Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KASUS

PTERIGIUM

PEMBIMBING
dr. Retno Wahyuningsih, Sp.M

DISUSUN OLEH
Dean Gama Putrisani H2A014040P

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN KESEHATAN MATA


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN 2019
LAPORAN
KASUS
IDENTITAS
PASIEN
Nama : Ny. P
Umur : 59 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Sidomukti
Pekerjaan : Guru
Agama : Islam
Status : Menikah
Tanggal Pemeriksaan : 2 oktober 2019
Nomor RM : 178xxx
ANAMNESIS
(22 Juli 2019)
Keluhan Utama:
Tumbuh selaput putih pada kedua mata

Keluhan dirasakan timbul sejak 10 tahun yang lalu pada mata kiri dan 1 tahu
n yang lalu pada mata kanan. Pasien juga mengeluh mata mengganjal,
kedua mata terasa pedas dan berair bila terkena sinar matahari.
Keluhan tidak disertai mata merah, lodokan dan gatal.

Pasien mengaku bekerja di sebagai guru dan sering terkena debu kapur.
Selama ini pasien hanya mengobati dengan tetesa mata yang dibeli di Apotik
ANAMNESIS

RPD & Pengobatan RPK & RSosek


Riw. Keluhan serupa •Keluhan serupa
(+) 10 tahun yll. disangkal
HT, DM alergi, riwayat •Pekerjaaan  Guru
trauma. Pemakaian •Biaya pengobatan
kacamata diakui  BPJS
•Sosek  kesan
cukup
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum/Kesadaran
01 Tampak Sakit Ringan/CM

Tanda Vital
02 Tekanan Darah : 130/90 mmHg
Nadi : 82 x/menit, reguler
Suhu : 36,7o C
Respirasi : 22 x/menit

Status Generalis
03
Dalam batas normal
Status Oftalmologi Oculi Dekstra Oculi Sinistra
PEMERIKSAAN Visus 6/8,5 6/60
Conjunctiva palpebra Hiperemis (-), secret (-) Hiperemis (-), secret (-)
Conjunctiva fornices Hiperemis (-), secret (-) Hiperemis (-), secret (-)
OPHTALMOLOGI Conjunctiva bulbi Injeksi konjungtiva (-), Injeksi (-), hiperemis (-), co
hiperemis (-), corpal (-), rpal (-), secret (-)
pertumbuhan jaringan fi pertumbuhan jaringan fi
brovaskuler berbentuk se brovaskuler berbentuk se
gitiga dari limbus menuju gitiga dari limbus menuju
ke kornea dengan apeks < ke kornea dengan apeks <
2 mm ke arah medial dan 2 mm ke arah medial dan
tidak melewati pupil, secr tidak melewati pupil, secr
et (-) et (-)
Sclera Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Kornea Jernih (+), defek (-), udem Jernih (+), defek (-), udem
(-), corpal (-) (-), corpal (-)
RESUME MEDIS

Perempuan 59 tahun datang dengan keluhan tumbuh selaput pada kedua mata.
Terdapat juga keluhan mengganjal, kedua mata terasa pedas dan berair saat
terkena sinar matahari. Keluhan tidak disertai mata merah, lodokan, dan gatal.
Pasien mengaku bekerja sebagai guru. Pasien hanya pakai obat tetes dari Apotik
(namanya lupa). Terdapat jaringan fibrovaskuler berbentuk segitiga dari limbus
menuju ke kornea dengan apeks < 2 mm ke arah medial dan tidak melewati
pupil pada kedua mata.
.
DIAGNOSIS
Pterigium grade 4 ODS

DIAGNOSIS BANDING

1. Pseudopterigium
2. Pinguekula
TATALAKSANA
1. Farmakologi
• Pembedahan
• Tetes mata : Polidemicin eye drop 3 x 1 tetes

2. Non Farmakologi
• Menjelaskan ke pasien mengenai penyakitnya dan tindakan yang akan dilakukan.
• Menjelaskan ke pasien untuk menghindari debu dan asap serta sinar ultraviolet
• Menggunakan kacamata atau Goggles saat bekerja atau berpergian
• Kontrol kembali saat obat sudah habis
PROGNOSIS

Quo ad vitam : bonam

Quo ad functionam : bonam

Quo ad sanactionam : dubia ad bonam

Quo ad cosmeticam : bonam


TINJAUAN
PUSTAKA
ANATOMI

Konjungtiva terdiri atas tiga bagian, yaitu


• Konjungtiva tarsal/palpebra
• Konjungtiva bulbi,
• Konjungtiva forniks,
ANATOMI KORNEA
selaput bening mata, bagian selaput mata yang
tembus cahayadan terdiri atas 5 lapis 
DEFINISI

Pterigium adalah suatu penebalan konjungtiva bulbi yang


berbentuk segitiga,mirip daging yang menjalar ke kornea,
pertumbuhan fibrovaskular konjungtiva yang bersifat
degeneratif dan invasif
EPIDEMIOLOGI

- Daerah yg terpapar UV > tidak terpapar UV

Lebih sering terjadi pada laki-laki


-

EPIDEMIOLOGI
Pterigium diduga disebabkan iritasi kronis akibat debu,
cahaya sinar matahari,dan udara panas.

ETIOLOGI Etiologinya tidak diketahui dengan jelas dan diduga


merupakan suatu neoplasma akibat peradangan dan
degenerasi
PATOFISIOLOGI

Ultraviolet Terjadi
(mutagen) Stransforming degenerasi
untuk p53 growth factor- elastoic dan
beta Sel-sel proliferasi
tumor
overproduksi bermigrasi jaringan
suppressor
dan dan granulasi
gane
menimbulkan angiogenesis vascular
pada limbal kolagenase
basal stem meningkat dan terjadi
cell pterigium
STAGING
Derajat pertumbuhan pterigium ditentukan berdasarkan bagian kornea yang tertutup
oleh pertumbuhan pterigium, (menurut Youngson ):

• Derajat 1 : Jika pterigium hanya terbatas pada limbus kornea


• Derajat 2 : Jika pterigium sudah melewati limbus kornea tetapi tidak lebih dari 2
mm melewati kornea
• Derajat 3 : Jika pterigium sudah melebihi derajat dua tetapi tidak melebihi
pinggiran pupil mata dalam keadaan cahaya normal (diameter pupil sekitar
3-4 mm)
• Derajat 4 : Jika pertumbuhan pterigium sudah melewati pupil sehingga
mengganggu penglihatan
MANIFESTASI PEMERIKSAAN
KLINIS OFTALMOLOGI
1. Mata sering berair dan tampak merah 1. Visus normal atau menurun
2. Merasa seperti ada benda asing 2. Adanya pertumbuhan jaringan
3. Timbul astigmatisme akibat kornea tertarik fibrovaskular berbentuk segitiga
oleh pertumbuhan pterigium
yang menuju ke kornea
4. Pada pterigium yang lanjut (derajat 3 dan 4)
dapat menutupi pupil dan aksis visual sehing
ga tajam penglihatan menurun.
Pseudopterigium

- Sebelumnya ada riwayat


ulkus atau lesi di kornea
- Dapat dimasukan sonde ke
bawah pseudopterigium
Pinguekula

- Penonjolan warna putih kuning keab


uan
- Tidak sampai ke kornea
PENATALAKSANAAN
Konservatif
Pada pterigium yang ringan tidak perlu di obati. Untuk pterigium derajat 1-2 yang terasa
mengganggu dapat diberi air mata (cendoliters)
Untuk yang mengalami inflamasi, pasien dapat diberikan obat tetes mata kombinasi
antibiotik dan steroid 3 kali sehari selama 5-7 hari (Cendoxitrol, tobroson)

PEMBEDAHAN
Pada pterigium derajat 3-4 dilakukan tindakan bedah berupa avulsi pterigium.
Indikasi bedah

• Pterigium yang menjalar ke kornea sampai lebih 2 mm dari limbus


(stadium 3-4)
• Visus turun
• Pterigium yang sering memberikan keluhan mata merah, berair dan silau
karena astigmatismus
• Kosmetik, terutama untuk penderita wanita

Beberapa hari post operasi pasien akan merasa tidak nyaman,


kebanyakan setelah 48 jam pasca operasi pasien bisa memulai aktivitasnya
Rekurensi 24-48% Rekurensi 2-40% Rekurensi 9-10%
Pencegahan
Pada penduduk di daerah tropik yang bekerja di luar rumah seperti nelayan, petani
yang banyak kontak dengan debu dan sinar ultraviolet dianjurkan
memakai kacamata pelindung sinar matahari.
PROGNOSIS

02

Pterigium adalah suatu neoplasma yang benigna.


Umumnya prognosis baik. Kekambuhan dapat dicegah dengan kombinasi operasi
dan sitotastik tetes mata atau beta radiasi.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
• Pterigium adalah suatu penebalan Diagnosis pasien ditegakkan dari:
konjungtiva bulbi yang berbentuk • Anamnesis  pandangan
segitiga mirip daging yang menjalar kabur, mata berair, perasaan
ke kornea, pertumbuhan fibrovas mengganjal dan pegal pada
kular konjungtivayang bersifat mata kiri.
degeneratif dan invasif. • Px. Oftalmologi 
• Derajat pertumbuhan pterigium pertumbuhan jaringan
ditentukan berdasarkan bagian fibrovaskuler di konjungtiva
kornea yang tertutup oleh bulbi pada mata kiri.
pertumbuhan pterigium, dan dapa
t dibagi menjadi 4 derajat. Penatalaksanaan terdiri dari
operasi pterigium, pemberian obat
tetes kombinasi antibiotic dan
steroid
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai