Anda di halaman 1dari 51

Pendahuluan

1 1
Materi: Digital Logic

1. Konsep Sistem Bilangan


2. Konsep Gerbang Logika
3. Penyederhanaan logika
4. Konsep Flip-Flop (Logika Sequensial)
5. Pemicuan Flip-Flop
6. Pencacah (Counter)
7. Register Geser
8. Operasi Register
9. Aritmatika digital

2
Konsep Sistem Bilangan

3
Analog v.s. Digital

• Besaran Analog
– Kumpulan nilai-nilai kontinyu
• Besaran Digital
– Kumpulan nilai-nilai diskret

4
Sinyal Analog

Kumpulan data kontinyu di grafikkan

5
Sinyal Digital

Kumpulan data diskret digrafikkan

6
Sistem elektronik analog

7
Sistem analog & digital

8
Angka Biner

• HIGH = 1
• LOW = 0

9
Gelombang Digital

Karakteristik Pulsa non-ideal

10
Peride & Frekuensi

11
Contoh

• f?

12
Clock

• Bentuk gelombang periodik dengan interval


antar pulsa (periode) sama dengan waktu 1 bit.

13
IC & Osiloskop (1)

• IC (Integrated Circuit)

14
IC & Osiloskop (2)

• Aneka Bentuk IC

15
IC & Osiloskop (3)

• Penandaan IC

16
IC & Osiloskop (4)

• Oscilockop

17
IC & Osiloskop (5)

• Contoh
Pembacaan
osiloskop

18
Pengertian Sistem bilangan

Merupakan tata aturan atau susunan


dalam menentukan nilai suatu bilangan,
antara lain sistem desimal, biner,
hexadesimal, oktal, BCD, Grey Code,
Exess-3 dan lain-lainnya yang dibagi
berdasarkan basis yang digunakan dalam
penentuan nilai dari bilangan tersebut.
Sistem bilangan yang umum dipakai
adalah sistem bilangan desimal.
19
Sistem Bilangan

• Desimal (0,1,2,3,4,5,6,7,8,9)
• Biner (0,1)
• Oktal (0,1,2,3,4,5,6,7)
• Heksadesimal
(0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F)

20
Operasi Bilangan

• Add (+)
• Subtract (-)
• Multiply (x)
• Divide (/)

21
Kode-kode digital

• BCD (binary coded decimal)


• Kode Gray
• Kode Excess-3
• Alfanumeris

22
BINER

• Merupakan suatu system bilangan yang


berbasiskan 2 (tiap bilangan dalam sistem
tersebut dikalikan dengan 2x), terdiri dari
angka 0 dan 1.
• Sistem Digital Adalah Sistem yang input dan
outputnya merupakan himpunan-himpunan berhingga
yang anggotanya berupa besaran diskret.
• Dalam implementasinya besaran-besaran tersebut
disandikan menggunakan variabel-variabel biner.
23
Bilangan Biner
Menghitung secara biner:

24
Konversi Biner ke Desimal (1)
• Contoh: Konversikan 1101101 ke desimal.

25
Konversi Biner ke Desimal (2)

• Konversi bilangan fraksional

• Contoh: Konversikan bilangan 0.1011 ke


desimal.

26
Konversi Desimal ke Biner (1)

• Metode Penjumlahan Berbobot


(…,64,32,16,8,4,2,1 setara dengan
…,26,25,24,23,22,21,20)
– Contoh: 9 = 8 + 1 atau 9 = 23 + 20
– Jadi 9 = 1 0 0 1b
• Metode Division-by-2
– merupakan metode yang sistematik
– membagi dengan 2 secara berulang
– contoh: Konversikan 12d ke biner.
27
Konversi Desimal ke Biner (2)
Metode Pembagian berulang

28
Operasi Aritmatika Biner (1)

• Penjumlahan:
– 0 + 0 = 0 carry 0
– 0 + 1 = 1 carry 0
– 1 + 0 = 1 carry 0
– 1 + 1 = 0 carry 1
• Pengurangan:
– 0-0=0
– 1-1=0
– 1-0=1
– 0 - 1 = 1 borrow 1

29
Operasi Aritmatika Biner (2)

• Perkalian Biner:
–0x0=0
–0x1=0
–1x0=0
–1x1=1
• Pembagian Biner
– Seperti pembagian dalam bilangan desimal
(jarang digunakan).

30
Bilangan Biner Bertanda

• Bit Tanda (sign bit):


– bit paling kiri dalam bilangan biner bertanda
– ‘0’ = positif, ‘1’ = negatif
• Komplemen-1:
– semua bit dikomplemenkan
• Komplemen-2:
– komplemen-1 + 1

31
OKTAL

• Merupakan suatu sistem bilangan yang


berbasiskan 8 (tiap bilangan dalam sistem
tersebut dikalikan dengan 8x), terdiri dari
delapan angka yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.
• Contoh penulisannya 568, 33478

32
Bilangan Oktal (1)

• Konversi Oktal ke Desimal

33
Bilangan Oktal (2)

• Konversi Desimal Ke Oktal

34
Bilangan Oktal (3)

• Konversi Oktal ke Biner


octal digit 0 1 2 3 4 5 6 7
Binary 000 001 010 011 100 101 110 111

35
Bilangan Oktal (4)

• Konversi Biner ke Oktal

36
Hexadecimal

• Merupakan suatu sistem bilangan yang


berbasiskan 16 (tiap bilangan dalam
sistem tersebut dikalikan dengan 16x),
terdiri dari 10 angka yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5,
6, 7, 8, 9 dan 6 huruh yaitu A, B, C, D, E,
F.
• Contoh penulisannya 3EC16 ,1B16 , 23116,

37
Bilangan Heksadesimal (1)

• Konversi Biner ke Heksa:

38
Bilangan Heksadesimal (2)

• Konversi Heksa ke Biner

39
Bilangan Heksadesimal (3)

• Konversi Heksa ke Desimal

40
Bilangan Heksadesimal (4)

• Konversi Desimal ke Heksa

41
Binary Code Decimal

• Merupakan format untuk merepresentasikan


bilangan desimal (integer) dengan empat bit
(satu nibble) untuk setiap angka penyusunnya
• Contoh : bilangan desimal 0,1,2,3, s.d. 9 = 0000,
0001, 0010, 0011, 0100, 0101, 0110, 0111,
1000 dan 1001
• Tidak ada bilangan desimal lain selain 0-9 itu.

42
Kode-kode Bilangan (1)

• BCD:
– 0 0000 – 5 0101
– 1 0001 – 6 0110
– 2 0010 – 7 0111
– 3 0011 – 8 1000
– 4 0100 – 9 1001

43
Gray Code

• Merupakan sistem bilangan yang memliki sistem mirip


dengan biner hanya saja dalam susunan bilangan ini
yang boleh berubah pada urutan selanjutnya hanya 1
angka. Misalnya 001 berikutnya 011 berikutnya 010 dan
selanjutnya

Contoh urutan graycode 3 bit:


• 000, 001, 011, 010, 110, 100, 101, 111 (lihat
perubahannya, hanya 1 bit yang berubah setiap kalinya)

44
Mengubah Gray Code ke desimal
• Untuk bilangan gray code tidak memiliki
aturan cara konversi, yang perlu diingat
adalah kelanjutan dari bilangan yang satu
ke bilangan berikutnya hanya boleh
berubah 1 angka.

45
Kode-kode Bilangan (2)

• Gray

46
Excess-3 Code

• Merupakan sistem bilangan yang secara


sederhana dapat diartikan sebagai
bilangan biner yang memiliki lebih tiga
angka dari bilangan biner biasa.
Contohnya 0 = 011, 1 = 100, 2 = 101 dan
seterusnya.

47
Mengubah bilangan Excess-3 ke desimal
• Pengubahan bilangan ini sama dengan pengubahan
bilangan biner ke desimal hanya saja hasil bilangan
desimal yang nantinya didapa harus di kurangi 3 karena
sistem bilangan ini memiliki range 3 angka untuk setiap
urutan bilangan.
• Contohnya: 1000 = (1.23 + 0.22 + 0.2 + 0.1) - 3 = (8) - 3 =
5
Note:
• Untuk mengubah sistem bilangan yang satu ke yang
lainnya dapt dilakukan dengan cara nenkonversikan
bilangan tersebut ke bentuk desimal, agar proses lebih
mudah

48
Kode-kode Bilangan (3)
• ASCII

49
Tugas
1. Nyatakanlah bilangan-bilangan desimal berikut dalam sistem bilangan: Biner,
Oktal dan Heksadesimal : a. 14 c. 92
b. 65 d. 187

2. Nyatakanlah bilangan desimal pada soal no.1 dalam kode-kode BCD 8421,
2421, 5421, Gray, dan Excess 3 :

3. Hitung hasil operasi aritmatika pada bilangan biner berikut :


a) 1010 + 1101
b) 1101 – 0010
c) 11011 + 01110
d) 11010 - 10010

4. Tentukanlah Komplemen 1 dan Komplemen 2 dari bilangan desimal berikut :


a. 27 b. 36 c. 71 d. 90

50
Referensi
1. Floyd, L, Thomas, Digital Fundamental, Merril, 1994.
2. Hill, J, Frederick, Digital System, John Wiley and Sons,
1987.
3. Nashelsky, Louis, Introduction to Digital Computer
Technology, John Wiley and Sons,1987.
4. Barte, Thomas C, Digital Computer Fundamental, Mc
Graw Hill, 1985.
5. Tocci, Ronald J., Digital System Principles and
Applications, Prentice Hall International, Inc.,
1995.Floyd, L., Thomas, Digital Fundamental

51

Anda mungkin juga menyukai