Anda di halaman 1dari 10

OLEH : Nur Fitra

Nurul Sakinah N
Karakteristik Otot Rangka

Otot Halus

Otot Lurik

Otot Skeletal
• Ada tiga jenis tipe serabut otot rangka, akan tetapi pada
manusia tipe IIA sangat jarang, pada umumnya hanya Tipe I
dan IIB. Otot tipe I disebut otot merah ( red muscle ) karena
banyak mengandung mioglobin dan serabut saraf, sedangkan
yang kurang mengandung mioglobin disebut otot putih ( white
muscle ).
• Pada dasarnya proporsi antara red muscle dengan white
muscle dari beberapa penelitian menunjukan bahwa hal
tersebut di tentukan oleh factor genetic, walaupun demikian
pengaruh persarafan oleh motor neuron serta latihan fisik turut
mempengaruhinya
Serabut otot Actin dan Miosin
Mekanisme Kontraksi dan Relaksasi
Mekanisme kontraksi otot terjadi melalui beberapa tahapan yaitu dimulai pada terjadinya aksi potensial
pada motor neuron yang menyebabkan pelepasan Ach. Ach akan terikat dengan reseptor pada otot
yang menyebabkan end plate potential ( EPP ), Na channel terbuka dan ion Na akan masuk kedalm sel
otot dan memulai aksi potensial pada otot. Aksi potensial pada otot tersebut akan menyebabkan ion Ca
masuk ke dalam sel dan merangsang pelepasan ion Ca intra sel dari sisterna RS ( Ca interduced Ca
Released )

Depolarisasi dari SR terjadi dengan mengaktifkan Ca channel pad tubulus T melalui reseptor
dihidropiridin yang terdapat pada Ca channel. Ion Ca dari RS ini akan terikat dengan TN-C dan
selanjutnya merubah konfigurasi troponin-tropomiosin kompleks dan terjai sliding dari filament aktin dan
myosin. Proses ini disebut proses eksitasi-kontraksi kopling ( excitation-contraction coupling).

Dalam beberapa detik setelah proses kontraksi, ion Ca akan dipompa kembali kedalam sisterna RS oleh
Ca pump ( Ca ATpase) yang terdapat pada membran RS. Dengan tidak adanya ion Ca,
troponintropomiosin kompleks akan kembali ke konfigurasi semula, dan
57 Ilmu Perkembangan Gerak

trpomiosin akan kembali menutupi bagian aktif dari aktin, sehingga menghalangi interaksi antara aktin
dan myosin hingga terjadilah relaksasi.

Ca yang dipompa kembali kedalam sisterna RS oleh Ca pump akan terikat dengan calcium-binding
protein yang terdapat didalam sisterna RS yang disebut calsequestrin yang dapat mengikat ion Ca
dalam jumlah besar. Ion Ca yang terikat pada calsequestrin ini akan dilepaskan kembali dari RS pada
saat kontraksi berikutnya.
Setiap serabut saraf motoris terbagi menjadi sejumlah cabang – cabang
yang akan mengadakan kontak langsung dengan serabut otot melalui
hubungan saraf otot yang disebut neuromuscular junction atau motor end-
plate. Neuromuscular Junction merupakan titik kontak antara saraf dan
permukaan serabut otot , memeiliki sejumlah kekhusususan morfulogi dan
biochemical. Kekhususan ini secara langsung mentransfer impuls elektrik dari
saraf ke myofibril.

Setiap saraf motorik dan serabut saraf otot yang dipersarafi mencerminkan
suatu sistem divergens. Setiap cabang dari axon motorik yang berselubung
mielin setelah dekat pada serabut otot akan membagi cabang-cabang halus
dengan membentuk gambaran menyebar yang tidak berselubung.
Penyebaran akhiran tersebut merata sepanjang serabut otot ke dua arah
yang kadang-kadang menempati daerah seluas beberapa ribu mikron
persegi. Secara anatomis setiap axon yang mempersarafi suatu serabut otot,
akan mengalami kehilangan lapisan mielinnya pada saat akan mencapai
serabut otot yang dipersarafinya. Setiap serabut otot yang dipersarafi oleh
satu serabut saraf disebut motor unit.
Komunikasi antara satu neuron dengan neuron lainnya menggunakan
suatu bahan kimia pada sinaps, hal tersebut dibuktikan oleh Otto
Loewi pada tahun 1921 yaitu dengan menggunakan jantung katak
yang diperfusi dan dilakukan perangsangan pada n. vagus pada
jantung tersebut, hasil yang ditemukan adalah adanya penurunan
irama jantung. Kesimpulan yang diambil dari percobaan tersebut
adalah bahwa jika saraf vagus diberi rangsangan maka akan
menghasilkan suatu bahan yang dapat memperlambat irama jantung
yaitu asetilkolin. Proses dari pengaruh bahan kimia pada saraf
tersebut diatas disebut transmisi neurokimiawi dan bahan yang
dihasilkan pada tersebut disebut neurotransmitter
Sejak lahir sampai dewasa, Massa otot-otot pada tubuh mengalami
peningkatan. Pada pria peningkatan massa tubuh dapat kita lihat
dimana pada saat lahir otot memiliki berat 25 % dari berat tubuhnya
sedangkan pada saat dewasa meningkat menjadi 50% dari berat
tubuhnya, hal ini terjadi oleh karena proses perkembangan dari otot
itu sendiri. Perkembangan system muscular dari mesoderm, kecuali
pada otot iris yang perkembangannya dimulai dari ectoderm.
Umumnya puncak dari perkembangan system muskular terjadi pada
masa puberitas. Beberapa jenis sel yang penting antara lain
myoblasts, myotubes, myofibers, fibroblasts, dan satellite cells (
Colling-Saltin, 1978 ). Dan Myoblas merupakan tipe sel utama yang
membentuk otot.
Lapisan jaringan ikat ( terdiri atas serat-serat kolagen ) yang membungkus otot, ini
disebut fasia otot atau epimisium. Secara makroskopik otot terdiri atas berkas-
berkas sel otot kecil ( fasikulus ), tiap-tiap berkas dibungkus lapisan jaringan ikat
yang dinamakan perimisium.

Lapisan perimisium dibentuk oleh serat-serat kolagen dan serat elastis yang juga
membungkus cabang-cabang saraf dan pemuluhpembuluh darah sebelum alat-alat
ini memasuki sel otot. Secara mikroskopik tiap-tiap berkas (fasikulus) terdiri atas
sejumlah sel otot. Sel otot ini diliputi lapisan tipis jaringan ikat yang disebut
endomisium ( endo = akhir, misium = otot ).

Sebuah sel otot disebut serabut otot atau serat otot yang terdiri atas satu sel.
Secara mikroskopik, sebuah sel otot dibentuk oleh beberapa komponen kecil yang
disebut miofibril ( fibril = serat kecil 0 dan ini tersusun sejajar, sehingga memberi
kesan bergaris ( lurik ).

Sebuah miofibril terdiri atas sejumlah miofilamen yang merupakan rantai molekul-
molekul protein dan memberi kesan garis-garis atau lurik, sebab ada dua macam
tipe miofilamen, yaitu aktin ( tipis dan transparan) dan miosin (tebal berupa garis-
garis gelap).

Anda mungkin juga menyukai