Anda di halaman 1dari 19

Asuhan Neonatus, Bayi Baru

Lahir, Balita dan APS.

Kelompok 5 :
Nor Mahdiyani
Nur Sri Hartini
dosen : Ibu Rubiati Hipni, M.Keb.
1. Pengertian Obstruksi Biliaris

Obstruksi billiaris merupakan suatu


kelainan bawaan karena adanya
penyumbatan pada saluran empedu,
sehingga cairan empedu tidak dapat
mengalir ke dalam usus dan akhirnya
dikeluarkan dalam feses. (Vivian Nanny Lia
Dewi,2010).
2. Etiologi
Obstruksi biliaris ini disebabkan oleh :
1. Batu empedu
2. Karsinoma Duktus Biliaris (Kista dari
saluran empedu)
3. Karsinoma Kaput Pankreas
4. Radang duktus biliaris komunis yang
menyebabkan strikura
5. Ligasi yang tidak disengaja pada duktus
komunis (Sarjadi,2005)
6. Peradangan dari saluran-saluran empedu
7.Trauma cedera termasuk dari operasi kandung
empedu
8.Penderita tampak ikterik akan sangat berat
apabila obstruksi tidak dapat diatasi, bilirubin
serum yang terkonjungasi meningkat,feses
pucat , urine berwarna gelap (pekat), biasanya
terdapat juga peningkatan kadar alkali fosfate
serum terutama transaminase

9.Apabila terjadi obstruksi biliaris persisten


empedu yang terkandung dapat mengalami
infeksi menimbulkan kolongitis dan abses
hepar.
C. Klasifikasi

Berdasarkan penyakit yang ditimbulkan,


meliputi :
1. Penyakit duktus biliaris intrahepatik :
a. Atresia biliaris
b. Sirosis biliaris primer
c Kolangitis sklerosing

2.Obstruksi biliaris akut
Obtruksi biliaris akut duktus biliaris
umumnya disebabkan oleh batu empedu.
Secara klinis akan menimbulkan nyeri kolik
dan ikterus. Apabila kemudian sering terjadi
infeksi pada traktus biliaris, duktus akan
meradang (kolangitis) dan timbul demam.
Kolangitis dapat berlanjut menjadi abses
hepar. Obstruksi biliaris yang berulang akan
menimbulkan fibrosis traktus portal dan
regenerasi noduler sel hepar. Keadaan ini
disebut sirosis biliaris sekunder.
D. Metabolisme Bilirubin

Metabolisme bilirubin mempunyai


tingkatan sebagai berikut :
a. Produksi
b. Transportasi
c. Konjugasi
d. Ekskresi
e. Metabolisme bilirubin pada janin dan
neonatus
E. Patofisiologi
Sumbatan saluran empedu dapat terjadi
karena kelainan pada dinding misalnya ada
tumor, atau penyempitan karena trauma
(iatrogenik). Batu empedu dan cacing
askariasis sering dijumpai sebagai penyebab
sumbatan didalam lumen saluran.
Pankreatitis, tumor caput pankreas, tumor
kandung empedu atau anak sebar tumor
ganas di daerah ligamentum hepato
duodenale dapat menekan saluran empedu
dari luar menimbulkan gangguan aliran
empedu. (Reskoprodjo, 1995)
F. Pencegahan

Dalam hal ini bidan dapat memberikan


pendidikan kesehatan pada orang tua untuk
mengantisipasi setiap faktor resiko terjadinya
obstruksi biliaris (penyumbatan saluran
empedu) dengan keadaan fisik yang
memnunjukkan anak tampak ikterik, feses
pucat dan urine berwarna gelap (pekat).
(Sarjadi.2000)
G. Penatalaksanaan
penatalaksanaan pasien dengan obstruksi
biliaris bertujuan untuk menghilangkan
penyebab sumbatan atau mengalihkan aliran
empedu. Tindakan dapat berupa pembedahan
misalnya pengangkatan batu atau reseksi
tumor. Dapat pula dengan tindakan
endoskopi baik melalui papila vater atau
dengan laparoskopi.
Bila tindakan pembedahan tidak mungkin
dilakukan, dapat dilakukan tindakan drenase
yang bertujuan agar empedu yang terhambat
dapat dialirkan.
H. Komplikasi

1. Demam
2. Nafsu makan berkurang
3. Sulit buang air besar
4. Hiperbilirubiurea
5. Sepsis
I. Pemeriksaan Penunjang

1.Pemeriksaan darah (terdapat peningkatan


kadar bilirubin)
Pemeriksaan darah dilakukan pemeriksaan
fungsi hati khususnya terdapat peningkatan
kadar bilirubin direk. Disamping itu dilakukan
pemeriksaan albumin, SGOT, SGPT, alkali
fosfatase, GGT. Dan faktor pembekuan darah.
2.Rontgen perut (tampak hati membesar)
3.Kolangiogram atau kolangiografi intraoperatif

4. Breath test
5. USG
6. Imaging radionuklida (radioisotop)
7. Skening hati
8. Koleskintigrafi
9. CT scan
10. MRI
11. Kolangiopankreatografi endoskopik retrograd
12. Kolangiografi transhepatik perkutaneus

13. Kolangiografi operatif


14. Foto rontgen sederhana
15. Pemeriksaan Biopsi hati
16. Laparotomi (biasanya dilakukan sebelum
bayi berumur 2 bulan). (Indonesia, USA
& internasional berkumpul, 2000)
J. Jenis Kelainan
1. kelainan-kelainan pada obstruksi biliaris
berpengaruh terhadap terjadinya atresia biliaris.
Menurut anatomis, atresia bilier ada 3 tipe
2. Tipe 1 Atresia sebagian atau totalis yang disebut
duktus hepatikus komunis, segmen proksimal
paten.
3. Tipe IIa Obliterasi duktus hepatikus komunis
(duktus billiaris komunis, duktus sistikus, dan
kandung empedu semuanya)
4. Tipe IIb Obliterasi duktus bilierkomunis, duktus
hepatikus komunis, duktus sitikus, kandung
emppedu normal.
5. Tipe III Obliterasi pada semua system duktus
billier ekstrahepatik sampai ke hilus.
acih :*

Anda mungkin juga menyukai