Nama Anggota :
Desi Amelinda H. (17030003) Kel.A
Gita Anggraini w. (17030012) Kel. B
Retno Ma’rifatis S. (17030021) Kel.C
Yffa Sri Endang Ayu (17030026) kel.C
Cairan merupakan komponen yang paling penting bagi
tubuh. Salah satu tindakan yang dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan cairan pada pasien yang dirawat
dirumah sakit adalah dengan memasang infus. Cairan
termasuk kebutuhan fisiologis yang merupakan
kebutuhan yang sangat primer dan mutlak harus dipenuhi
untuk memelihara homeostasis biologis dan kelangsungan
kehidupan setiap manusia. Kebutuhan fisiologis bersifat
lebih mendesak untuk didahulukan dibandingkan
kebutuhan lainnya.
Fungsi Cairan
1. Mengatur suhu tubuh
Bila kekurangan air, suhu tubuh akan menjadi panas dan naik.
2. Melancarkan peredaran darah
Jika tubuh kita kurang cairan maka darah akan mengental. Hal
ini menyebabkan cairan dalam darah tersedot untuk kebutuhan dalam
tubuh. Proses tersebut akan berpengaruh pada kinerja otak dan
jantung.
3. Membuang racun dan sisa makanan
Tersedianya cairang tubuh yang cukup dapat membantu
mengeluarkan racun dalam tubuh. Air membersihkan racun dalam
tubuh melalui keringat, air seni, dan pernafasan.
4. Kulit
Air sangat penting untuk mengatur struktur dan fungsi kulit.
Kecukupan air dalam tubuh berguna untuk menjaga kelembapan,
kelembutan, dan elastisitas kulit akibat pengaruh suhu udara dari luar
tubuh
5. Pencernaan
Peran air dalam proses pencernaan untuk mengangkut nutrisi
dan oksigen melalui darah untuk segera dikirim ke sel-sel tubuh.
Konsumsi air yang cukup akan membuat kerja sistem pencernaan
didalam usus besar karena gerakan usus menjadi lebih lancar,
sehingga feses pun keluar dengan lancar.
6. Pernafasan
Paru-paru memerlukan air untuk pernafasan karena paru-paru
harus basah dalam bekerja memasukkan oksigen ke sel tubuh dan
memompa karbondioksida keluar tubuh. Hal ini dapat dilihat apabila
kita menghembuskan nafas ke kaca, maka akan terlihat cairan berupa
embun dari nafas yang dihembuskan pada kaca.
7. Sendi dan otot
Cairan tubuh melindungi dan melumasi gerakan pada sendi
dan otot. Otot tubuh akan mengempis apabila tubuh kekurangan
cairan. Oleh sebab itu, perlu minum air dengan cukup selama
beraktifitas untuk meminimalisir resiko kejang otot dan kelelahan.
8. Pemulihan penyakit
Air mendukung proses pemulihan ketika sakit karena asupan
air yang memadai berfungsi untuk menggantikan cairan tubuh yang
terbuang.
Proporsi Cairan tubuh
• Cairan Intraselular (CIS) = 40% dari BB total
Adalah cairan yang terkandung di dalam sel. Pada orang
dewasa kira-kira 2/3 dari cairan tubuh adalah intraselular,
sama kira-kira 25 L pada rata-rata pria dewasa (70 kg).
Sebaliknya, hanya ½ dari cairan tubuh bayi adalah cairan
intraselular.
• Cairan Ekstraselular (CES) = 20% dari BB total
Adalah cairan diluar sel. Ukuran relatif dari
(CES)menurun dengan peningkatan usia. Pada bayi baru lahir,
kira-kir ½ cairan tubuh terkandung didalam (CES). Setelah 1
tahun, volume relatif dari (CES) menurun sampai kira-kira 1/3
dari volume total. Ini hampir sebanding dengan 15 L dalam
rata-rata pria dewasa (70 kg). Cairan Ekstraselular dibagi
menjadi 2 yaitu :
• Cairan Interstitial adalah cairan yang terletak diantara sel,
pada orang dewasa volume cairan interstitial kira-kira 8L
Cairan limfe termasuk dalam volume interstitial. Volume
Relatif (CIT) bergantung dengan ukuran tubuh, pada bayi
baru lahir volume cairan interstitial kira-kira 2 kali lebih
besar dibanding orang dewasa.
• Cairan Intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam
vaskuler (pembuluh darah). Volume relatif sama pada orang
dewasa dan anak-anak. Rata-rata volume darah orang dewasa
kira-kira 5-6 L (8% dari BB). 3L (60%) dari jumlah tersebut
adalah plasma. Sisanya 2-3 L (40%) terdiri dari sel darah
merah yang mentranspor oksigen dan bekerja sebagai bufer
tubuh yang penting; sel darah putih dan trombosit. Tapi nilai
tersebut diatas dapat bervariasi pada orang yang berbeda-
beda bergantung pada jenis kelamin, berat badan dan
faktor-faktor lain.
Kebutuhan cairan berdasarkan umur
Kebutuhan Air
Usia
Jumlah air dalam 24 jam ml/kg berat badan
14 tahun 45 2200-2700
6
18 tahun 54 2200-2700
7
B. Output Cairan
Output cairan yaitu jumlah atau volume kehilangan cairan pada
tubuh manusia per hari.Kehilangan cairan tubuh melalui empat rute
(proses) yaitu :
a. Urine
Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekskresi melalui traktus
urinarius merupakan proses output cairantubuh yang utama. Dalam
kondisi normal output urine sekitar 1400-1500 ml per 24 jam, atau
sekitar 30-50 ml per jam pada orang dewasa. Pada orang yang sehat
kemungkinan produksi urine bervariasi dalam setiap harinya, bila
aktivitas kelenjar keringat meningkat maka produksi urine akan
menurun sebagai upaya tetap mempertahankan keseimbangan dalam
tubuh.
b. IWL (Insesible Water Loss)
IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit. Melalui kulit dengan
mekanisme diffusi. Pada orang dewasa normal kehilangan
cairan tubuh melalui proses ini adalah berkisar 300-400 ml
per hari, tetapi bila proses respirasi atau suhu tubuh
meningkat maka IWL dapat meningkat.
c. Keringat
Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh
yang panas, respon ini berasal dari anterior hypotalamus,
sedangkan impulsnya ditransfer melalui sumsum tulang
belakang yang dirangsang oleh susunan syaraf simpatis pada
kulit.
d. Feses
Pengeluaran air melalui feses berkisar antara 100-200 ml per
hari, yang diatur melalui mekanisme reabsorbsi di dalam
mukosa usus besar (kolon).
C.Memonitor/mengukur Intake Dan Output
a.Definisi
Merupakan suatu tindakan mengukur jumlah cairan yang
masuk ke dalam tubuh (intake) dan mengukur jumlah cairan
yang keluar dari tubuh (out put).
b.Tujuan
a)Menentukan status keseimbangan cairan tubuh klien
b)Menentukan tingkat dehidrasi klien
c.Prosedur
a)Menentukan jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh klien,
terdiri dari air minum, air dalam makanan, air hasil oksidasi
(metabolisme), cairan intra vena.
b)Menentukan jumlah cairan yang keluar dari tubuh klien,
terdiri dari urine, keringat, feses, muntah, insensible water
loss (IWL).
c)Menentukan keseimbangan cairan tubuh klien dengan
rumus : INTAKE – OUTPUT
d)Mendokumentasikan