Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN HOME VISIT

“SKIZOAFEKTIF TIPE MANIK”


Pembimbing:
dr. Emmy Amalia, Sp.KJ

Lydia Nur Amalia


H1A014040
IDENTITAS PASIEN
Identitas Pasien
Nama pasien : Ny. S
Usia : 43 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Sasak
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : Pedagang
Status : Bercerai
Alamat : Montong Gamang, Lombok Tengah - Kopang
Tanggal home visite : 16 September 2019
Puskesmas terdekat : Puskesmas Kopang
ANAMNESIS PSIKIATRI
Autoanamnesis
Keluhan Utama

Keluyuran
Autoanamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien perempuan usia 43 tahun dibawa oleh keluarganya ke IGD RSJ Mutiara Sukma pada hari Jumat tanggal 6
September 2019 diantar oleh keluarga untuk ketiga kalinya

keluyuran • dirinya memenangkan tender dari PT Djarum sejak 1 bulan yang lalu
 berjalan mengejar tender tersebut sampai ke Lombok Timur berjalan
kaki tanpa alas kaki - saudara-saudaranya karena iri dengan
keberhasilannya
• tidak akan pernah lelah meskipun akan berjalan hingga keliling dunia.
• memiliki uang ratusan juta di Bank NTB  membuka showroom mobil
 usahanya berkembang
• Pasien dipertengahan jalan menuju PT.Djarum mengingat anak
pertamanya yang berada di RSUD Praya namun dilecehkan oleh ojek
• pasien bersyukur terdapat seekor kucing penjaga disana

kekuatan • mengetahui orang yang akan meninggal


• pasien juga merasa ilmunya tersebut tidak harus diketahui oleh orang
banyak yang pastinya pasien yakin bahwa ilmunya benar-benar ada
yang berasal dari Maha Kuasa

Kebiasaan • suka membuat kue bolu dijual dipasar


• penghasilannya di tabung untuk mengembangkan usaha yang
dimilikinya
• Namun sekarang jarang membuat karena harus mengejar tender PT
Djarum
pernikahan • Pasien mengatakan sudah menikah sebanyak 3 kali
• pasien merasa sudah kurang lebih 3 minggu yang lalu bercerai
dengannya sehingga membawa baju pernikahannya kemana-mana
untuk menjaga jaga jika mantan suaminya menjemput untuk menikah
kembali.

• Pasien mengatakan pernah dibawa ke RSJMS sebanyak 3 kali, dan merasa dirinya tidak sakit dan tidak mau
meminum obat karena tidak ada keluhan.
• Setelah 1 minggu tidak mengonsumsi obat pasien merasa tiba-tiba dibawa ke RSJ karena menang tender PT
Djarum

• Pasien menyangkal mendengar bisikan dan melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh orang lain.
Alloanamnesis
Keluhan Utama : Keluyuran

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien sudah sebanyak 3 kali masuk RSJ dengan keluhan yang sama, pertama kali ke RSJMS sekitar bulan
September tahun 2018

keluyuran • Pasien sering keluyuran sejak 1 tahun terakhir


• pasien berjalan kaki dari rumahnya di Lombok Tengah hingga ke
Lombok Timur untuk memantau proyek pertanian tembakau.
• Selama pasien sering keluyuran tidak pernah melukai orang lain.
• Pasien mencurigai adik-adiknya akan mengambil uang hasil proyek
tender gudang penyimpanan tembakau tersebut.
• Keluarga pasien resah dan sering keliling mencari pasien kemana-
mana.
mengamuk • jika ditanyakan ingin pergi kemana oleh saudara-saudaranya.
• pasien mengamuk tidak sampai melukai orang lain dan kadang
mengamuk ngamuk sendiri tanpa alasan yang jelas.

Keluhan pasien memberat sejak akhir bulan Juli 2019, pasien sepulang dari RSJ Mutiara Sukma pada akhir bulan
Juli 2019 tidak mau mengkonsumsi obat yang diberikan dengan alasan merasa dirinya tidak sakit

Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien sangat kurang tidur sejak sering keluyuran 1 minggu ini, biasanya hanya
2-3 jam sehari, keluargapun kurang tau mengetahui apa penyebabnya, dan pasien sangat banyak berbicara saat
berkomunikasi dengan saudara maupun orang lain.
Alloanamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
• Pasien memiliki riwayat psikiatri • Riwayat kejang dan riwayat
sejak 1 tahun yang lalu. trauma kepala disangkal.
• Pasien sebelumnya pernah • Riwayat penyakit medis lain
dibawa ke RSJ Mutiara Sukma disangkal oleh keluarga pasien.
pada tahun 2018 namun tidak
rutin minum obat. • Pasien tidak pernah merokok,
tidak memiliki riwayat konsumsi
alkohol dan NAPZA
• Tidak ada riwayat mencederai
diri sendiri atau bunuh diri.
Alloanamnesis
Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat keluhan serupa atau riwayat penyakit psikiatri

Riwayat medis lain seperti penyakit darah tinggi, kencing manis, asma,
dan kejang disangkal.
Alloanamnesis
Riwayat Sosial

pasien merupakan anak keempat dari 9 Pasien tinggal sendiri namun sekarang sudah
bersaudara kandung sering ditemani oleh anaknya dengan bekerja
mengupas bawang dirumah ibunya sambil
mengawasi ibunya.

Setelah pulang dari RSJMS pada September 2019 pasien hanya dirumah, tidak bekerja dan tidak
keluyuran lagi. Pasien bisa mencuci baju, menyapu serta makan yang kadang disuapi oleh anak
ataupun adik iparnya. Sebelum berobat pasien sering keluyuran dan jika ditanya oleh warga
disana tidak bisa berhenti berbicara.
Alloanamnesis
Riwayat Kehidupan Pribadi
Masa dewasa

Masa kanak-kanak akhir


(11-19 tahun)

Masa kanak-kanak
pertengahan (3-11 tahun)

Masa kanak-kanak awal (1-


3 tahun)

Riwayat prenatal dan


perinatal
Alloanamnesis
Riwayat Pengobatan

pasien pernah dirawat


inap di RSJ Mutiara
Sukma pada tahun 2018 Merasa dirinya sehat
dan tidak rutin meminum
obat.
Alloanamnesis
Genogram Keluarga
Alloanamnesis
Denah Rumah dan Situasi Sosial
PEMERIKSAAN FISIK UMUM
Pemeriksaan Fisik Umum
Status Generalis

Keadaan Umum : Baik


Kesadaran : Compos mentis

Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 80 kali/menit, kuat angkat, reguler
Pernapasan : 22 kali/menit
Suhu aksila : 36,5’C
Pemeriksaan Fisik Umum
Status Lokalis
Thoraks
Inspeksi
Kepala
Bentuk dan ukuran normal, gerakan dinding dada
Bentuk dan ukuran normal, simetris kiri dan kanan
anemis (-/-), ikterus (-/-), sianosis Palpasi
(-), rambut warna hitam tebal Gerakan dinding dada simetris, nyeri tekan (-), massa (-
dan terdistribusi merata ), krepitasi (-)
Perkusi
Leher Paru-paru : sonor di semua lapang paru
Pembesaran kelenjar getah Jantung : batas jantung dalam batas normal
bening (-), pembesaran kelenjar Auskultasi
Paru-paru : vesikuler di seluruh lapang paru (+/+),
tiroid (-)
rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung : S1S2 tunggal dan reguler, murmur (-),
gallop (-)
Pemeriksaan Fisik Umum
Status Lokalis

Abdomen
Inspeksi : bentuk normal, jejas (-), scar (-), distensi (-)
Auskultasi : bising usus (+) dalam batas normal
Perkusi : timpani pada seluruh lapang abdomen
Palpasi : massa (-), nyeri tekan (-), hepatosplenomegali (-)

Ekstremitas
Akral hangat (+), edema (-), deformitas (-), CRT <2 detik
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
Pemeriksaan Status Mental
Deskripsi Umum

Penampilan : Tampak sesuai usia, pasien tidak rapi, tidak terawat.


Aktifitas psikomotor : Normoaktif
Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif, kontak mata (+)

Pembicaraan

Kuantitas : verbal spontan, logorrhea


Kualitas : volume cukup dan intonasi cukup
Artikulasi : jelas, tidak terbata-bata
Suasana perasaan dan emosi
Mood : Hipertimia
Afek : Afek luas
Keserasian : Serasi

Pikiran
Bentuk pikir : Non realistik
Isi pikir : Waham Bizzare
Arus pikir : Flight of idea
Persepsi
Halusinasi :-
Ilusi :-
Derealisasi :-
Depersonalisasi :-
Kognisi
Taraf kesadaran dan kesiagaan : Jernih
Orientasi (waktu, tempat dan orang) : baik
Daya Ingat : baik
Kemampuan membaca dan menulis : baik
Konsentrasi dan perhatian : baik
Kemampuan visuospasial : baik
Pikiran abstrak : baik
Sumber informasi dan intelegensia : baik

Insight (Tilikan)
Tilikan derajat I

Judgement (Daya nilai)


baik

Pengendalian impuls
Baik

Taraf Dapat Dipercaya


dapat dipercaya.
EVALUASI MULTIAKSIAL
Evaluasi Multiaksial
Aksis I : F25.0 Skizoafektif tipe Manik
Aksis II : Tidak ada diagnosis
Aksis III : Tidak ada diagnosis
Aksis IV :
• Masalah keluarga
Aksis V :
• GAF Scale saat pemeriksaan: 60-51
• GAF scale terbaik 1 tahun terakhir : 70-61
TERAPI
Terapi
Haloperidol 2x5 mg
Lorazepam 1x1 mg
Litium 2x 500mg
Identifikasi Keluarga Pasien
• Pasien merupakan anak keempat dari sembilan bersaudara.
• Saat ini pasien memiliki dua anak dimana, anak pertama menghilang sejak oktober 2018 diduga
mencari kerja di luar kota, sedangkan anak kedua dirawat oleh bibinya untuk bekerja dan bersekolah
dan kadang sesekali menjenguk ibunya.
• Rumah saudara-saudara dari pasien saling berdekatan satu sama lainnya sekitar 5 sampai 7 langkah
• Ibu yang ada di rumah tersebut dan tinggal bersama adik pasien, usia ibu pasien sudah tua sekitar
70an dan berbaring saja di tempat tidurnya sesekali berjalan untuk ke kamar mandi dan makan.
Kondisi Sosial Ekonomi
• Pasien sebelum sakit memenuhi kebutuhan sehari-hari
pasien didapatkan dari yang bekerja sebagai pedagang
kue bolu penghasilan perbulan adalah sekitar 500ribu,
• Setelah sakit,kebutuhan pasien dibantu oleh kedua adik
laki-lakinya yang bekerja sebagai tukang ojek dan buruh
kayu. Penghasilan adiknya kurang lebih 1,5 juta perbulan.

Secara umum keluarga pasien


termasuk dalam kelompok sosial
ekonomi menengah ke bawah.
Deskripsi Masyarakat di Daerah Pasien
tentang Gangguan Jiwa

Pendapat masyarakat sekitar mengenai orang


dengan gangguan jiwa :

orang yang sering berbicara sendiri, marah tanpa sebab yang jelas, sering
tertawa sendiri, keluyuran tanpa arah atau melakukan tindakan tanpa tujuan,
tak mau merawat diri, serta memukul orang lain tanpa alasan yang jelas.
Sikap Keluarga terhadap Anggota Keluarga
yang disangka Menderita Gangguan Jiwa
• Awalnya keluarga pasien tidak menganggap pasien mengalami gangguan jiwa dan tidak pernah
membawa pasien berobat kemanapun.
• Saat pasien sering keluyuran disertai mengamuk lalu pasien dibawa pertama kali oleh
keluarganya, keluarga pasien sudah bisa menerima dan tidak mengasingkan pasien atau
memandang keluarganya “gila”.

• Keluarga pasien menganggap ketika pasien


mulai mengamuk dan keluyuran pasien hanya
butuh diawasi untuk kepatuhan minum
obatnya dan ketika pasien mulai marah pasien
hanya butuh didiamkan hingga pasien tenang
dengan sendirinya.
Tanggapan Keluarga terhadap Pasien yang Mengalami Gangguan Jiwa
dan Usaha Pengobatan

• Adik Pasien rutin mengingatkan untuk mengantarnya kontrol puskesmas dan ke RSJ.
• Namun untuk pengawasan minum obat tidak ada orang yang menemani dan mengingatkan pasien,
sehingga usaha keluarga sekarang adalah meminta anaknya menemani pasien dan adik pasien
meminta bantuan istrinya untuk menjaga pasien
Daftar Masalah Pasien
• Masalah biologis : -
• Masalah psikologis : tilikan derajat I, kurang mau
mengurus diri
• Masalah sosial : dukungan keluarga yang kurang
Edukasi Kepada Keluarga
• Memberikan penjelasan terhadap kondisi pasien saat ini
• Menjelaskan hal apa saja yang dapat memicu kambuhna keluhan pasien
• Hal apa saja yang dapat dilakukan oleh masing-masing anggota keluarga untuk membantu
perbaikan kondisi pasien
• Menjelaskan pada keluarga hal apa saja yang perlu diperhatikan pada perawatan pasien di
rumah
• Menginformasikan beberapa opsi kegiatan yang dapat dilakukan pasien untuk mengisi
aktifitas
Dokumentasi Rumah Pasien

Kamar Pasien Ruang Tamu


Saat wawancara pasien dan
keluarga
Rumah adik ipar pasien Rumah Pasien
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai