Anda di halaman 1dari 16

Survei Hidrografi

Pasang Surut
Aqiyasa Adiba 03311740000076
Pasang surut air laut merupakan
fenomena pergerakan naik turunnya
permukaan air laut secara berkala
akibat kombinasi gaya gravitasi dan
gaya tarik menarik dari benda
astronomi terutama matahari, bumi,
dan bulan
—Dronkers, 1964
Gaya tarik gravitasi menarik
air laut ke arah bulan dan
matahari dan menghasilkan
dua tonjolan (bulge) pasang
surut gravitasional di laut.

Lintang dari tonjolan pasang


surut ditentukan oleh
deklinasi, sudut antara sumbu
rotasi bumi dan bidang orbital
bulan dan matahari.
Sebelum Air Laut Pasang
Perbandingan
> Saat
Terjadinya

Sesudah Air Laut Pasang


Pasang dan
Surut Pada
>
Air di Laut
Teori yang Mempengaruhi
Pasang Surut Air Laut

01
Teori Kesetimbangan
Issac
Newton
02
Teori Dinamis
Laplace
Kedalaman dan juga densitas sama Gaya pembangkit pasang surut
dan naik turun muka laut menghasilkan gelombang pasang surut
sebanding dengan gaya pembangkit (tide wave) yang periode gelombangnya
pasang surut atau resultan gaya tarik sebanding dengan gaya pembangkit
bulan dan gaya sentrifugal. pasang surut.
(sifat pasang surut secara kualitatif) (sifat pasang surut air laut secara
kuantitatif)
Faktor Utama
Teori Kesetimbangan

Rotasi Bumi Revolusi Bumi


Pada Terhadap
Sumbunya Matahari
Berputarnya bumi pada poros atau
sumbunya. Ketika Bumi berputar, maka Revolusi Bulan Ketika mengalami revolusi bersama-
waktu dimana posisi suatu wilayah sama dengan Bumi, maka ada satu
laut menghadap bulan, dan ada waktu
Terhadap Matahari
Revolusi bulan terhadap kemungkinan dimana matahari dan bulan
dimana posisi menghadap matahari. Gaya matahari merupakan peristiwa berada dalam satu titik yang berdekatan.
tarik bulan lebih besar dua kali lipat dari berputarnya bulan mengelilingi Dengan demikian kekuatan gaya tarik
gaya tarik matahari, maka air laut matahari yang menjadi keduanya akan bergabung dan dapat
mengalami pasang ketika malam hari pusatnya. menarik permukaan air laut
Faktor Utama
Teori Dinamis

Kedalaman
dan Luas
Perairan Gesekan Dasar
Kedalaman satu wilayah laut dengan Pengaruh Rotasi
lainnya mempunyai kedalaman dan juga
luas yang berbeda- beda. Tidak hanya itu Bumi (Gaya Gesekan yang ada di dasar laut, terjadi
saja, terkadang laut- laut tersebut Corollis)
Gaya tarik bulan lebih besar dua kali
pada lempeng-lempeng yang ada di
mempunyai keadaan topografi dasar laut samudera, menimbulkan rongga yang
yang berbeda- beda. lipat
dapat menyerap air laut.
daripada gaya tarik matahari, maka
air laut mengalami pasang ketika malam
hari.
Faktor Lokal
0 0 0
Topografi Lebar Selat Kedalaman

1
Dasar

0
Laut 2
0 3
Laut

0
Pengaruh Resonansi Bentuk Teluk

4
gaya Corollis
5 6
a. Dilaksanakan dengan menggunakan palem (tide
gauge) yang lain.
b. Pengamatan mencakup area survey batimetri dan
jumlah stasiun pasang surut harus
Pengamata
Survei Hidrografi

mempertimbangkan karakteristik pasang surut


survei.
n Pasang
c. Lama pengamatan tidak boleh kurang dari 29 hari

d.
dengan interval pengamatan maksimal 30 menit.
Pengamatan dilakukan selama pemeruman > Surut
berlangsung (untuk reduksi)
Memiliki tujuan untuk menentukan
e. Satuan pengukuan dalam cm dengan total
kesalahan pengukuran tidak melebihi 5 cm untuk bidang acuan kedalaman (muka air
orde khusus dan tidak melebihi 10 cm untuk orde laut rata-rata,muka surutan) serta
yang lain pada tingkat kepercayaan 95%. menentukan koreksi hasil
f. Bidang acuan tinggi muka laut harus diikatkan pemeruman.Dengan ketentuan
pada benchmark terdekat dengan levelling orde seperti disamping:
dua.
g. Untuk keperluan koreksi kedalaman dibuat co-tidal
charts daerah survey.
h. Konstanta pasang surut dihitung dengan
menggunakan metode admiralty atau perataan
kuadrat kecil(least square adjustment).
Tipe Pasang Surut Air Laut

Pasang Dua

1 Purnama
Pasang besar terjadi pada tanggal 1
(berdasarkan kalender bulan) dan pada
2 Pasang
Perbani
Sedangkan Pasang perbani (neap tide)
terjadi ketika bumi, bulan dan matahari
tanggal 14 (saat bulan purnama). Pada
membentuk sudut tegak lurus. Pada
kedua tanggal tersebut posisi Bumi –
saat itu akan dihasilkan pasang tinggi
Bulan – Matahari berada satu garis
yang rendah dan pasang rendah yang
(konjungsi) sehingga kekuatan gaya tarik
tinggi
bulan dan matahari berkumpul menjadi
satu menarik permukaan bumi.
Tipe Pasang Surut Air Laut

Pasang Dua

1
Purnama
2 Pasang
Perbani
Tipe Pasang Surut Air Laut
Pasang
Pasang Surut

3 Harian Tunggal
Dalam satu hari tertentu terjadi dua kali
pasang naik dan satu kali pasang surut
4 Surut Harian
Ganda
Dalam satu hari terjadi dua kali
pasang tinggi dan dua kali surut
dalam periode 24 jam 50 menit. Jenis secara berurutan dalam jangka
harian tunggal terjadi setiap hari di waktu 12 jam 54 menit. Pada jenis
perairan sekitar selat Karimata antara harian ganda berada ganda setiap
Sumatera dan Kalimantan. hari di perairan Selat Malaka untuk
Kelautan Andaman.
Tipe Pasang Surut Air Laut
Pasang
Pasang Surut

1
Harian Tunggal
2
Surut Harian
Ganda
Tipe Pasang Surut Air Laut

Pasang Surut
5 Campuran
Fenomena dalam sehari ada dua kali
pasang naik dan dua kali pasang surut
6 Tidal Range
Tunggang pasang surut merupakan
perbedaan vertikal antara titik pasang
dengan tinggi muka air laut dan periode tertinggi (high tide) dan titik pasang
yang berbeda. terendah (low tide). Tunggang
Contoh: di Pantai Timur dan sebagian pasang surut berubah seiring dengan
besar Indonesia. perubahan lokasi matahari dan bulan
Tipe Pasang Surut Air Laut

5
Pasang Surut
Campuran
Terima

> Mohon Maaf Bila ada salah kata dan kurang lainnya.

Kasih

Anda mungkin juga menyukai