1. FACHRIZAL R (16.0.A.958)
2. KURNIA SENI H (16.0.A.963)
3. LILIS AYU K (16.0.A.967)
4. RIZKY AYU (16.0.A.984)
5. SHEGE INGGI M (16.0.A.987)
Perencanaan Biaya Overhead Pabrik
Perhitungan Tarif BOP
Harga Pokok Produksi
Proyeksi Laporan Laba Rugi
Pengendalian Biaya Overhead Pabrik
Perencanaan yang baik harus dipusatkan
pada hubungan antara tingkat pengeluaran
dengan manfaat yang diperoleh. Untuk
mendapatkan manfaat tertentu perusahaan
tidak segan segan mengeluarkan biaya yang
cukup besar.
contoh: meningkatkan volume penjualan,
perusahaan mengeluarkan riset dan
pengembangan produk yang cukup besar.
Manfaat dari kegiatan tersebut tentunya
adalah tercapainya kouta penjualan yang
besar.
Jenis Biaya yang Masuk Kategori BOP
Biya bahan mentah tidak langsung (bahan
penolong),
Biaya tenaga kerja tidak langsung (termasuk
gaji),
Biaya reparasi dan pemeliharan.
Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian
terhadap aktiva tetap.
Biaya yang timbul sebagai akibat berlakunya
waktu.
Biaya overhead pabrik lain yang secara
langsung memerlukan pengeluaran uang tunai.
Sifat
biaya overhead pabrik terdiri dari tiga
macam :
Biaya tetap Adalah biaya yang jumlahnya tidak
berubah (tetap) pada berbagai tingkat produksi.
Termasuk dalam biaya ini misalnya biaya depresiasi
gedung, mesin, kendaraan, gaji pegawai bagian
produksi.
Biaya Variabel Adalah biaya yang jumlahnya
berubah sesuai dengan jumlah produksi pada satu
periode.Termasuk ke dalam biaya ini misalnya biaya
bahan penolong.
Biaya semi variabel Adalah biaya yang jumlahnya
berubah tetapi tidak proporsional dengan
perubahan jumlah produksi.Termasuk dalam biaya
ini adalah biaya pemeliharaan, biaya tenaga kerja
tidak langsung.
Biaya langsung, yakni biaya yang semata-
mata menjadi tanggung jawab bagian yang
bersangkutan dan tidak dibebankan ke bagian
lain.
Biaya tidak langsung, yakni biaya yang
menjadi tanggung jawab beberapa bagian
pada pabrik.
Tarif BOP diperlukan dalam rangka penentuan
harga pokok produksi.
Langkah –langkah penentuan Tarif BOP:
1. Menyusun anggaran BOP
2. Memilih dasar pembebanan BOP kepada
produk
3. Menghitung tarif BOP
Dalam menyusun anggaran BOP harus diperhatikan
tingkat kegiatan (kapasitas) yang akan dipakai
sebagai dasar penaksiran BOP. Ada 3 kapasitas yang
dapat digunakan:
a. Kapasitas Praktis
untuk menentukan besarnya kapasitas praktis dan
kapasitas normal terlebih dahulu harus ditentukan
kapasitas teori (theoretical capacity). Kapasitas
teori adalah kapasitas pabrik atau suatu
departemen untuk menghasilkan produk pada
kecepatan penuh tanpa berhenti selama jangka
waktu tertentu. Kapasitas praktis adalah kapasitas
teoritis dikurangi dengan kerugian-kerugian waktu
yang tidak dapat dihindari karena hambatan-
hambatan intern perusahaan.
b. Kapasitas Normal (Normal Capacity)
kemampuan perusahaan untuk memproduksi
dan menjual produknya dalam jangka
panjang.
c. Kapasitas Sesungguhnya yang diharapkan
(Expected Actual Capacity)
kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan
akan dicapai dalam tahun yang akan datang.
Jika anggaran BOP didasarkan pada kapasitas
sesungguhnya yang diharapkan, maka berarti
ramalan penjualan tahun yang akan datang
dipakai sebagai dasar penentuan kapasitas.
Dasar yang dapat dipakai sebagai satuan
kegiatan untuk membebankan BOP kepada
produk:
a. Satuan Produk
b. Biaya bahan mentah
c. Biaya tenaga kerja
d. Jam tenaga kerja langsung
e. Jam mesin
Setelah anggaran BOP selesai disusun dan
ditentukan besar satuan kegiatan, maka
langkah terakhir adalah menghitung tarif
BOP.
Tarif BOP=
Biaya bahan mentah
Rumusan dengan memakai metode ini adalah
sebagai berikut:
Tarif BOP per satuan =
Biaya tenaga kerja