru.
c. Upaya yang dilakukan dengan menyediakan lahan untuk
revitalisasi, pembuatan kesepakatan MoU dengan bank
daerah, kerjasama antar stakeholder dan lainnya.
Garis Besar Isi Buku / Sinopsis
Bab IV
6. Kota Surabaya
a. Inisiatif program penanganan permukiman kumuh berasal dari kalangan akadimisi
yang melakukan pendampingan terhadap masyarakat.
b. Konsep penanganan kawasan kumuh di Stren Kali Wonokromo meliputi
1). Mengubah cara pandang bahwa permukiman kumuh bukan masalah namun
suatu kawasan yang memerlukan penanganan khusus.
2). Pemerintah kota memberikan jaminan masyarakat bahwa tidak digusur
melainkan ditata ulang
3). Adanya kesepahaman dan rasa saling percaya antar stakeholder bahwa tidak
adanya yang mengambil keuntungan
4). Melakukan pendekatan partisipatif dalam perencanaan.
c. Strategi pengembangan aspek fisik berupa program jangka pendek dan jangka
panjang. Jangka pendek berfokus pada pengembangan infrastruktur. Jangka
panjang berfokus pada peningkatan kualitas permukiman berupa penigkatan
kesejahteraan dan kesadaaran masyarakat
d. Pembangunan ekonomi kreatif dengan terciptanya kampung-kampung tematik
seperti kampung kue basah di Tegalsari, kampung batik di rangkut, dan kampung
lainnya.
Garis Besar Isi Buku / Sinopsis
Bab V

• Pada Bab ini menjelaskan mengenai “Grand Design Penanganan Permukiman


Kumuh Menuju Indonesia Bebas Kumuh” yaitu meliputi :
a. Perencanaan Strategis penangan permukiman kumuh berupa
pembentukan desk khusus yang bertugas, pemetaan sasaran penerima
manfaat, penyiapan konsep akselerasi penanganan
b. Pendekatan Penanganan Permukiman Kumuh
1). Urban Farming, konsep ke arah praktik budidaya, pengelolaan dan
distribusi pangan di lingkungan sekitar dalam skala kota meliputi
pertenakan, perikanan dan holtikultura.
2). Urban Forest, konsep kawasan dimana vegetasi sebagai tujuan
perencanaan kota yang melibatkan penanaman, pemeliharaan dan
pengolahan sumber daya hutan kota dan dikelola secara aktif untuk tetap
sehat.
3). Urban Community Based Tourism, konsep pembangunan berkelanjutan
yang dibuat masyarakat mendorong keterkaitan antara masyarakat lokal
dan pengunjung sebagai pengembangan produk wisata.
Garis Besar Isi Buku / Sinopsis
Bab V

c. Kampung upgrading dan greening, solusi perbaikan


kampung kota, program peningkatan kualitas kampung tepian
sungai di perkotaan melalui revitalisasi sungai dan permukiman
sekitarnya meliputi kampung tematik dan hybrid and mixed-use
function.
d. Sistem tata kelola penanganan permukiman kumuh yang
sinergi dan terkoordinasi dengan peranan masyarakat.
e. Skema kemitraan swasta dalam program pemerintah berupa
keikutsertaan swasta dalam membangun dengan
memanfaatkan lahan-lahan strategis dan investasi penyediaan
transportasi massal atau inftastruktur lainnya dengan konsep
intergrated urban infrastucture.
Sistematika Penyajian
Relavansi dengan Pokok
Bahasan Teori Perencanaan
Pembahasan pada buku “Perkembangan Program Penanganan
Permukiman Kumuh Di Indonesia Dari Masa Ke Masa” memiliki relevansi
dengan Teori Perencanaan. Hal ini dikarenakan dalam buku ini dijelaskan
bagaimana pelaksanaan program penanganan permukiman kumuh
dimulai dari proses perencanaan hingga implementasi perencanaan
seperti penentapan standar permukiman telah menerapkan berbagai
teori-teori perencanaan dalam pelaksanaannya. Selain itu posisi
permukiman kumuh dalam perkembangan kota tidak hanya ditinjau dari
satu aspek namun berbagai aspek sehingga membentuk perencanaan
yang komprehensif. Pembahasan ini juga menggunakan berbagai
pendekatan perencanaan yang akan mendukung kebijakan perencanaan
baik dalam proses dan cara melaksanakannya maupun substansi
perencanaannya.
Bab/Subbab Yang Paling
Menarik
Dalam buku “Perkembangan Program Penanganan Permukiman Kumuh Di
Indonesia Dari Masa Ke Masa” membahas terkait dengan program
penanganan permukiman kumuh yang tidak hanya menjelaskan pada kota-
kota di indonesia namun juga menjelaskan bagaimana program penanganan
permukiman kumuh di negara-negara lain. Tetapi pembahasan yang paling
menarik terdapat dalam Bab V yang membahas terkait “Grand Design
Penanganan Permukiman Kumuh Menuju Indonesia Bebas Kumuh” hal ini
dikarenaka dalam pembahasannya terdapat perencanaan strategis,
pedekatan yang digunakan, konsep, skema mitra dan sistem tata kelola
yang melibatkan masyarakat.
Kelebihan • Kekurangan
• Menyajikan pembahasan secara • Tidak menyebutkan faktor sosial
detail
terkait penyebab permukiman
• Dilengkapi dengan skema program kumuh.
maupun gambar kondisi eksisting
permukiman kumuh • Tidak menyebutkan metode
• Pembahasan yang tidak berbelit- penanganan permukiman kumuh di
belit Eropa.
• Membahas tentang permasalahan • Tidak mendetailkan lebih banyak kota
yang berada di Kota-Kota Besar yang menangani permukiman
• Menjelaskan tentang penyebab kumuh.
terjadinya permukiman kumuh di
beberapa provinsi di Indonesia. • Pada buku sumber yang dicantumkan
• Menyajikan tata cara penanganan itu kurang.
permukiman kumuh.
• Menjelaskan tentang kebutuhan
dalam penyediaan permukiman
Riwayat Penulis
Dr. Luthfi Muta’ali, S.Si., M.S.P.

1. Pengajar Fakultas Geografi UGM Yogyakarta, Kelompok Bidang Keahlian


Perencanaan Pengembangan Wilayah. Minatnya tidak hanya
pengembangan wilayah namun juga tata ruang wilayah, lingkungan dan
ekonomi regional.
2. Selain akadimisi juga menjadi praktisi perencanaan pengembangan
wilayah dan tata ruang.
3. Sejak tahun 2013 menjadi tim peneliti pusat kajian permukiman,
transmigrasi dan perbatasan (Puspertrantas), fakultas geografi UGM dan
anggota kelompok kerja pembangunan perbatasan UGM.

Arif Rahman Nugroho, S.Pd., M.Sc.

1. Pengajar Fakultas Keguruan Pendidikan Unlam Banjarmasin, Kelompok


Bidang Keahlian Geografi Perencanaan Pengembangan Wilayah.
Minatnya tidak hanya pengembangan wilayah namun juga urbanisasi dan
morfologi kota, arsitektur hijau dan slum.
2. Selain akadimisi juga menjadi pemerhati masalah perkotaan dan
lingkungan.
3. Sejak tahun 2014 meneruskan Program Doktor Geografi, Program
Pascasarjana Fakultas Geografi UGM
Penutup

Buku Perkembangan Program Penanganan Permukiman


Kumuh Di Indonesia Dari Masa Ke Masa” karya Dr.
Luthfi Muta’ali, S.Si., M.S.P. dan Arif Rahman Nugroho,
S.Pd., M.Sc. Memiliki pembahasan dalam buku ini
sangat menarik, sistematis dan detail sehingga orang
awam akan mengerti bagaimana kondisi permukiman di
Indonesia dan pentingnya penanggan untuk
permukiman kumuh yang terus berkembang.

Teori
Kesimpulan

• Pada buku ini menjelaskan terkait tentang bagaimana proses terjadinya


permukiman kumuh baik secara ekonomi, geografi dan psikologis
• Grand Design Permukiman kumuh adalah salah satu hal yang paling
favorit karena membahas cara menangani kasus permukiman kumuh di
Indonesia
• Dalam buku ini juga menjelaskan cara penanganan setiap negara terkait
permukiman kumuh baik dalam negeri maupun luar negeri itu sendiri.
• Buku ini memiliki hubungan dengan teori perencanaan karena buku ini
membahas perkembangan permukiman dari tahun ke tahun.

Teori
Thank
s !!

Anda mungkin juga menyukai