Anda di halaman 1dari 64

Tujuan

1. Memberikan pemahaman kepada guru SMA tentang


konsep dan karakteristik soal-soal HOTS;
2. Meningkatkan keterampilan guru SMA untuk menyusun
butir soal HOTS;
3. Memberikan pedoman bagi pengambilan kebijakan baik di
tingkat pusat maupun daerah untuk melakukan pembinaan
dan sosialisasi tentang penyusunan soal HOTS.
Soal HOTS: soal yang mengukur keterampilan berpikir tingkat
tinggi, yang tidak sekadar mengingat (remember), memahami
(understand), atau menerapkan (apply).

Soal-soal HOTS mengukur kemampuan:


1) transfer satu konsep ke konsep lainnya;
2) memproses dan menerapkan informasi;
3) mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-beda;
4) menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah;
5) menelaah ide dan informasi secara kritis.

DENGAN DEMIKIAN SOAL HOTS MENGUJI KETERAMPILAN


MENGALISIS, MENGEVALUASI, DAN MENCIPTA
Dilihat dari dimensi pengetahuan, umumnya soal HOTS mengukur dimensi
METAKOGNITIF, tidak sekadar mengukur dimensi faktual, konseptual, atau
prosedural saja. Dimensi metakognitif menggambarkan kemampuan
menghubungkan beberapa konsep yang berbeda, menginterpretasikan,
memecahkan masalah (problem solving), memilih strategi pemecahan
masalah, menemukan (discovery) metode baru, berargumen (reasoning),
dan mengambil keputusan yang tepat.
1. Mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi (C4, C5, atau C6):
Ciri-ciri berpikir tingkat tinggi, kemampuan:
• menganalisis
• merefleksi
• berargumen
• memprediksi
• menyimpulkan
• mengambil keputusan yang tepat
• menemukan
• menciptakan strategi baru
2. Berbasis permasalahan kontekstual dan ngetrend;
3. Tidak rutin.
2. BERBASIS PERMASALAHAN KONTEKSTUAL DAN
NGETREND;
Karakteristik asesmen kontekstual (REACT)
a. Relating, terkait langsung dengan konteks pengalaman kehidupan nyata.
b. Experiencing, ditekankan kepada penggalian (exploration), penemuan
(discovery), dan penciptaan (creation).
c. Applying, kemampuan siswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang
diperoleh di dalam kelas untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata.
d. Communicating, kemampuan siswa untuk mampu mengomunikasikan
kesimpulan model pada kesimpulan konteks masalah.
e. Transfering, kemampuan siswa untuk mentransformasi konsep-konsep
pengetahuan dalam kelas ke dalam situasi atau konteks baru
Berikut disajikan perbandingan asesmen tradisional dan asesmen
kontekstual.
Asesmen Tradisional Asesmen Kontekstual
Siswa cenderung memilih Siswa mengekspresikan respons
respons yang diberikan.
Konteks dunia kelas (buatan) Konteks dunia nyata (realistis)
Umumnya mengukur aspek Mengukur performansi tugas
ingatan (recalling) (berpikir tingkat tinggi)
Terpisah dengan pembelajaran Terintegrasi dengan pembelajaran
Pembuktian tidak langsung, Pembuktian langsung melalui
cenderung teoretis. penerapan pengetahuan dan
keterampilan dengan konteks nyata.
3. TIDAK RUTIN DAN MENGUSUNG KEBARUAN

Salah satu tujuan penyusunan soal-soal HOTS adalah untuk


membangun kreativitas siswa dalam menyelesaikan berbagai
permasalahan kontekstual. Sikap kreatif erat dengan konsep
inovatif yang menghadirkan keterbaharuan.Soal-soal HOTS tidak
dapat diujikan berulang-ulang pada peserta tes yangsama.
Apabila suatu soal yang awalnya merupakan soal HOTS diujikan
berulang-ulang pada
 Mengingat (C1): kemampuan menghafal, mengingat
menjawab pertanyaan, karakteristik C1 : siapa, kapan, di
mana?
 Memahami (C2):
a. Kemampuan mengolah pengetahuan seperti
menggantikan suatu kata/istilah dengan kata/istilah lain
yang sama maknanya;
b. Menulis kembali suatu kalimat/paragraf/tulisan dengan
kalimat/paragraf/tulisan sendiri dengan tanpa
mengubah artinya informasi aslinya.
 Menerapkan (C3): menggunakan informasi, konsep, prosedur, prinsip,
hukum, teori yang sudah dipelajari pada konsep yang baru/belum
dipelajari.
 Menganalisis (C4): kemampuan mengurai suatu masalah
menjadi bagian-bagian yang spesifik, mengelompokkan
informasi, membandingkan, menentukan keterhubungan
antara satu kelompok/informasi dengan kelompok/informasi
lainnya.
 Mengevaluasi (C5): menyimpulkan informasi berdasarkan
suatu kriteria, memprediksi, hipotesa.
 Mencipta (C6): membuat sesuatu yang baru dari apa yang
sudah ada sehingga hasil tersebut merupakan satu kesatuan
utuh dan berbeda dari komponen yang digunakan untuk
membentuknya,
NO. LEVEL KOGNITIF KARAKTERISTIK SOAL
1. Pengetahuan dan Mengukur pengetahuan faktual, konsep, dan prosedural.
Pemahaman (C1 DAN C2)
2. Aplikasi  Menggunakan pengetahuan faktual, konsep, dan
(C3) prosedural tertentu pada konsep lain dalam mapel
yang sama atau mapel lainnya;
 Menggunakan pengetahuan faktual, konsep, dan
prosedural tertentu untuk menyelesaikan masalah
kontekstual (situasi lain unfamiliar).

3. Penalaran Menggunakan penalaran dan logika untuk:


(C4, C5, C6)  Mengambil keputusan (evaluasi)
 Memprediksi & Refleksi
 Menyusun strategi baru untuk memecahkan masalah

@ Dit. PSMA
Banyak yang salah menafsirkan bahwa soal HOTS adalah soal
yang sulit. Soal sulit belum tentu soal HOTS, demikian
pula sebaliknya ‘Difficulty’ is NOT the same asthe
higherorder thinking.” Kalimat sederhana ini
bermakna bahwa soal yang sulit tidaklah sama dengan
soal HOTS. Kenyataannya, baik soal LOTS maupun
HOTS, keduanya memiliki rentang tingkat kesulitan
yang samadari yang mudah, sedang dan sulit.
Peran Soal HOTS dalam Penilaian Hasil Belajar

1. Mempersiapkan kompetensi siswa menyongsong abad ke-21;


2. Memupuk rasa cinta dan peduli terhadap kemajuan daerah;
3. Meningkatkan motivasi belajar siswa; dan
4. Meningkatkan mutu dan akuntabilitas penilaian hasil belajar.
SPESIFIKASI
STIMULUS
HOTS
Langkah-langkah Penyusunan Soal HOTS
1. Menganalisis KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS.
2. Merumuskan spesifikasi stimulus yang menarik dan kotekstual.
3. Menyusun kisi-kisi soal.
4. Merumuskan stimulus
5. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal.
6. Membuat pedoman penskoran atau kunci jawaban
1. Menganalisis KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS
Terlebih dahulu guru-guru memilih KD yang dapat dibuatkan soal-soal HOTS. Tidak semua KD
dapat dibuatkan model-model soal HOTS. Pilihlah KD yang memuat KKO yang pada ranah C4,
C5, atau C6. Guru-guru secara mandiri atau melalui forum MGMP dapat melakukan analisis
terhadap KD yang dapat dibuatkan soal-soal HOTS
2. Merumuskan Spesifikasi Stimulus yang Menarik dan Kontekstual
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menyusun stimulus soal HOTS: (1) pilihlah
beberapa informasi dapat berupa gambar, grafik, tabel, wacana, dll yang memiliki
keterkaitan dalam sebuah kasus; (2) stimulus hendaknya menuntut kemampuan
menginterpretasi, mencari hubungan, menganalisis, menyimpulkan, atau menciptakan;
(3) pilihlah kasus/permasalahan konstekstual dan menarik (terkini) yang memotivasi
siswa untuk membaca (pengecualian untuk mapel Bahasa, Sejarah boleh tidak
kontekstual); dan (4) terkait langsung dengan pertanyaan (pokok soal), dan berfungsi.
5. Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau kunci jawaban
Setiap butir soal HOTS yang ditulis harus dilengkapi dengan pedoman penskoran atau
kunci jawaban. Pedoman penskoran dibuat untuk bentuk soal uraian. Sedangkan kunci
jawaban dibuat untuk bentuk soal pilihan ganda, dan isian singkat.
 Faktual: aspek-aspek pengetahuan istilah, peristiwa, lokasi, orang, tanggal,
sumber informasi, simbol dan sebagainya.
 Konseptual: mengklasifikasikan sesuatu objek itu contoh atau bukan
contoh, definisi, pengertian, meliputi prinsip (kaidah), hukum, teorema,
atau rumus.
 Prosedural: pengetahuan tentang urutan langkah-langkah dalam
melakukan sesuatu, algoritma, pengetahuan metode, teknik khusus dan
pengetahuan kriteria untuk menentukan penggunaan prosedur yang tepat.
 Metakognitif: memaknai pengetahuan, menentukan pengetahuan yang
penting dan tidak penting (strategic knowledge), memecahkan masalah
menggunakan pengetahuan yang dimiliki, pengetahuan yang sesuai dengan
konteks tertentu, dan pengetahuan diri (self-knowledge).
Rambu
Penyusunan Soal HOT
1. Soal yang disusun harus mengukur
kompetensi yang akan diukur
2. Kontekstual “ya” keberfungsian
stimulus “WAJIB”
3. Higher bukanlah Highest, menulis
soal orde berfikir lebih tinggi bukan
level tertinggi
Indikator soal yang lengkap memuat komponen A-B-C-D:
a. Audiens: subjek yang akan diukur, misalnya siswa.
b. Behavior: tingkah laku (aspek kemampuan) yang hendak diukur, misalnya
membandingkan, menyimpulkan, merumuskan.
c. Condition: stimulus, dasar pertanyaan, misalnya konflik sosial.
d. Degree: derajat ketepatan jawaban yang diukur, misalnya dengan tepat.

Contoh:
1. Disajikan sebuah wacana tentang belanja online, siswa dapat MEMPREDIKSI
3 permasalahan sosial yang mungkin terjadi dengan tepat.
2. Disajikan 5 pernyataan tentang gejala alam, siswa dapat MERANCANG
strategi yang tepat untuk mengantisipasi bencana alam yang akan terjadi.
Jenis Indikator Soal:
1. IndikatorSoal Terbuka Indikator soal terbuka merupakan indikator
soal yang komponen stimulusnya (condition) bersifat umum,
sehingga penulis soal bisa membuat variasi soal yang
beragam dari satu stimulus.
2. IndikatorSoal Tertutup Indikator soal tertutup merupakan indikator
soal yang komponen stimulusnya
Syarat Indikator Soal yang Baik
1. Indikator soal bentuk pilihan ganda menggunakan satu kata kerja
operasional (KKO) yang terukur.
2. Indikator soal uraian dapat menggunakan lebih dari satu KKO yang
terukur.
3. Indikator soal yang digunakan dalam penilaian sebaiknya menggunakan
stimulus (dasar pertanyaan) berupa gambar, grafik, tabel, data hasil
percobaan, kurva,wacana, atau kasus yang dapat
merangsang/memotivasi peserta didik berpikir sebelum menentukan
pilihan jawaban.
4. Dapat dibuat soal dan pilihan jawabannya (untuk soal pilihan ganda).
PEMILIHAN KKO
TAX KKO DESK PERILAKU
Menganalisis Mengelompokkan bagian2 Manafsirkan elemen,
Menguji, Mendeferensiasikan kelompok prinsip-prinsip
Mengukur informasi organisasi, struktur,
Membandingkan Menentukan fokus hubungan internal,
MENGANALISIS

Menafsirkan Menentukan keterkaitan kualitas, keandalan


Membagi Mengorganisasikan keterkaitan komponen individu,
mengurai, Mengidentifikasi koherensi menyeleksi hasil
memeriksa, Membuat struktur baru penerapannya/
mengkritisi, Memberi label klasifikasi
menguji Menentukan bias informasi. Menspesifikasi
aspek-aspek/elemen
KKO DESKRIPSI PERILAKU
Menilai menentukan kesesuaian antara masalah, Menilai aktifitas seluruh
Meninjau uraian, dan simpulan konsep, dalam
Menyelidiki menentukan proporsi suatu bentuk hubungannya dengan
Mengelola menentukan proporsi suatu penyajian nilai-nilai output,
Membenarkan mencek kesinambungan khasiat, kelangsungan
Mempertahanlan mendeteksi unsur yg sama/beds hidup, berpikir kritis,
MENGEVALUASI

Evaluasi, memantau kegiatan berdasarkan instruments perbandingan strategis


Menyanggah, menguji produk/karya dan review,
Memutuskan, menentukan kesesuaian metode dgn masalah penghakiman yang
Memilih, menentukan kesesuaian prosedur dgn berkaitan dengan
Mendukung, masalah kriteria eksternal,
Menduga, menentukan kesesuaian rumus dgn masalah mengontrol/
Memprediksi. menentukan kesesuaian prinsip dgn masalah
mengkritik kelebihan dan kekurangan Mengambil keputusan
memberikan penentuan (judgment) tentang kualitas suatu
berdasarkan kriteria. informasi
KKO DESKRIPSI PERILAKU

Merencanakan Mengembangkan hipotesis Mengembangkan


Merevisi Merencanakan penelitian struktur unit baru,
MENGKREASI/MENCIPTA

Mengembangkan Merancang proyek sistem, model,


Membangun Merancang kegiatan pendekatan, ide-ide,
Mengintegrasi Mendesain ciptaan berpikir kreatif,
mengkonstruksi, Mengembangkan produk baru operasi/
desain, kreasi, Menghasilkan karya
mengembangkan, Mengonstruksi... Mencipta ide/gagasan
menulis, Merekonstruksi sendiri
menggabungkan,
memformulasikan
Higher-Order Thinking Skills
Pertanyaan2 untuk merangsang inovasi

Teknik kegiatan-kegiatan lain yang dapat mengembangkan


keterampilan berfikir kritis dan kreatif siswa dalam bentuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan inovatif:
◦ Adakah Cara lain? (What’s another way?),
◦ Bagaimana jika…? (What if …?),
◦ Manakah yang salah? (What’s wrong?), dan
◦ Apakah yang akan dilakukan? (What would you do?)
(Krulik & Rudnick, 1999).
Higher-Order Thinking Skills
Pertanyaan2 untuk merangsang inovasi Berpikir Tingkat Tinggi
Rancanglah ...
Rancanglah beberapa menu sehat untuk 3 hari.
Kembangkan ...
Kembangkan sebuah rencana kampanye anti penggunaan narkoba (narkotik dan obat-
obatan terlarang) beserta jinggle anti narkoba.
Karang ...
Karanglah sebuah cerita persahabatan dengan latar belakang perselisihan antar suku.
Ciptakan ...
Ciptakanlah sebuah rancang bangun kendaraan untuk akhir abad 21.
Tulis ...
Dengan memakai sudut pandang Malin Kundang, tulislah sebuah surat yang
menceritakan konflik antara si Malin dengan ibunya.
Nilailah (menilai) ...
Menurut penilaianmu, apakah Malin Kundang satu-satunya yang bersalah dalam
peristiwa tersebut? Mengapa?
Higher-Order Thinking Skills
Mengevaluasi
Kemampuan menilai suatu benda atau informasi berdasarkan suatu
kriteria (menilai suatu ide, kreasi, cara, atau metode).

Contoh
Kemampuan menilai apakah informasi yang diberikan berguna, apakah
suatu informasi/benda menarik/ menyenangkan bagi dirinya, adakah
penyimpangan dari kriteria suatu pekerjaan/keputusan/peraturan,
memberikan pertimbangan alternatif mana yang harus dipilih
berdasarkan kriteria, menilai benar/salah/bagus/jelek dan sebagainya
suatu hasil kerja berdasarkan kriteria.
Higher-Order Thinking Skills

Mencipta
Membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada sehingga hasil
tersebut merupakan satu kesatuan utuh dan berbeda dari komponen
yang digunakan untuk membentuknya

Contoh
Kemampuan membuat suatu cerita/tulisan dari berbagai sumber yang
dibacanya, membuat suatu benda dari bahan yang tersedia,
mengembangkan fungsi baru dari suatu benda, mengembangkan
berbagai bentuk kreativitas lainnya.
1. Pilihlah beberapa informasi dapat berupa gambar, grafik, tabel,
wacana, dll yang memiliki keterkaitan dalam sebuah kasus sesuai
materi pokok dalam KD.
2. Stimulus hendaknya menuntut kemampuan menginterpretasi,
mencari hubungan, menganalisis, menyimpulkan, atau
menciptakan.
3. Pilihlah kasus/permasalahan konstekstual dan menarik (terkini)
memotivasi peserta didik untuk membaca. Pengecualian untuk
mapel Bahasa, Sejarah boleh tidak kontekstual.
4. Terkait langsung dengan pertanyaan (pokok soal), berfungsi.
2. Menyusun Kisi-Kisi Soal
KISI-KISI SOAL
Mata Pelajaran : .............................................................

Kelas/ Level Bentuk No.


No. Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal
Semester Kognitif Soal Soal

..............................., ....................................
Mengetahui Koordinator MGMP .....................................
Kepala SMA .........................................

................................................................ ................................................................
NIP. NIP.
3. Menulis Soal pada Kartu Soal
KARTU SOAL
(PILIHAN GANDA)

Mata Pelajaran : ........................................


Kelas/Semester : ........................................
Kurikulum : ........................................
Kompetensi Dasar :
Materi :
Indikator Soal :
Level Kognitif :

Butir Soal No:

Kunci Jawaban:

Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena:
1. Mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi (C4, C5, atau C6): .................................
2. Berbasis permasalahan kontekstual: .............................................................................
3. Menarik (trending topic): ................................................................................................
4. Tidak familiar (tidak rutin): ..............................................................................................
KARTU SOAL NOMOR 1
(URAIAN)

Mata Pelajaran : ........................................


Kelas/Semester : ........................................
Kurikulum : ........................................
Kompetensi Dasar :
Materi :
Indikator Soal :
Level Kognitif :

Soal:

PEDOMAN PENSKORAN
No. Uraian Jawaban/Kata Kunci Skor

Total Skor

Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena:
1. .....................................
2. .....................................
CONTOH SPESIFIKASI STIMULUS PPKN
KOMPETENSI KEMAMPUAN
NO. STIMULUS KETERANGAN
DASAR YANG DIUJI
1 Menganalisis Disajikan Menganalisis  Membaca dan
berbagai kasus artikel nilai ideal memahami artikel
pelanggaran tingginya angka Pancasila yang  Menyimpulkan
HAM secara putus sekolah berhubungan
nilai-nilai Pancasila
argumentatif di Indonesia dengan aspek
dan saling praksis dalam  Mengaitkan nilai-
keterhubungan konsep HAM nilai pancasila
antara aspek dengan aspek
ideal, praksisnya
instrumental dikaitkan dengan
dan praksis sila-
aspek konsep HAM.
sila Pancasila
KISI-KISI
KD Materi Kelas Indikator soal Level Bentuk No
Kognitif soal soal
Menganalisis Hak asasi XII/1 Disajikan artikel C4 pg 1
berbagai kasus manusia tingginya angka
pelanggaran HAM dalam putus sekolah di
secara argumentatif Pancasila Indonesia,
dan saling peserta didik
keterhubungan dapat
antara aspek ideal, meyimpulkan
instrumental dan nilai-nilai
praksis sila-sila Pancasila dalam
Pancasila konsep HAM
KARTU SOAL
Mata Pelajaran : PPKn
Kelas/Semester : XII/ I
Kurikulum : 2013

Kompetensi : Menganalisis berbagai kasus pelanggaran HAM secara


Dasar argumentatif dan saling keterhubungan antara aspek ideal,
instrumental dan praksis sila-sila Pancasila
Materi : Hak asasi manusia dalam Pancasila
Indikator Soal : Disajikan artikel tingginya angka putus sekolah di Indonesia,
peserta didik dapat meyimpulkan nilai-nilai Pancasila dalam
: konsep HAM
Level Kognitif Menyimpulkan (C4)
Perhatikan wacana berikut ini!
Tingginya Angka Putus Sekolah di Indonesia
Banyak anak usia sekolah di Indonesia yang justru harus putus sekolah dan tidak bisa melanjutkan pendidikannya.
Jumlah anak putus sekolah dan berpendidikan rendah di Indonesia terbilang relatif tinggi. Berdasarkan laporan dari
departemen Pendidikan dan Kebudayaan, setiap menit ada empat anak yang harus putus sekolah. Tahun 2010
tercatat terdapat 1,3 juta anak usia 7 – 15 tahun di Indonesia terancam putus sekolah. Tentu saja kondisi ini sangat
memprihatinkan, mengingat bahwa seluruh anak di Indonesia harus memperoleh pendidikan dasar minimal 12 tahun
( jenjang SD – SMA ).
Selengkapnya: http://www.kompasiana.com/fonitaandastry/tingginya-angka-putus-sekolah-di-
indonesia_55296213f17e614b688b4593
Berdasarkan teks tersebut, nilai ideal Pancasila yang berhubungan dengan aspek praksis dalam konsep HAM
adalah....
A. Sila kedua tentang HAM dan persamaan gender
B. Sila kedua tentang berani membela kebenaran
C. Sila kelima tentang menghormati hak orang lain
D. Sila kelima tentang mengembangkan sikap adil
E. Sila kelima tentang menjaga hak dan kewajiban
Kunci: C
Keterangan:
Soal diatas merupakan soal hots karena untuk menjawab soal ini peserta didik harus mampu memahami wacana di
atas kemudian menyimpulkan nilai-nilai Pancasila dan aspek praksisnya dikaitkan dengan aspek konsep HAM.
CONTOH SPESIFIKASI STIMULUS KIMIA
KOMPETENSI KEMAMPUAN
STIMULUS KETERANGAN
DASAR YANG DIUJI
Menganalisis Disajikan 5 Membandingka Menganalisis data
penyebab adanya buah gambar n gambar percobaan penurunan
fenomena sifat larutan yang larutan yang tekanan uap secara kritis
koligatif larutan terdiri dari memiliki Menentukan faktor yang
pada penurunan pelarut dan zat tekanan uap berpengaruh terhadap
tekanan uap, terlarut di paling besar penurunan tekanan uap
kenaikan titik dalamnya Membandingkan
didih, penurunan percobaan yang
titik beku dan menunjukkan penurunan
tekanan osmosis. tekanan uap paling besar
KISI-KISI
KD Materi Kelas Indikator soal Level Bentuk No
Kognitif soal soal
Menganalisis Sifat XII/I Disajikan 5 buah Penalar PG
penyebab adanya koligatif gambar larutan yang an C4
fenomena sifat larutan. terdiri dari pelarut
koligatif larutan dan zat terlarut di
pada penurunan dalamnya, peserta
tekanan uap, didik dapat
kenaikan titik menentukan
didih, penurunan gambar larutan
titik beku dan yang memiliki
tekanan osmosis. tekanan uap paling
besar.
Air yang dipanaskan akan lebih cepat mendidih jika dibandingkan dengan air yang dicampurkan
dengan bahan lain seperti mie, sayur dan lain sebagainya. Ini disebabkan karena tekanan uap air
pada air tanpa bahan lain berbeda dengan tekanan pada air yang dicampurkan dengan bahan
lain. Tekanan uap suatu cairan bergantung pada banyaknya molekul di permukaan yang memiliki
cukup energi kinetik untuk lolos dari tarikan molekul-molekul lainnya. Jika dalam cairan itu
dilarutkan suatu zat, maka kini yang menempati permukaan bukan hanya molekul pelarut,
tetapi juga molekul zat terlarut. Karena molekul pelarut di permukaan makin sedikit, maka laju
penguapan akan berkurang dari gambar berikut.
gambar yang menunjukkan tekanan uap paling besar adalah….
A. gambar (1) karena jumlah molekul pelarut pada permukaan lebih besar
B. gambar (2) karena jumlah molekul terlarut pada permukaan lebih kecil
C. gambar (3) karena jumlah molekul terlarut pada permukaan sama banyak
D. gambar (4) karena jumlah molekul terlarut pada permukaan lebih besar
E. gambar (5) karena jumlah molekul pelarut dipermukaan lebih besar

Kunci/Pedoman Penskoran: E

Dalam suatu larutan, partikel-partikel zat terlarut akan menghalangi gerak molekul-molekul pelarut untuk berubah menjadi
bentuk gas (uap)(ada interaksi molekul antra zat terlarut dengan pelarutnya). Oleh karena itu tekanan uap jenuh larutan lebih
rendah daripada tekanan uap jenuh pelarut murni. Makin lemah gaya tarik-menarik molekul-molekul zat cair, makin mudah zat
cair tersebut menguap, maka makin besar pula tekanan uap jenuhnya.

Keterangan:
Soal ini termasuk soal HOTS karena mengukur kemampuan peserta didik dalam:
1) menganalisis data percobaan penurunan tekanan uap secara kritis
2) menentukan faktor yang berpengaruh terhadap penurunan tekanan uap
3) memutuskan percobaan yang menunjukkan penurunan tekanan uap paling besar.
CONTOH SPESIFIKASI STIMULUS BIOLOGI
KOMPETENSI KEMAMPUAN
STIMULUS KETERANGAN
DASAR YANG DIUJI
Menganalisis Disajikan data Menganalisis Memahami konsep
hubungan antara hasil pengaruh faktor pertumbuhan dan
faktor internal pengukuran luar terhadap perkembangan.
dan eksternal percobaan pertumbuhan. Menganalisis faktor luar
dengan proses pertumbuhan yang mempengaruhi
pertumbuhan tumbuhan
dan
perkembangan
pada makhluk
hidup.
KISI-KISI
KD Materi Kelas Indikator soal Level Bentu No
Kognitif k soal soal
Menganalisis • Pertumbuhan XII/I Disajikan data Penalar PG
hubungan dan hasil an (C4).
antara faktor Perkembangan pengukuran
internal dan • Faktor-faktor percobaan
eksternal yang pertumbuhan
dengan proses mempengaruhi tumbuhan,
pertumbuhan pertumbuhan peserta didik
dan dan dapat
perkembangan perkembangan menganalisis
pada makhluk makhluk hidup pengaruh faktor
hidup. luar terhadap
pertumbuhan.
Seorang siswa kelas XII MIPA dalam rangka menyelesaikan tugas tentang faktor
luar yang mempengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan, membandingkan
pertumbuhan spesies tumbuhan herba yang tumbuh pada lingkungan berbeda
(lokasi A dan B). Untuk membandingkan populasi pada kedua lokasi tersebut,
sebanyak 30 individu dari setiap lokasi dipanen, diukur panjang akarnya,
biomassa akar, dan biomassa taruk (tunas) dari setiap individu. Data yang
diperoleh dari hasil pengukuran tersebut adalah sebagai berikut.

Panjang akar rata- Biomassa akar rata- Biomassa taruk rata-


Lokasi rata rata rata
(cm) (cm) (cm)
A 27,2 ± 0,2 438,7 ± 0,5 650,6 ± 0,2
B 12,3 ± 0,4 321,4 ± 0,7 607,8 ± 0,2
Berdasarkan data di atas, manakah faktor yang paling berpengaruh terhadap
pertumbuhan tumbuhan tersebut?
A. cahaya berperan dalam penyerapan unsur hara
B. kelembapan dapat mempengaruhi suhu
C. nutrisi berperan dalam metabolisme dan reproduksi sel
D. cahaya berperan dalam fotosintesis
E. nutrisi penting dalam proses fotosintesis dan pertumbuhan

Kunci/Pedoman Penskoran: C
Keterangan:
Soal ini merupakan soal HOTS dengan alasan sebagai berikut:
1. Peserta didik harus memahami konsep pertumbuhan dan perkembangan.
2. Untuk menentukan pilihan yang aling tepat, peserta didik harus mampu
menganalisis faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan.
CONTOH SPESIFIKASI STIMULUS B. INDONESIA
KOMPETENSI KEMAMPUAN
STIMULUS KETERANGAN
DASAR YANG DIUJI
Menganalisis Disajikan • Menganalisis • Membaca dan
struktur dan kutipan dua kesamaan memahami isi kedua
kebahasaan teks teks prosedur struktur teks teks prosedur
prosedur tentang cara prosedur yang • Menyimpulkan isi dan
membuat blog dibaca dengan kedua teks prosedur
di blogspot dan tepat tersebut
wordpress. • Menyimpulka
n judul dari
teks prosedur
yang dibaca
dengan tepat
KISI-KISI
KD Materi Kelas Indikator soal Level Bentu No
Kognitif k soal soal
Menganalisis Teks XI/I Disajikan kutipan Analisis
struktur dan Prosedural dua teks prosedur (C4)
kebahasaan tentang cara
teks prosedur membuat blog di
blogspot dan
wordpress , peserta
didik mampu
menganalisis
kesamaan struktur
teks prosedur yang
dibaca dengan tepat.
Teks 1. Cara Membuat Blog di Blogspot
Blog merupakan sebuah catatan pribadi yang dimuat dalam sebuah postingan
dan disimpan dalam sebuah web online dan biasanya bersifat terbuka bagi siapa
saja yang mengunjungi dan membaca isi dari blog tersebut. Untuk membuat
blog di blogspot ikuti langkah-langkah berikut ini.
1) Pertama Anda harus mengetikkan di google www.blogger.com
2) Pastikan Anda telah login akun gmail
3) Setelah login, Anda akan diarahkan ke dashboard blogger, lalu klik tombol "Blog
baru"
4) Isi kolom judul, alamat blog dan pilih template
5) Terakhir klik tombol "Buat blog".
Teks. 2. Cara Membuat Blog di Wordpress
Wordpress adalah sebuah aplikasi open source yang sangat populer digunakan untuk mesin
blog (blog engine). Wordpress dibangun dalam bahasa pemrograman PHP dan data base
(basis data) MySQL. PHP dan MySQL merupakan perangkat lunak open source software.
Bagaimana cara membuat blog di Wordpress? Ikuti langkah-langkah dibawah ini dalam
membuat blog di Wordpress.
1) Pertama Anda harus membuka situs Wordpress
2) Kemudian, masukkan alamat web yang ingin dibuat
3) Selanjutnya klik tombol "Buat situs web"
4) Maka akan muncul halaman baru. Pada halaman ini Anda akan diminta untuk mengisi kolom-
kolom, seperti alamat email, nama pengguna (untuk login), password dan alamat blog
5) Pihak Wordpress akan mengirimkan link untuk verifikasi ke email Anda. Cari email dari
Wordpress dan klik link verifikasinya
6) Setelah melakukan verifikasi, nanti akan terbuka tab baru di browser Anda dan Anda akan
melihat halaman dashboard Wordpress milik Anda
(Sumber: http://ensiklopediasli.blogspot.co.id)
Simpulan yang tepat dari kedua teks prosedur tersebut adalah …
A. Membuat blog di blogspot prosedurnya sama cepat dengan membuat blog di wordpress.
B. Membuat blog di blogspot prosedurnya lebih lama daripada membuat blog di wordpress.
C. Membuat blog di wordpress prosedurnya lebih lama daripada membuat blog di blogspot.
D. Membuat blog di blogspot prosedurnya lebih cepat daripada membuat blog di wordpress.
E. Membuat blog di wordpress prosedurnya lebih cepat daripada membuat blog di blogspot.

Nilai:
D. Membuat blog di blogspot prosedurnya lebih cepat daripada membuat blog di wordpress.
Keterangan:
Soal ini masuk dalam kategori HOTS, karena soal ini pada tingkatan level pengetahuan
(menganalisis). Untuk menjawab soal ini, peserta didik membaca dengan memahami isi kedua
teks prosedur dan akhirnya mampu menyebutkan simpulan dari kedua teks prosedur
tersebut.
CONTOH SPESIFIKASI STIMULUS MATEMATIKA
KOMPETENSI KEMAMPUAN
STIMULUS KETERANGAN
DASAR YANG DIUJI
Menyelesaikan Disajikan suatu Memprediksi • Membuat
masalah permasalahan tentang keadaan yang akan pemodelan/sketsa grafik
kontekstual yang 2 pesawat udara yang terjadi, apakah terkait dengan masalah
berkaitan dengan terlihat dari suatu bertabrakan, posisi yang di atas.
perbandingan tempat, masing- beriringan di mana • Menentukan jarak yang
trigonometri masing dengan sudut salah satu pesawat ditempuh oleh pesawat
sudut-sudut di elevasi tertentu, berada di depan A dan B menggunakan
berbagai kuadran ketinggian yang sama atau di belakang konsep perbandingan
dan sudut-sudut dari permukaan air pesawat lainnya. trigonometri.
berelasi laut, dalam waktu • Memprediksi keadaan
tertentu bergerak yang akan terjadi antara
searah dengan keduanya
kecepatan tertentu
pula.
KISI-KISI
KD Materi Kela Indikator soal Level Bentuk No
s Kognitif soal soal
Menyelesaikan Perbandingan X/2 Disajikan suatu Analisis
masalah Trigonometri permasalahan yang (4)
kontekstual pada Segitiga berkaitan dengan
yang berkaitan Siku-Siku jurusan 3 angka,
dengan siswa dapat
perbandingan menganalisis
trigonometri kejadian dengan
sudut-sudut di menggunakan
berbagai perbandingan
kuadran dan trigonometri sudut-
sudut-sudut sudut yang saling
berelasi berelasi.
Bacalah dengan seksama ilustrasi berikut!

Soni sedang bermain di pagar pembatas Bandara Pondok Cabe, Jakarta. Dari
tempatnya berdiri Andi melihat dengan sudut elevasi 600 sebuah helikopter yang
sedang mengudara kearah Timut dengan ketinggian 1.600 kaki di atas permukaan
tanah. Pada waktu dan ketinggian yang sama pesawat Garuda Indonesia juga
mengudara dengan sudut elevasi sebesar 500. Satu menit kemudian secara
bersama-sama helikopter dan pesawat Garuda Indonesia bergerak ke arah Timur
dengann masing-masing membentuk sudut elevasi berturut-turut 450 untuk
helikopter dan 300 untuk pesawat Garuda Indonesia.
Apa yang akan terjadi jika helikopter bergerak selama 1 jam dan pesawat Garuda
Indonesia bergerak selama 0,5 jam dengan kecepatan yang konstan?
(Diketahui: Tan 300= 0,58, Tan 400 = 0,84, Tan 450 = 1, dan Tan 600 = 1,73).
A. Helikopter sejajar dengan Pesawat Garuda Indonesia
B. Helikopter dan pesawat Garuda Indonesia akan bertabrakan
C. Helikopter dan pesawat Garuda Indonesia bergerak berlawanan arah
D. Helikopter didepan Pesawat Garuda Indonesia dengan arah yang sama
E. Pesawat Garuda Indonesia didepan Helikopter dengan arah yang sama
Kunci Jawaban : E
Keterangan:
Butir soal ini merupakan soal HOTS karena untuk dapat menyelesaikannya diperlukan:
1. Membuat pemodelan/sketsa grafik terkait dengan masalah yang di atas.
2. Kemudian siswa menentukan jarak yang ditempuh oleh helikopter dan pesawat Garuda
dengan menggunakan konsep perbandingan trigonometri.
3. Sesudah mendapatkan jarak yang ditempuh oleh helikopter dan pesawat Garuda Indonesia
siswa diharapkan dapat memprediksi apa yang akan terjadi antara keduanya.
4. Karena banyak tahapan berpikir oleh siswa sampai dengan siswa dapat memprediksi apa
yang akan terjadi, maka butir soal ini termasuk soal HOTS.
Perhatikan gambar berikut!

A. 1 dan 2
Seorang pemain penyerang melakukan serangan ke gawang. Pemain yang bertahan berupaya untuk B. 1 dan 4
mempertahankan daerah pertahanan dan merebut bola. Penjaga gawang berupaya agar gawangnya C. 1 dan 5
tidak kemasukan bola. D. 2 dan 4
Dalam merancang strategi pertahanan, pemain-pemain manakah yang harus merebut bola untuk E. 4 dan 5
menutup ruang apabila pembawa bola menuju ke arah pertahanan bagian kanan penjaga gawang ?
Kuci Jawaban: D
Penjelasan:
Soal di atas termasuk level 3 (penalaran) karena untuk menjawab soal tersebut, siswa harus mampu mengingat dan
memahami materi faktual, konseptual, dan prosedural tentang teknik bertahan, serta mampu menggunakannnya dalam
permainan sepak bola. Selanjutnya, dengan melakukan analisis terhadap situasi (stimulus) yang diberikan siswa mampu
menentukan strategi bertahan dengan tepat menggunakan konsep teknik bertahan dalam permainan sepak bola.
Mapel : Matematika
Kompetensi Dasar :
Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan rasio
trigonometri sudut-sudut di berbagai kuadran dan sudut-sudut berelasi.
Kisi-kisi Soal
Kartu Soal
Pilihan Ganda
Kartu Soal
Pilihan Ganda
Mapel : Sosiologi
Kompetensi Dasar :
Menganalisis potensi-potensi terjadinya konflik dan kekerasan dalam kehidupan masyarakat
yang beragam serta penyelesaiannya.
Kisi-kisi Soal
Kartu Soal Uraian
Kartu Soal Uraian
SOSIOLOGI

Anda mungkin juga menyukai