Anda di halaman 1dari 18

ANIQ LU’LUAH SINDI

DWI ADMAJA SEBRIANSAH


MIRA TANTRI SARAGIH
MUKHLAS ROWI ARIF
VONEZYO YUPANZARA DHAROMESZ

ALIANDO VS GRAB
MANAGING CONFLICT,
POLITICS AND NEGOTIATION
Business and Management
LATAR
BELAKANG

Kebijakan manajemen Grab

Mengatur hubungan manajemen Grab dan


Aliando

Menghadapi lingkungan bisnis yang


dinamis

Mensinergikan kepentingan
Aliando menganggap bahwa itu Timbul konflik antara Aliando
Tahun 2018: manajemen Grab
adalah upaya eksploitasi dengan Manajemen Grab,
melakukan penyesuaian
manajemen Grab Indonesia Aliando protes kepada
kebijakan; seperti kebijakan
kepada mereka; Aliando manajemen Grab Indonesia
tarif per km dan perhitungan
merasakan penurunan dengan melakukan unjuk
insentif
pendapatan secara keseluruhan rasa/demonstrasi.
PROFIL VISI
PERUSAHAAN “Menjadi yang terdepan di Asia Tenggara”
Singapura, Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand dan Vietnam.

MISI
Membuat platform transportasi yang paling aman, mengutamakan
keselamatan dan investasi melalui pelatihan keamanan pada seluruh
pengemudi, fitur aplikasi, pendidikan keamanan serta bekerjasama
dengan pemerintah.

LAYANAN GRAB
Transportasi, Pengiriman dan Fintech

KEMUDAHAN GRAB BAGI ALIANDO


Waktu bekerja dalam Grab fleksibel, Penghasilan baik
Anthony Tan dan Hooi Ling Tan
KONDISI GRAB BIKE
Jam Sibuk (Rush Pagi: 06.00-09.00
Hour) Sore: 16.00-19.00
Tarif GrabBike mengalami kenaikan sebesar 10%,
Mulai tanggal 21 Agustus 2017, yaitu menjadi:
Jam Sibuk (Rush
1. Rp 1.750 per km untuk 12 km pertama.
Hour)
2. Di atas 12 km ada penambahan Rp 3.000 per-km
3. Biaya tambahan pada jam sibuk = Rp 2.500
Berikut contoh perhitungan tarif Grab bike:
* Untuk jarak tempuh 15 km dengan GrabBike pada jam sibuk, berarti Anda perlu
membayar:
* 12 km pertama = 12 x Rp 1.750 = Rp 21.000
* 3 km selanjutnya = 3 x Rp 3.000 = Rp9.000
* Biaya tambahan jam sibuk = Rp 2.500
* Total = Rp 32.500
DESKRIPSI KASUS

unjuk
rasa/demonstrasi
oleh ALIANDO

kebijaakan
manajemen yang
dirasakan tidak
adil
ANALISIS KASUS

Analisis tipe konflik yang terjadi antara


manajemen Grab dan Aliando

Analisis potensi sumber konflik yang


mengakibatkan terjadinya konflik antara
manajemen Grab dan Aliando

Solusi atas konflik yang terjadi antara


manajemen Grab dan Aliando
TIPE KONFLIK: TIPE KONFLIK INTERGRUP

Aliando tidak setuju dengan kebijakan Manajemen Grab mengenai


kebijakan pemberian insentif kepada mereka dan tarif per km yang
dirasa cukup rendah apabila dibandingkan dengan kompetitor.
SUMBER KONFLIK: DIFFERENT EVALUATION OR REWARD SYSTEMS

Karena terjadinya perbedaan pandangan dan sikap antara manajemen


Grab dengan Aliando.

1) Manajemen Grab berpendapat apa yang dilakukan perusahaan


telah tepat dan sesuai dengan regulasi yang ada
2) Aliando berpendapat apa yang dilakukan manajemen Grab
hanyalah bentuk arogansi dan mengeksploitasi mitra pengemudi
dengan kebijakan yang telah dibuat
SOLUSI KONFLIK

Kompromi & Kolaborasi Negosiasi


KOMPROMI DAN KOLABORASI

Kolaborasi Kompromi

1) Win-win Solution 1) Lose-lose situation


2) Bekerjasama 2) Saling menyerah
3) Tujuan bersama 3) Sepakat atas suatu hal
NILAI-NILAI KOLABORASI

SOURCE: KNOWLEDGE DESK


NEGOSIASI

Characteristics How to Win Negotiation

1) Dua pihak atau lebih 1) Listening & Understanding


2) Mencari kesamaan 2) Give and take
tujuan/kesepakatan 3) Be human, don’t try be clever
3) Tawar menawar 4) Have the other side make the offer first
5) A clear objective (ultimate goal)
ALIANDO VS MANAJEMEN GRAB
Apa?

APA?
Yang diinginkan kedua belah pihak  manajemen
transparan, peningkatan kesejahteraan Aliando.
Dimana? Bagaiman
Negosiasi a?
DIMANA? SIAPA?  manajemen Grab vs Aliando. Siapa?

BAGAIMANA?  kompromi  tarif naik karena


masih di bawah kompetitor, kebijakan lain tetap, new
incentive programme misal momen 17an, narik tengah
malam dapat insentif lebih.
Kendala

KENDALA  eskalasi konflik sudah tinggi (sudah


demo), Aliando beralih ke kompetitor.
ALIANDO VS MANAJEMEN GRAB
KESIMPULAN
Konflik intergrup disebabkan oleh 3 hal, yakni tidak adil dan
tidak transparannya pihak manajemen, penetapan
mekanisme tarif dasar berdasarkan rumus transportasi,
bukan supply demand algoritma dan komisi 20 persen bagi
aplikator yang dirasa memberatkan pihak pengemudi.

Konflik tidak dapat dihindari, melainkan perlu dikelola dan dihadapi dengan
melakukan manajemen strategi konflik. Dalam studi kasus ini, manajemen strategi
konflik yang tepat ialah dengan kompromi dan kolaboratif.

Untuk memecahkan masalah yang terjadi maka diperlukan upaya negosiasi yang
bersifat integrative bargaining untuk mencapai win-win solution.
Peninjauan kembali atas tarif yang berlaku untuk pengendara
Grab
Subsidi silang atas proporsi dana

Bermitra dengan perusahaan start up

Grab tidak melakukan pemotongan insentif untuk Aliando


SARAN
“Kumpul bareng keluarga Grab”

Transfer ke rekening Aliando langsung

Merangkul dan mengikusertakan para Aliando dalam kegiatan


pemasaran Grab
Kemudahan yang tidak mudah
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai