Anda di halaman 1dari 8

BAB IV

WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK


INDONESIA

Anggota:

1. Nabila Fajria
2. Nadira Atiqa W.
PENGERTIAN

Wilayah negara Indonesia terdiri dari daratan, lautan atau perairan, dan udara. Daratan
Indonesia terdiri dari pulau pulau yang dipisahkan oleh perairan. Negara Indonesia mempunyai
wilayah negara dengan batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang. Hal
tersebut sesuai dengan pasal 25A UUD 1945 yang berbunyi ” Negara Kesatuan Republik Indonesia
adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan
hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang.

Pada umumnya batas wilayah negara dibuat dalam bentuk perjanjian bilateral dan perjanjian
multiteral. Batas antara satu negara dengan negara lain biasanya sebagai berikut.

1. Batas alamiah, misalnya sungai, danau , pegunungan atau lembah.


2. Batas buatan, misalnya pagar kawat berduri, pagar tembok, dan tiang-tiang tembok.
3. Batas menurut geo fisika, misalnya garis lintang dan garis bujur.
DARATAN
Penentuan secara pasti tentang batas-batas wilayah daratan antara dua negara atau lebih
tidak akan menimbulkan masalah apabila sudah ada kepastian dan persetujuan. Contohnya sebagai
berikut.

Contoh :

• Perjanjian antara Indonesia dan Australia tentang penetapan garis-garis batas antara Indonesia
dan Papua Nuginiyang ditandatangani pada tanggal 21 februari 1973. batas wilayah tersebut
berada di pulau Papua yang membagi Pulau papua menjadi dua bagian, yaitu bagian barat
menjadi wilayah Indonesia dan bagian timur menjadi wilayah Papua Nugini.

• Perjanjian antara Belanda dan Inggris tentang penetapan batas wilayah Hindia-Belanda di Pulau
Kalimantan pada tangga 20 Juli 1891. Batas tersebut sekarang ditandai sebuah tugu perbatasan,
yaitu wilayah pemerintahan Hindia-Belanda menjadi wilayah Indonesia dan wilayah pemerintahan
Kerajaan Inggris menjadi wilayah Malaysia.
LAUTAN
Lautan atau perairan teritorial merupakan bagian wilayah dari suatu negara. Sehubungan
dengan itu, terdapat dua konsepsi pokok tentang wilayah laut, yaitu sebagai berikut:

• Res nullius, menyatakan bahwa laut yang tidak ada pemiliknya dapat diambil dan dimiliki oleh
tiap-tiap negara.

• Res comunis , menyatakan bahwa laut adalah milik bersama masyarakat dunia sehingga dapat
diambil atau dimiliki oleh tiap-tiap negara.

Menurut konsep umum, demi menunjang keselamatan negara, setiap negara berhak atas
bagian tertentu laut yang berbatasan dengan wilayah daratan negaranya sebagai bagian wilayah
teritorialnya. Pada tahun 1939, salah satu ahli hokum belanda menyatakan bahwa lebar laut wilayah
Indonesia adalah 3 mil diukur dari garis pantai terendah pada tiap-tiap pulau Indonesia.
Pada saat ini, penentuan batas wilayah laut menurut Konvensi PBB tentang Hukum Laut
Internasional III tahun 1982 di Jamaika menetukan batas-batas laut dalam bentuk traktat multirateral
sebagai berikut:

• Laut teritorial (LT), tiap-tiap negara mempunyai kekuasaan terhadap laut teritorial hingga 12 mil dari
garis pantai.

• Zona bersebelahan (ZB), penentuan batas zona bersebelahan adalah sejauh 12 mil laut di luar bats
laut teritorial atau 24 mil laut dari garis pantai. Dalam wilayah ini , negara dapat menindak pihak-
pihak yang melakukan pelanggaran terhadap undang-undang imigrasi fiskal, dan bea cukai.

• Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE), merupakan wilayah laut dari suatu negara yang batasnya 200 mil laut
dari garis pantai. dalam wilayah itu , negara mempunyai hak untuk menggali kekayaan alam dan
melakukan kegiatan ekonomi . Negara juga berhak menangkap nelayan asing yang ketahuan
menagkap ikan dalam ZEE-nya.

• Landas kontingen (LK), adalah wilayah daratan di bawah permukaan laut diluar laut teritorial
dengan kedalaman 200 m atau lebih. Ketentuan ini ditujukan untuk kepentingan penguasaan dan
yurisdiksi kekayaan dalam dasar laut dengan negara tetangga.

• Landas benua (LB), batas landas benua yaitu sejauh lebih dari 200 mil laut. dalam wilayah ini, negara
dapat melakukan ekploitasi dan eksplorasi dengan kewajiban membagi keuntungan dengan
masyarakat internasional.
UDARA
Wilayah udaran meliputi daerah yang berada diatas wilayah negara atau diatas wilayah
darat dan wilayah laut teritorial suatu negara. Berikut adalah beberapa teori tentang batas wilayah
udara:

a. Teori Negara Berdaulat di Udara

• Teori pengawasan, kedaulatan negara ditentukan oleh kemampuan negara dalam mengawasi
ruang udara di atas wilayahnya. Teori ini dikemukakan oleh Cooper (19519).

• Teori udara, wilayah udara meliputi suatu ketinggian dari kemampuan udara untuk mengangkat
(mengapungkan) balon dan pesawat udara.

• Teori keamanan, negara mempunyai kedaulatan terhadap udaranya termasuk untuk menjaga
keamanannya. Teori ini dikemukakan oleh Fauchilli (1901) yang menentukan ketinggian wilayah
udara 1500 m. Akan tetapi tahun 1910 ketinggian tersebut diturunkan menjadi 500 m
b. Teori Udara Bebas

1) Kebebasan Udara Terbatas


• Untuk memelihara keamanan dan keselamatan, setiap warga negara berhak mengambil suatu
tindakan tertentu.
• Negara hanya mempunyai hak sebatas wilayah teritorialnya.

2) Kebebasan Ruang Udara tanpa Batas


Tidak ada negara yang mempunyai hak dan kedaulatan di ruang udara sehingga ruang udara itu
bebas dan dapat dipergunakan oleh siapapun.
EKSTRATERITORIAL
Ekstrateritorial adalh daerah yang menurut kebiasaan internasional diakui sebagai daerah
kekuasaan suatu negara meskipun daerah tersebut berada di wilayah kekuasaan negara lain. Daerah
ekstrateritorial meliputi sebagai berikut.

a. Kapal yang Berlayar di Bawah Bendera Suatu Negara


Kapal yang berlayar menggunakan bendera suatu negara dianggap sebagai wilayah negara yang
benderanya dikibarkan, baik ketika kapal itu sedang berlayar di laut lepas maupun berada di wilayah
negara lain.

b. Kedutaan atau Perwakilan Tetap di Wilayah Negara Lain


Di wilayah ini diberlakukan larangan terhadap alat negara, misalnya polisi atau pejabat kehakiman
yang memasuki suatu negara tanpa izin dari pihak keduataan. Setiap ada perwakilan diplomatik di suatu
negara, pasti terdapat daerah ekstrateritorial.

Anda mungkin juga menyukai