dan Ekonomi Global Ghina Hanafiant Naurah Imaro Rachman Fadli Sulistawat Putri Peran Indonesia terhadap Politik Global 1. Pendiri ASEAN • Pada 1967, Indonesia merupakan negara pendiri organisasi multilateral negara se-Asia Tenggara itu bersama dengan Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina. • Dunia bahkan mempersepsikan Tanah Air sebagai 'natural de facto leader' ASEAN, seperti yang dikutip dari International E- Journal of Advances in Social Sciences, University of Melbourne, Jumat 19 Mei 2017. • Pada 27 November 1971, Indonesia menjadi negara pendorong dalam pembentukan Asian Zone for Peace Freedom, and Neutrality (ZOPFAN). Pembentukan ZOPFAN mendorong anggota ASEAN untuk berkomitmen, dalam menjamin stabilitas dan keamanan Asia Tenggara dari campur-tangan pihak eksternal. • Sedangkan pada Februari 1976, Indonesia berperan penting dan bertindak sebagai tuan rumah dalam penandatanganan Treaty of Amity and Cooperation (TAC) di Bali. Traktat itu mendorong kawasan Asia Tenggara untuk tetap solid dalam bidang politik, meski pada waktu sejumlah negara ASEAN tengah dirundung dinamika isu komunisme dan anti- komunisme. • Pada periode 1997-1998, posisi Indonesia di ASEAN mengalami kemunduran buruk yang disebabkan krisis ekonomi dan moneter. Dan, sejak era-reformasi, Tanah Air perlahan mulai memperbaiki posisinya untuk kembali menjadi negara penting dan relevan di kawasan Asia Tenggara. 2. Penggagas Konferensi Asia-Afrika dan Promotor Gerakan Non- Blok • Pasca Perang Dunia II, kondisi politik dunia terbelah menjadi dua kubu, yakni Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet. Sejumlah negara pada masa itu, seperti Inggris, Prancis, China, dll, bergabung dalam salah satu kubu Barat atau Timur. • Pada tahun 1955, di tengah hangatnya Perang Dingin, AS dan Uni Soviet aktif gencar menyebarluaskan pengaruhnya ke sejumlah negara yang baru merdeka usai Perang Dunia II. Indonesia, sebagai salah satu negara yang baru meraih kemerdekaan lima tahun pasca PD II berakhir, menolak untuk bergabung dalam kedua kubu tersebut. • Dan, sebagai sebuah simbolisasi anti-blok Barat dan Timur yang aktif menyebarluaskan pengaruhnya ke sejumlah negara yang baru merdeka, Indonesia menggagas Konferensi Asia- • Bersama dengan 29 negara lain dari Benua Asia dan Afrika yang baru meraih kemerdekaan --seperti Aljazair, Burma, Pakistan, Sri Lanka, dan India-- Konferensi Asia-Afrika diselenggarakan di Bandung pada 18 - 24 April 1955. Konferensi itu menghasilkan sepuluh poin Deklarasi Bandung. • Dan, salah satu poin Deklarasi Bandung 1955, tepatnya pada poin ke-enam menjadi salah satu ide awal pembentukan gerakan anti-blok Barat dan Timur. Karena, satu tahun pasca- Konferensi Asia-Afrika, Presiden Soekarno bersama dengan Josip Broz Tito dari Yugoslavia, Gamal Abdul Nasser dari Mesir, dan Kwame Nkrumah dari Ghana menjadi bapak pendiri Gerakan Non-Blok yang berdiri pada 19 Juli 1956. 3. Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB • Sejak tahun 1956, Indonesia menjadi salah satu negara PBB yang aktif melakukan kegiatan pemeliharaan perdamaian dunia. Salah satu metode yang digunakan Tanah Air adalah dengan mengirim Pasukan Pemelihara Perdamaian Kontingen Garuda yang bertugas untuk memberikan bantuan humaniter di wilayah konflik bersenjata. • Cikal-bakal aktivitas pertama Kontingen Garuda dapat ditelisik pada 1956. Pada tahun itu, Indonesia telah mengirim pasukan militer menjadi bagian United Nations Emergency Force ke Mesir dan Israel. • Sejak resmi bernama Kontigen Garuda pada 1957, pasukan pemelihara perdamaian dari Indonesia telah dikirim ke sejumlah negara konflik, seperti Zaire, Vietnam, Mesir, Irak, Iran, Namibia, Kuwait, Kamboja, Somalia, Bosnia, Herzegovina, Georgia, Mozambik, Filipina, Angola, Sierra Leone, dan Kongo. Peran Indonesia terhadap Ekonomi Global
• Indonesia adalah satu-satunya negara ASEAN yang menjadi
anggota G-20 (atau Kelompok 20). Negara-negara dalam kelompok ini terdiri dari 19 negara dan ditambah dengan Uni Eropa; menguasai 75% perdagangan dunia. • Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil setiap tahunnya telah menempatkan negara ini menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia. Keberhasilan Indonesia menjadi economy global power tersebut tak lepas dari modal pembangunan yang dimiliki Indonesia. • Indonesia merupakan negara yang memiliki modal pembangunan sangat lengkap, mulai dari sumber daya alam (SDA) yang melimpah, sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, iklim demokrasi yang stabil, dan letak geografis yang strategis. • Berdasarkan survei 600 CEO dari PWC (2014) mengungkap bahwa Indonesia menjadi tujuan investasi ke-3 setelah Cina dan Amerika Serikat di antara negara-negara anggota APEC. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan Indonesia akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi ketujuh terbesar dunia pada 2030.