Anda di halaman 1dari 29

PIODERMA

Dr. Lucky H. Sp.KK.

Randy Rahmadi Rachman (20090310224)


DEFINISI
Penyakit kulit yang disebabkan oleh kuman Staphylococcus atau
Streptococcus atau oleh kedua-duanya

ETIOLOGI
Penyebabnya yang utama ialah Staphylococcus aureus dan Streptococcus
Beta hemolyticus
sedangkan Staphylococcus epidermidis merupakan penghuni normal di kulit
dan jarang menyebabkan infeksi
Faktor Predisposisi
1. Higiene yang kurang
2. Menurunnya daya tahan :
 Kekurangan gizi
 Anemia
 Penyakit kronik
 Neoplasma
 Diabetes melitus

3. Telah ada penyakit lain di kulit


epidermis rusak sehingga fungsi kulit sebagai pelindung terganggu yang
memudahkan terjadinya infeksi
KLASIFIKASI 4

A. Pioderma primer.
Terjadi pada kulit yang normal.
Gambaran klinisnya tertentu
penyebabnya biasanya satu macam mikroorganisme.

B. Pioderma sekunder
Pada kulit yang telah ada penyakit kulit yang lain.
Gambaran klinisnya tidak khas dan mengikuti penyakit kulit yang telah
ada.
Jikapenyakit kulit disertai pioderma sekunder disebut impetigenisata.
Contohnya: Dermatitis impetigenisata dan skabies impetigenisata.
Tanda impetigenisata ialah jika terdapat pus, pustul, bula purulen, krusta
berwarna kuning kehijauan, pembesaran kelenjar getah beningregional,
leukositosis dan demam
Bentuk Klinis Pioderma
1. Impetigo
2. Folikulitis
3. Furunkel / Karbunkel
4. Ektima
5. Pionikia
6. Erisipelas
7. Selulitis
8. Flegmon
9. Ulkus piogenik
10. Abses multipel kelenjar keringat

11. Hidraadenitis

12. Staphylococcal scalded skin syndrome


1. IMPETIGO 6
 Impetigo adalah pioderma superfisialis (terbatas pada
epidermis). Terdapat dua bentuk yaitu impetigo krustosa dan
impetigobulosa.
a. Impetigo krustosa
 biasanya disebabkan oleh Streptococcus Beta hemolyticus.
 Tempat prediksi di muka, yakni di sekitar lubang hidung, dan
mulut
 kelainan Kulitberupa eritema dan vesikel yang cepat
memecah sehingga jika penderita datang berobat yang
terlihat ialah krusta tebal berwarna kuning seperti madu.
Jika dilepaskan, tampak erosi di bawahnya.Sering krusta
menyebar ke perifer dan sembuh dibagian tengah
Komplikasi : glomerulonefritis
Terapi

Antibiotik topical
- Mupirocin : menghambat sintesis protein bakteri
Mupirocin ointment (Bactroban 10 %) 3x1selama
10 hari.?
Retapamulin : Retapamulin (Altabax) ointment 1%,
2x1 selama 5hari.
- fusidic acid : firts line therapy
Sistemic antibiotik
Beta-lactamase resistant antibiotics (eg,
cephalosporins, amoxicillin-clavulanate, cloxacillin,
dicloxacillin) are recommended.
Erythromycin and clindamycin are alternatives in
B. Impetigo bulosa
Impetigo bulosa biasanya disebabkan oleh Staphlococcus
aureus. Umumnya adanya perubahan kulit pada ketiak, dada,
punggung dan sering bersama miliaria. Kelainan kulit berupa
eritema, bula, danbula hipopion.
Terapi : bila vesikel/ bula sedikit dipecahkan. Cairan antiseptik,
antibiotika topikal dan atau sistemik
Impetigo krustosa Impetigo bulosa
sinonim Imp. kontagiosa, imp. Imp. vesiko-bulosa,
vulgaris; imp. Tillburry cacar
Fox monyet

Etiologi Streptococus beta Staphylococcu


hemolyticus sauresu
Klinis Pada anak, KU tidak Anak dan dewasa, KU
terpengaruh tidak terpengaruh
Predileksi Lubang hidung, mulut

Lesi eritema, vesikel, krusta eritema, bula, bula


tebal kuning, dasar hipopion, koleret?,
erosi dasar
eritematosa
DD Ektima Dermatofitosis

Terapi Antibiotik topikal atau Antiseptik


sistemik Antibiotik topikal
/sistemik
c. Impetigo neonatorum :
impetigo bulosa pada neonatus.
Klinis mirip impetigo bulosa namun lesi menyeluruh, demam (+)
Diagnosis banding: sifilis kongenital
Terapi : antibiotika sistemik, bedak salisil 2%
2. EKTIMA
Ulkus superfisial dengan krusta diatasnya yang disebabkan oleh S. β
hemolyticusmengenai anak & dewasa predileksi tungkai bawah.
UKK : krusta tebal berwarna kuning, dibawahnya terdapat
ulkus dangkal
3. Folikulitis 13
Folikulitis
adalah radang follikel rambut yang disebabkan
Staphylococcus aureus. Biasanya dijumpai di daerah dimana
adanya follikel rambut. Klasifikasi : Folikulitis superfisialis dan
profunda
a. Folikulitis superfisialis = impetigo Bockhart
Proses terbatas di epidermis
Predileksi : tungkai bawah
Lesikulit : Papul eritematosa / pustul biasanya multipel, di
tengahnya terdapat rambut
Folikulitis Profunda : Klinis seperti folikulitis superfisialis disertai
infiltrat di subkutan
4. FURUNKEL dan KARBUNKEL
 Furunkel adalah radang folikel rambut dan sekitarnya. Jika
lebih dari sebuah disebut furunkulosis. Karbunkel ialah
kumpulan furunkel dan biasanya disebabkan Staphylococcus
aureus. Biasanya dikeluhkan nyeri oleh penderita.
 kelainan Kulit berupa nodus eritematosa berbentuk kerucut, di
tengahnya terdapat pustul kemudian melunak menjadi abses
yang berisi pus dan jaringan nekrotik, lalu memecah
membentuk fistel Furunkel. Terapi antibiotik topikal atau
sistemik.
Folikulitis Folikulitis profunda furunkel
superfisial
sinonim Impetigo Bockhart - -

Gejala klinis tungkai bawah wajah, dagu, bibir aksila, bokong


• papul atau atas, bilateral (banyak gesekan)
pustul • disertai infiltrat • nodus
eritematosa, subkutan eritematosa,
multipel, ditengah kerucut, ditengah
terdapat rambut ada
pustul
• absespecah 
fistel
DD - Tinea barbae -
(unilateral, KOH (+))

Terapi Antibiotik topikal Antibiotik topikal Antibiotik


atau atau sistemik topikal/sistemik
sistemik Cari
faktorpredisposisi
5. Erisipelas
 Erisipelas ialah penyakit infeksi akut biasanya disebabkan oleh
Streptococccus Beta hemolyticus.
 pasienmengalami demam, malese, edema, vesikel, dan bula
 Erisipelas dijumpai di tungkai kaki dan wajah pasien.
 Apabila kulit diraba terasa lembut dengan kelihatan seperti
peau d’ orange. Hal ini disebabkan karena folikel rambut
diselubungi dengan edema
6. Selulitis
 Selulitis ialah Infiltrat difus di sub kutan dgn tanda-tanda radang
akut yang disebabkan oleh Streptococccus Beta hemolyticus.
 pasien mengalami demam, malaise, edema, vesikel, dan bula.
 Selulitis berasosiasi dengan furunkel, karbunkel atau abses yang
disebabkan oleh Staphylococcus aureus dan trauma tusuk
 Flegmon : Selulitis yg mengalami supurasi
Erisipelas Selulitis Flegmon
Gejala klinis demam, malese Demam, malese Demam,malese
Predilleksi Wajah, tungkai tungkai bawah, tungkai bawah,
bawah, daerah daerah trauma daerah trauma
trauma
Lesi Eritema, merah Infiltrat difus di Infiltrat difus di
cerah, subkutan, subkutan,
batas tegas, tanda radang terjadi supurasi ,
tepi , radang akut tanda
akut, edema, radang akut
vesikel, bula,
lekositosis
DD selulitis Erisipelas -
terapi Antibiotik topikal Antibiotik topikal Antibiotik topikal
dan dan dan
- sistemik - sistemik - sistemik
· Kompres · Kompres · Kompres
antiseptik antiseptik antiseptik
· Diuretik, kaki · Diuretik, kaki · Diuretik, kaki
ditinggikan ditinggikan ditinggikan,
insisi
7. PIONIKIA

Radang di sekitar kuku oleh piokokus


Etiologi : S. aureus dan atau S. β hemolitycus
Klinis : - Riwayat trauma sebelumnya
- Muncul tanda radang di lipat kuku,
menjalar ke matriks & lempeng kuku terbentuk
abses subungual
Terapi : - kompres dgn larutan antiseptik
- antibiotika sistemik
- ekstraksi kuku jika terdapat abses
subungual
22
8.Abses Multipel Kelenjar 23
Keringat
 Infeksi pada kelenjar
keringat berupa abses
multipel, tidak nyeri,
berbentuk kubah
 Etiologi : S. aureus
 Sering pada anak-anak
 Keringat yang banyak
menjadi salah satu
faktor predisposisi
 sering bersama-sama
miliaria
9. Hidradenitis Supurativa
Infeksi kelenjar apokrin yang disebabkan oleh S. aureus
Predileksi : daerah banyak kelenjar apokrin (ketiak, perineum)
Klinis : Mengenai usia akil balik – dewasa, Riwayat trauma
sebelumnya (keringat, deodoran, rambut ketiak digunting)demam,
UKK : nodus dengan tanda radang, kemudian melunak menjadi
abses pecah fistel .Jika menahun ditemukan abses,fistel,
sinus yang multipe, Disertai leukositosis
Abses multiple Hidradenitis supurativa
kelenjar keringat
25
Gejala klinis Pada anak, daya Akil baliq s/d dewasa,
tahan turun, banyak banyak keringat,
keringat pakai
deodoran, trauma,
demam, malese,
leukositosis
Predileksi Daerah yang banyak Ketiak, perineum,
keringat banyak kelenjar
apokrin
Lesi Nodus eritematosa, Nodus dengan tanda
multipel, tidak radang akut, abses→
nyeri, bentuk kubah, pecah→ fistel
lama pecah
DD Furunkulosis Skrofuloderma
Skrofuloderma
Terapi · Antibiotik
topikal
Terapi Antibiotik topikal dan Antibiotik sistemik
sistemik · Kompres, insisi
· Cari faktor · Eksisi kelenjar apokrin
Staphylococcal Scalded Skin
Syndrome
 Sinonim : Penyakit Ritter
 Staphylococcal Scalded Skin Syndrome ialah infeksi kulit yang
disebabkan oleh Staphylococcus aurues pada mata, hidung,
tenggorok dan telinga.
 Eksotoksin yang dikeluarkan bersifat epidermolitik epidermolin,
 eksfoliatin)  beredar di seluruh tubuh epidermis
menyebabkan kerusakan, karena epidermis merupakan
jaringan yang rentan terhadap toksin ini.
 ginjal anak tidak dapat mengekskresikan eksfoliatin
 pada orang dewasa : terdapat kegagalan fungsi ginjal,
 gangguan imunologik, penggunaan imunosupresif
GEJALA KLINIS

 • demam tinggi, infeksi saluran napas atas


 • kulit eritema mendadak di wajah, leher, ketiak,
 lipat paha, kemudian seluruh tubuh
 • timbul bula-bula besar, dinding kendur
 • Tanda Nikolskiy (+)?
 Dalam 2-3 hr kemudian terjadi pengeriputan
spontan, pengelupasan kulit  erosif
 • • mukosa jarang terkena
 KOMPLIKASI
 selulitis, pneumonia, septikemia
 DIAGNOSIS BANDING
 nekrolis epidermal toksik
 TERAPI
 • antibiotik sistemik: kloksasilin pada dewasa 3x250mg/hari,
pada neonatus 3x50mg/hari,klindamisin, atau sefalosporin
 • antibiotik topikal
 • keseimbangan cairan dan elektrolit
 PROGNOSIS :
 • angka kematian rendah, pada bayi < 1 tahun, 1-10%
 • penyebab: gangguan keseimbangan cairan dan
 elektrolit, sepsis
Staphylococcal Scalded Skin
Syndrome

Anda mungkin juga menyukai