Anda di halaman 1dari 8

ORGAN-

ORGAN PADA
SISTEM
REPRODUKSI
PRIA
KELOMPOK 2 :
RAFNI
TITA ADELIA SYAFITRI
SISKA EFRIATI
AYU KARTINI
STRUKTUR ORGAN PADA SISTEM
REPRODUKSI PRIA DAN FUNGSINYA
 Alat kelamin bagian dalam (interna)
1. Testis fungsinya sebagai alat untuk memproduksi
sel- sel sperma dan juga memproduksi hormon
kelamin jantan yang disebut testoteron.
2. Epididimis berfungsi sebagai penyimpanan
sperma untuk sementara waktu, dan di sinilah
sperma menjadi masak dan dapat bergerak
menuju saluran berikutnya, yaitu vas deferens.
3. Vas deferens fungsinya untuk jalanya
(mengangkut) sperma dari epididimis menuju ke
kantong sperma atau vesikula seminalis.
Lanjutan…
4. Saluran Ejakulasi fungsinya mampu menyemrotkan
sperma tinggi masuk ke uretra dan selanjutnya keluar.
5. Uretra fungsinya ada dua yaitu (1) sebagai alat
pengeluaran, yaitu saluran untuk membuang urine keluar
tubuh serta (2) sebagai saluran kelamin, yaitu sebagai
saluran semen dari kantong mani.
6. Vesikula Seminalis berfunsi untuk menghasilkan getah
berwarna kekuningan yang banyak mengandung zat
getah kelamin. Cairan ini yang mencukupi kebutuhan
makanan bagi sel- sel sperma.
7. Kelenjar Prostat berfungsi untuk menghasilkan getah
yang dialirkan ke saluran sperma.
8. Kelenjar Bulbouretra (Cowper) berfungsi untuk
menghasilkan getah yang dialirkan ke uretra. Getah yang
dihasilkan berupa lendir.
Lanjutan…
 Alat kelamin bagian luar eksterna
1. Penis berfungsi untuk kopulasi atau persetubuhan.
2. Scrotum fungsinya sebagai pelindung testis serta
mengatur suhu yang sesuasi bagi spermatozoa
Proses pembentukan sel kelamin /
spermatogenesis
Sel sperma diproduksi pada tubulus seminiferus di
dalam testis. Di dalam dinding tubulus, banyak sel yang
tersebar secara acak, yang disebut sel sertoli. Sel ini
berfungsi untuk memberikan makanan untuk sel sperma
yang belum matang. Ketika sel sperma telah matang
(spermatogonia), spermatogonium (sel induk sperma)
memperbanyak diri dengan cara mitosis dan meiosis.
Dari spermatogonium, sel sperma akan berubah
menjadi spermatosit primer secara mitosis. Setelahnya,
spermatosit primer membelah secara meiosis menjadi
spermatosit sekunder yang berukuran sama. Melalui tahap
meiosis kedua, spermatosit sekunder membelah diri lagi
menjadi empat spermatid yang sama bentuk dan ukuran.
Spermatid merupakan tahap akhir sebelum akhirnya
berubah menjadi sel sperma yang matang (spermatozoa)
dan siap dikeluarkan bersama dengan air mani ketika
seorang pria mengalami ejakulasi.
Penyakit-Penyakit Pada System
Reproduksi Pria
1. Hipogonadisme ialah penurunan fungsi testis yang
diakibatkan oleh gangguan interaksi hormon,
misal hormon androgen & testoteron.
2. Kriptorkidisme ialah gagalnya salah satu dari
kedua testis untuk turun dari rongga abdomen
menuju dalam skrotum di waktu bayi.
3. Uretritis ialah peradangan pada uretra dengan
gejala rasa gatal dibagian penis dan seringnya
buang air kecil.
4. Prostatitis ialah peradangan prostat.
5. Epididimitis ialah infeksi yang paling sering terjadi
di bagian saluran reproduksi pria.
Lanjutan…
6. Orkitis ialah peradangan di bagian testis penyebab
dari virus parotitis.
7. Anorkidisme ialah penyakit dimana bagian testis
hanya berjumlah satu ataupun tidak ada sama
sekali.
8. Hyperthropic prostat ialah pembesaran di bagian
kelenjar prostat yang terkadang terjadi pada usia-
usia sekitar 50 tahun keatas.
9. Hernia adalah protusi atau penonjolan isi rongga
melewati defek atau bagian lemah dari dinding
rongga yang berkaitan.
10. Gejala kanker prostat hampir mirip dengan
penyakit hyperthropic prostat. Yakni menyebakan
kematian pada pria di usia lanjut.
Sekian dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai