Anda di halaman 1dari 29

KEBIJAKAN NASIONAL

KOLABORASI TB HIV
Kepala Bidang P2P
Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Milestone menuju Eliminasi TB
Visi: Indonesia bebas TB
Tujuan: Eliminasi TB di Indonesia tahun 2035

Peluncuran Strategi TOSS-TB :


2016 • Peta jalan Eliminasi TB
• Penemuan Intensif, Aktif, Massif
• Kemitraan dan mobilisasi sosial

Target dampak pada 2020: Target dampak pada 2025:


• 20% penurunan insiden TB • 50% penurunan insiden TB
2020 • 40% penurunan kematian TB 2025 • 70% penurunan kematian TB
dibandingkan tahun 2014 dibandingkan tahun 2014

Target dampak pada 2030: Target dampak pada 2035:


2030 •• 80% penurunan insiden TB
90% penurunan kematian TB
2035 • 90% penurunan insiden TB
• 95% penurunan kematian TB dibandingkan
dibandingkan tahun 2014 tahun 2014
Menuju Getting to Zero
(“0” Kematian Akibat AIDS; “0” Infeksi baru ; “0” stigma & Diskriminasi)

 3EMTCT (triple eliminasi ibu ke anak : HIV-Sifilis-Hepatitis B)


 Akselerasi : Fast Track 90-90-90
Target 90/90/90
90% Pop kunci tahu status HIV
LKB & SUFA
100% skrining EID

2030
2013 2016 2019 2020 2027

Skrining HIV, Sifilis,


2030
bumil Permenkes
Tripel eliminasi getting to zero
Tripel eliminasi
Akselerasi pencapaian 3 zero dengan 90-90-90

90 Populasi Kunci dan Populasi


berisiko

90 Orang yang di tes HIV

ODHA
90

ODHA yang mendapat ARV

90 % ODHA yang VL supresi


KOLABORASI TB-HIV
MEMBENTUK MEKANISME KOLABORASI
ANTARA PROGRAM TB DAN HIV
TARGET RAN TB-HIV
Indikator 2015-2019
& Target
Target
Indikator Baseline
2015 2016 2017 2018 2019
A. Membentuk dan memperkuat mekanisme kolaborasi TB-HIV
14
Jumlah Pokja/Forkom TB-HIV di
14 34 34 34 34 34
Provinsi yang aktif
32
Jumlah Provinsi yang memiliki
32 34 34 34 34 34
perencanaan bersama TB-HIV
Adanya prevalensi HIV di antara ADA

pasien TB, dan prevalensi TB di n/a n/a Ada Ada Ada Ada
antara ODHA
Jumlah Kab/Kota yang mempunyai 57
jejaring LSM/komunitas yang
57 90 142 180 200 223
mendukung kegiatan kolaborasi TB
– HIV

Prevalensi HIV diantara pasien TB : 3,3% (2013)


Pasien TB diantara ODHA (LBPHA 2016) :13,4 %
TARGET KOLABORASI TB HIV PROVINSI
JAWA BARAT
Indikator Baseline Target
2015 2016 2017 2018 2019
A. Membentuk dan memperkuat mekanisme kolaborasi TB-HIV

Memiliki Pokja/Forkom TB-HIV Kab/Kota yang


6 27 27 27 27 27
aktif

Kab/Kota memiliki perencanaan bersama TB-HIV 6 27 27 27 27 27

Adanya prevalensi HIV di antara pasien TB, dan


N/A Ada Ada Ada Ada ada
prevalensi TB di antara ODHA

Jumlah Kab/Kota yang mempunyai jejaring


LSM/komunitas yang mendukung kegiatan 12 27 27 27 27 27
kolaborasi TB – HIV
A.1 MEMPERKUAT KOORDINASI BERSAMA PROGRAM TB DAN HIV DI
SEMUA TINGKATAN

PUSAT  Pertemuan rutin Forum Komunikasi TB-HIV


 Pelibatan pemangku kepentingan dan pihak
terkait lainnya dalam kegiatan kolaborasi
TBHIV
 Perencanaan bersama kegiatan dan
 Pembentukan pokja/Forkom TB-HIV
penganggaran untuk tingkat nasional.
atau Penguatan pokja/Forkom yang
 Bimbingan teknis terpadu ke provinsi
sudah terbentuk
 Pertemuan rutin minimum 2X/thn ; PROPINSI / KK
perencanaan bersama
 Monitoring dan Evaluasi kegiatan  Koordinasi pelaksanaan kegiatan Kolaborasi
kolaborasi TBHIV TBHIV  Pemanfaatkan Pokja HIV dan tim
DOTS yang sudah ada di faskes masing-
masing dengan penunjukan satu orang
sebagai koordinator TBHIV
 Pertemuan rutin tim TB-HIV faskes untuk
FASKES perencanaan, monitoring dan evaluasi
kegiatan kolaborasi TBHIV
A.2. MELAKSANAKAN SURVEILANS TB-HIV
Surveilans HIV Surveilans TB
pada pasien TB pada ODHA

Data ODHA yang diskrining dan tes TB


Data pasien TB yang di tes HIV (cek di TB
(cek di ikhtisar keperawatan) cek
01)  cek apakah sudah tercatat di
apakah sudah tercatat di layanan TB
layanan HIV (punya Ikhtisar
(punya TB 01)  catat register TB
Keperawatan)  catat nomor Register
kabupaten/Kota
nasional di TB 01

Validasi data di Layanan

Validasi data di Kab/kota


A.3. MELAKUKAN PERENCANAAN BERSAMA TB-HIV UNTUK
INTEGRASI LAYANAN TB-HIV
Kegiatan ini untuk mengupayakan integrasi layanan TB dan HIV terutama di
wilayah dengan beban TB dan HIV yang tinggi.

IPK TB diantara ODHA


PPINH

Layanan
Tes HIV pada pasien TB
Pencegahan HIV/IMS
Layanan
TB
PDP pada Pasien TBHIV HIV
A.4. MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN TB-HIV

1. Mengembangkan dan memperkuat tautan (link)


antara SITT dan SIHA di semua tingkatan

2. Memperkuat monitoring dan evaluasi TB-HIV


bersama di semua tingkatan

3. Meningkatkan Kualitas Layanan


Kolaborasi TB-HIV
A.5. MENDORONG PERAN SERTA KOMUNITAS DAN LSM
DALAM KEGIATAN TB-HIV

Komunitas
dan LSM
Memperkuat
koordinasi antara Mendorong peran
pemangku komunitas dan
kepentingan untuk LSM TB dalam
pelaksanaan TB-
kegiatan
HIV
kolaborasi TB-HIV

Advokasi untuk Menyebarluaska


memperoleh Pendampingan n edukasi dan
dukungan sumber kepada populasi informasi tentang
daya lokal kunci untuk TB dan HIV
mendukung
kegiatan kolaborasi
TB-HIV
MENURUNKAN BEBAN TB PADA ODHA
TARGET & CAPAIAN RAN TB-HIV 2015-2019
Target
Indikator Baseline
2015 2016 2017 2018 2019
B. Menurunkan Beban TB Pada ODHA dan Inisiasi Pemberian ART Dini
Persentase ODHA dikaji TB pada kunjungan
83% 90% 95% 100% 100% 100%
terakhir 71 %
Persentase ODHA dengan TB yang
mendapatkan pengobatan TB sesuai standar 69% 100% 100% 100% 100% 100%
41.6%
Persentase ODHA baru yang menerima PP
INH per tahun
NA 10% 2.9
20% %30% 40% 50%

Jumlah layanan perawatan HIV yang


14 60 140 215 290 324
melakukan PPI TB NA

• 2016: BARU 71 % pasien ODHA berkunjung ke layanan HIV dikaji status TB


• 2016 : 41.6 % ODHA dengan TB yang mendapat pengobatan TB standard
• 2016 : 2.9 % ODHA BARU mendapat PP INH
TARGET & CAPAIAN TB-HIV JAWA BARAT 2016 - 2017

INDIKATOR CAPAIAN TARGET 2016 TARGET 2017


2016
B. Menurunkan Beban TB Pada ODHA dan Inisiasi Pemberian ART Dini

Persentase ODHA dikaji TB pada 71,5 % 95 % 100 %


kunjungan terakhir

Persentase ODHA dengan TB yang 54,1 % 100 % 100 %


mendapatkan pengobatan TB
sesuai standar

Persentase ODHA baru yang 0,25 % 20 % 30 %


menerima PP INH per tahun

Jumlah layanan perawatan HIV ?? 140 215


yang melakukan PPI TB

Sumber Data : SIHA 2016 dan 2017


INTENSIFIKASI PENEMUAN KASUS TB PADA ODHA DAN MEMASTIKAN
PENGOBATAN TB YANG BERKUALITAS

SKRINING TB

AKSES KE
ODHA Suspek TB
TB LAYANAN
DOTS

Peran : Petugas Kesehatan, Kader, LSM, Stakeholder terkait


MENURUNKAN BEBAN HIV PADA PASIEN TB
PENEMUAN KASUS HIV PADA PASIEN TB DAN MEMASTIKAN AKSES
PENGOBATAN ARV

PASIEN TB TES HIV HIV AKSES KE


PENGOBATAN
pos ARV

Peran : Petugas Kesehatan, Kader, LSM, Stakeholder terkait


Target
TARGET RAN TB-HIV 2015-2019
Indikator
2015
Baseline
2016 2017 2018 2019
C. Menurunkan Beban HIV Pada Pasien TB 2,82%
Persentase pasien TB yang mengetahui
status HIV 2% 20% 30% 40% 50% 60%

Persentase pasien TB-HIV yang 5,24%


mendapatkan ART selama pengobatan TB
49% 100% 100% 100% 100% 100%
TARGET & CAPAIAN RAN TB-HIV KAB BOGOR 2016 - 2020
INDIKATOR CAPAIAN TARGET TARGET TARGET TARGET TARGET
2016 2016 2017 2018 2019 2020

B. Menurunkan Beban HIV Pada Pasien TB

Persentase pasien TB yang mengetahui 2,82 % 30 % 40 % 60 % 70 % 80 %


status HIV
Persentase pasien TB-HIV yang 14,28% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
mendapatkan PPK selama pengobatan TB

Persentase pasien TB-HIV yang 28,57% 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
mendapatkan ART selama pengobatan TB

Sumber Data : SITT


KASKADE PENURUNAN BEBAN TB PADA ODHA
JANUARI-DESEMBER 2016

Sumber Data : SIHA 2016


KASKADE PENURUNAN BEBAN TB PADA ODHA
DI KABUPATEN BOGOR 2017

Sumber Data : SIHA 2017


KASKADE PENURUNAN HIV PADA PASIEN TB
Tahun 2016

Sumber Data : SITT 2016


KASKADE PENURUNAN HIV PADA PASIEN TB
di Provinsi Jawa Barat Pada Tahun 2017

Sumber Data : SITT 2017


Koinfeksi TB HIV Di Kab Bogor
Tahun 2017
Kasecade Penurunan Beban HIV pada Pasien TB
Kasecade Penurunan Beban TB pada ODHA

Data SIHA Data SITT

Masih Terdapat
Kesenjangan dan
perbedaan data
PERMASALAHAN ; PERBEDAAN ANGKA PENEMUAN KOINFEKSI
TB-HIV DARI PROGRAM TB DAN PROGRAM HIV AIDS TH 2017

SIHA SITT

SITT 44

19
SIHA
44 ?????
19
REKOMENDASI COUNTRY REVIEW 2017
KOLABORASI TB HIV

• Kabupaten/kota dengan beban HIV dan TB yang tinggi harus


merumuskan rencana dan anggaran terpadu yang mencakup semua
sumber dana di tingkat kabupaten untuk memastikan dukungan
keuangan yang memadai.

• Provinsi dan kabupaten/kota harus mempertimbangkan tingkat dan


pola epidemi mereka dalam menyusun rencana implementasi terkait HIV
dan TB.
Rekomendasi JEMM TB 2017
Subdit TB dan Subdit HIV bersama memastikan:
• Intensifikasi penapisan TB pada ODHA dengan menggunakan gejala TB dengan durasi berapapun
• Menyediakan akses untuk pemeriksaan Xpert/MTB Rif sebagai tes diagnosis utama TB bagi seluruh
ODHA dan membangun jejaring layanannya
• Mengintensifkan pelatihan dan sensitisasi bagi dokter dan petugas untuk mempromosikan pengunaan
PP INH dan menjamin ketersediaan
• Memastikan kelengkapan pencatatan dan pelaporan pada SITT dan SIHA
• Subdit TB dan subdit AIDS bersama-sama meningkatkan negosiasi untuk kompensasi ke BPJS bagi
pasien dengan koinfeksi (TB-HIV)
• Subdit TB dan subdit AIDS berkolaborasi dalam kegiatan PPM
• Subdit AIDS mengevaluasi materi pelatihan KTIP dan membuat alat bantu yang sederhana untuk
digunakan di seluruh layanan (RS dan puskesmas)
• Melakukan survei nasional skala kecil dan melengkapi ketersediaan data program yang adekuat di
subdit TB dan subdit AIDS untuk mengembangkan dan melaksanakan rencana implementasi

Anda mungkin juga menyukai