Ignatius Daniel S
405150028
Learning Issue
1. Diagnosis Banding Penyulit Persalinan Berdasarkan Tanda dan
Gejala
2. Diagnosis Banding Penyulit Masa Nifas Berdasarkan Tanda dan
Gejala
3. Menjelaskan Masalah Pada Persalinan Patologis
4. Menjelaskan Indikasi, Kontraindikasi, Komplikasi, dan Tatalaksana
kegawatdaruratan pada Persalinan dengan (Ekstraksi Vakum dan
Forceps, dan Seksio Sesaria)
5. Menjelaskan Masalah pada Neonatus Dini
LI 1
Diagnosis Banding Penyulit Persalinan Berdasarkan Tanda dan Gejala
LI 2
Diagnosis Banding Penyulit Masa Nifas Berdasarkan Tanda dan Gejala
LI 3
Menjelaskan Masalah Pada Persalinan Patologis
Pendarahan Post Partum
KLASIFIKASI
• Perdarahan post partum primer / dini (early postpartum
hemarrhage)
• Perdarahan yang terjadi dalam 24 jam pertama. Penyebab utamanya adalah
atonia uteri, retention plasenta, sisa plasenta dan robekan jalan lahir.
Banyaknya terjadi pada 2 jam pertama
• Perdarahan Post Partum Sekunder / lambat (late postpartum
hemorrhage)
• Perdarahan yang terjadi setelah 24 jam pertama.
DIAGNOSIS PERDARAHAN
• Pemeriksaan fisik:
• Pucat, dapat disertai tanda-tanda syok, tekanan darah rendah, denyut nadi cepat, kecil,
ekstremitas dingin serta tampak darah keluar melalui vagina terus menerus
• Pemeriksaan obstetri:
• Mungkin kontraksi usus lembek, uterus membesar bila ada atonia uteri. Bila kontraksi uterus
baik, perdarahan mungkin karena luka jalan lahir
• Pemeriksaan ginekologi:
• Dilakukan dalam keadaan baik atau telah diperbaiki, dapat diketahui kontraksi uterus, luka
jalan lahir dan retensi sisa plasenta
Gejala & Tanda Yang Selalu Ada Gejala & Tanda Yang Diagnosis
Kadang-kadang Ada Kemungkinan
• Uterus tidak berkontraksi dan • Syok Atonia uteri
lembek
• Perdarahan segera setelah anak
lahir (Perdarahan Pascapersalinan
Primer atau P3)(a)
• Perdarahan segera (P3) (a) • Pucat Robekan jalan lahir
• Darah segar yang mengalir segera • Lemah
setelah bayi lahir (P3) • Menggigil
• Uterus kontraksi baik
• Plasenta lengkap
• Plasenta belum lahir setelah 30 • Tali pusat putus akibat Retensio plasenta
menit traksi berlebihan
• Perdarahan segara (P3) (a) • Inversio uteri akibat
• Uterus kontraksi baik tarikan
• Perdarahan lanjutan
• Plasenta atau sebagian selaput • Syok neurogenik Tertinggalnya
(mengandung pembuluh darah) • Pucat dan limbung sebagian plasenta
tidak lengkap
• Perdarahan segera (P3) (b)
Gejala & Tanda Yang Selalu Ada Gejala & Tanda Yang Diagnosis
Kadang-kadang Ada Kemungkinan
• Sub-involusi uterus • Anemia • Perdarahan
• Nyeri tekan perut bawah • Demam terlambat
• Perdarahan > 24 jam setelah • Endometritis
persalinan. Perdarahan sekunder atau sisa
atau P2S. Perdarahan bervariasi plasenta
(ringan/berat, terus- (terinfeksi /
menerus/tidak teratur) dan tidak)
berbau (jika disertai infeksi)
(a) Perdarahan sedikit apabila bekuan darah pada serviks atau posisi telentang menghambat aliran darah keluar
(b) Inversi komplit mungkin tidak menimbulkan perdarahan
Ketuban pecah dini (KPD)
Ketuban Pecah Dini
(preterm rupture of the membrane)
• Ketuban Pecah Dini (PROM) :pecahnya selaput chorioamniotik
sebelum terjadi proses persalinan.
• Diagnosa KPD :seorang ibu hamil mengalami pecah selaput ketuban
dan dalam waktu 1 jam kemudian tidak terdapat tanda awal
persalinan.
• Bila terjadi pada kehamilan < 37 minggu disebut KPD Preterm
Fungsi Selaput Amnion
• Kantung amnion merupakan tempat yg baik untuk
gerak dan perkembangan muskuloskeletal janin
• Gerak pernapasan yg disertai aliran cairan amnion ke
dalam sal pernapasan janin penting bagi
perkembangan saccus alveolaris paru
• Selaput ketuban penghalang masuknya polimikrobial
flora vagina ke dalam kantung amnion
Arti Klinis KPD
• Bila bagian terendah janin belum masuk prolapsus atau kompresi
talipusat akibat berkurangnya cairan amnion.
• KPD sering diikuti dengan adanya tanda persalinan.
• Peristiwa KPD > 24 jam seringkali disertai infeksi intrauterine.
Angka Kejadian
• Merupakan komplikasi pada 10% kehamilan aterm dan 4% kehamilan
preterm
Keunggulan Kerugian
• Pemasangan mudah :
mengurangi bahaya trauma & • Persalinan memerlukan
infeksi waktu yg lebih lama
• Tidak diperlukan narkosis • Tenaga traksi tidak
umum
sekuat cunam
• Mangkuk tidk menambah
besar ukuran kepala yg harus • Pemeliharaannya lebih
melalui jalan lahir sukar, karena bagiannya
• Dapat digunakan pada kepala banyak terbuat dari
yg masih tinggi dan
pembukaan serviks yg belu karet dan harus selalu
lengkap kedap udara
• Trauma kepala janin >ringan
Sectio Sesarea
• Definisi :
persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu
insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat
rahim dalam keadaan utuh dan BB janin > 500gr
• Jenis :
• Seksio secara klasik : pembedahan secara sanger
• Seksio secara transperitoneal profunda
(lower segmen caesarean section)
• Caesarean hysteroctomy
• Seksio sesaria ektraperitoneal
• Seksio sesarea vaginal
Cesarean Sectio
(A) Classic (B) low vertical (C) transverse incisions
Indikasi C-section
Dingin Panas
( suhu lingkungan rendah), (suhu lingkungan panas,
permukaan yang dingin paparan sinar matahari atau
atau basah atau bayi paparan panas yang
dalam keadaan basah atau berlebihan dati inkubator atau
tidak berpakaian alat pemancar panas)
hipotermia Hipertermia
Prinsip dasar
• Mengeringkan bayi baru lahir
• Bayi lahir dgn badan basah,maka cepat terjadipenuapan dan kehilangan
panas tubuh
• Bayi blm dapat menggigil karena kontrol suhu belum sempurna
• Hipotermi <36 C
• Normal = 36,5 C -37,5 C
• Pnegeringkan bayi dengan lap hangat n kering setelah itu membungkus bayi
• Menunda memandikan bayi
• Bila bayi cukup bulan, >2500 gr, dan menangis kuat maa memandikan stlh 24
jam dgn air hangat
• Bila bayi lemah, < 2000 gr, maka jangan dimandikan sampai bayi stabil (suhu
stabil,bayi lebih kuat,dpt menyusu dg baik)
KLASIFIKASI
HIPOTERMIA
Hipotermia Hipotermia
sepintas akut
Hipotermia
Cold injury
sekunder
Hipotermia Penyempitan
berat : pembuluh
Hipotermia (< 32 °C) darah
sedang : -metabolik
*
Hipotermia 32 -36 °C anaerob
ringan : -kebutuhan
< 36°C O2 ↑
Normal :
36,5 –
37,5 °C
Gejala & Tanda
Bayi tidak mau Aktivitas berkurang Bibir & kuku Muka, ujung kaki ,
Hipotermia Sedang
Hipotermia Berat