1
Pokok Bahasan
Pengertian audit
Jenis audit
Pengertian audit internal
Manfaat audit internal
Tahapan audit internal
Kompetensi dan peran auditor internal
Menyusun rencana audit (audit plan)
Menyusun instrument audit
Menyusun laporan audit
Tindak lanjut audit
2
Apa yang dimaksud
dengan
“audit”
Diskusikan
3
Pengertian audit
9
Jenis audit
Audit internal: dilakukan di dalam suatu organisasi oleh auditor
internal yang juga karyawan organisasi sendiri, untuk kepentingan
internal organisasi sendiri.
Auditor internal tidak memiliki tanggung jawab hukum kepada publik atas
apa yang dilakukan dan dilaporkannya sebagai termuan, dsebut juga
sebagai: audit pihak pertama
Auditor internal bisa berbentuk unit, orang, atau panitia
15
Dasar penetapan tujuan audit Contoh tujuan audit internal
internal
Permasalahan prioritas yang Menganalisis banyak terjadi complain
dihadapi organisasi pasien pada pelayanan farmasi
17
Bagi pucuk pimpinan
24
PERAN DAN
KOMPETENSI
AUDITOR INTERNAL
25
Peran Auditor internal
27
Kompetensi apa
yang perlu
dimiliki seorang
auditor internal ?
28
Paham dan mampu menerapkan
prosedur audit, metoda, dan instrumen
audit
29
Melaksanakan audit tepat waktu
30
Fokus audit pada masalah prioritas
31
Mengumpulkan informasi/fakta
33
Membuat kesimpulan thd
temuan
35
Mencatat/mendokumentasikan
36
Menyusun laporan
37
Komunikasi
38
Menjaga kerahasiaan
39
Menyusun rencana
audit
40
Tahap I : penyusunan rencana audit:
menentukan unit-unit kerja yang akan diaudit,
tujuan audit, jadual audit, dan menyiapkan
instrumen audit
41
Tahap II: pengumpulan data dengan
menggunakan instrumen audit yang disusun
berdasar standar/kriteria tertentu
42
Tahap III: analisis data audit, perumusan
masalah, prioritas masalah dan rencana
tindak lanjut audit
43
Tahap IV: Pelaporan dan
diseminasi hasil
44
Menyusun rencana
audit
45
Menetapkan tujuan audit
46
Menetapkan lingkup audit
47
Menetapkan apa yang akan
diaudit (objek audit)
48
Menetapkan kriteria yang akan
digunakan
49
Standar/kriteria audit yang digunakan
50
Alokasi waktu
51
Memilih metoda audit
52
Wawancara
Observasi/telusur proses pelaksanaan kegiatan
Periksa dokumen
Telusur rekam kegiatan
Inspeksi kondisi fasilitas
Meminta peragaan
Mengukur (compliance rate)
53
Persiapan untuk melaksanakan audit
Tahun:
Unit yang diaudit Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Spt Okt Nov Des
55
Contoh form: Rencana audit
No Unit Auditor Kegiatan Standar/ Tanggal Tanggal Tanggal Tanggal
/sasaran /proses kriteria audit I audit II Audit ke Audit
audit yang yang III IV
diaudit digunakan
56
Tehnik Audit Internal
Tehnik audit internal
Tehnik Pengumpulan data
Tehnik Wawancara
Tehnik Observasi
Tehnik Telaah (Review) Dokumen
Tehnik Telusur (tracer)
Tehnik Simulasi
Tehnik Pengumpulan
Data
Metoda pengumpulan
data
Wawancara
Observasi
Menelusur/menelaah
dokumen-dokumen bukti
pelaksanaan
pekerjaan/kegiatan
Telusur pelaksanaan kegiatan
Meminta peragaan (simulasi)
(Hasil asesmen yang
dilakukan pihak lain)
Sampel untuk
pengumpulan
data/informasi
Berapa lama waktu
dibutuhkan untuk
mengumpulkan
data/informasi
Kualitas
data/informasi
Proses pengumpulan data
Retrospective
Prospective/conccurent
Jenis data yang dikumpulkan
Data primer
Data sekunder
Data primer
Survei
Diskusi
Kuesioner
Interview
Telusur pelaksanaan kegiatan
Observasi langsung pelaksanaan kegiatan
Data sekunder
73
Teknik Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan
menggunakan indra jadi tidak hanya dengan
pengamatan menggunakan mata saja. Medengarkan,
mencium, mengecap meraba termasuk salah satu
bentuk dari observasi. Instrumen yang digunakan dalam
observasi adalah panduan pengamatan dan lembar
pengamatan.
Observation is way of gathering data by watching
behavior, events, or noting physical characteristics in
natural setting (CDC, 2008)
Observasi dapat dilakukan secara langsung atau tidak
langsung
Keuntungan observasi
Mengumpulkan data sesuai dengan waktu dan
tempat kejadian atau kegiatan dilakukan
Tidak bergantung pada kebersediaan atau
kemampuan pemberi informasi
Memberi peluang pada auditor untuk melihat
langsung, tidak hanya mendengar kata orang
Kerugian observasi
Observer bias
Hawthorne effect: berperilaku baik karena
diamati
Butuh waktu
Tidak dapat menjelaskan mengapa orang
melakukan atau tidak melakukan sesuatu
tindakan
Keterbatasan observasi
Observasi tidak selamanya memungkinkan
untuk suatu kejadian yang spontan oleh sebab
itu harus ada persiapan
Tidak selalu bisa menentukan ukuran kuantitas
terhadap apa yang diobservasi
Orang yang diamati cenderung melakukan
pekerjaan dengan lebih baik dari biasanya dan
sering menutupi kekurangan yang ada
(HAWTHORNE EFFECT)
Cara mendapatkan data: sulit mendapatkan
data terutama yang sifatnya rahasia
Teknik observasi dalam proses pengumpulan
data dibagi menjadi 3 macam
Observasi terstruktur, kegiatan ini direncanakan
dengan baik oleh autor: di mana observasi akan
dilakukan, kapan, siapa/apa yang akan diobservasi,
standar/instrumen yang akan digunakan
Observasi tidak terstruktur (observasi yang bersifat
alamiah). Auditor hanya mencatat apa adanya apa
yang dilihat
Observasi partisipatif: merupakan variasi dari
observasi tidak terstruktur, auditor juga berperan
sebagai bagian dari kelompok yang diobservasi.
Kapan auditor perlu melakukan
observasi
Kalau auditor ingin memahami suatu proses atau
situasi yang sedang berjalan
Kalau auditor akan mengumpulkan data perilaku
individual atau interaksi antar orang/karyawan
Kalau auditor ingin mengetahui tentang kondisi
fisik
Kalau auditor ingin melakukan konfirmasi antara
hasil wawancara dengan fakta di lapangan.
Merencanakan observasi
Menentukan apa yang akan diobservasi, di mana,
dan kapan
Merencanakan bagaimana data observasi akan
dikumpulkan:
Lembar observasi dan daftar tilik
Panduan observasi
Video recording
Telaah dokumen
Tujuan:
Untuk menelaah sumber data yang sudah tersedia: dokumen,
laporan, file, tulisan, catatan
Keuntungan:
Informasi yang diperoleh dapat secara independen diverifikasi
Telaah dokumen bisa dilakukan secara independen
Lebih murah bila dibandingkan dengan melakukan sendiri
pencarian data
Kerugian:
Data yang dibutuhkan mungkin tidak dapat diperoleh dari
dokumen yang ditelaah
Untuk dapat memperoleh dokumen yang dibutuhkan dan
menganalisis membutuhkan waktu (time consuming)
Kualitas data tidak dapat dikendalikan
Langkah
Buat daftar dokumen apa saja yang perlu dilihat
Buat panduan telaah dokumen dan checklist
yang berisi butir-butir apa saja yang akan dilihat
dari tiap dokumen tersebut
Lakukan identifikasi apakah diperlukan auditee
untuk terlibat ketika melakukan telaah dokumen
Lakukan analisis dan kesimpulan dari hasil telaah
dokumen tersebut
Tehnik telusur
Telusur adalah mengikuti jejak bagaimana
pelaksanan dari aturan (regulasi) yang telah
disusun.
Telusur dilakukan untuk:
Menilai efektivitas dari kebijakan, prosedur,
perencanaan yang sudah disusun
Untuk mencari peluang untuk perbaikan
-------------------------------- -------------------------------
Menyusun laporan
audit internal
Analisis data
Membandingkan fakta yang diperoleh pada
waktu proses pengumpulan data
dibandingkan dengan kriteria audit yang
digunakan
Bila ditemukan kesenjangan (adanya gap antara
fakta dengan kriteria), maka auditor bersama auditee
melakukan analisis lebih lanjut untuk mengenal
penyebab timbulnya kesenjangan, dan menyusun
rencana perbaikan
Laporan audit mutu internal