Anda di halaman 1dari 63

Laporan Kasus

Otitis Media Supuratif Kronik

Jerico Asyer Sabathino Triosah


Identitas Pasien
Nama: Ny. A

Usia : 64 Tahun

Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga

Pendidikan Terakhir : SMA

Agama : Islam

Status : Sudah Menikah


Keluhan Utama

Keluar cairan dari telinga kanan.


Keluhan Tambahan
• Telinga kiri nyeri
Riwayat Penyakit Sekarang
Os datang dengan keluhan nyeri disertai keluarnya cairan dari telinga kanan. Nyeri sudah
dirasakan sejak 3 bulan yang lalu. Nyeri yang dirasakan hilang timbul, dan sedikit menganggu
aktifitas pasien. Os mengataksn awalnya hanya batuk pilek biasa namun lama lama os
mengataksn telinga kanan nya terasa nyeri dan keluar caira, os mengatakan belum pernah
berobat ke dokter sebelumnya hanya membersihkan telinga dengan tissue basah saja. Selain
nyeri pada telinga, os juga mengeluhkan mengeluarkan cairan yang berwarna kuning seperti
ingus, tidak berbau, dan konsistensi kental sejak kurang lebih 3 bulan yang lalu.
Riwayat Hipertensi (+) Diabetes disangkal, riwayat penyakit dalam keluarga disangkal.
Pasien memiliki riwayat alergi debu.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak mempunyai riwayat darah tinggi, kencing manis, maupun penyakit
jantung. Pasien juga mengatakan tidak memiliki riwayat asma, riwayat alergi
makanan maupun obat.
• RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Di dalam keluarga pasien tidak ada yang memiliki gejala serupa seperti yang
dialami pasien.

• RIWAYAT PENGOBATAN
Pasien belum mencoba pengobatan untuk mengurangi keluhan tersebut.
• RIWAYAT ALERGI
Pasien tidak mempunyai riwayat alergi makanan dan obat-obatan.

• RIWAYAT KEBIASAAN
Pasien sering mengkonsumsi makanan berminyak
Pemeriksaan Fisik
STATUS GENERALIS
• Keadaan umum : tampak sakit ringan
• Kesadaran : Compos mentis
TELINGA
PEMERIKSAAN KELAINAN DEKSTRA SINISTRA
Kel. Kongenital Normotia Normotia
Trauma - -
Peradangan - -
Daun Telinga
Nyeri tarik - -
Nyeri tekan tragus - -

Fistel - -
Assesoris auricula - -
Pre-Auricula
Abses - -
Sikatriks - -
HIDUNG
Pemeriksaan Transluminasi

Sinus frontalis kanan, Grade Tidak dilakukan

Sinus frontalis kiri, Grade Tidak dilakukan

Sinus Maxillaris kanan, Grade Tidak dilakukan

Sinus Maxillaris kiri, Grade Tidak dilakukan


TENGGOROK
Resume
• Pasien datang ke poliklinik THT RS Bayukarta dengan keluhan Sejak 2 minggu yang lalu
telinga sebelah kiri mengeluarkan cairan lengket berwarna putih tapi tidak disertai darah,
cairan keluar setiap hari. Tidak ada riwayat demam tinggi, tidak gelisah dan dapat tidur
tenang. Sebelum ke poli THT RS Bayukarta pasien pernah berobat ke puskesmas, dan diberi
obat, namun tidak ada perubahan.
• Pada saat ini pasien tidak pilek, batuk ataupun demam. Pasien tidak mengalami mimisan.
Nafsu makan pasien tidak mengalami penurunan. Tidak ditemukan sakit menelan pada
pasien. Pasien tidak memiliki riwayat hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, penyakit
asma atau riwayat alergi makanan dan obat. Pada pemeriksaan telinga di dapatkan sekret di
telinga kiri, refleks cahaya negatif di telinga kiri dan membran timpani perforasi sentral,
didapatkan juga tonsil kanan dan kiri hiperemis, tetapi tidak tampak adanya perbesaran tonsil.
Tonsil ukuran T1-T1, tidak ada kripta ataupun detritus. Pada pemeriksaan hidung.
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

OTITIS MEDIA AKUT STADIUM PERFORASI AURICULA DEXTRA

OTITIS EKSTERNA AURICULA DEXTRA


WORKING DIAGNOSIS
• Otitis Media Supuratif Kronia Tipe Aman
Pemeriksaan Penunjang yang Dianjurkan
• Audiometri
• Foto Rontgen Mastoid (Posisi Shuller)
Penatalaksanaan
• Larutan H202 3% (pemberian 1)
• Tarivid otic 2x5 tetes auricula dextra (pemberian 2)

• Terapi penyakit dalam :


• RL 20tpm
• Amlodipine 1x10mg
• Insulin 3x10iu
• Ceftriaxon 2x1gram
Prognosis
• Quo ad vitam : ad Bonam
• Quo ad functionam : ad Bonam
• Quo ad sanationam : ad Bonam
Edukasi
• Hindari air masuk ke telinga ketika mandi
• Hindari aktivitas yang berhubungan dengan air yang memungkinkan air
masuk ke telinga seperti berenang
• Jangan membersihkan telinga sendiri dengan cotton bud
• Nutrisi yang cukup dan seimbang untuk mencegah penyakit ISPA
• Istirahat yang cukup dan minum obat yang teratur.
TINJAUAN PUSTAKA
PENDAHULUAN
● Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) ialah infeksi kronik di telinga tengah dengan
adanya perforasi membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah terus
menerus atau hilang timbul
● OMSK di dalam masyarakat Indonesia dikenal dengan istilah congek, teleran atau
telinga berair
● OMSK di Indonesia adalah 3,8 % dan pasien OMSK merupakan 25% dari pasien-
pasien yang berobat di poliklinik THT rumah sakit di Indonesia
● Kebanyakan penderita OMSK menganggap penyakit ini merupakan penyakit yang
biasa yang nantinya akan sembuh sendiri, namun mempunyai potensi untuk menjadi
serius karena komplikasinya yang dapat mengancam kesehatan dan dapat
menyebabkan kematian
Otitis Media Supuratif Kronik
Definisi :
Otitis media supuratif kronik ( OMSK ) ialah infeksi kronis di telinga tengah
dengan perforasi membrane timpani dan sekret yang keluar dari telinga
(otorea) terus-menerus atau hilang timbul, sekret dapat encer atau kental,
bening atau berupa nanah.
Anatomi Telinga
Membran Timpani
• Membran timpani dibentuk dari Membran timpani mempunyai tiga
dinding lateral kavum timpani dan lapisan yaitu :
memisahkan liang telinga luar dari 1.Stratum kutaneum (lapisan epitel)
kavum timpani. berasal dari liang telinga.
• Panjang vertikal rata-rata 9-10 2.Stratum mukosum (lapisan mukosa)
mm berasal dari kavum timpani.
• diameter antero-posterior kira- 3.Stratum fibrosum (lamina propria) yang
kira 8-9 mm, letaknya antara stratum kutaneum dan
• Ketebalannya rata-rata 0,1 mm . mukosum.
Membran Timpani
Secara Anatomis membrana timpani dibagi dalam 2 bagian :
1. Pars tensa
• Merupakan bagian terbesar dari membran timpani suatu permukaan yang tegang dan
bergetar sekeliling menebal dan melekat pada anulus fibrosus pada sulkus timpanikus
bagian tulang dari tulang temporal.

2. Pars flasida atau membran Shrapnell, lebih tipis dari pars tensa dan pars flasida
dibatasi oleh 2 lipatan yaitu :
1. Plika maleolaris anterior ( lipatan muka).
2. Plika maleolaris posterior ( lipatan belakang).
Cavum Timpani
Kavum timpani mempunyai 6 dinding Diameter anteroposterior atau
• Dinding anterior vertikal 15 mm, sedangkan diameter
transversal 2-6 mm
• Dinding posterior
• Dinding lateral
• Dinding medial
• Dinding Superior (Atap)
• Dinding Inferior (Lantai)
Prosesus Mastoideus
• Rongga mastoid berbentuk seperti
bersisi tiga dengan puncak mengarah
ke kaudal.
• Prosesus mastoid sangat penting
untuk sistem pneumatisasi telinga.
ETIOLOGI
• Infeksi campuran bakteri dari auditoris rksternal,
• Berasal dari nasofaring
• Bakteri penyabab :
• Staphylococcus
• Pseudomonas aeruginosa
• Aspergilis
• Streptococcus viridans
Benigna Maligna

Aktif Tenang
OMSK TIPE BENIGNA
• Gejalanya berupa discharge mukoid
yang tidak terlalu berbau busuk
• Gangguan pendengaran konduktif
selalu didapat pada pasien dengan
derajat ketulian tergantung beratnya
kerusakan.
• Perforasi membran timpani sentral
sering terjadi dengan ukuran dari
sebesar jarum sampai perforasi subtotal
pada pars tensa
Kolesteatom
• Kolesteatoma adalah suatu kista epiterial yang berisi
deskuamasi epitel (keratin).
• Jenis
• Kolesteatoma kongenital
• Kolesteatoma akuisital
• Sekret yang sangat bau dan berwarna kuning abu-abu,
• Dapat juga terlihat keeping-keping kecil, berwarna putih
mengkilat.
Berdasarkan Aktivitas Sekret yang Keluar

1. OMSK aktif, merupakan OMSK dengan sekret yang keluar dari


kavum timpani secara aktif.
2. OMSK tenang, ialah OMSK yang keadaan kavum timpaninya
terlihat basah atau kering.
Faktor OMA -> OMSK
• Terapi terlambat
• Terapi ≠ adekuat
• Virulensi kuman tinggi
• Imunitas kurang
• Higiene buruk
Perjalanan Penyakit

OMA
2
stadium OMSK
bulan
perforasi

Otitis
OMA
media
stadium < 2bln
supuratif
perforasi
subakut

51
Patogenesis
Diagnosis OMSK

Pemeriksaan
Gejala Klinis Penala
THT(otoskop)

Audiometri
• Nada murni Kultur dan uji
• Speech Foto mastoid resistensi kuman
• Bera sekret

58
Diagnosis
Anamnesis
• Terjadi perlahan dan penderita seringkali datang dgn gejala-gejala penyakit yang sudah lengkap.
• Telinga berair, sekret di liang telinga yang pada tipe tubotimpanal sekretnya lebih banyak dan
seperti berbenang (mukous), tidak berbau busuk dan intermiten, sedangkan pada tipe
atikoantral, sekretnya lebih sedikit, berbau busuk, kadangkala disertai pembentukan jaringan
granulasi atau polip, maka sekret yang keluar dapat bercampur darah.
• Keluhan kurang pendengaran atau telinga keluar darah
▪Pemeriksaan otoskopi
Pemeriksaan otoskopi akan menunjukan adanya dan letak
perforasi.

Pemeriksaan radiologi
- Radiologi konvensional, foto polos radiologi,
- Posisi Schüller berguna untuk menilai kasus kolesteatoma
- CT scan dapat lebih efektif menunjukkan anatomi
tulang temporal dan kolesteatoma.

■ Pemeriksaan audiologi  audiogram


Gejala Klinis
• Sekret bersifat purulen (kental, putih) atau mukoid (seperti air & encer) tergantung
Otorea stadium peradangan.

• Ganggu • Tergantung kerusakan tulang-tulang pendengaran


an • Biasanya dijumpai tuli konduktif namun dapat juga campuran
Pendeng
aran

• Nyeri pada OMSK biasanya suatu tanda yang serius


• Otalgi • Nyeri dapat terjadi karena terbendungnya drainase pus
a

• Pada OMSK bisa jadi gejala serius lainnya


• Telah terjadinya fistel labirin akibat erosi dinding labirin oleh kolesteatom
• Vertig
• Karena terjadi perforasi besar membran timpani yang menyebabkan labirin mudah terangsang oleh perbedaan suhu
o
Tanda Klinik OMSK tipe bahaya

• Perforasi marginal/ atik


• Fistel / abses retroaurikuler
• Polip / jar. Granulasi MAE
• Kolesteatoma
• Sekret bau/nanah
Pedoman tatalaksana OMSK

• Otorea kronis

• Otoskopi

• MT utuh • MT perforasi

• Otitis eksterna difusa • Komplikasi (- • Komplikasi Lihat


• Otomikosis ) (+) algoritma 1
• Dermatitis/eksim
• Otitis eksterna maligna • Kolesteatom
(-)
• Miringitis granulomatosa
• OMSK
Benigna Lihat algoritma
• Kolesteatom 2
(+)
• OMSK
Bahaya
Algoritma 1
OMSK bahaya
OMSK benigna Kolesteatom (+)
Kolesteatom (-)

Pilihan
• Atikotomi anterior
OMSK tenang OMSK aktif • Timpanoplasti dinding utuh
• Timpanoplasti dinding runtuh
• Atikoantroplasti
Cuci telinga • Timpanoplasti buka-tutup
Stimulasi epitelialisasi Antibiotik sistemik
Tepi perforasi Lini 1: Amoksisilin/ sesuai kuman
penyebab
Antibiotik topikal

Perforasi menutup Perforasi menetap Otorea menetap > 1 mggu

Tidak sembuh RO mastoid


Audiogram Antibiotik berdasarkan pemeriksaan

Tuli konduktif (+) Otorea > 1 bln

Ideal: timpanoplasti tanpa/dengan mastoidektomi Ideal: timpanoplasti + mastoidektomi


Algoritma 2
OMSK + Komplikasi

Komplikasi intra Komplikasi intra


temporal Kranial

Abses ekstradura
Abses subperiosteal Abses perisinus
Labirintitis Tromboflebitis sinus lateral
Meningitis
Paresis fasial
Abses otak
Petrositis Meningitis otikus

Rawat inap
Periksa sekret telinga
Antibiotik dosis tinggi Antibiotik IV dosis tinggi 7 – 15 hari
Mastoidektomi Konsul spesialis anak/saraf
Dekompresi N.VII Mastoidektomi
Petrosektomi Operasi bedah saraf
Antibiotika topikal yang sering digunakan pada pengobatan Otitis Media
Supuratif Kronik (OMSK)
Pembedahan pada OMSK

• Mastoidektomi • Mastoidektomi radikal


sederhana

• Mastoidektomi
radikal dengan • Miringoplasti
modifikasi

• Pendekatan
• Timpanoplasti ganda
timpanoplasti
Mastoidektomi radikal dengan modifikasi
- Dilakukan pada OMSK dengan kolesteatom di daerah atik
- Tujuan operasi ialah membuang semua jaringan patologik dari
rongga mastoid

Miringoplasti
- Dilakukan pada OMSK benigna yang sudah tenang
- Tujuannya adalah mencegah berulangnya infeksi telinga tengah
pada OMSK tipe benigna dengan perforasi menetap

Pendekatan ganda timpanoplasti (Combined approach


tympanoplasty)
- Dilakukan pada kasus Maligna dan Benigna
dengan jaringan granulasi yang luas.
- Tujuan  menyembuhkan penyakit serta
memperbaiki pendengaran tanpa melakukan teknik
mastoidektomi radikal
Komplikasi: Klasifikasi Adams dkk (1989)
Komplikasi di telinga Komplikasi di telinga Komplikasi Komplikasi ke
tengah dalam ekstradural susunan saraf pusat

1. Perforasi membran 1. Fistula labirin 1. Abses 1. Meningitis


timpani persisten 2. Labirinitis supuratif ekstradural 2. Abses otak
2. Erosi tulang 3. Tuli saraf sensorineural 2. Trombosis 3. Hidrosefalus otitis
pendengaran sinus lateralis
3. Paralisis nervus 3. Petrositis
fasialis
Kesimpulan
• Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) adalah radang kronis telinga tengah dengan
perforasi membran timpani dan riwayat keluarnya sekret dari telinga (otorea) lebih dari
dua bulan, baik terus menerus atau hilang timbul
• OMSK mempunyai potensi untuk menjadi serius karena komplikasinya yang dapat
mengancam kesehatan dan dapat menyebabkan kematian
• Komplikasi intrakranial dari OMSK yang paling sering ditemukan adalah meningitis.
• Gejala klinis dapat dijumpai adanya otorrhoe, otalgi, gangguan pendengaran, dan
vertigo
• Pengobatan OMSK sesuai dengan tipe dan klasifikasi OMSK itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai