Anda di halaman 1dari 16

PEMERIKSAAN

GOLONGAN DARAH
XI ANALIS KESEHATAN 1

Ajeng Kartika Rahayu Nadiah Shavira Dewi


Amelia Fransisca Novi Lusiani
Devita Safitri Rizky Setyo Ningrum
Erna Nurhayati Vhonny Sella
Mareta Wigiarti


DASAR TEORI

adalah unit fungsional seluler pada


tubuh yang berperan untuk membantu
proses fisiologi. Darah terdiri dari dua
komponen yaitu plasma darah dan
sel-sel darah.Plasma darah yang ada
pada darah sekitar 55% dari jumlah
darah dalam tubuh manusia,
sedangkan sel-sel darah ada pada
darah sekitar 45%.Sel-sel darah
dikelompokkan menjadi 3 kelompok
yaitu eritrosit, leukosit, dan trombosit.
Membran eritrosit mengandung dua antigen, yaitu tipe-A dan tipe-
B.Antigen ini disebut aglutinogen. Sebaliknya, antibodi yang terdapat
dalam plasma akan bereaksi spesifik terhadap antigen tipe-A atau tipe-
B yang dapat menyebabkan aglutinasi (penggumpalan) eritrosit.
Antibodi plasma yang menyebabkan penggumpalan aglutinogen
disebut aglutinin. Ada dua macam aglutinin, yaitu aglutinin-a (zat anti-
A) dan aglutinin-b (zat anti B).

Adanya antigen tipe-A dan tipe-B (aglutinogen) dalam sel darah merah
sendiri ialah sebagai penentu utama jenis golongan darah seseorang.
GOLONGAN DARAH adalah hasil dari pengelompokan darah
berdasarkan ada atau tidaknya substansi antigen pada
permukaan sel darah merah (eritrosit). Antigen tersebut dapat
berupa karbohidrat, protein, glikoprotein, atau glikolipid.

GOLONGAN DARAH merupakan pengklasifikasian darah dari suatu


individu berdasarkan ada atau tidaknya zat antigen warisan yang
terdapat pada permukaan membran sel darah merah. Maka Golongan
darah manusia bersifat herediter, dan sangat tergantung pada
golongan darah kedua orang tua manusia yang bersangkutan.
Golongan Darah Sistem ABO

Dalam sistem ABO, golongan darah dibagi menjadi 4 golongan:

Golongan Antigen dalam Eritrosit Zat anti dalam plasma


A Antigen A Anti B
B Antigen B Anti A
AB Antigen AB -
O - Anti A dan Anti B

Berdasarkan ada atau tidaknya aglutinogen, golongan darah dikelompokan menjadi :


• Golongan darah A, yaitu jika eritrosit mengandung aglutinogen-A dan aglutinin-B
dalam plasma darah.
• Golongan darah B, yaitu jika eritrosit mengandung aglutinogen-B dan aglutinin-A
dalam plasma darah.
• Golongan darah AB, yaitu jika eritrosit mengandung glutinogen-A dan B, dan
plasma darah tidak memiliki aglutinin.
• Golongan darah O, yaitu jika eritrosit tidak memiliki aglutinogen-A dan B, dan
plasma darah memiliki aglutinin-A dan B.
Golongan Darah Sistem Rhesus

Sel yangmengandung zat anti atau antibody yang mengaglutinasikan


(menggumpalkan) sel darah merah, seperti pada ±85% orang-orang Eropa,
dan kemudian golongan darah mereka disebut golongan Rhesus Positif (Rh
Positif). Selyang sel-selnya tidak diagglutinasikan (tidak digumpalkan) disebut
golongan Rhesus negatif (Rh negatif).
Dalam sistem Rhesus telah ditemukan beberapa macam antigen dan
antigen yang utama, yaitu antigen D. Antigen ini merupakan antigen yang kuat
yang dapat menyebabkan komplikasi, berupa reaksi transfusi hemolitik, yaitu
reaksi hancurnya sel-sel darah merah. Maka antigen D bersifat imunogenik
kuat.
Antigen D merupakan faktor determinan golongan darah Rhesus
seseorang. Adanya antigen D menunjukkan seseorang memiliki golongan
darah Rhesus positif, sedangkan tidak adanya antigen berarti Rhesus negatif.
Prinsip dalam pemeriksaan darah sistem Rh, ketika Rh (+) dicampur
dengan antibodi anti Rh, akan terjadi aglutinasi.
• Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan
golongan. Misalnya donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya
Rh- dapat menyebabkan produksi antibodi terhadap antigen Rh
yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama terjadi pada
perempuan yang pada atau di bawah usia melahirkan karena
faktor Rh dapat memengaruhi janin pada saat kehamilan.
Tabel Kecocokan RBC
KEGUNAAN PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH

1. Mempermudah transfusi darah


Tidak ada yang mengetahui kapan musibah datang. Misalnya ada
sebuah kecelakaan hebat atau suatu penyakit, lalu membutuhkan
transfusi darah tentu harus segera mendapatkan pertolongan.
Mengetahui golongan darah dari awal akan mempermudah.
2. Menghindari penyakit jika terjadi perkawinan
Selain hemolisis, ada kelainan genetik lain yang juga mengancam ibu
serta bayi yang dikandung. Terutama jika ibu berdarah rhesus negatif
sedangkan suami berdarah rhesus positif. Masalah ini biasanya terjadi
pada perkawinan antar bangsa. Mengetahui golongan darah akan
mengurangi risiko berbagai penyakit.
3. Membantu memantau diet Anda
Jika mengetahui golongan darah, maka akan mempermudah program
diet. Jenis darah tertentu lebih rentan terhadap diabetes dan penyakit
jantung. Bahkan, ada jenis darah yang kompatibel hanya dengan
makanan vegetarian. Beberapa orang perlu membatasi asupan
karbohidrat karena kurang cocok dengan golongan darahnya.
Pemeriksaan Golongan Darah

• Prinsip
Reagen (antigen) akan membentuk aglutinasi jika bereaksi dengan
eritrosit (antibody).
• Tujuan
Untuk mengetahui golongan darah pada setiap individu.
• Alat dan Bahan
1. Kertas Gol.Darah
2. Lanset
3. Kapas
4. Pulpen
5. Pipet
6. Alkohol 70%
7. Serum anti-A,serum anti-B,serum anti-C dan serum anti-D
8. Darah kapiler/perifer
Alat Dan Bahan
Cara Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan yang digunakan.
2. Bersikan jari orang yang akan di cek golongan darahnya dengan
menggunakan kapas yang telah diberi alcohol secukupnya.
3. Tusukkan lanset ke jari yang telah dibersihkan menggunakan
alcohol tersebut, lalu ketika darah sudah keluar teteskan ke kertas
golongan darah yang tersedia.
4. Berikan serum anti A ke lingkaran A, serum anti B ke lingkaran B,
serum anti AB ke lingkaran AB dan serum anti D ke lingkaran Rh.
5. Aduk masing masing darah yang telah diberi serum dengan
menggunakan ujung lanset.
6. Putar kertas golongan darah agar terlihat apakah terjadi
penggumpalan atau tidak.
7. Tentukan golongan darahnya dengan ketentuan :
8. Jika darah dilingkaran A dan AB menggumpal sedangkan B dan
Rh terjadi aglutinasi maka golongan darahnya A.
9. Jika darah dilingkaran A dan B menggumpal sedangkan AB dan
Rhnya terjadi aglutinasi maka golongan darahnya B.
10. Jika yang terjadi penggumpalan hanya pada darah dilingkaran A
dan darah dilingkaran B,AB dan Rh mengalami aglutinasi maka
golongan darahnya AB.
11. Jika semua darahnya menggumpal atau tidak terjadi aglutinasi
maka golongan darahnya O.
12. Untuk menentukan resusnya, jika darah dilingkaran Rh nya
mengalami aglutinasi maka resusnya +(positif) sedangakan jika
mengalami penggumpalan maka resusnya –(negatif).
Countries by YouTube
Hasil Pengamatan
KESIMPULAN

Berdasarkan ada atau tidaknya aglutinogen (antigen), golongan darah


dikelompokan menjadi :
• Golongan darah A, yaitu jika eritrosit mengandung aglutinogen
(antigen) A dan aglutinin (antibodi) B dalam plasma darah.
• Golongan darah B, yaitu jika eritrosit mengandung aglutinogen
(antigen)B dan aglutinin (antibodi) A dalam plasma darah.
• Golongan darah AB, yaitu jika eritrosit mengandung aglutinogen
(antigen) A dan B, dan plasma darah tidak memiliki aglutinin
(antibodi).
• Golongan darah O, yaitu jika eritrosit tidak memiliki aglutinogen
(antigen) A dan B, dan plasma darah memiliki aglutinin (antibodi) A
dan B.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai