Anda di halaman 1dari 40

OLEH

Mulyawarmin
C 111 12 010
PEMBIMBING
dr. Suryanita Tajuddin
SUPERVISOR
dr. Adel T Poli, Sp. M, M.Kes
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
IDENTITAS PASIEN
NAMA • Ny. S.G
UMUR • 59 tahun
JENIS KELAMIN • perempuan
SUKU • Makassar
PEKERJAAN • Ibu rumah tangga
AGAMA • Islam
No. RM • 077742
ALAMAT • Makassar
TANGGAL PEMERIKSAAN • 10-04-2017

TEMPAT PEMERIKSAAN • Poli Mata RSUH


PEMERIKSAAN • dr. ST
ANAMNESIS

Keluhan Utama • Penglihatan Menurun pada kedua mata

• Penglihatan menurun dialami sejak 2 tahun yang


lalu, berlangsung secara perlahan-lahan. Awalnya
mata kanan mulai merasa kabur, namun 5 bulan
terakhir , mata kiri juga merasa kabur.
Penglihatan seperti ada kabut yang menghalangi.
Riwayat silau pada penglihatan tidak ada, nyeri
Anamnesis pada mata tidak ada, keluar air mata berlebih
tidak ada, kotoran mata berlebih tidak ada,
Terpimpin riwayat mata merah tidak ada, riwayat
penggunaan kacamata tidak ada,
• Riwayat berobat dengan keluhan yang sama tidak
ada. Riwayat ibu dan nenek memiliki keluhan
yang sama.
• Riwayat DM disangkal, riwayat Hipertensi ada
STATUS GENERALISATA
 Keadaan Umum :
Sakit Sedang/Gizi Cukup/Composmentis
 Tanda Vital :

TD :
N : 82
220/120
x/menit
mmHg

P : 18 S:
x/menit 36,50C
Pmeriksaan OD OS

Palpebra Edema (-) Edema (-)

Apparatus lakrimalis Lakrimasi (-) Lakrimasi (-)

Silia Sekret (-) Sekret (-)

Konjungtiva Hiperemis (-) Hiperemis (-)

Mekanisme muskular Ke segala arah Ke segala arah


0 0
0 0
0 0

0 0 0
0

0 0 0 0
0 0

Nyeri gerak bola mata (-) Nyeri gerak bola mata (-)
Pemeriksaan OD OS
jernih jernih
Kornea

Bilik Mata Depan normal normal

Iris Coklat, Coklat,

Pupil Bulat sentral Bulat sentral,

Lensa keruh keruh


FOTO KLINIS
ODS
VISUS

VOD= VOS =
1/300 20/150
Pemeriksaan OD OS
Tensi ocular Tn Tn
Nyeri tekan - -
Massa tumor - -
Glandula pre-aurikuler Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
Pemeriksaan OD OS
Konjungtiva Hiperemis (-) Hiperemis (-)

Jernih Jernih
Kornea

Bilik Mata Depan Kesan Normal Kesan Normal


Iris Coklat, kripte (+) Coklat, kripte (+)
Pupil Bulat, sentral, RC (+) Bulat, sentral, RC (+)
Lensa keruh keruh
 SLOD : Palpebra tidak udem, silia
sekret (-), konjungtiva hiperemis (-),
kornea jernih,, BMD tampak normal, iris
coklat, pupil bulat sentral, lensa keruh
 SLOS : Palpebra tidak udem, silia
sekret (-), konjungtiva hiperemis (-),
kornea jernih,, BMD tampak normal, iris
coklat kripte (+), pupil bulat sentral,
refleks cahaya (+), lensa keruh
OD = Echo baik, lensa kesan keruh OS = Echo baik, lensa kesan keruh
= Vitreus kesan jernih = Vitreus kesan jernih
= Retina, choroid, sclera intak = Retina, choroid, sclera intak
= Nervus II intak = Nervus II intak
Tonometri : Tidak dilakukan pemeriksaan
Colour Sense : Tidak dilakukan pemeriksaan
Light Sense : Tidak dilakukan pemeriksaan
Campus visual : Tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan Laboratorium : Tidak dilakukan
pemeriksaan
 Seorang perempuan 59 tahun datang ke Poli Mata RSUH
dengan keluhan penurunan penglihatan pada kedua mata.
Penglihatan menurun dialami sejak 2 tahun yang lalu,
berlangsung secara perlahan-lahan. Awalnya mata kanan mulai
merasa kabur, namun 5 bulan terakhir , mata kiri juga merasa
kabur. Penglihatan seperti ada kabut yang menghalangi.
Riwayat silau pada penglihatan tidak ada, nyeri pada mata
tidak ada, keluar air mata berlebih tidak ada, kotoran mata
berlebih tidak ada, riwayat mata merah tidak ada, riwayat
penggunaan kacamata tidak ada,
 Riwayat berobat dengan keluhan yang sama
tidak ada. Riwayat ibu dan nenek memiliki
keluhan yang sama.
 Riwayat DM disangkal, riwayat Hipertensi ada
 Pada pemeriksaan visus didapatkan VOD : 1/300 VOS:
20/150
 - SLOD : Palpebra tidak udem, silia sekret minimal,
konjungtiva hiperemis (-), kornea jernih,, BMD tampak
normal, iris coklat kripte (+), pupil bulat sentral,
refleks cahaya (+), lensa keruh
 SLOS : Palpebra tidak udem, silia sekret minimal,
konjungtiva hiperemis (-), kornea jernih,, BMD tampak
normal, iris coklat kripte (+), pupil bulat sentral, refleks
cahaya (+), lensa keruh
OS
OD
Diagnosa Kerja
 OD katarak senile mature
 OS Katarak senile immature
 HT grade II
 Regulasi tekanan darah
 Ekstraksi katarak +implantasi IOL
PROGNOSIS

Qua ad vitam • Bonam


Qua ad
sanationem • Dubia et Bonam
Qua ad visum • Dubia et Bonam
Qua ad
kosmeticum • Dubia et bonam
 Katarakmerupakan suatu keadaan
dimana terjadi penurunan kejernihan
pada lensa yang menyebabkan
gangguan penglihatan
 Tahun 2002, World Health Organization
(WHO) memprediksi katarak sebagai
penyebab kebutaan yang dapat
disembuhkan pada 17 juta (47,8%) dari
37 juta kebutaan di seluruh dunia dan
jumlah ini diprediksi mencapai 40 juta,
tahun 2020
 Umur
 Diabetes
 Trauma
 Obat-obatan
Pertambahan Umur

Penurunan fungsi transpor Reaksi oksidatif berkurang


aktif metabolisme lensa

Gangguan keseimbangan
konsentrasi Na & K Penurunan asam amino

Terjadi hidrasi fibre Penurunan sintesis fibre


lensa lensa

Denaturasi Protein Lensa

Opasifikasi Lensa
Berdasarkan Morfologinya
1. Katarak Subkapsular
2. Katarak Nuklear
3. Katarak Kortikal
 Berdasarkan Kematangannya:
1. Katarak Insipien
2. Katarak immature
3. Katarak mature
4. Katarak hipermature
insipien immatur matur hipermatur
Kekeruhan ringan sebagian seluruh Masif
Cairan lensa normal Bertambah normal Berkurang
(air masuk) (air+massa
lensa keluar)
Iris normal terdorong normal Tremulans
BMD normal dangkal normal Dalam
Sudut bilik normal sempit normal Terbuka
mata
Shadow test negatif positif negatif Pseudopositif
koplikasi - Glaukoma - Glaukoma
fakomorfik fakolitik+irid
osiklitis
1. Pandangan kabur
2. Silau
3. Bintik Hitam
4. Distorsi
5. Variasi Diural penglihatan
6. Miopisasi
 Pemeriksaan visus
 Pemeriksaan iluminasi oblik
 Pemeriksaan iris shadow
 Pemeriksaan slit lamp
1. Intracapsular Cataract Extraction
(ICCE)
2. Extracapsular Cataract Extraction
(ECCE)
3. Small Incision Cataract Surgery (SICS)
4. Phakoemulsifikasi (phaco)
 Phacoanaphylactic uveitis
 Lens induced glaukoma
 Subluksasi dan dislokasi lensa
 Komplikasi Intra Operatif
Edema kornea, ruptur kapsul posterior,
pendarahan atau efusi suprakoroid,
pendarahan suprakoroid ekspulsif,
disrupsi vitreus
 Komplikasi Pasca Operatif
COA dangkal, Ruptur kapsul posterior,
Prolaps iris, Endoftalmitis kronik
 Dengan tehnik bedah yang mutakhir,
komplikasi atau penyulit menjadi
sangat jarang. Hasil pembedahan yang
baik dapat mencapai 95%

Anda mungkin juga menyukai