Anda di halaman 1dari 33

PEDIATRIC IMAGING

Pendahuluan

• Anak-anak bukanlah orang dewasa


• Oleh karena itu perlu memperhatikan
kondisi kejiwaan dan kebutuhan anak
• Yang penting dalam hal ini adalah
keahlian berkomunikasi dan teknik
imobilisasi.
Pendekatan
• Pendekatan pada orang tua
Memberi pengarahan tentang prosedur
pada anak, di depan orang tuanya, atau
bila masih terlalu kecil pengarahan bisa
diberikan langsung pada orang tuanya
saja.
Sifat anak

1. Usia sampai 2 tahun


– Suka bergerak mendekati rangsang
(meraih, memegang dan mengamati ).
– Inderanya sangat peka.
– Takut pada orang yang asing baginya.
– Tidak mau dipisahkan dengan orang
tuanya.
2. Usia 4 s/d 6 tahun
– Mulai bergaul dengan teman sebaya.
– Memiliki dorongan kuat untuk
mengetahui tentang sesuatu
(eksplorasi).
– Suka menentang dan sukar diatur.
– Memiliki sifat egosentris.
Pendekatan

• Petugas mampu berperi laku seperti


anak.
• Dapat memahami, sabar dan ramah.
• Jangan berkata tentang sesuatu yang
berasosiasi dengan suatu yang
menakutkan, spt “tembak” saat
melakukan eksposi, suntik, dll.
Pendekatan

• Memanggil pasien dengan nama


kesukaannya.
• Jangan pernah mengatakan tidak sakit
pada tindakan yang menyakitkan, akan
menimbulkan ketidak percayaan lagi.
• Perlu menjelaskan tentang prosedur
pemeriksaan yang akan dilakukan, agar
orang tua dapat mempersiapkan lebih
dini.
Immobilisasi
• Pada pemeriksaan radiografi pada bayi atau anak-
anak harus dilakukan komunikasi yang baik
dengan pasien.
• Imobilisasi yang dilakukan diusahakan tidak
menyakiti pasien, aman serta mudah dilakukan.
Berikut beberapa bentuk imobilisasi pada pasien
anak:
Immobilisasi
Bantua orangtua atau keluarga

• Anak yang aktif dengan umur kisaran 2-7 tahun (biasanya


sangat agresif bertemu dg orang asing)  perlu bantuan
orang tua/keluarga.
• Radiografer diharuskan dapat melakukan komunikasi yang
baik dengan orang tua si anak dan memastikan bahwa
pemeriksaan yang dilakukan tidak akan menyakiti sang
anak.
• Jika memang terpaksa dilakukan oleh sebab sang anak
tidak mau dilakukan pemeriksaan. Sang anak harus
dilakukan imobilisasi guna menjamin kelancaran,
keselamatan, dan menjamin anak tersebut merasa aman
selama pemeriksaan berlangsung
Bantua orang tua atau keluarga

dengan cara:
• memberikan edukasi pada salah satu atau kedua
orang tua pasien mengenai pemeriksaan yang
akan dilakukan guna memastikan pemeriksaan ini
aman
• memberikan alat proteksi pada anak dan orang
tua yang membantu jalannya pemeriksaan berupa
apron
• memberikan contoh melakukan tindakan
imobilisasi pada anak jika hanya salah satu orang
tua pasien yg bersedia melakukan imobilisasi
1. Bantuan orangtua atau keluarga

• memberikan contoh pd orang tua pasien untuk memegang


dan menahan kedua elbow joint anak yg diletakkan tepat
di samping MAE anak, sehingga sang anak tidak dapat
menggerakan hip dan bahunya
• jika terdapat keterbatasan anak, pemeriksaan tetap dapat
dilakukan dg bantuan kedua orang tua anak, salah satu
memegang elbow yg diletakkan di MAE

2. Pembungkusan/gedong

dengan cara:
1. Letakkan kain halus diatas meja px
2. tidurkan anak diatas kain halus
3. Lipat kain sebelah kanan ke sebelah kiri melalui atas
tubuh anak
4. Sisi sebelah kiri dilipat kekanan melalui atas tubuh anak,
shg terbungkus
3. Tam-em Board and plexiglas hold-down paddle (utk
ekstremitas

4. Pigg-o stat (thorax anak)


5. sand bags

6. stockinette and ace bandage


7. Compressions band and head clams

8. Weighted angle block as head clamps


TEKNIK PEMERIKSAAN
PEDIATRIC RADIOGRAPHY
Thorax Anak
Proyeksi AP dan PA
• Posisi pasien :
AP : supine di atas meja pemeriksaan
PA : Erect menghadap kaset
• Posisi Obyek:
AP : MSP pasien tegak lurus pd pertengahan kaset,
kedua tangan pasien dijauhkan dari tubuh lalu di
beri sandbags diatas tangan dan pada kaki utk
mengurangi pergerakkan pasien
PA: gunakan pigg-o stat utk mengurangi
pergerakkan pasien
Thorax Anak
• CR:
AP : vertikal tegak lurus
PA: Horisontal tegak lurus
• CP: mid thorax
• Kaset : 18x24 / 24x 30 cm
• Ekspose saat inspirasi
Thorax Anak

Proyeksi lateral
• Posisi pasien : tidur miring
• Posisi obyek :
Pasien tidur miring, tangan dan kaki diganjal
menggunakan sandbag atau bisa juga dipegangi
orang tua pasien yg sudah menggunakan apron,
bisa juga posisi erect menggunakan pigg-o stat
dan dengan kedua tangan diangkat keatas, bidang
MCP tegak lurus pertengahan kaset
Thorax Anak lateral
CR :
sipine : vertikal
erect : horisontal
CP; mid thorax
Kaset 18x24cm/24x30 cm
Ekspose saat inspirasi
Abdomen Anak
Proyeksi AP
• Posisi pasien: supine diatas meja pemeriksaan
• Posisi obyek:MSP tegak lurus pertengahan kaset, gunakan
stand bag di tangan dan dikaki pasien agar mengurangi
pergerakan, atau dengan bantuan orang tua untuk membantu
memegangi pasien
• CR : vertikal tegak lurus kaset
• CP: 1 inchi superior umbilicus/ pertengahan crista illiaca pada
MSP
• FFD: 100 cm
• Kaset 24x30 membujur
• Ekspose: eksperisi
Abdomen Anak
Abdomen Anak
Peroyeksi lateral dan dorsal decubitus abdomen
• Posisi pasien: supine diatas meja pemeriksaan
• Posisi obyek:
Lateral decubitus : pasien tidur miring dengan kaset
berada di belakang pasien, untuk fiksasi bisa
menggunakan sand bag
Dorsal decubitus: pasien supine dengan posisi kaset
berada di salah satu sisi pasien, MSP sejajar kaset
Abdomen Anak
Peroyeksi lateral dan dorsal decubitus abdomen
• CR: horisontal tegak lurus
• CP: 1 Inchi Superior Umbilicus
• FFD: 100cm
• Kaset: 24x30 cm
• Eksposi: ekspirasi dg melihat pasien
Ekstremitas Anak
AP dan Lateral
• Posisi pasien: supine / duduk
• Posisi obyek:
Letakkan obyek yg diperiksa diatas kaset, atur obyek
sesuai dengan permintaan pemeriksaan AP/Lat, utk
imobilisasi bisa menggunakan sand bag atau bisa
juga orangtua diminta memegangi
• CR: vertikal tegak lurus
• CP: pertengahan obyek yg diperiksa
• FFD 100cm
• Kaset 18x24cm
Cranium Anak
Proyeksi AP
• Posisi pasien :
supine berada di pertengahan meja , letakkan
sandbag di kaki pasien dan sisi kanan kiri pasien ,
kompresi jika diperlukan
• Posisi obyek:
pastikan kepala tidak ada rotasi. OML tegak lurus IR,
menggunakan imobilisasi kepala
• CP: glabela
• FFD:100
Cranium Anak
Proyeksi Lateral
• Posisi pasien : semi prone/supine
• Posisi obyek : kepala dirotasikan true lateral dengan
menempatkan busa atau handuk di bawah mandibula
• Letakkan busa dibelakang kepala untuk mencegah
pergerakkan dari kepala
• Gunakan kompresi kepala
• CP: 5 cm dibawah MAE
• CR: vertikal tegak lurus
• Ffd 100
Catatan.....
1. Pada anak usia + 6 minggu, selalu
sedia dot jika menangis, jika perlu
berikan susu dalam botol. Jika
menangis berkepanjangan bawa keluar
dari ruangan agar pasien lain dapat
dikerjakan. Saat pengaturan posisi
minta orang tua untuk memegang
tubuh pasien.
Catatan.....
2. Pada usia sampai 3 tahun, alat
immobilisasi hampir selalu dibutuhkan
dalam pemeriksaan, karena dengan alat
bantu membuat posisi lebih tepat.

“anak yang sedang dalam alat immobilisasi


jangan ditinggal sendiri dalam ruangan, kecuali
hanya saat eksposi”
Perhatian.....

1. Petugas tidak harus memakai seragam


putih-putih.
2. Setting ruangan pemeriksaan (warna
dinding, kelengkapan mainan dll).

Anda mungkin juga menyukai