Anda di halaman 1dari 28

DERMATITIS VENENATA

PEMBIMBING
dr.Stanley Setiawan,Sp.KK

DIBUAT OLEH
FIRMAN WIRASTO SAPTADI SIREGAR,S.Ked

LAPORAN KASUS
KEPANITRAAN I.P KULIT KELAMIN
PERIODE 12 DESEMBER 2016 S/D 21 JANUARI 2017
RSU UKI
PENDAHULUAN

Bahan iritan  menyentuh kulit manusia 


dermatitis kontak iritan.
D. Venenata  salah satu bentuk dari DKI yang
disebabkan oleh terpaparnya sekret binatang atau
tumbuhan ke kulit manusia, tersering adalah dari
jenis Paederus.
Dermatitis Kontak
Plant Dermatitis
Flower Eczema
DEFINISI

Dermatitis Venenata adalah Dermatitis


Kontak Iritan yang disebabkan oleh
terpaparnya bahan iritan dari beberapa
tanaman seperti rumput, bunga, pohon
mahoni, kopi, mangga, serta sayuran seperti
tomat, wortel dan bawang. Bahan aktif dari
serangga juga dapat menjadi penyebab
(morsy et al, 1996)
EPIDEMIOLOGI

Dermatitis Venenata dapat diderita oleh orang dari berbagai


golongan umur, Ras dan jenis kelamin. Jumlah penderita
dermatitis Venenata diperkirakan cukup banayk terutama yang
berhubungan dengan pekerjaan
(Djuanda, 2007)
ETIOLOGI

Penyebab munculnya dermatitis kontak iritan ini adalah bahan yang


bersifat iritan, misalnya bahan pelarut, deterjen, minyak pelumas, asam,
alkali, dan serbuk kayu ( Djuanda, 2007). Bahan aktif dari serangga juga
dapat menjadi penyebab (Abdullah, 2009).
PATOGENESIS

M’aktifkan fosfolipase
Bahan aktif Kerusakan dan melepaskan as.
membran Arakidonat dll

Dirubah mjd
prostaglandin dan
leukotrien

Menginduksi vasodilatasi, m’ningkat permeabilitas vaskular 


mempermudah Transudasi komplemen dan kinin.
Selain itu jg sbg kemoatraktan kuat utk limfosit & neutrofil, serta
m’angtifkan sel mast melepaskan histamin  proses
peradangan berupa eritem, edema, panas, nyeri
GEJALA KLINIS
1. Kulit akan terasa pedih
2. Panas
3. Dan rasa terbakar
4. Kelainan kulit dapat berupa papul, eritem, vesikel,
bula atau dapat juga nekrosis.
contohnya ialah dermatitis yang disebabkan oleh
bulu serangga, penderita baru merasa pedih
keesokan harinya, awalnya terlihat eritem dan sore
harinya sudah menjadi vesikel dan bahkan
nekrosis .
Diagnosis

Diagnosis DKI didasarkan anamnesis yang cermat dan pengamatan


gambaran klinis. DKI akut lebih mudah diketahui karena munculnya
lebih cepat sehingga penderita pada umumnya masih ingat apa
yang menjadi penyebabnya. Sebaliknya, DKI kronis timbulnya
lambat serta mempunyai variasi gambaran klinis yang luas,
sehingga ada kalanya sulit dibedakan dengan dermatitis kontak
alergik. Untuk ini diperlukan uji temple dengan bahan yang
dicurigai untuk menyingkirkan diagnose bandingnya.
( Abdullah, 2009 et Djuanda, 2007)
• Pada Dermatitis Venenata
terdapat gejala klinis berupa :
– Tidak ada gejala prodormal.
– Lesi muncul tiba-tiba pada pagi
hari atau setelah berkebun dan
terasa gatal serta pedih.
– Lesi berbentuk garis linear dan
berwarna merah dengan batas
yang tegas serta terdapat jaringan
nekrosis ditengahnya.
– Adanya kissing phenomenon, yang
berarti kulit yang tertempel atau
terkena lesi akan berubah menjadi
lesi yang baru.
DIAGNOSA BANDING

DERMATITIS D.KONTAK
VENENATA ALERGI

Neurodermatiti
s
PERBEDAAN DKI DKA NEURODERMATITI
S

KELUHAN Gatal,nyeri, perih Nyeri gatal Gatal


menyengat

Lesi Batas Lesi dapat melebihi Penebelan kulit


tegas,terbatas pada daerah yang (Likenifikasi) yang
daerah yang terpapar bahan disertai dengan
terpapar bahan alergen biasanya skuama halus.
iritan berupa vesikel kecil
bahan Bahan Bahan alergen -
iritan,tergantung tidak tergantung
pada konsentrasi konsentrasi
dan letak kulit yang bahan,hanya pada
terpapar orang yang
mengalami
hipersensitivitas
Reaksi yang mucnul Akibat krrusakan Proses reaksi Ket: predileksi pada
jaringa hipersensitivitas bagian tubuh yang
tipe 4 mudah terjangkau
PENGOBATAN

Pengobatan medikamentosa terdiri dari :


Pengobatan sistemik
- kortikosteroid
- Antihistamin
Pengobatan topikal
Bentuk akut dan eksudatif diberi kompres larutan garam faali (NaCI 0,9 %)
Bentuk kronis dan kering diberi krim hydrocortisone 1% atau diflucortolone
valerat 0,1% atau krim betamethasone valerat 0,005-0,1%
PROGNOSIS

Prognosis dermatitis Venenata umunya


baik jika penyebab dapat dikenali dan
dihilangkan
Nama : Ny.Tm
Umur : 57 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen
Pekerjaan : Pelajar
Alamat :Jalan mesjid bendungan
Suku : Batak
Tanggal Periksa: 18 Agustus 2015
Keluhan
Utama

Keluhan Subjektif : Gatal pada


tengkuk
Keluhan Objektif : Kemerahan
pada bagian tengkuk
Autoanamnesis

Pasien datang dengan keluhan kemerahan di tengkuk, sejak 1


minggu SMRS. Gatal dirasakan hilang timbul, gatal dirasakan pada
tengkuk pasien. Gatal berkurang jika di garuk, namun muncul
kembali. Pasien sudah memberikan caladyn namun tidak ada
perubahan. Awalnya pasien merasakan seperti gigit binatang setelah
itu pasien merasakan panas dan gatal pada lokasi gigitan binatang
tersebut setelah 3 hari pasien merasa gatal . Selain itu pasien
mengeluhkan kemerahan pada tengkuk keluhan dirasakan 5 hari
SMRS. Kemerahan pada bagian tengkuk saja dan tidak menyebar.
Awal kemerahan berasal dari tengkuk.Nyeri, demam, rasa seperti
terbakar disangkal. Demam, penurunan nafsu makan, penurunan
berat badan disangkal.
Alergi makanan disangkal
Riwayat DM,HIPERTENSI,KOLESTEROL disangkal
Alergi obat disangkal
Asma disangkal
Rinitis alergi disangkal
Konjungtivitis alergi disangkal

• Tidak ada keluarga yang sakit


seperti ini
Pasien adalah Pensiunan perawat.
Anak pasien bekerja sebagai
pegawai swasta. Penghasilan
anak ± 6.500.000/bulan, untuk
menghidupi pasien dan 1orang
anak.
PEMERIKSAAN FISIK

A. Status Generalis:
Tensi : 130/80 mmHg
Nadi : 90 x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Suhu : 36,5 C
Keadaan Umum : Composmentis
Thorak : Dbn
Abdomen : Dbn
PEMERIKSAAN DERMATOLOGI

Pada regio thoracalis posterior tampak patch


eritematosa dan sebagian hiperpigmentasi dengan
ukuran plakat, berbentuk bulat tidak teratur, ditutupi
skuama halus dengan tepi tidak aktif berbatas tegas,
tidak terdapat central healing , penyebaran regional.
Dermatitis Venenata
Neurodermatitis
Dermatitis Kontak Alergi

Dermatitis Venenata
PENATALAKSANAAN

Non medikamentosa Sistemik :


Chlorpheniramine 2
Menghindari kontak
x 4 mg/ hari
dengan serangga Topikal :
Mengedukasi pasien agar - krim
tidak menggaruk hydrocortisone 1%
dapat sembuh sendiri.
Menjaga kebersihan
lingkungan rumah.
PROGNOSIS

Ad vitam : ad bonam
Ad sanam : ad bonam
Ad komestikan : dubia ad
bonam
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai