Anda di halaman 1dari 14

PENGERTIAN-PENGERTIAN

UMUM HUKUM TATA


NEGARA
Kuliah I Hukum Tata Negara
Peristilahan
Perancis Droit Constitutionnel
Inggris Constitutional Law
Jerman Staatsrecht. Sering juga dipakai istilah
verfassungsrecht (hukum tata negara) sebagai
lawan perkataan verwaltungsrecht (hukum
administrasi negara).
Belanda Staatsrecht atau hukum negara (state
law); terkandung dua pengertian: staatsrecht in
ruimere zin( dalam arti luas), dan staatsrecht in
engere zin(dalam arti sempit)
Definisi
a. van Vollenhoven
Hukum Tata Negara mengatur semua masyarakat
hukum atasan dan masyarakat hukum bawahan
menurut tingkatan-tingkatannya, yang masing-
masing menentukan wilayah atau lingkungan
rakyatnya sendiri-sendiri, dan menentukan badan-
badan dalam lingkungan masyarakat hukum yang
bersangkutan beserta fungsinya masing-masing,
serta menentukan pula susunan dan kewenangan
badan-badan yang dimaksud
b. van der Pot
Hukum Tata Negara adalah peraturan-peraturan
yang menentukan badan-badan yang diperlukan
beserta kewenangannya masing-masing,
hubungannya satu sama lain, serta hubungannya
dengan individu warga negara dalam kegiatannya.
Pandangan van der Pot ini mencakup pengertian
yang luas, disamping mencakup soal hak asasi
manusia, juga menjangkau pula berbagai aspek
kegiatan negara dan warga negara yang dalam
definisi sebelumnya dianggap sebagai objek kajian
hukum administrasi negara.
c. Moh. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim
Hukum Tata Negara dapat dirumuskan sebagai
sekumpulan peraturan hukum yang mengatur
organisasi dari pada negara, hubungan antar alat
perlengkapan negara dalam garis vertikal dan
horizontal, serta kedudukan warga negara dan hak
azasinya.
d. Prof. Jimly Asshiddiqie
Hukum Tata Negara adalah hukum dan kenyataan
praktik yang mengatur tentang 1) nilai-nilai luhur
dan cita-cita kolektif rakyat suatu negara; 2) format
kelembagaan organisasi negara; 3) mekanisme
hubungan antar lembaga negara; dan 4) mekanisme
hubungan antara lembaga negara dan warga negara
Keempat unsur dalam definisi tersebut pada pokoknya
adalah hakikat konstitusi sebagai objek utama kajian
hukum tata negara (constitutional law). Karena pada
dasarnya konstitusi berisi (i) konsensus antar rakyat
untuk hidup bersama dalam suatu komunitas bernegara
dan komunitas kewarganegaraan, (ii) konsensus
kolektif tentang format kelembagaan organisasi negara
tersebut, (iii) konsensus kolektif tentang pola dan
mekanisme hubungan antar institusi atau kelembagaan
negara, serta (iv) konsensus kolektif tentang prinsip-
prinsip dan mekanisme hubungan antara lembaga-
lembaga negara tersebut dengan warga negara
Dari pendapat yang beragam, kita dapat mengetahui bahwa:
(a) Hukum Tata Negara itu adalah ilmu yang termasuk salah satu
cabang ilmu hukum, yaitu hukum kenegaraan yang berada di
ranah hukum publik;
(b) Definisi Hukum Tata Negara telah dikembangkan oleh para
ahli sehingga tidak hanya mencakup kajian mengenai organ
negara, fungsi dan mekanisme hubungan antar organ negara
itu, tetapi mencakup pula persoalan-persoalan yang terkait
dengan mekanisme hubungan antara organ-organ negara itu
dengan warga negara;
(c) Hukum Tata Negara tidak hanya merupakan Recht atau
hukum dan apalagi sebagai Wet atau norma hukum tertulis,
tetapi juga sebagai lehre atau teori, sehingga pengertiannya
mencakup apa yang disebut sebagai verfassungsrecht (hukum
konstitusi) dan sekaligus verfassungslehre (teori konstitusi);
(d) Hukum Tata Negara dalam arti luas mencakup baik hukum
yang mempelajari negara dalam keadaan diam (staat in rust)
maupun yang mempelajari negara dalam keadaan bergerak
(staat in beweging)
Hukum Tata Negara dapat dibedakan menjadi:
a. (i) Hukum Tata Negara Umum, membahas asas-asas,
prinsip-prinsip yang berlaku umum; (ii)Hukum Tata
Negara Positif, hanya membahas hukum tata negara
yang berlaku pada suatu tempat dan waktu tertentu
b. (i) Hukum Tata Negara yang bersifat statis, apabila
negara yang dijadikan objek kajiannya berada dalam
keadaaan statis/diam (staat in rust). Ini biasa disebut
sebagai Hukum Tata Negara dalam arti sempit; (ii)
Hukum Tata Negara yang bersifat dinamis, apabila
negara sebagai objek kajiannya ditelaah dalam keadaan
bergerak (staat in beweging). Ini adalah Hukum Tata
Negara dalam arti luas. Pengertian negara dalam
keadaan bergerak biasa disebut sebagai bidang ilmu
Hukum Administrasi Negara.
Hubungan Hukum Tata Negara dengan Ilmu Negara
- Ilmu Negara tidak mementingkan bagaimana cara
hukum itu seharusnya dijalankan, karena Ilmu
Negara mementingkan nilai teoritis, sedangkan
Hukum Tata Negara yang lebih dipentingkan
adalah nilai praktis oleh karena hasil
penyelidikannya langsung dapat dipergunakan
dalam praktek oleh para ahli hukum yang duduk
sebagai pejabat-pejabat pemerintah menurut tugas
masing-masing.
- Ilmu Negara merupakan ilmu pengetahuan
pengantar bagi mereka yang hendak mempelajari
Hukum Tata Negara (dan Hukum Administrasi
Negara).
Hubungan Hukum Tata Negara dan Ilmu Politik dan
Ilmu Sosial Lainnya
- Barents mengumpamakan Ilmu Hukum Tata Negara
sebagai kerangka tulang-belulang, sedangkan Ilmu
Politik ibarat daging-daging yang melekat di
sekitarnya (diibaratkan sebagai tubuh manusia yang
terdiri atas daging dan tulang).
Oleh sebab itu untuk mempelajari Hukum Tata
Negara terlebih dulu kita memerlukan Ilmu Politik,
sebagai pengantar.
- Prof. Wirjono Prodjodikoro berpendapat agar seorang
sarjana hukum, untuk memperdalam pengetahuannya
dalam bidang Hukum Tata Negara, ada baiknya
mempelajari juga Ilmu Sosiologi sebagai ilmu
penunjang bagi Ilmu Hukum Tata Negara
Hubungan Hukum Tata Negara dengan Hukum Administrasi
Negara
Menurut Moh. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim pada garis besarnya
pendapat para ahli dapat dibedakan ke dalam dua kelompok:

(a) Kelompok yang membedakan ilmu HTN dan ilmu HAN


secara prinsipil, karena menurut mereka kedua ilmu
pengetahuan ini dapat dibagi secara tajam baik mengenai
sistematika maupun isinya. Termasuk dalam kelompok ini
adalah van Vollenhoven, Logemann, dan Stellinga.
(b) Kelompok yang beranggapan bahwa antara HTN dan HAN
tidak terdapat perbedaan yang bersifat asasi, melainkan hanya
karena pertimbangan manfaat praktisnya saja. HAN tidak lain
merupakan HTN dalam arti luas dikurangi dengan HTN
dalam arti sempit. Inilah yang disebut sebagai teori residu
dalam memahami dan membedakan definisi ilmu HTN dan
ilmu HAN. Termasuk dalam kelompok ini Kranenburg, van
der Pot dan Vegting.
Hubungan Hukum Tata Negara dan Hukum
Internasional Publik
Hukum Tata Negara maupun Hukum Internasional
Publik sama-sama merupakan cabang ilmu hukum
publik. Keduanya sama-sama menelaah dan mengatur
mengenai organisasi negara. Akan tetapi, Hukum
Internasional mempelajari dan mengatur mengenai
hubungan-hubungan eksternal dari negara, sedangkan
Hukum Tata Negara berurusan dengan aspek-aspek
hubungan yang bersifat internal dalam negara yang
dikaji.
Sumber-sumber Hukum Tata
Negara
 UUD dan Peraturan Perundang-undangan
tertulis
 Yurisprudensi Peradilan
 Konvensi Ketatanegaraan
 Hukum Internasional tertentu
 Doktrin Ilmu Hukum Tata Negara Tertentu
Peraturan Perundang-undangan

 UUD NRI Tahun 1945


 UU/Perpu
 PP
 Perpres
 Perda

Anda mungkin juga menyukai