MHC kls II
Sel dendrit Limfosit
IL-12+ IL-12-
Th1 Th2
IFN-g, limfotoksin, IL-2 IL-4 IL-4 IL-3 IL-3
IL-13 IL-9 IL-5
GMCSF
Imuniti seluler
Inflmasi neutrofilik IgE Sel mast Bas Eos
Mediator inflamasi
(histamin, prostaglandin, leukotrien, enzim)
AHR
GEJALA ASMA Obstruksi saluran napas
Gambar 1: Mekanisme imunologi pada asma
MHC = major histocompatibility, AHR = airway hiperresponsiveness
Bas = basofil, Eos = eosinofil, Ig = imunoglobulin
Mekanisme limfosit T - IgE
• Setelah APC mempresentasikan alergen/antigen kepada
limfosit T dengan bantuan MC klas II, limfosit T akan
membawa ciri antigen spesifik, teraktivasi kemudian
berdiferensiasi dan berproliferasi.
• Limfosit T spesifik (Th2) dan produknya akan mempengaruhi
dan mengontrol limfosit B dalam memproduksi
imunoglobulin.
• Interaksi alergen pada limfosit B dengan limfosit T spesifik-
alergen akan menyebabkan limfosit B memproduksi IgE
spesifik alergen.
• Pajanan ulang oleh alergen yang sama akan meningkatkan
produksi IgE spesifik.
Mekanisme limfosit T - IgE
• IgE spesifik akan berikatan dengan sel-sel yang
mempunyai reseptor IgE seperti: sel mast,
basofil, eosinofil, makrofag, dan platelet.
• Bila alergen berikatan dengan sel tersebut,
maka sel akan teraktivasi dan berdegranulasi
mengeluarkan mediator yang berperan pada
reaksi inflamasi.
Mekanisme limfosit T – non IgE
• Setelah limfosit T teraktivasi akan mengeluarkan
sitokin IL-3, IL-4, IL-5, IL-9, IL-13, dan GMCSF
(Granulosit Macrophag colony stimulating factor).
• Sitokin bersama sel inflamasi yang lain akan saling
berinteraksi sehingga terjadi proses inflamasi yang
kompleks, degranulasi eosinofil akan mengeluarkan
berbagai protein toksik yang merusak epitel saluran
napas dan merupakan salah satu penyebab
hiperesponsif saluran napas (AHR).
Mast cell
Histamine
Acute bronchospasm
PGD2, LTC4/D4/E4
Epi
Allergen
fib
ASM
B cell AHR
Remodeling
IL-4, IL-13 IL-4, IL-13, TGF-b Airway narrowing
Penebalan submukosa,
Inflamasi dan
Deposition matriks
Hiperplasia dan
Perubahan fungsi
Otot polos
GINA 2002
SEL INFLAMASI
Sel B
IL-3,IL-5,GM-CSF EOS
Basofil
• Peran pada asma belum jelas
• Melepaskan histamin
• Adrenergik
• Nonadrenergik-nonkolinergik (NANC)
Mekanisme kolinergik
• Saraf kolinergik bronkokonstriktor
saluran napas
• Melalui neurotransmiter atau stimulasi
reseptor sensorik saluran napas oleh
mediator inflamasi
Mekanisme adrenergik
• Kontrol otot polos tidak langsung
katekolamin / epineprin
• Meliputi saraf simpatis, katekolamin,
reseptor dan b adrenergik
• adrenergik bronkokonstriksi
• b adrenergik bronkodilatasi
Mekanisme NANC
• Terdiri dari penghambat NANC dan
perangsang NANC bronkodilatasi dan
bronkokonstriksi
• Peran pada asma belum jelas
• Substansi P dan Neurokinin A me
aktiviti NANC bronkokonstriksi
Analisis gas darah
• Gangguan pertukaran gas
sitokin dan
kemokin
kondisi
inflamasi
Merusak Merusak
produk- Meligasi
matrik sistem
produk TLR2 dan
ekstra seperti imun
TLR4
selular hyaluronate adaptif aktif
Respon awal terhadap asap rokok
Sel dendritik imatur memberi sinyal
sistem imun adaptif terhadap
datangnya patogen yang masuk atau
adanya jejas jaringan
↑ sel dendritik
Ekspresi STAT4 dan
matur pada jalan
↑ sel T CD4+ yang IFN-γ berhubungan
nafas perifer
mengekspresikan dengan derajat
terkait ekspresi
STAT4 di paru hambatan aliran
CCL20 yang banyak
udara pada PPOK
di paru
Material di dalam paru-paru
perokok: sel-sel yang stress,
rusak, nekrosis, dan sel-sel
apoptosis
Self-perpetuating process
Regulasi Kerentanan
Lingkungan
imun genetik
Paru perokok rusak dan melepas
bahan yang menimbulkan respon
imun