Anda di halaman 1dari 11

PENDEKATAN TEORI MODEL

KEPERAWATAN PADA ANAK

KENYAMANAN
KATHERINE KOLCABA
A. PENGERTIAN
Kenyamanan adalah suatu yang menguatkan dan dari sisi ergonomis
berhubungan dengan penampilan kerja, tetapi dapat juga sebagai kata
kerja, kata sifat, kata keterangan, proses dan hasil. (Alligood,2017)
B. TINGKATAN KENYAMANAN

1. Relief (Kelegaan)
Perawat meringankan kebutuhan pasien, dimana pasien memerlukan kenyamanan yang spesifik
(hasil penelitian Orlando).
2. Ease (Ketentraman)
Terbebas dari rasa ketidaknyamanan atau meningkatkan rasa nyaman (hasil penelitian
Henderson)
3. Transcendence
Mampu mentolerasi beradaptasi dengan kenyamanan, perawat membantu pasien dalam
mengatasi kesuliatnnya (Hasil penelitian peterson & zderat)
C. KONTEKS KENYAMANAN

Empat Konteks kenyamanan yang dialami penerima perawatan :

1. Kenyamanan fisik : mekanisme tubuh, homeostatis, penurunan kemampuan tubuh


2. Kenyamanan psikospiritual : keharmonisan hati dan ketenangan jiwa.
3. Kenyamanan sosiokultural : hubungan interpersonal, keluarga, masyarakat yang meliputi kebutuhan
ingin pulang (discharge planning) dan perawatan sesuai budaya klien.
4. Kenyamanan lingkungan : menjaga kerapihan, kebersihan lingkungan, membatasi pengunjung,
memberikan lingkungan yang aman bagi klien.
KERANGKA KONSEP TEORI KENYAMANAN
D. ASUMSI TEORY KOLCABA (ALLIGOOD,2017)

1. Setiap individu menunjukan respon holistik terhadap stimulus kompleks yang diterima
2. Kenyamanan adalah hasil holistik yang ingin dicapai oleh setiap individu
3. Kenyamanan adalah KDM yang harus dipenuhi oleh setiap individu
4. Pencapaian kenyamanan seorang individu memberikan kekuatan dalam bentuk kesadaran mengenai
dirinya.
5. Pasien menunjukan kesadaran terkait kesehatan dirinya yang tinggi cenderung memiliki standar
kepuasan sendiri terhadap asuhan yang di peroleh
6. Integritas institusi didasarkan oleh orientasi penerima asuhan.
ASUSMI LAIN TERHADAP TEORY KOLCABA :

1. Clarity (kejelasan), Kolcaba memandang kenyamanan merupakan kebutuhan dasar individu yang bersifat
holistik.
2. Simplicity (Kesederhanaan), kenyamanan sebagai tolak ukur keberhasilan pemberian intervensi
keperawatan.
3. Generality (Keumuman), berujuan untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman pasien menurut tingkat
Relief, Ease & Transendence diintegrasikan ke dalam empat konteks pengalaman holistik.
4. Accessibility (Aksessibilitas), intervensi yang efektif yang ditawarkan secara intens akan menunjukan
kenyamanan yang meningkat.
5. Kepentingan, memprediksi manfaat dari tindakan kenyaman yang efektif.
PARADIGMA KEPERAWATAN MENURUT KOLCABA
(ALLIGOOD, 2017) :
1. Manusia (individu, Keluarga, Institusi atau komunitas)
2. Lingkungan (pasien, keluarga/ institusi yang dapat dimanipulasi perawat, orangsekitar)
3. Kesehatan (Fungsi optimal pasien, keluarga, pemberian kesehatan atau komunitas)
4. Keperawatan (pengkajian kenyamanan yang intensif, intervensi untuk memenuhi kebutuhan rasa
nyaman dan evaluasi tingkat kenyamanan dengan tujuan hasil.
NILAI KEISLAMAN DALAM KEPERAWATAN

Sebagai perawat holistik nilai keislaman di aplikasikan dengan cara membimbing


pasien untuk beribadah, dengan mempertimbangkan aspek spiritual maka hal
tersebut dapat menjadi sumber kekuatan, kedamaian, ketabahan, keyakian.
Dalam pengaplikasiannya perawat membimbing pasien untuk melaksanakan
ibadahnya akan tetapi dengan cara tidak memperburuk penyakitnya dan tidak
juga meninggalkan ibadahnya
CONTOH APLIKASI TEORI KENYAMANAN MENURUT KOLCABA PADA
KEPERAWATAN ANAK MENURUT PANDANGAN ISLAM
Intervensi yang dilakukan oleh perawat untuk mengatasi nyeri akut pada pasien anak yaitu
melakukan manajemen nyeri non farmakologi dengan melibatkan keluarga. Keluarga
melakukan tindakan distraksi dengan memberikan sentuhan, ciuman, memijit,
menggendong anak, mendengarkan music, membaca buku cerita, memfasilitasi lingkungan
yang nyaman bagi anak, memberikan mainan kesukaan anak dan distraksi lainnya.
Menurut jurnal penelitian Herlin Wahyu Trikusuma mengenai “pengaruh terapi murotal
terhadap tingkat nyeri pada anak saat pemasangan infus” ada perbedaan tingkat nyeri
yang signifikan pada kelompok intervensi menggunakan terapi murotaldengan kelompok
kontrol pada saat pemasangan infus. Hal ini menunjukan bahwa ada pengaruh terapi
murotal terhadap tingkat nyeri pada anak saat pemasangan infus di RSUD dr. Moewardi
Surakarta.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai