Anda di halaman 1dari 29

KELOMPOK FAKTOR GANGGUAN

HAMA DAN
PENGENDALIAN HAMA
TANAMAN

Endah Budi Irawati, SP.MP


Dasar-Dasar Teknologi Budidaya tanaman
Pertemuan ke 14
POKOK
BAHASAN
A. Macam Pengganggu Tanaman
B. Gulma dan Pengendalian Gulma
C. Hama dan Pengendalian Hama
Tanaman
D. Penyakit dan Pengendalian
Penyakit Tanaman
C. HAMA DAN PENGENDALIAN
HAMA TANAMAN

Hubungan hama dengan tanaman inangnya:

Hama Tanaman inang

• disukai • makanan
• dikenalnya • tempat berlindung
(pembau, peraba,
penglihatan dan
perasa)
Berdasarkan inangnya hama dapat digolongkan:
1. Monofaga (satu macam inang)
2. Oligofaga (beberapa jenis inang)
3. Polifaga (banyak inang)

Bentuk kerusakan morfologi dari alat mulut hama


Tipe : 1. Pengunyah (mandibulate)
2. Penghisap (haustellate)

Penggigit pengunyah, penggigit


penghisap, penjilat penghisap,
penjilat, pencucuk penghisap
Mempelajari tipe gejala dan tanda serangan:
1. Dapat mengenal jenis hama
2. Menduga cara hidup
3. Menaksir populasi hama

Beberapa Filum, anggotanya berpotensi sebagai hama


adalah :
1. Aschelminthes (Nematoda)
2. Mollusca (Siput)
3. Chordata (Binatang bertulang belakang)
4. Arthopoda (Serangga, Tungau, dll.)
Menurut cara merusaknya:
• Hama penyebab puru
• Hama pemakan
• Hama penggerek
• Hama pengisap
• Hama pengorok
• Hama penggulung

• Hama penyebab puru


Pertumbuhan jaringan
Jaringan sekresi yang luar biasa disekitar
tanaman muda
daerah luka
• Hama Pemakan
Penggigit - pengunyah Belalang, kumbang dan larva
• Hama Penggerek
Mengebor bagian Hidup
tanaman epidermis dalam jaringan
telur larva
• Hama Penghisap
Jaringan ditusuk &
Pencucuk - penghisap cairan dihisap, bercak-
bercak (karena sel mati)

Kerusakan parah & sukar


dikendalikan ; vektor penyakit
• Hama Pengorok
Memakan daging daun dan menyisakan bagian epidermis

• Hama Penggulung
Termasuk pemakan daun, tetapi sebelum memakannya daun
digulung terlebih dahulu dan hama masuk dalam gulungan daun
Faktor penyebab ledakan populasi hama :
1. Perluasan areal tanam
2. Perbaikan sistem irigasi (misal: keong mas
Pamacea caniculata, hama putih Nymphulla
depunctalis, hama penggerek Scirphophaga
incertulas)
3. Pengembangan varietas baru (VUTB, VUH, VUHB,
VUB)
4. Peningkatan penggunaan pupuk yang tidak
seimbang
5. Penggunaan pestisida (resistensi, karena
penggunaan terus menerus; resurgensi,
terbunuhnya musuh alami; muncul hama
sekunder)
Hama pada tanaman pangan (padi), berdasar
habitat/penyerangannya:
1. Dalam tanah (Soil Pests: Semut (ants); Rayap
(termites); Uret (white grup), Phillophaga helleri,
Lepidiota stigma; Anjing tanah (mole cricket),
Grylotalpha sp.; Kumbang mocong (rice weevils)
2. Hama fase vegetatif
3. Hama fase generatif
PENGENDALIAN HAMA :
o TEKNIK BUDIDAYA (Modifikasi kondisi lingkungan; Memutus
tersedianya bagi hama dan mikrobia
patogenik; Mengalihkan penyebaran ke
tempat lain)
o PENGGUNAAN TANAMAN RESISTEN ATAU TOLERAN
o FISIK DAN MEKANIK (Penggunaan penghalang fisik;
pembakaran; pemanasan; dan
penggunaan suara; Cahaya lampu)
o BIOLOGI (Parasitoid; Predator; dan Patogen)
o KIMIA
KERUGIAN AKIBAT HAMA DAN PATOGEN

Pada berbagai macam tanaman penting, akibat serangan dari:


Hama : rata-rata kehilangan hasil sebesar 12,2%
Penyakit : rata-rata kehilangan hasil sebesar 11,8%
PHT (Pengendalian Hama Terpadu)
• PHT muncul karena kesadaran manusia akan bahaya
pestisida dan penggunaan pestisida makin meningkat, maka
dicari pendekatan untuk menekan penggunaan pestisida.
• PHT tidak hanya mencakup pengertian tentang perpaduan
beberapa tehnik pengendalian hama tetapi juga
diperhitungkan dampaknya baik secara ekologis, ekonomis
dan sosiologis, oleh karena itu dalam perencanaan,
penerapan dan evaluasi perlu terkoordinasi, dalam rangka
agroekosistem yang berwawasan lingkungan yang
berkelanjutan
Mengapa PHT ?
1. Kegagalan pemberantasan hama konvensional
a. Ketahanan hama terhadap insektisida seleksi alam
b. Timbulnya resurjensi hama populasi tambah
c. Letusan hama kedua
2. Kesadaran akan kualitas lingkungan hidup
4. Pola perlindungan tanaman
a. Tahap Subsistem (budidaya untuk kebutuhan sendiri,
pengendalian secara mekanik dan fisik)
b. Tahap Eksploitasi (lahan luas, produksi tinggi, pestisida
intensif)
c. Tahap Kritis (untuk hasil yang sama perlu pestisida yang lebih
tinggi)
d. Tahap bencana (dengan pestisida sudah tidak untung, biaya
mahal sehingga ganti komoditas atau gulung tikar)
e. Tahap PHT
5. Kebijakan Pemerintah dengan UU
Populasi

Aras keseimbangan 2

Aras keseimbangan 1

Waktu

Grafik 1. Peningkatan aras keseimbangan akibat


perlakuan pestisida secara terus menerus
Populasi Aras keseimbangan 1

Musuh alami
Aras keseimbangan
2

Waktu

Grafik 2. Penurunan aras keseimbangan akibat


adanya musuh alami
pengendalian
Populasi aras luka ekonomik

ambang ekonomik

aras keseimbangan umum

Waktu

Aras luka ekonomik = kepadatan populasi yang terendah yang dapat mengakibatkan
kerusakan ekonomi
Ambang ekonomik = kepadatan populasi hama yang memerlukan tindakan
pengendalian untuk mencegah terjadinya peningkatan populasi
berikutnya yang dapat mencapai arasluka ekonomik
PHT merupakan bagian dari pertanian berkelanjutan.
Pertanian berkelanjutan ada 3 indikator yaitu :
1. Lingkungan lestari
2. Ekonominya meningkat (sejahtera)
3. Secara sosial diterima oleh masyarakat petani
• SASARAN PHT :
1. Produktivitas pertanian yang mantap dan tinggi
2. Penghasilan dan kesejahteraan petani meningkat
3. Populasi OPT dan kerusakan tan krn serangannya tetap
berada pd aras yg scr ekonomis tidak merugikan
4. Pengurangan risiko pencemaran lingkungan akibat
penggunaan pestisida.

• Strategi PHT :
Perpaduan yang kompatibel semua teknik atau metoda
pengendalian didasarkan pada asas ekologi dan ekonomi
Prinsip IPM (Integrated Pest Management) dan OPM (Organic Pest
Management):

Kesamaannya: keduanya sama-sama berorientasi terhadap kelestarian


alam dan kesehatan, keadilan dan perlindungan
perbedaannya:
IPM : dalam keadaan memaksa digunakan bahan non organik
OPM: dalam keadaan memaksa tetap menggunakan bahan organik
CARA PANDANG : PRILAKU PEMBERANTASAN

DAMPAKNY RACU
....!!!! A
N
!

HAMA

Pencemaran UREA, TSP, KCL


lingkungan

Terbunuhnya Berkurangn Hama menjadi Gangguan


jasad non ya kebal Peledak kesehatan
sasaran keragaman an manusia
Timbul hama
Unsur hama
PHT SECARA UTUH
MUSUH
ALAMI

Serangga/hama

- serangga Pengurai
chyromidae
-cacing

plankton

BAHAN MICRO
ORGANIK ORGANISME
hama: aphis dan belalang
Hama : Kutu putih (Mealy bug); Ulat coklat dan Keong
emas
Hama: Tikus dan Kera
PREDATOR : Semut, Capung, dan Burung hantu
Falsafahnya pengendalian hama adalah PHT (IPM) , kombinasi
dari berbagai cara pengendalian sbb :
1.Secara Mekanik (menghilangkan langsung hamanya, biasanya
bersifat manual  pengumpulan dan pemusnahan, lampu
perangkap, trap barier system pada tikus, gropyokan tikus)
2.Secara Fisik (mengatur faktor fisik yang dapat mempengaruhi
perkembang hama, sehingga memberi kondisi tertentu yang
menyebabkan hama sukar hidup. Mis. Pemanasan, pendinginan,
pengolahan tanah, pengairan)
3.Secara Hayati/biologis - menggunakan organisme lain (predator,
parasitoid, patogen) yang mampu menyerang hama Mis.:
Parasitoid Trichogamma sp. utk penggerek batang padi; Jamur
Metarhizium anisopliae, Beauveria bassiana; Pemanfaatan ular dan
burung hantu Tyto alba pemangsa tikus)
4. Menggunakan Varietas Tahan ( Ada ketahanan genetik , Mis. VUTW, VUTB, VUH
(Hibrida), VUHB (Hibrida Baru), VUB spesifik lokasi; dan Ketahanan ekologik,
penanaman disesuaikan waktu ketidak munculnya hama)
5. Pengaturan Cara Bercocok Tanam (pemilihan lokasi tanam; penentuan waktu tanam;
penentuan pola tanam; pengaturan jarak tanam; sistem tanam (tumpangsari, monokultur,
surjan, dsb); pemupukan berimbang).
6. Sanitasi dan Eradikasi (Menjaga kebersihan lingkungan dan memusnahkan tumbuhan
sbg inang hama tertentu)
7. Secara Kimia (Digunakan dalam keadaan memaksa)
Nama Bahan kimia yang digunakan macam-macam sesuai dengan jenis hama yang
dikendalikan
Cara kerja (racun kontak, lambung dan pernafasan)
Macamnya: kimia sintetik, botanik, dan IGR (Insect Growth Regulators) mis: brufofesin
8. Penerapan peraturan perundang-undangan (pengaturan pelepasan dan pemantauan
varietas jenis baru)

Anda mungkin juga menyukai