Jurnal
Jurnal
PTERYGIUM
Analisis Data :
Menggunakan SPSS versi 20. Statistik analitik dilakukan
dengan menggunakan regresi logistik bivariat dan multivariat.
Nilai-p kurang dari 0,05 dianggap sebagai statistik faktor
signifikan pterigium
HASIL
KESIMPULAN
Prevalensi pterygium yang tinggi dialami oleh pnduduk yang
berusia tua dan berjenis kelamin laki-laki di kota Gondar,
Ethiopia barat laut.
Faktor predisposisi terjadinya pterygium di di kota Gondar,
Ethiopia barat laut meliputi area kerja di luar ruangan,
pemanfaatan obat mata tradisional dan riwayat keluarga
pterygium
Faktor pencegahan terjadinya pterygium adalah penggunaan
sunglass / topi
KEKURANGAN
Peneitian ini memiliki bias mengingat dari peserta. Penelitian
ini tidak melakukan pemeriksaan laboratorium untuk
mencari data terkait lainnya dengan pterygium.
The Astigmatic Effect of Pterygium in a
Tertiary Hospital in
Kano, Nigeria
Pendahuluan
Latar Belakang
Pterygium adalah pertumbuhan jaringan fibrovaskular berbentuk
sayap dari arah konjungtiva ke kornea
Pterygium dikaitkan dengan astigmatisme. Tingkat signifikan
astigmatisme kornea dapat diinduksi dengan perambahan
pterigium ke kornea.
Ada hubungan langsung antara ukuran pterygium pada kornea dan
efek astigmatik
METODE
Design : Studi desain Prospektif observasional dilakukan dari
September 2012 hingga Juni 2013
Sampel :
Analisis Data :
Menggunakan SPSS versi 20. Statistik analitik dilakukan
dengan menggunakan regresi logistik bivariat dan multivariat.
Nilai-p kurang dari 0,05 dianggap sebagai statistik faktor
signifikan pterigium
HASIL
Dari 1045 mata dalam 18 percobaan terkontrol acak (RCT) yang
terdaftar.
Secara keseluruhan, estimasi yang dikumpulkan menunjukkan efek
signifikan secara statistik dari bevacizumab pada pengurangan
kekambuhan pterygium(RR 0,74, 95% CI 0,56-0,97, P = 0,03).
Analisis subkelompok mempresentasikan hasil signifikan
penggunaan bevacizumab (pterygium primer kelompok, RR 0,53,
95% CI 0,33-0,83, P = 0,006; kelompok autograft konjungtiva,
RR 0,48, 95% CI 0,25-0,91, P = 0,02).
Tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik diamati di
tingkat komplikasi
KESIMPULAN
Pemberian bevacizumab menunjukkan penurunan yang
signifikan secara statistik dalam tingkat kekambuhan
pterygium tanpa mengakibatkan peningkatan komplikasi
akbat pterygium
KEKURANGAN
Pada penelitian ini tidak ada standar khusus dalam
menetapkan derajat pterygium, cara pemberian bevacizumab,
teknik operasi
Analisis sensitivitas tingkat kekambuhan pterygium pada
penelitian ini tidak stabil sehingga masih memerlukan
penelitian selanjutnya