BPK Kel 2

KELAS XII MIPA 1
Kelompok 2
A. Pasal-Pasal UUD yang Mengatur tentang
Keuangan, BPK, dan Kekuasaan Kehakiman
Pasal-Pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945
yang Mengatur tentang Keuangan
Keuangan negara menurut UU

RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara adalah semua hak dan Adapun pasal-pasal UUD RI Tahun 1945
kewajiban negara yang dapat dinilai yang mengatur tentang keuangan sebagai
dengan uang, serta segala sesuatu baik berikut.
berupa uang maupun berupa barang yang
1. Pasal 23 Ayat 1 5. Pasal 23B
dapat dijadikan milik negara berhubungan
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban 2. Pasal 23 Ayat 2 6. Pasal 23C
tersebut. 3. Pasal 23 Ayat 3 7. Pasal 23D
4. Pasal 23A
The Power of PowerPoint - thepopp.com

Pasal-Pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang Mengatur tentang Badan Pemeriksa Keuangan
Menurut UU RI Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan

Pemeriksa Keuangan, BPK adalah lembaga negara yang bertugas
untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara
sebagaimana dimaksud dalam UUD RI 1945
Adapun pasal-pasal yang mengatur tentang Badan Pemeriksa Keuangan sebagai berikut.
1. Pasal 23E Ayat 1 5. Pasal 23F Ayat 2
2. Pasal 23E Ayat 2 6. Pasal 23G Ayat 1
3. Pasal 23E Ayat 3 7. Pasal 23G Ayat 2
4. Pasal 23F Ayat 1
Pasal-Pasal Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun1945 yang Mengatur tentang Kekuasaan Kehakiman
Kekuasaan kehakiman adalah

kekuasaan negara yang merdeka untuk Adapun pasal-pasal yang mengatur
tentang Kekuasaan Kehakiman sebagai
menyelenggarakan peradilan guna berikut.
menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan 1. Pasal 24 Ayat 1
Pancasila dan UUD 1945, demi 2. Pasal 24 Ayat 2
terselenggaranya negara hukum Republik 3. Pasal 24 Ayat 3
Indonesia. . 4. Pasal 24A Ayat 1
5. Pasal 24A Ayat 2
6. Pasal 24A Ayat 3
7. Pasal 24A Ayat 4
8. Pasal 24A Ayat 5

PENGELOLAAN
KEUANGAN NKRI

PENGERTIAN
Pengelolaan keuangan negara adalah keseluruhan kegiatan pejabat pengelola

keuangan negara sesuai dengan kedudukan dan kewenangannya, yang mana meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan juga pertanggungjawaban.

4 pendekatan
dalam
merumuskan keuangan negara :
Sisi
objek Sisi
proses
Sisi
Meliputi semua hak subjek Sisi
Mencakup seluruh rangkaian
dan kewajiban tujuan
kegiatan yang berkaitan
negara yang dapat dengan pengelolaan objek
dinilai dengan uang Meliputi seluruh objek mulai dari perumusan Meliputi seluruh kebijakan,
yang dimiliki negara, kegiatan, dan hubungan
dan atau dikuasai oleh kebijakan dan pengambilan
hukum yang berkaitan
pemerintah pusat, kepuusan sampai dengan dengan pemilikan dan atau
daerah, dan badan lain. pertanggungjawaban. penguasaan objek dalam
rangka penyelenggaraan
pemerintahan negara.
Keuangan Negara meliputi hal-hal
SLIDE 9
berikut :
1. Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan melakukan pinjaman
2. Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum pemerintahan negara dan membayar tagihan pihak ketiga
3. Penerimaan negara
4. Pengeluaran negara
5. Penerimaan daerah
6. Pengeluaran daerah
7. Kekayaan negara atau daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang
serta hak hak lain yang dapat dinilai dengan uang
8. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerntah dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan dan atau
kepentingan umum
9. Kekayaan pihak lain ayng diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang diberikan pemerintah.
Asas-asas Umum
Ea quando sanctus recusabo An quo quot harum iracundia,
qui, ex eum nobis omittantur, mollis luptatum quaerendum ne Lorem ipsum dolor sit amet,
vim iusto legere option an. nec, an veri quas nam. ex vel oblique lobortis.
Asas Asas
universalitas
Asas profesion
(kelengkapan) spesialitas alitas
Asas Asas
Asas Asas akuntabilitas proporsion
tahunan kesatuan alitas
Lorem ipsum dolor sit amet, Percipit mnesarchum dissentias cu An quo quot harum iracundia, Ea quando sanctus recusabo
ex vel oblique lobortis. mea, ad nam veritus pericula mollis luptatum quaerendum qui, ex eum nobis omittantur,
accusamus. ne nec, an veri quas nam. vim iusto legere option an.

Asas-asas Umum
Asas Asas
keterbuka
an dan pemeriksaan
keuangan

Kekuasaan Presiden atas pengelolaan
keuangan negara :
Menguasakannya kepada
Menyerahkannya kepada
menteri keuangan, selaku gubernur/bupati/walikota selaku
pengelola fiskal dan wakil kepala pemeintahan daerah untuk
pemerintah dalam kepemilikan Menguasakannya kepada mengelola keuangan daerah dan
kekayaan negara yang menteri/pimpinan lembaga meakili pemerintah daerah dalam
selaku pengguna kepemilikan kekayaan daerah yang
dipisahkan anggaran/pengguna barang dipisahkan
kementerian negara/lembaga
yang dipimpinnya

APBN dan APBD

APBN dan APBD
SLIDE 14
• APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)

merupakan wujud pengelolaan keuangan negara yang
ditetapkan tiap tahun dengan undang- undang.
• APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah)
merupakan wujud pengelolaan keuangan daerah yang
ditetapkan tiap tahun dengan Perda.
• APBN dan APBD terdiri atas anggaran pendapatan,
anggaran belanja, dan pembiayaan.

Tahap-Tahap APBN
Penyusunan
Menteri menyusun rencana kerja dan anggaran untuk tahun selanjutnya. Kemudian
disampaikan kepada DPR untuk selanjutnya diberikan kepada Menteri Keuangan sebagai
bahan penyusunan rancangan UU tentang APBN tahun berikutnya.
Penetapan
Pemerintah pusat mengajukan rancangan UU tentang APBN kepada DPR untuk ditetapkan.
Pelaksanaan
Pelaksanaanya dituangkan lebih anjut dengan keputusan Presiden. Setelah 6 bulan, dievaluasi.
Jika tidak sesuai harapan , maka Pemerintah pusat mengajukan rancangan UU tentang
perubahan APBN kepada DPR.
Pertanggungjawaban
Setelah tahun anggaran berakhir, Presiden pertanggungjawaban tentang pelaksanaan APBN
kepada DPR berupa laporan keuangan.

Tahap-tahap APBD
Penyusunan
Kepala satuan kerja perangkat daerah menyusun rencana kerja dan anggaran untuk tahun
selanjutnya. Kemudian disampaikan kepada DPRD untuk dirapatkan. Hasilnya oleh pejabat
pengelola keuangan digunakan sebagai bahan penyusunan rancangan Perda tentang APBD
tahun berikutnya.
Penetapan
Pemerintah daerah mengajukan rancangan Perda tentang APBD kepada DPRD untuk
ditetapkan.
Pelaksanaan
Pelaksanaanya dituangkan lebih anjut dengan keputusan gubernur/bupati/wali kota. Setelah 6
bulan, dievaluasi. Jika tidak sesuai harapan, maka Pemerintah daerah mengajukan rancangan
Perda tentang perubahan APBD kepada DPRD.
Pertanggungjawaban
Setelah tahun anggaran berakhir, Pemerintah daerah meyusun laporan realisasi semester
kedua.

• Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Bank Sentral,
Pemerintah Daerah, Serta Pemerintah/ Lembaga Asing.
1. Pemerintah pusat berkoordinasi dalam penetapan dan pelaksanaan kebijakan fiskal dan
moneter.
2. Pemerintah pusat mangalokasikan dana perimbangan kepada pemerintah daerah berdasar
UU perimbangan keuangan pusat danTahap-tahap
daerah. APBD
3. Pemerintah pusat dapat memberikan pinjaman dan/atau hibah Pemda atau kepada
pemerintah/lembaga asing dan juga sebaliknya dengan persetujuan DPR.
4. Pinjaman dan/atau hibah yang diterima Pemerintah pusat dapat diteruspinjamkan kepada
Pemda/perusahaan negara/perusahaan daerah.
5. Pemda dapat memberikan /menerima pinjaman dari daerah lain atas persetujuan DPRD.

C . Peran Badan Pemeriksa Keuangan
Menurut UUD Negara RI Tahun 1945

1. Kedudukan dan Keanggotaan BPK
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) adalah lembaga Negara yang bertugas

untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara sebagaimana
dimaksud dalam UUD RI Tahun 1945. Susunan organisasi BPK adalah Ketua, Wakil
Ketua, dan 7 orang anggota yang diremsikan melalui Keputusan Presiden paling
lambat 30 hari sejak anggota terpilih diajukan oleh DPR. BPK memegang jabatan
selama lima tahun dan hanya dapat dipilih kembali sebanyak satu kali masa jabatan.

2. Tugas dan Kewenangan
Tugas pokok BPK adalah memeriksa pengelolaan dan tanggung

awab keuangan Negara. Pemeriksaan BPK mencakup
pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kineja, dan oemeriksaan
dengan tujuan tertentu. Untuk itu, BPK berpegang pada Standar
Pemeriksan yang meliputi standar umum, standar pelaksanaan,
dan standar pelaporan.

Standar Pemeriksaan
Pemeriksaan secara kolektif harus memiliki kecakapan
1 professional yang memadai untuk melaksanakan tugas
pemeriksaan.
Standar Dalam semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan pemeriksaan,

2
Umum
organisasi pemeriksa, dan pemeriksa, harus bebas dari sikap
mental dan penampilan dari ganguan pribadi, ekstren dan
organisasi yang dapat mempengaruhi independensinya.
Berkaitan dengan 3 Dalam pemeriksaa serta penyusunan laporan hasil

pemeriksaan, pemeriksa wajib menggunakan kemahiran
ketentuan mendasar profesionalnya secara cermat dan seksama.
untuk menjamin Setiap organisasi pemeriksa yang melaksanakan pemeriksaan
kredibilitas hasil 4 berdasarkan Standar Pemeriksaan harus memiliki sistem
pengendakian mutu yang memadai dan haris ditinjau oleh pihak
pemeriksaan. lain yang berkompeten.

Standar Pemeriksaan
1 Pekerjaan harus direncanakan secara memadai
2 Staf harus disupervisi dengan baik
Standar 3 Bukti yang cukup, kompeten, dan relevan harus diperoleh

untuk menjadi dasar yang memadai bagi temuan dan
Pelaksanaan rekomendasi pemeriksa
4 Pemeriksa harus mempersiapkan dan memelihara dokumen

pemeriksaan dalam bentuk kertas kerja pemeriksaan.

Standar Pemeriksaan
Laporan audit harus menyatakan apakah laporan
keuangandisajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
1 berlaku umum di Indonesia atau prinsisp akuntansi yang lain
yang berlaku secara komprehesif.
Laporan auditor harus menunjukkan, jika ada
2 ketidakkonsistenan penerapan prinsisp akuntansi dalam

penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingan
dengan pnerepan prinsisp akuntansi tersebut dalam periode
Standar 3
selanjutnya.
Pengugkapan informasi dalam laporan keangan harus
Pelaporan dipandang memadai, kecuali dinyatakan laindalam laporan
audit.
4 Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat

mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu
asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan.

Kewenangan BPK
Hasil pemeriksaan BPK diserahkan kepada DPR, DPD, dan
DPRD sesuai dengan kewenangannya oleh pejabat BPK yang
ditunjuk. Dalam melaksanakan tugasnya, BPK mempunyai beberapa
kewenangan berikut:
a. Menentukan objek pemeriksaan, merencanakan dan melaksanakan

pemeriksaan, menentukan waktu dan metode pemeriksaan serta
menyusun dan menyajikan laporan pemeriksaan.
c. Meminta keterangan dan/ atau dokumen yang wajib diberikan oleh

setiap lembaga atau badan yang mengelola keuangan Negara.

Kewenangan BPK
c. Melakukan pemeriksaan di tempat penyimpanan uang dan barang milik

Negara, di tempat pelaksanaan kegiatan pembukuan dan tata usaha
keuangan Negara, serta pemeriksaa terhadap daftar yang berkaitan
dengan pengelolaan keuangan Negara.
d. Menetapkan jenis dokumen, data serta informasi mengenai

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara yang wajib
disampaikan kepada BPK.
e. Menetapkan standar pemeriksaan keuangan Negara setelah konsultasi

dengan Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah sebelum ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah.
Kewenangan BPK
f. Menetapan kode etik pemeriksaan pengelolaan dan tanggung

jawab keuangannegara.
g. Menggunakan tenaga alhi dan/ atau tenaga pemeriksa di luar BPK

yang bekerja untuk dan ats nama BPK.
h. Membina jabatan fungsional pemeriksa.

Kewenangan BPK
i. Memberi pertimbangan atas Standar Akuntansi Pemerintahan.
j. Memberi pertimbangan atas rancangan siste pengendalian intern

Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah sebelum ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah.

Kewenangan BPK
Apabila telah terbukti ada kerugian negara, untuk menjamin pelaksanaan pembayara ganti rugi, BPK
berwenang memantau hal-hal berikut:
1 2 3
Penyelasaian ganti kerugian

Pelaksanaan pengenaan Pelaksanaan pengenaan
Negara/ daerah yang ganti kerugian Negara/ ganti kerugian negara/
ditetapkan oleh Pemerintah daerah kepada bendahara, daerah yang ditetapkan
terhadap pegawai negeri pengelola BUMN/BUMD, berdasarkan putusan
bukan bendahara dan pejabat dan lembaga atau badan pengadilan yang telah
lain lain yang mengelola mempunyai kekuatan
keuangan Negara yang hokum tetap.
telah ditetapkan oleh BPK.
3. Pemilihan dan Penghentian anggota BPK
Proses pemilihan anggota BPK oleh DPR dimulai sejak

diterimanya surat pemberitahuan berakhirnya jabatan dari BPK.
Pemilihan anggota BPK yang baru harus sudah selesai paling lambat
satu bulan sebelum berakhirnya masa jabatan anggota BPK yang
lama.
DPR dalam memilih anggota BPK wajib mempertimbangkan
pertimbangan DPD yang disampaikann secara tertulis. Pertimbangan
yang berisi nama calon secara lengkap wajib diserahkan kepada DPR
paling lambat satu bulan sejak diterimanya surat permintan
pertimbangan dari Pimpinan DPR. DPR kemudian mengumumkan
nama calon kepad publik untuk mendapat masukan dari masyarakat.

Adapun calon anggota BPK harus memenuhi persyaratan berikut :
Menunjukkan iman Setia terhadap NKRI

WNI yang dan takwa kepada yang berdasarkan pada
berdomisili di Tuhan YME dan Pancasila dan UUD
Indonesia integritas moral dan Negara RI tahun 1945
kejujuran
Paling singkat telah 2

Pendidikan minium Bebas dari catatan tahun meninggalkan
S1 atau setara kriminal jabatan sebagai pejabat
di lingkungan pengelola
keuangan negara
Minimum berusia Sehat jasmani dan

Tidak dinyatakan
35 tahun rohani pailit
Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua BPK dari anggota BPK paling
lambat dilakukan 1 bulan setelah diresmikan keanggotaan BPK.
Pemilihan ini dilakukan dalam sidang Anggota BPK yang dipimpin oleh
anggota BPK tertua. Adapun pemilihan dilakukan melalui musyawarah
mufakat dengan solusi terakhir pemungutan suara. Sebelum
memangku jabatan harus diambil sumpahnya menurut agamanya
yang dipandu oleh Ketua MA atau Wakil Ketua MA.

Anggota BPK dapat diberhentikan secara hormat
dengan Keppres karena :
1
3
Meninggal 2 5
Mengundurka
dunia
n diri atas
4
Telah permintaan Sakit jasmani
berusia 67 sendiri yang atau rohani
diajukan Telah yang
tahun kepada berakhir dibuktikan
Ketua/Wakil masa dengan surat
Ketua BPK jabatan dokter
Anggota BPK juga dapat diberhentikan secara tidak hormat dengan
Keppres atau usulan dari BPK/DPR karena :
Tidak menjalankan
Dipidana penjara tugas dan kewajiban
selama paling tidak 5 Melanggar kode etik
BPK selama 1 bulan tanpa
tahun alasan yang sah
Melanggar larangan Tidak lagi menjadi

Melanggar sumpah sebagaiman WNI berdomisili di
jabatan ditentukan dalam UU Indonesia dan setia
No. 15 tahun 2006 kepada NKRI
tentang BPK

Jika anggota BPK dinyatakan sebagai tersangka dalam tindak pidana dengan
ancaman penjara paling tidak 5 tahun, anggota tersebut dapat diberhentikan
sementara melalui Rapat Pleno. Anggota dapat direhabilitasi dan diangkat
kembali jika dibuktikan tidak melakukan tindak pidana,
Anggota BPK yang diberhentikan secara tidak hormat karena alas an selain
tindak pidana dapat membeladiri di hadapanMajelis Kehormatan Kode Etik
BPK.
Jika sisa masa jabatan anggota yang diberhentikan lebih dari 6 bulan maka
perlu diangkat anggota BPK pengganti yang paling lama dilakukan 6 bulan
setelah pemberhentian anggota sebelumnya. Anggota BPK pengganti ini
mengucapkan sumpah jabatan yang dipandu oleh Ketua/Wakil Ketua BPK.

4.Kekebalan Hukum
Anggota BPK tidak dapat menjalankan tugas,
kewajiban, dan wewenangnya. Dalam melaksanakan
tugas dan wewenangnya, anggota BPK, Pemeriksa,
dan pihak lain yang bekerja untuk dan atas nama BPK
diberikan pelindungan hokum dan jaminan keamanan
oleh instansi yang berwenang. Dalam hal terjadi
gugatan pihak lain dalam pelaksanaan tugas dan
wewenangnya, BPK berhak atas bantuan hokum
dengan biaya Negara sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Supaya anggota BPK bekerja secara professional, anggota BPK
dilarang :
Memperlambat atau tidak Secara langsung maupun tidak langsung
melaporkan hasil menjadi pemilik seluruh, sebagian, atau
pemeriksaan penjamin badan usaha yang melakukan
mengandung unsure usaha dengan tujuan untuk mendapatkan
pidana kepada instansi laba atau keuntungan atas beban keuangan
negara
yang berwenang
a b c d
Mempergunakan keterangan,
bahan, data, informasi, atau Menjadi anggota
dokummen lainnya yang partai politik
diperoleh pada waktu
melaksanakan tugas yang
melampaui batas kewenangannya
kecuali untuk kepenti dangan
penyidikan yang terkait dengan
dugaan adanya tindak pidana
Meskipun fungsi BPK memeriksa pelaksanaan penggunaan
negara, anggota BPK tidaklah kebal terhadap hokum secara
total. Tindakan kepolisian terhadap Anggota BPK guna
pemeriksaan suatu perkara dilakukan dengan perintah Jaksa
Agung setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis
Presiden. Namun demikian, anggota BPK dapat dikenakan
tindakan kepolisian tanpa menunggu perintah jaksa atau
persetujuan tertulis Presiden, apabila:
1. Tertangkap tangan melakukan suatu tindak pidana;
2. Disangka telah melakukan tindak pidana kejahatan yang
diancam dengan pidana mati.

5. Kode Etik
SLIDE 38
BPK berkewajiban
menyusun kode etik yang memuat
norma-norma yang harus dipatuhi
anggota BPK lengkap dengan
mekanisme penegak kode etik
dan jenis sanksinya. Norma-
norma ini dibuat untuk menjaga
martabat, kehormatan, citra, dan
keredibilitas BPK.

6. Pelaksana BPK
SLIDE 39
Dalam menjalankan tugas

dan wewenangnya, BPK dibantu oleh
Pelaksanan BPK, yang terdiri atas
Sekretariat Jendral, unit pelaksana
tugas pemeriksaan, unit pelaksana
tugas penunjang, perwakilan,
pemeriksa, dan pejabat lain yang
ditetapkan oleh BPK sesuai dengan
kebutuhan. Pemeriksa BPK
merupakan jabatan fungsional yang
dapat berstatus Pegawai Negeri Sipil
atau bukan Pegawai Negeri Sipil.

7.Anggaran BPK
SLIDE 40
Anggaran BPK
dibebankan pada bagian
anggaran tersendiri dalam
Anggaran Pendapatandan
Belanja Negara. Anggaran
tersebut diajukan oleh BPK
kepada DPR untuk dibahas
dalam pembicaraan pendahuluan
rancangan APBN. Hasil
pembahasan tersebut
disampaikan pada Menteri
Keuangan sebagai bahan
penyusunan Rancangan Undang-
Undang tentang APBN.

D. Penyelenggaraan Kekuasaan Kehakiman
dalam UUD Negara RI Tahun 1945

Prinsip utama dalam kekuasaan kehakiman adalah peradilan dilakukan demi keadilan
berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa yang berpegang pada Pancasila. Semua peradilan di
Indonesia adalah peradilan negara diatur dengan undang-undang dan dilakukan dengan
sederhana, cepar, biaya ringan, dan tanpa membeda-bedakan orang.
Sidang pemeriksaan pengadilan terbuka untuk umum, kecuali Undang-Undang yang
menentukan lain. Sehingga putusannya sah dan mempunyai kekuatan hukum. Selain itu, putusan
diambil berdasarkan sidang permusyawaratan hakim yang bersifat rahasia dan segala pendapat
hakim yang berbeda dimuat dalam putusan. Segala hal tentang sidang permusyawaratan diatur
dalam Peraturan Mahkamah Agung.
Hal lain yang patut diperhatikan adalah kemandirian peradilan yang patut dijaga oleh hakim
dan hakim konstitusi yang dituntut untuk mengenali, mengikuti, dan memahami nilai-nilai hukum
dan rasa keadilan yang hidup di masyarakat. Integritas dan kepribadian yang jujur, adil,
profesional, dan berpengalaman di bidang hukum harus dimiliki oleh hakim dan hakim konstitusi
sehingga mereka dengan sadar menaati Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim. Dengan
demikian, segala campur tangan pihak lain di luar kekuasaan kehakiman dilarang, kecuali dalam
hal-hal yang ditentukan oleh UUD 1945.

Dalam prakteknya, pengadilan memeriksa, mengadili, dan memutuskan perkara
dengan susunan majelis minimal 3 orang hakim, yaitu hakim ketua dan 2 orang hakim
anggota, kecuali Undang-Undang menentukan lain. Kemudian hakim dibantu oleh
seorang panitera atau seorang yang ditugaskan melakukan pekerjaan panitera. Seorang
penuntut umum wajib hadir dalam perkara pidana, kecuali Undang-Undang menentukan
lain.
Apabila tindak pidana dilakukan bersama-sama oleh mereka yang termasuk
lingkungan peradilan umum dan lingkungan peradilan militer, pemeriksaan dan
pengadilan terjadi pada peradilan umum, kecuali dalam keadaan tertentu menurut
keputusan Ketua Mahkamah Agung perkara itu harus diperiksa dan diadili oleh
pengadilan dalam lingkungan peradilan militer.

Pada dasarnya, seorang diadili dan dijatuhi hukuman pidana berdasarkan alat
bukti yang sah sehingga seseorang dapat disangka, ditangkap, ditahan, digeledah,
dan disita harta bendanya atas perintah tertulis dari kekuasaan yang sah dan
caranya yang diatur dalam Undang-Undang. Apabila terjadi kekeliruan mengenai
orang atau hukuman yang terapkan, pihak yang dirugikan berhat menuntut ganti
rugi dan rehabilitasi. Dengan demikian, seorang terdakwa harus hadir ketika
pengadilan memeriksa, mengadili, dan memutus perkara pidana, kecuali Undang-
Undang menentu lain. Tetapi, ketika putusan diucapkan, terdakwa tidak harus
hadir bila pemeriksaan dinyatakan telah selesai.

PELAKU KEKUASAAN
KEHAKIMAN

PELAKU KEKUASAAN KEHAKIMAN
SLIDE 46
Terdiri dari sebuah Mahkamah Agung, badan peradilan

di bawah MA, dan Mahkamah Konstitusi.
Pejabat negara pelaku kekuasaan kehakiman yang diatur dalam

undang-undang adalah hakim dan hakim konstitusi
Selain itu, pada MA juga dapat diangkat pejabat lain, seperti panitera,
sekretaris, dan/atau juru sita. Namun, panitera tidak boleh merangkap
menjadi pejabat lain.
SLIDE 47
1. Mahkamah Agung
2. Badan Peradilan di
 Merupakan pengadilan negara
tertinggi. bawah MA
 Dalam menjalankan fungsinya, MA
Fungsi badan peradilan di bawah MA:
dapat memberi keterangan,
pertimbangan, dan nasihat masalah a. Pendidikan
hukum yang diatur oleh undang- b. Penuntutan
undang. c. Pelaksanaan putusan
 Kewenangan: d. Pemberian jasa hakim
a. Mengadili pada tingkat kasasi e. Penyelesaian sengketa diluar pengadilan
terhadap putusan yg diberikan pada Macam-macam badan peradilan di bawah
tingkat terakhir. Mahkamah Agung: Peradilan umum,
b. Menguji peraturan perundang- Peradilan agama, Peradilan militer, Peradilan
undangan di bawah undang-undang,
tata usaha
SLIDE 48
Peradilan Umum
•Berwenang memeriksa, mengadili,
dan memutus perkara pidana dan
perdata sesuai UU
•Kekuasaan kehakiman
1 Badan
2 Peradilan Agama
memutus,
perkara
dan
antara
menyelesaikan
orang-orang
beragama Islam sesuai UU
•Kekuasaan
dilaksanakan oleh Pengadilan
Negeri dan Pengadilan Tinggi
Peradilan dilaksanakan oleh
kehakiman
Pengadilan
Agama dan Pengadilan Tinggi
Peradilan Militer di bawah Peradilan Tata Usaha
dan memutus perkara tindak MA Berwenang memeriksa,
mengadili, memutus, dan
pidanan militer sesuai UU
•Terdiri dari Pengadilan Militer,
Pengadilan
Pengadilan
Militer
Militer
Tinggi,
Utama,
Pengadilan Militer Pertempuran
3 4 menyelesaikan sengketa
tata usaha negara sesuai
UU.

SLIDE 49
3. Mahkamah
Konstitusi
 Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yng putusannya bersifat final untuk
hal-hal yang menyangkut undang-undang.
 Kewengangan:
i. Menguji undang-undang terhadap UUD 1945
ii. Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD
1945
iii. Memutus pembubaran partai politik
iv. Memutus perselisihan tentang hasil pemilu
v. Memberi putusan atas pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden diduga telah
melakukan pelangaranThehukum
Powerdan/atau tidak lagi
of PowerPoint memenuhi syarat sebagai Presiden
- thepopp.com
Hakim
-Hakim Agung: diangkat dari hakimkarier dan
non-karier, dipilih oleh DPR dari daftar calon yg
diusulkan oleh Komisi Yudisial. Dia tidak boleh
merangkap jabatan. Hakim Konstitusi
-Hakim Pengadilan dibawah MA: pejabat negara
- Syarat:
yang bertugas melaksankan kekuasaan kehakiman
a.Memiliki integritas dan
pada badan peradilan di bawah MA.
kepribadian baik
-Hakim Ad Hoc: diangkat di pengadilan khusus
b.Dapat bertindak adil
untuk memeriksa, mengadili, dan memutus
c.Menguasai konstitusi dan
perkara yang membutuhkan keahlian dan
ketatanegaraan
pengalaman dibidang tertentu dalam jangka waktu
- 3 orang hakim
tertentu.
konstitusi diajukan oleh MA,
3 orang oleh DPR, dan 3
Pengangkatan Hakim orang oleh presiden.
&
Hakim Konstitusi
Pengawasan terhadap penyelenggaraan peradilan pada semua
badan peradilan yang berada dibawah Mahkamah Agung dilakukan oleh
Mahkamah Agung. Selain itu, MA juga melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan tugas administrasi dan keuangan, serta tingkah laku hakim
secara internal. Sedangkan secara eksternal, pengawasan dilakukan oleh
Komisi Yudisial.
Pengawasan hakim konstitusi dilakukan oleh Majelis
Kehormatan Hakim Konstitusi.
Kewajiban Komisi Yudisial dan/atau Mahkamah Agung dalam
melakukan pengawasan:
a. Menaati norma dan perundang-undangan.
b. Berpedoman pada Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim yg
ditetapkan KY dan MA.
c. Menjaga kerahasiaan keterangan dan informasi yang diperoleh.
Pengawasan Hakim
&
Hakim Konstitusi
PUTUSAN
PENGADILAN

 Putusan pengadilan harus memuat alasan dan dasar putusan, pasal dr undang-
undang yg bersangkutan atau sumber hukum tak tertulis.
 Setiap putusan harus ditandatangani ketua, hakim yang memutus, dan panitera
yg ikut serta bersidang. Hakim yg memutus harus bertanggung jawab atas
penetapan dan putusan yg dibuatnya.
 Pengadilan wajib menyampaikan putusan kpd pihak dalam jangka waktu yang
telah ditetapkan.

SLIDE 54
Pelaksanaan putusan
pengadilan dalam perkara
pidana dilakukan jaksa. Sedang

PELAKSANAAN
dalam perkara perdata dilakukan
PUTUSAN PENGADILAN
panitera dan juru sita yang
dipimpin oleh ketua pengadilan

BANTUAN HUKUM
Setiap orang yg tersangkut perkara berhak mendapat bantuan hukum.

Bagi orang tidak mampu, negara menanggung biaya bagi perkaranya.
Bantuan hukum diberikan secara cuma-cuma pada semua tingkat
peradilan sampai putusan perkara tsb memperoleh kekuatan hukum.
SLIDE 55

PENYELESAIAN SENGKETA DI LUAR
PENGADILAN
Arbitrase adalah cara penyelesaian Alternatif Penyelesaian Sengketa adalah
suatu sengketa perdata yg didasarkan lembaga penyelesaian sengketa/beda
pada perjanjian arbitrase yg dibuat scr pendapat melalui prosedur yg disepakati
tertulis oleh pihak yg bersengketa. para pihak (konsultasi, negosiasi, mediasi,
Putusan bersifat final, kekuatan hukum konsultasi, atau penilaian ahli).
tetap, dan mengikat para pihak. Hasil penyelesaian sengketa bersifat final
dan mengikat para pihak dengan itikad
baik.
Arbitrase Alternatif Penyelesaian Sengketa
SLIDE 56

Thank You! 
Any Questions?
Jun Akizaki – The Power of PowerPoint

Title Font: Dence Regular
Text Font: Encode Sans Narrow Light (& Medium)

BPK Kel 2

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

BPK Kel 2

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

KELAS XII MIPA 1

Keuangan negara menurut UU

The Power of PowerPoint - thepopp.com

Menurut UU RI Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan

Kekuasaan kehakiman adalah

The Power of PowerPoint - thepopp.com

The Power of PowerPoint - thepopp.com

Pengelolaan keuangan negara adalah keseluruhan kegiatan pejabat pengelola

The Power of PowerPoint - thepopp.com

The Power of PowerPoint - thepopp.com

The Power of PowerPoint - thepopp.com

The Power of PowerPoint - thepopp.com

The Power of PowerPoint - thepopp.com

• APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)

The Power of PowerPoint - thepopp.com

The Power of PowerPoint - thepopp.com

The Power of PowerPoint - thepopp.com

The Power of PowerPoint - thepopp.com

The Power of PowerPoint - thepopp.com

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) adalah lembaga Negara yang bertugas

The Power of PowerPoint - thepopp.com

Tugas pokok BPK adalah memeriksa pengelolaan dan tanggung

The Power of PowerPoint - thepopp.com

Standar Dalam semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan pemeriksaan,

Berkaitan dengan 3 Dalam pemeriksaa serta penyusunan laporan hasil

The Power of PowerPoint - thepopp.com

2 Staf harus disupervisi dengan baik

Standar 3 Bukti yang cukup, kompeten, dan relevan harus diperoleh

4 Pemeriksa harus mempersiapkan dan memelihara dokumen

The Power of PowerPoint - thepopp.com

2 ketidakkonsistenan penerapan prinsisp akuntansi dalam

4 Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat

The Power of PowerPoint - thepopp.com

a. Menentukan objek pemeriksaan, merencanakan dan melaksanakan

c. Meminta keterangan dan/ atau dokumen yang wajib diberikan oleh

The Power of PowerPoint - thepopp.com

c. Melakukan pemeriksaan di tempat penyimpanan uang dan barang milik

d. Menetapkan jenis dokumen, data serta informasi mengenai

e. Menetapkan standar pemeriksaan keuangan Negara setelah konsultasi

f. Menetapan kode etik pemeriksaan pengelolaan dan tanggung

g. Menggunakan tenaga alhi dan/ atau tenaga pemeriksa di luar BPK

h. Membina jabatan fungsional pemeriksa.

The Power of PowerPoint - thepopp.com

i. Memberi pertimbangan atas Standar Akuntansi Pemerintahan.

j. Memberi pertimbangan atas rancangan siste pengendalian intern

The Power of PowerPoint - thepopp.com

Penyelasaian ganti kerugian

Proses pemilihan anggota BPK oleh DPR dimulai sejak

The Power of PowerPoint - thepopp.com

Menunjukkan iman Setia terhadap NKRI

Paling singkat telah 2

Minimum berusia Sehat jasmani dan

The Power of PowerPoint - thepopp.com

Melanggar larangan Tidak lagi menjadi

The Power of PowerPoint - thepopp.com

The Power of PowerPoint - thepopp.com

The Power of PowerPoint - thepopp.com

The Power of PowerPoint - thepopp.com

Dalam menjalankan tugas

The Power of PowerPoint - thepopp.com

The Power of PowerPoint - thepopp.com

The Power of PowerPoint - thepopp.com

The Power of PowerPoint - thepopp.com