1. Pendekatan fisik
2. Pendekatan psikologis
3. Pendekatan social
4. Pendekatan spiritual
1. Teknik asertif
2. Responsif
3. Fokus
4. Supportif
5. Klarifikasi
6. Sabar dan Ikhlas
A. Agresif
Sikap agresif dalam berkomunikasi biasanya di
tandai dengan prilaku-prilaku di bawah ini:
a) Berusaha mengontrol dan mendominasi orang
lain (lawan bicara)
b) Meremehkan orang lain
c) Mempertahankan haknya dengan menyerang
orang lain
d) Menonjolkan diri sendiri
e) Pempermalukan orang lain di depan umum,
baik dalam perkataan maupun tindakan.
B. Non asertif
Tanda tanda dari non asertif ini antara lain :
a) Menarik diri bila di ajak berbicara
b) Merasa tidak sebaik orang lain (rendah diri)
c) Merasa tidak berdaya
d) Tidak berani mengungkap keyakinaan
e) Membiarkan orang lain membuat keputusan
untuk dirinya
f) Tampil diam (pasif)
g) Mengikuti kehendak orang lain
h) Mengorbankan kepentingan dirinya untuk
menjaga hubungan baik dengan orang lain
Selalu mulai komunikasi dengan mengecek pendengaran
klien
Keraskan suara anda jika perlu
Dapatkan perhatian klien sebelum berbicara.
Pandanglah dia agar dia dapat melihat mulut anda.
Atur lingkungan sehinggga menjadi kondusif untuk
komunikasi yang baik. Kurangi gangguan visual dan
auditory. Pastikan adanya pencahayaan yang cukup.
Ketika merawat orang tua dengan gangguan
komunikasi, ingat kelemahannya. Jangan menganggap
kemacetan komunikasi merupakan hasil bahwa klien
tidak kooperatif.
Berbicara dengan pelan dan jelas saat menatap matanya
gunakan kalimat pendek dengan bahasa yang
sederhana.
Bantulah kata-kata anda dengan isyarat visual.
Ringkaslah hal-hal yang paling penting dari pembicaraan
tersebut.
Berilah klien waktu yang banyak untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan anda.
Biarkan ia membuat kesalahan jangan menegurnya
secara langsung, tahan keinginan anda menyelesaikan
kalimat.
Jadilah pendengar yang baik walaupun keinginan sulit
mendengarkanya.
Arahkan ke suatu topic pada suatu saat.
◦ Menunjukkan rasa hormat, seperti “bapak”, “ibu”, kecuali
apabila sebelumnya pasien telah meminta anda untuk
memanggil panggilan kesukaannya.
◦ Hindari menggunakan istilah yang merendahkan pasien
◦ Pertahankan kontak mata dengan pasien
◦ Pertahankan langkah yang tidak tergesa-gesa dan
mendengarkan adalah kunci komunikasi efektif
◦ Beri kesempatan pasien untuk menyampaikan perasaannya
◦ Berbicara dengan pelan, jelas, tidak harus berteriak,
menggunakan bahasa dan kalimat yang sederhana.
◦ Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti pasien
◦ Hindari kata-kata medis yang tidak dimengerti pasien
◦ Menyederhanakan atau menuliskan instruksi
◦ Mengenal dahulu kultur dan latar belakang budaya pasien
Menjaga agar tingkat kebisingan minimum.
Menjadi pendengar yang setia, sediakan waktu untuk mengobrol.
Menjamin alat bantu dengar yang berfungsi dengan baik (periksa
baterai).
Yakinkan bahwa kacamata bersih dan pas.
Jangan berbicara dengan keras atau berteriak, bicara langsung dengan
telinga yang dapat mendengar dengan lebih baik. Berdiri di depan klien.
Pertahankan penggunaan kalimat yang pendek dan sederhana.
Beri kesempatan pada klien untuk mengenang
Mendorong keikutsertaan dalam aktivitas sosial seperti perkumpulan
orang tua, kegiatan rohani.
Membuat rujukan pada terapi wicara dan kegiatan sosial sesuai
kebutuhan.
Berbicara pada tingkat pemahaman klien.
Selalu menanyakan respons, terutama ketika mengajarkan suatu tugas
atau keahlian.
Komunikasi verbal dan non verbal yang digunakan untuk
berkomunikasi dengan lansia antara lain :
1. Saling mengenalkan nama dan jabat tangan, panggil klien
dengan sapaan hormat dan nama panggilan lengkap.
2. Gunakan sentuhan untuk memperkuat pesan verbal dan
komunikasikan non verbal.
3. Menjelaskan tujuan dari pertemuan, diskusikan hanya satu
topik.
4. Dimulailah dengan pertanyaan yang sederhana dan gunakan
bahasa yang sering digunakan oleh klien secara singkat dan
terstruktur.
5. Gunakan pertanyaan terbuka – tertutup dan ciptakan suasana
yang nyaman.
6. Klarifikasi pesan secara periodik, validasikan apakah klien
sudah mengerti dengan maksud perawat.
7. Pertahankan kontak mata, tingkatkan perhatian, dan
mendorong untuk memberi informasi yang jelas.
8. Bersikaplah empati, jaga selalu privasi klien.
9. Mintalah izin sebelum menanyakan status mental, memori dan
kemampuan yang lain.
10. Tuliskan perintah atau hal – hal penting untuk diingat.