Anda di halaman 1dari 32

Peralatan

Laboraturium
Medik BY AISYAH BERLIANA NOOR

 
2

Sentrifus APA ITU


SENTRIFUS?
Sentrifus Adalah alat yang biasanya
digunakan untuk memisahkan cairan
serta padatan yang dilakukan dengan
cara diputar dalam kecepatan tertentu
yang dijalankan oleh rotor. Dalam
laboratorium medis, sentrifus ini
biasanya digunakan untuk memeriksa
darah dan urine.
3

Cara menggunakan sentrifus


Mempersiapkan larutan yang akan dimurnikan atau dipisahkan
Sambungkan centrifuge pada aliran arus listrik
Nyalakan centrifuge
Buka penutup centrifuge dengan tekan tombol open.
Masukan larutan ke dalam gelas tabung centrifuge. Larutan yang dimasukkan pada setiap
tabung haruslah sama ukurannya
 Buka penutup centrifuge dengan tekan tombol open.
Masukan larutan ke dalam gelas tabung centrifuge. Larutan yang dimasukkan pada
setiap tabung haruslah sama ukurannya setiap tabung haruslah sama ukurannya
Buka penutup centrifuge dengan tekan tombol open.
Masukan larutan ke dalam gelas tabung centrifuge. Larutan yang dimasukkan pada
setiap tabung haruslah sama ukurannya
Masukkan tiap tabung ke dalam lubang centrifuge. Untuk meletakkan gelas tabung
berisi larutan yang akan dimurnikan, tabung harus diletakkan secara bersilang
berlawanan. Namun hal ini tidak perlu dilakukan jika semua lubang pada centrifuge
terisi penuh oleh tabung larutan yang akan dimurnikan.
4

-Tutup kembali penutup centrifuge


-Set atau atur waktu yang diperlukan dan tentukan pula kecepatan rotasi putaran
(Rpm) yang diinginkan
-Tekan tombol on untuk memulai memurnikan larutan
Setelah pemurnian selesai, tekan tombol open dan ambil semua larutan
dalam tabung yang telah dimurnikan dengan cara mengambilnya secara
berseling berlawanan pula. mengambilnya secara berseling berlawanan pula.
5

URINE ANALYZER
Urine analyzer adalah alat yang dugunakan
untuk mengevaluasi dan membaca hasil dari strip
test urine. Alat ini bekerja dengan semi
otomatis dalam pengecekan yang dilakukan
pada luar tubuh, yang hasil pengecekan
urinenya selalu tepat. Strip tes urine ini
dilakukan ketika ingin mengetahui leukosit,
pH, berat jenis, protein, glukosa, dan lain
sebagainya.
6

Cara kerjanya Strip uji ditempatkan pada tray, kemudian tray ditarik oleh motor penggerak
sehingga strip bergerak kedalam alat pembaca. Analisa pada membaca referensi, diikuti
oleh masing-masing dari bagian uji pada strip, sample masuk pada (LED Spectral
Reflectance). Alat pembaca berisi LED yang memancarkan cahaya pada berbagai macam
panjang gelombang. Pembacaan dilakukan secara ‘electro-optically’, ada banyak parameter
yang ada dalam urine analyzer dari PH, leukosit, nitrit dll.
LED memancarkan cahaya dari panjang gelombang yang diarahkan oleh light guide ke
permukaan test pad dengan sudut yang optimal. Cahaya LED yang mengenai pad atau ‘test
zone’ (zona uji) terpantul secara proporsional dengan warna yang dihasilkan pada test pad
dan ditangkap oleh detektor. Kemudian panjang gelombang yang diterima detektor
dikuatkan (amplification) dan difilter. Kemudian masin-masing cahaya reflectance yang
sudah dikuatkan tersebut dikelompokan berdasarkan parameter dan dirubah menjadi sinyal
analog menggunakan IC ADC (Analog Digital to Converter). Proses selanjutnya dianalisa
kadarnya dengan microcomputer dengan membandingkan dengan cahaya referensi,
hasilnya ditampilkan pada LCD. Proses ini memakan waktu kurang lebih 55-56 detik.
7

MIKROSKOP

Sebuah laboratorium tak lengkap jika tidak memiliki mikroskop. Mikroskop


merupakan
alat laboratorium yang digunakan untuk melihat obyek yang sangat kecil yang
tidak dapat
dilihat dengan mata langsung. Mikroskop ini digunakan untuk memperbesar obyek
apapun yang ingin dilihat, seperti mikroorganisme ataupun bakteri.
8

Cara menggunakan mikroskop


1. Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan mikroskop sedemikian rupa
sehingga mikroskop berada persis di hadapan pemakai
2. Putar revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah berada pada posisi satu
poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi ‘klik’ pada revolver.
3. Aturlah cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk, hingga dari lensa okuler
tampak terang berbentuk bulat (lapang pandang).
4. Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit dengan penjepit
obyek/benda!
5. Aturlah fokus untuk memperjelas gambar
obyek dengan cara memutar pemutar kasar, sambil dilihat dari lensa okuler.
Untuk mempertajam / memfokuskan putarlah pemutar halus !
6. Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar gantilah lensa obyektif
dengan ukuran dari 10 X,40 X atau 100 X, dengan cara memutar revolver hingga bunyi klik.
9

BLOOD GAS ANALYZER


BLOOD GAS ANALYZER
.
Blood gas analyzer merupakan alat yang
digunakan dalam mengukur tekanan
parsial
gas yang terdapat dalam darah,
mengukur pH, dan mengukur elektrolit
yang terdapat
pada tubuh seperti natrium, potassium,
klorid serta zat kapur
. Tujuannya mengetahui tekanan gas
dalam darah adalah untuk melihat
kemampuan darah dalam mengangkut
oksigen dan karbon dioksida, melihat
keefisiensian pertukaran oksigen dan
karbon dioksida dalam darah, dan
melihat keadaan oksigen serta
metabolisme sel.
10

Cara kerja blood gas analyzer


1. Nyalakan power ON
2. Setiap pertama kali menghidupkan alat, lalu kalibrasi dengan cara tekan
calibrate kemudian enter. alat akan melakukan kalibrasi secara otomatis.
3. Apabila ada sample pemeriksaan sebelum melakukan pemeriksaan tekan status
untuk mengetahui kondisi apakah PH, Pco2 dan Po2 kondisinya OK. Jika OK
sample langsung dapat diperiksa. Apabila kondisinya UC (Un Caliblasi) lakukan
kalibrasi yaitu tekan calibrate kemudian enter.
4. Apabila alat sudah dalam kondisi ready for analysa berarti alat sudah siap
melakukan pemeriksaan, tekan Analyzer. Selang pengisap sample akan keluar
secara otomatis kemudian masukan sample bersamaan tekan lagi analyzer sampai
sample terhisap secara otomatis selang akan masuk sendiri
. 5. Lakukan daftar isian seperti yang terlihat dilayar monitor, sample ID , HB,
suhu badan, jenis sample (0 arteri, 1 vena, 2 kapiler), F102 (volume oksigen yang
dilorelasi dengan persen lihat daftar), kemudian clear 2x
. 6. Alat akan menghitung secara otomatis dalam waktu yang relatif cepat hasil
akan keluar melalui printer
11

ALAT RAPID TEST


Rapid test merupakan alat yang digunakan untuk
menjalankan diagnosa suatu penyakit atau
keadaan seseorang dengan cepat
Tujuannya yaitu : test malaria, 12

rapid test narkoba, rapid test


sipilis
Cara Penggunaan rapid test ini adalah :

Untuk Spesimen darah (dengan lancet), Tusuk jari dengan lancet steril. Ambil 20
µl darah dengan pipet kapiler (hingga garis hitam). Teteskan 20 µl darah ke dalam
wadah spesimen.
Teteskan 4 tetes assay diluent ke dalam wadah spesimen. Darah (dengan
venipuncture), Plasma atau seru. Masukkan 10 µl plasma atau serum (20 µl darah)
ke dalam wadah spesimen. Teteskan 4 tetes assay diluent kedalam wadah
spesimen
Jika pada kolom bertanda C (Control) dan kolom bertanda angka 1 muncul garis
berwarna merah maka dapat dinyatakan positif HIV tipe 1, sedangkan jika muncul
garis di angka 2 dapat dinyatakan positif HIV tipe 2, namun jika hanya satu garis
saja pada colom C (Control) saja maka pasien dapat dinyatakan negatif HIV. Perlu
diperhatikan, jika dalam colom C tidak keluar garis maka hasil tes dinyatakan
invalid.
13

 
TABUNG REAKSI

Tabung reaksi digunakan untuk


mereaksi dua atau bahkan lebih
suatu zat. Dalam laboratorium
medis, biasanya tabung reaksi ini
digunakan untuk menampung
darah atau urine yang akan
diperiksa dengan menggunakan
sentrifus.

Cara kerjanya yaitu : Tabung reaksi yang diisi dengan air dan diletakkan terbalik ke
dalam gelas gelas beker berisi air sering digunakan untuk menangkap gas,
biasanya diletakkan pada rak khusus, klem, atau tang. Beberapa rak untuk tabung
pembiak dirancang untuk meletakkan tabung pada posisi nyaris horizontal, untuk
memaksimalkan permukaan media pembiak di dalamnya
14

PIPET
Pipet digunakan untuk mengambil dan
meneteskan suatu cairan atau larutan
dalam jumlah yang kecil.
Pipet sendiri terbagi menjadi 3 macam:
o Pipet tetes
o Pipet Volum atau Pipet gondok atau Pipet seukuran
o Pipet ukur
 
  15

Cara Pemakaian:
A. Pipet tetes
Pertama bagian bola karet yang ada diatas pipet tetes dipencet dan tahan kemudian dimasukkan
ke dalam cairan. Saat pipet dimasukkan bola karet dipencet lalu lepaskan dan angkat pipet
dari cairan lalu pindahkan ke wadah lain. Untuk memindahkan ke dalam wadah lain kita
hanya perlu memencet kembali karet dibagian atas pipet secara perlahan, pengambilan
cairan ini sesuai dengan kebutuhan.

B. Pipet Volum
Sebelum menggunakan pipet volum kita harus pastikan bahwa kondisi pipet dalam keadaan
kering dan bersih. Lalu sediakan bola hisap yang bagus dan pasangkan ke pipet bagian atas.
Usahakan ujung pipet masuk kedalam bagian dalam bola hisap sehingga pipet ridak mudah
lepas dari bola hisap.
Untuk menyedot cairan kita harus memencet uruf A yang terdapat pada bola hisap
sedangkan untuk mengeluarkan cairan kita tinggal memencet tombol E pada bola hisap.
Pastikan cairan harus pas dengan garis batas cairan.
C. Pipet ukur
Pipet ukur memiliki tingkat ketelitian lebih rendah dibandingkan pipet volum. Pipet ukur dapat
digunakan untuk memindahkan larutan dengan volum dengan skala besar. Cara
pemakaiannya pun sama dengan pipet seukuran yatiu dengan menggunakan bola hisap.
16

GELAS UKUR
Seperti namanya, gelas ukur digunakan untuk
mengukur volume larutan yang akan digunakan saat pengujian.
Bagaimana cara penggunaan gelas ukur?
Langkah-langkah penggunaan gelas ukur sebagai berikut : 
1. Siapkan larutan dan gelas ukur yang akan digunakan.
2. Tuangkan larutan yang ingin di ambil ke dalam gelas ukur dengan volume
yang diinginkan. Ingat bahwa pembacaan skala pada
gelas ukur menggunakan prinsip miniskus cekung. Artinya kalian
membaca/mengukur larutan/cairan dengan melihat cekungan pada skala gelas
ukur tersebut. Tepatkan cekungan  bagian bawah tersebut dengan skala pada gelas
ukur.
3. Setelah volume larutan sesuai dengan yang diinginkan, miniskus larutan telah sesuai
dengan skala gelas ukur, selanjutnya tuangkan larutan tersebut ke dalam wadah
yang anda inginkan.
 
17

CORONG PISAH

Corong pisah digunakan pada saat akan memisahkan dua larutan yang
tidak menyatu karena masa jenis yang berbeda. Corong pisah ini biasanya
digunakan pada saat dilakukannya
ekstrasi
Cara menggunakan corong ini dapat dilakukan dengan cara campuran dan dua
fase pelarut dimasukkan ke dalam corong dari atas dengan corong keran
ditutup. Corong ini kemudian ditutup dan digoyang dengan kuat untuk
membuat dua fase larutan tercampur. Corong ini kemudian dibalik dan
keran dibuka untuk melepaskan tekanan uap yang berlebihan. Corong ini
kemudian didiamkan agar pemisahan antara dua fase berlangsung.
Penyumbat dan keran corong kemudian dibuka dan dua fase larutan ini
dipisahkan dengan mengontrol keran corong
18

HEMATOLOGY ANALYZER

Hematology analyzer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur dan memeriksa
sel darah dengan lengkap secara otomatis berdasar impendasi berkas cahaya atau
aliran listrik. Alat ini dapat membantu dalam mendiagnosis penyakit yang
mungkin diderita pasien seperti diabetes, kanker dan lain sebagainya.
Hematology analyzer dapat membantu mendiagnosa suatu penyakit secara akurat
19

Cara mnggunakan alat tersebut adalah :


• Hubungkan kabel power ke stabilisator (stavo)
• Hidupkan alt (saklar on/off ada du sisi kanan atas alat)
• Alat akan self check, pesan “please wait” akan tampil di layar
• Alat akan secara otomatis melakukan self check kemudian background check
• Pastikan alat pada keadaan ready
• Sampel darah harus dipastikan sudah homogen dengan antikoagulan
• Tekan tombol Whole Blood “WB” pada layar
• Tekan tombol ID dan masukkan no sampel, tekan enter
• Tekan bagian atas dari temapt sampel yang berwarna ungu untuk membuka dan
letakkan sampel dalam adaptor
• Tutup tempat sampel dan tekan “RUN”
• Hasil akan muncu pada layar secara otomatis
• Mencatat hasil pemeriksaan. Yang perlu diperhatikan pada layar alat hematology
analyzer, setelah pengukuran spesimen darah, meliputi : Perhatikan Hematokrit
(PCV), Hb kira-kira 1/3 Hematokrit, Perhatikan MCHC, Kemungkinan ada kesalahan
semua atau salah satu dari hasil, Alat yang baik maka MCHC ~ CHCM *, Perhatikan
juga sel leukosit terutama distribusi diff. counting
20

GELAS CORONG

Gelas corong digunakan untuk


memindahkan atau memasukkan larutan dari suatu tempat ketempat yang
lainnya. Gelas corong juga dapat digunakan dalam proses penyaringan. Namun
sebelumnya, bagian atas harus dilapisi dengan kertas saring terlebih dahulu.
Cara menggunakan corong gelas sangatlah mudah hanya dengan mengambil corong
sesuai ukuruan wadah yang digunakan agar air tidak melimpah. Kemudian
tuangkan larutan dengan hati-hati kemudian angkat corong perlahan
21

Erlenmyer

Erlenmeyer terbuat dari kaca borosilikat yang tahan panas hingga suhu 200 ⁰C.
Erlenmeyer mempunyai berbagai macam ukuran volume mulai dari 25 ml - 2000
ml. Terdapat beberapa macam erlenmeyer yaitu :
- Erlenmeyer tanpa tutup.
- Erlenmeyer bertutup dan mulut erlenmeyer terbuat dari kaca asah.
- Erlenmeyer buchner/ bercucuk
Cara Menggunakan Erlenmeyer dalam proses titrasi :

Pegang leher erlenmeyer, masukkan larutan yang akan dititrasi.


Diguncangkan dengan perlahan - lahan dan hati - hati serta lihat perubahan warna
yang terjadi.
22

Gelas arloji

Gelas arloji atau kaca arloji adalah untuk menimbang bahan-bahan kimia yang bersifat
higroskopis, sebagai penutup saat melakukan pemanasan bahan kimia, dan
sebagai wadah untuk mengeringkan suatu bahan dalam desikator. Cara
menggunakan gelas arloji atau kaca arloji adalah kaca arloji ditempatkan di atas
wadah, yang membuatnya lebih mudah untuk mengontrol dan mengubah kondisi
saturasi uap. Oleh para ahli kimia digunakan untuk menguapkan cairan dan
menutup gelas beaker selama percobaan. Kaca Arloji juga dapat digunakan untuk
menaruh zat padat pada saat ditimbang.
23

Labu ukur

Labu ukur adalah sebuah perangkat yang memiliki kapasitas antara 5 mL sampai 5 L
dan biasanya instrumen ini digunakan untuk mengencerkan zat tertentu hingga
batas leher labu ukur. Alat ini biasanya digunakan untuk mendapatkan larutan zat
tertentu yang nantinya hanya digunakan dalam ukuran yang terbatas hanya
sebagai sampel dengan menggunakan pipet .

Zat terlarut ditimbang teliti ke dalam sebuah labu ukur, kemudian ditambahkan dengan
air suling.
Kemudian campuran digoyang melingkar untuk melarutkan zat.
Setelah ditambahkan air lagi, digunakan pipet tetes untuk menambahkan air.
Labu disumbat dan kemudian dikocok agar larutan seragam.
 
24

Water bath

Waterbath adalah oven atau bisa disebut penangas air yang fungsi utamanya untuk
menciptakan suhu yang konstan . Merupakan wadah yang berisi air yang bisa
mempertahkan suhu air pada kondisi tertentu selama selang waktu yang
ditentukan. Fungsi dari water bath adalah
- Pemanasan pada suhu rendah 30°-100°c
- Menguapkan zat/larutan dengan suhu tidak terlalu tinggi
- Menginkubasi kultur mikrologi
 Cara menggunakannya : Pada saat saklar diposisi “on” maka arus listrik dari sumber
akan member suplay listrik ke heater. Heater yang diberi arus listrik memberikan
panas pada alat, suhu semain tinggi , dan berhenti naik sampai suhu yang
diinginkan
25

Oven lab

Alat laboratorium oven merupakan salah satu alat laboratorium yang penting,
fungsinya untuk memamaskan atau mengeringkan alat-alat laboratorium atau
objek-objek lainnya. Termasuk zat-zat kimia maupun pelarut organik. Dapat pula
digunakan untuk mengukur

kadar air. Suhu oven lebih rendah dibandingkan dengan suhu tanur yaitu berkisar
antara 105ºC.
26

Cara menggunakan oven.  :


-Hubungkan dengan sumber listrik. 
-Masukkan alat/objek  yang akan dikeringkan, atur dengan rapi lalu tutup pintu dengan
rapat
-Hidupkan alat dengan menekan tombol ON, lampu indikator akan menyala (merah dan
kuning). 
-Atur temperatur suhu dan waktu yang diinginkan : Bila suhu 1700C, atur waktu 1
jam.  Bila suhu 1600C, atur waktu 2 jam.  Bila suhu 1500C, atur waktu 2,5
jam.  Bila suhu 1400C, atur waktu 3 jam. 
-Bila waktu yang diatur telah selesai, pengatur waktu secara otomatis kembali ke nol. 
-Biarkan alat/objek dingin, lalu keluarkan bahan dan alat yang disterilkan/dikeringkan.
 
 
27

biuret
Buret adalah sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang memiliki garis ukur
dan sumbat keran pada bagian bawahnya. Ia digunakan untuk meneteskan sejumlah reagen 
cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi. Buret
sangatlah akurat, buret kelas A memiliki akurasi sampai dengan ± 0,05 cm3
28

Neraca Analitik
Neraca Analitik atau yang sering disebut timbangan analitik merupakan sebuah alat laboratorium
yang digunakan untuk mengukur massa suatu zat, baik zat berbentuk padat maupun cair.
Neraca Analitik sangat mudah ditemukan setiap laboratorium, karena fungsi dan
kegunaannya yang sangat penting.
29

CARA MENGGUNAKAN
✖ Cara menggunakan neraca analitik yang baik dan benar tentunya sesuai dengan prosedur yang
ada pada manual book, beberapa hal yang mungkin perlu anda ingat kembali adalah :
✖ Pastikan neraca analitik pada posisi yang benar, setting water pas agar sesuai dengan petunjuk
manual book
✖ Tempatkan neraca analitik pada posisi yang jauh dari hembusan angin dan panas berlebih
✖ Calibrasi atau tara neraca analitik sebelum menggunakan.
✖ Hindarkan neraca analitik dari medan magnet sekitar.
✖ Selalu bersihkan neraca analitik jika sudah digunakan.
✖ Matikan neraca analitik jika tidak digunakan dalam waktu lama.
30

Auto clave

Autoclave adalah alat yang digunakan untuk mensterilkan peralatan dan perlengkapan dengan
menundukkan material untuk uap tekanan tinggi jenuh pada 121 ° C selama sekitar 15-20 menit,
tergantung pada ukuran beban dan isi.
Autoclave yang banyak digunakan dalam mikrobiologi, kedokteran, tato, tindik, ilmu kedokteran hewan,
mikologi, kedokteran gigi, perawatan kaki dan fabrikasi prosthetics. Mereka bervariasi dalam
ukuran dan fungsi tergantung pada media yang akan disterilkan.
31

CARA MENGGUNAKAN AUTO


CLAVE :
a.   Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air
kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas
tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan
karat.
b.  Masukkan  peralatan  dan  bahan.  Jika  mensterilisasi  botol  beretutup  ulir,  maka
tutup harus dikendorkan.
c.    Tutup autoklaf dengan  rapat  lalu kencangkan baut pengaman agar  tidak ada uap
yang 

keluar  dari  bibir  autoklaf.  Klep  pengaman  jangan  dikencangkan  terlebih


dahulu.
d.  Nyalakan  autoklaf,  diatur  timer  dengan  waktu  minimal  15  menit  pada  suhu
121oC.
e.  Tunggu samapai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf
dan  terdesak  keluar  dari  klep  pengaman.  Kemudian  klep  pengaman  ditutup
(dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15’ dimulai sejak
tekanan mencapai 2 atm.
f.   Jika  alarm  tanda  selesai  berbunyi,  maka  tunggu  tekanan  dalam  kompartemen
turun  hingga  sama  dengan  tekanan  udara  di  lingkungan  (jarum  pada 
preisure gauge  menunjuk  ke  angka  nol).  Kemudian  klep-klep  pengaman 
Thank 32

you!

Anda mungkin juga menyukai