Anda di halaman 1dari 45

DASAR- DASAR

K3 RUANG TERBATAS

OLEH
Trisila Yuwono BM. SH.
Latar Belakang
 Bekerja di dalam ruang terbatas (confined
spaces) mempunyai resiko terhadap
keselamatan dan kesehatan pekerja di
dalamnya.
 diperlukan aturan dalam rangka memberikan
jaminan perlindungan terhadap pekerja dan
aset lainnya
Sumber Bahaya
 berasal dari bahan kimia yang mengandung racun dan
mudah terbakar dalam bentuk gas, uap, asap, debu dan
sebagainya.
 Selain itu masih terdapat bahaya lain berupa terjadinya
oksigen defisiensi atau sebaliknya kadar oksigen yang
berlebihan,
 suhu yang ekstrem, terjebak atau terliputi ,
 maupun resiko fisik lainnya yang timbul seperti
kebisingan, permukaan yang basah/licin dan kejatuhan
benda keras yang terdapat di dalam ruang terbatas tersebut
yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja sampai
dengan kematian tenaga kerja yang bekerja di dalamnya.
Jenis pekerjaan yang menyebabkan orang
memasuki ruang terbatas, antara lain:
• Pemeliharaan (pencucian atau pembersihan)
• Pemeriksaan
• Pengelasan, pelapisan dan pelindungan karat
• Perbaikan
• Penyelamatan dan memberikan pertolongan
kepada pekerja yang cidera atau pingsan dari
ruang terbatas;
, Jenis pekerjaan lainnya yang mengharuskan
masuk ke dalam ruang terbatas.
Tujuan
Memberikan pedoman/petunjuk Keselamatan dan
kesehatan kerja kepada pengurus, pegawai pengawas
dan ahli K3 mengenai langkah-langkah yang harus
dilakukan pada pekerjaan di dalam ruang terbatas
(confined spaces) guna mencegah terjadinya
kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja serta
menekan kerugian karena peledakan, kebakaran dan
klaim kesehatan lainnya
Definisi Ruang Terbatas
Ruang terbatas (confined spaces) berarti ruangan yang:
1. Cukup luas dan memiliki konfigurasi sedemikian rupa
sehingga pekerja dapat masuk dan melakukan
pekerjaan di dalamnya;
2. Mempunyai akses keluar masuk yang terbatas. Seperti
pada tank, kapal, silo, tempat penyimpanan, lemari
besi atau ruang lain yang mungkin mempunyai akses
yang terbatas.
3. Tidak dirancang untuk tempat kerja secara
berkelanjutan atau terus-menerus di dalamnya.
Contoh Ruang Terbatas
 Tangki penyimpanan, bejana transpor, boiler,
dapur/tanur, silo dan jenis tangki lainnya yang
mempunyai lubang lalu orang;
 Ruang terbuka di bagian atas yang melebihi
kedalaman 1,5 meter seperti lubang lalu orang
yang tidak mendapat aliran udara yang cukup;
 Jaringan perpipaan, terowongan bawah tanah dan
struktur lainnya yang serupa;
 Ruangan lainnya di atas kapal yang dapat dimasuki
melalui lubang yang kecil seperti tangki kargo,
tangki minyak dan sebagainya
Sample of CONFINED SPACE ENTRY
Ruang Terbatas
Dapat di katagorikan sebagai ruang terbatas
apabila memenuhi syarat 3 (tiga) katagori
tersebut di atas.
Pertanyaan :
Apakah Gudang Bahan Kimia, Lorong pintu
darurat , gorong-gorong, galian parit, kamar
mandi pekerja, ruang-diantara mesin produksi
termasuk katagori ruang terbatas..?.
Sample of CONFINED SPACE ENTRY
Apakah Termasuk Katagori
Ruang Terbatas
• Gudang bahan kimia • Lorong Pintu Darurat
Apakah Termasuk Katagori
Ruang Terbatas
• Gorong-Gorong • Galian Parit
Apakah Termasuk Katagori
Ruang Terbatas
• Kamar mandi pekerja • Ruang diantara mesin
Produksi
Klasifikasi Ruang terbatas

Ruang terbatas diklasifikasikan dalam 2


(dua) kelompok:
1. Ruang terbatas wajib dengan ijin
masuk;
2. Ruang terbatas tanpa /tidak wajib
dengan ijin masuk.
Ruang terbatas dengan ijin khusus berarti ruang
terbatas yang mempunyai satu atau lebih ciri-ciri
1. Mengandung gas atmosfer udara yang berbahaya (gas
atmospheric hazard)
2. Adanya potensi substansi cairan ataupun padatan yang
memungkinkan petugas yang bekerja tenggelam atau
terbenam di dalamnya (substancial hazard);
3. adanya struktur atau konfigurasi yang berbeda ketinggian
atau bersekat-sekat sehingga menjadi hambatan dalam
mengakses pintu masuk atau keluar (configuration
hazard);dalam mengakses pintu masuk atau keluar
(configuration hazard);
4. Potensi pelepasan energi (Listrik, mekanik dan pneumatik)
atau mengandung bahaya lainnya. (energy hazard).
Dapat diklasifikasikan kembali ruang terbatas
tanpa ijin khusus dengan persyaratan berikut:
 tidak terdapat udara berbahaya di dalamnya.
 jika pengujian dan pemeriksaan selama kegiatan
membuktikan bahwa bahaya dalam ruang
tersebut telah dihilangkan,
 Pengurus wajib mendokumentasikan dasar
penentuan bahwa seluruh bahaya dalam ruang
terbatas dengan ijin khusus telah dihilangkan,
melalui sertifikasi yang memuat tanggal, lokasi
ruang dan tandatangan petugas yang membuat
penentuan tersebut.
Katagori ruang terbatas
dengan ijin masuk
Katagori Ruang Terbatas wajib dengan ijin masuk adalah
dengan melakukan 2 (dua) tahap penilaian terhadap
setiap tempat kerja.
1. Apabila suatu tempat kerja memiliki 3 (tiga) kriteria
ruang terbatas, maka tempat kerja tersebut
dikategorikan sebagai ruang terbatas.

2. Penilaian selanjutnya adalah apabila terdapat 1 (satu)


saja dari 4 (empat) kriteria potensi bahaya di ruang
terbatas, maka ruang terbatas tersebut merupakan
wajib dengan ijin masuk.
.1. Gas Atmofir Berbahaya
(gas atmospheric hazard)
2. Substancial hazard
Adanya potensi substansi cair ataupun padat yang memungkinkan
petugas yang bekerja tenggelam atau terbenam di dalamnya
(substancial hazard).
Dalam hal ini penting dilakukan penilaian mengenai kandungan apa
saja yang pernah tersimpan dalam ruang terbatas.
Sebelum pekerjaan di ruang terbatas dilakukan haruslah dipastikan
bahwa ruang terbatas telah kosong dari cairan ataupun padatan
substansial. Untuk kemudian dilakukan kegiatan purging atau
pencucian atau pembilasan / inerting, yaitu dengan mengisi gas atau
cairan inert seperti Nitrogen, karbondioksida atau air untuk membuang
kontaminan yang mungkin terdapat atau tersisa di dalam ruang
3. Configuration hazard
Kondisi dan bentuk ruang dapat berupa
penggunaan tangga dan perancah yang dapat
mempersempit ruang gerak, permukaan yang
basah dan licin, dasar yang tidak jelas, area
sempit dan curam yang dapat mengakibatkan
tenaga kerja terjebak dan jatuh ke dalamnya dan
hal ini diperburuk lagi dengan faktor
pencahayaan yang kurang memadai.
4. Energy hazard.
Termasuk dalam hal ini adalah temperatur ekstrim,
vibrasi, kebisingan yang mungkin timbul karena peralatan
yang digunakan. Oleh karenanya sangat penting dalam
pekerjaan di ruang terbatas untuk memastikan setiap
peralatan kerja yang dapat berputar dan bergerak telah
dipasang penutup dengan baik, memastikan peralatan
kerja yang masuk ke ruang terbatas telah ditanahkan
dengan baik untuk mencegah terjadinya listrik statis
BAHAYA PADA RUANG TERBATAS

8. OXYGEN TERLAU KAYA.


9. TEMPERATUR EXTRIM
10. BAHAYA TERSEDOT
11. SUARA BISING DAN KEJATUHAN BENDA KERJA .
Kekurangan Oxygen

19.5 % Batas minimum yang dapat ditoleransi


15 - 19% Penurunan kemampuan untuk bekerja
berat, Gangguan sistem koordinasi,
Gejala awal
12-14% Napas menjadi cepat dan dangkal. penurunan
kemampuan penilaian
10-12% Napas menjadi cepat dan dangkal. Bibir menjadi biru
8-10% Gangguan SSP. Lemas. Mual. Muntah.
Tidak sadarkan diri
6-8% 8 menit - fatal, 6 minutes - 50% fatal
4-5 minutes –dapat pulih
4-6% Koma dalam 40 detik. Kematian
Oksigen Defisiensi (Asphyxian)
Aspiksia Fisik dan Aspiksia Kimia
Kurangnya oksigen dalam Ruang Terbatas dapat
diakibatkan oleh konsumsi atau perpindahan.
Konsumsi oxygen dapat terjadi selama
 Pembakaran unsur flammable.
 Proses bakterial, seperti dalam proses fermentasi.
 Reaksi kimia seperti dalam pembentukan karat
Kelebihan Oksigen
Volume Oksigen di udara lebih dari 23,5%.
 Memicu kebakaran dan peledakan

 Jangan pernah menggunakan O2 murni untuk


ventilasi.

 Jangan menyimpan tanki gas bertekanan didalam


ruang terbatas
Batas Bawah Dapat Meledak (BBDM) adalah prosentase terendah konsentrasi
pencampuan uap bahan dengan udara yang dapat terbakar atau meledak,
5% BBDM 15% BADM
sedangkan Batas Atas Dapat Meledak (BBDM) adalah prosentase tertinggi
konsentrasi pencampuran uap bahan dan udara yang dapat terbakar atau meledak.

Sebagai contoh adalah untuk Methana (CH4) memiliki BBDM = 5% dan BADM = 15%,
artinya bahwa Methana (CH4) dapat terbakar atau meledak
Methane
Terdapat di alam, di rawa atau lumpur
 Akibat kebocoran gas atau pembusukan bahan
organik
 Tidak berwarna, tidak berbau dan mudah terbakar
 BRDM = 5%; BADM = 15%
Bahan Korosif
Lingkungan yg korosif tidak hanya akan
merusak saluran pernafasan, akan tetapi juga
merusak kulit dan sistim persyarafan Contoh
bahan Korosif
 Ammonia

 Acids
Carbon Monoxide (CO)

 Tidak berbau dan berwarna


 Sedikit lebih ringan dari udara
 Penyebab asfiksia kimia
 Sumber utama: pembakaran tidak sempurna
dari bahan organik
 Gasoline-hasil pembakaran mesin
Hydrogen Sulfide (H2S)

 Gas pada saluran pembuangan, berbau


(seperti telur busuk)
 Bau terdeteksi pada: 0.02-0.2 ppm
 Tidak berwarna, mudah terbakar
 Lebih berat dari udara
Suhu dan lama Pemajanan
Suhu dlm R. Terbatas Lama Pajanan
30°C 3 Jam
32°C 2 Jam
35°C 1 Jam
37°C 30 Menit
41°C 20 Menit
44°C 15 Menit
Binatang Buas Berbahaya
Program Memasuki Ruang Terbatas
dengan Ijin Khusus
 Langkah-langkah khusus untuk mencegah
masuknya pihak yang tidak berwenang.
 Identifikasi dan evaluasi bahaya dalam ruang
tersebut sebelum dimasuki oleh pekerja
 Pengembangan dan penggunaan peralatan,
prosedur dan praktik yang diperlukan untuk
menjamin keamanan kegiatan dalam ruang
tersebut
Peralatan agar dapat bekerja baik
 Peralatan pengujian dan pemantauan
 Peralatan pengaliran udara (ventilasi) harus mampu
mempertahankan kondisi yang masih diperbolehkan untuk
melakukan kegiatan
 Peralatan komunikasi
 Alat pelindung diri diperlukan karena pengendalian teknik
dan tata kerja
 Peralatan untuk penerangan tambahan
 Peralatan lain, seperti tangga diperlukan agar petugas
utama dapat keluar masuk ruang dengan aman
 Peralatan untuk penyelamatan dan keadaan gawat darurat
Alat Pelindung Diri
Evaluasi
ruang terbatas dengan ijin khusus
 Uji kondisi dalam ruang tersebut
 Pengujian dan pemantauan ruangan
 pengujian udara berbahaya, uji terlebih dahulu konsentrasi
oksigen, lalu konsentrasi uap dan gas yang mudah meledak
serta konsentrasi uap dan gas berbahaya
 petugas utama yang berwenang atau perwakilan pekerja
tersebut wajib diberikan kesempatan untuk mengamati
pengujian atau pemantauan awal
Sistem Perijinan
 Sebelum kegiatan dilangsungkan, pengurus wajib
Mendokumentasikan kelengkapan langkah-langkah
pencegahan seperti yang telah diatur.
 Sebelum kegiatan dimulai, ahli K3 yang dicantumkan
dalam surat ijin wajib menandatangani ijin tersebut untuk
mensyahkan kegiatan
 Ijin yang telah lengkap harus diberikan pada saat dimulai
kegiatan kepada seluruh petugas utama yang berwenang
atau perwakilannya, dengan memasangnya pada pos
kegiatan atau dengan cara lain yang sama efektifnya, agar
petugas utama dapat memastikan bahwa persiapan awal
sebelum memulai kegiatan telah selesai dilaksanakan
Sistim Perijinan
 Durasi kegiatan yang tercantum dalam surat ijin
tidak boleh melebihi waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang
dicantumkan dalam ijin,
 Ahli k3 wajib menghentikan kegiatan dan
membatalkan ijin kegiatan bila:
 kegiatan seperti yang dicantumkan dalam surat ijin
telah selesai dilaksanakan, atau
 kondisi yang tidak diperbolehkan dalam ijin kegiatan
timbul dalam ruangan
Personil Ruang Terbatas
(1) Petugas Utama, yaitu orang yang akan masuk melakukan pekerjaan di
dalam ruang terbatas, dan
(2) Petugas madya, yaitu orang yang bertugas berjaga dan memantau setiap
akitifitas petugas utama dari luar ruang terbatas.
(3)
(4) Teknisi Deteksi Gas yang bersertifikat,
(5) Petugas Penyelamat, yaitu orang yang akan bersiaga di luar ruang terbatas
untuk memberikan pertolongan dalam keadaan darurat
Syarat Petugas Utama
Tidak Mempunyai Penyakit
a. Sakit ayan atau epilepsi
b. Penyakit jantung atau gangguan jantung
c. Asma, bronchitis atau sesak napas
d. Gangguan pendengaran
e. Sakit kepala seperti migrain ataupun vertigo yang dapat
menyebabkan disorientasi
f. Klaustropobia, atau gangguan mental lainnya
g. Gangguan atau sakit tulang belakang
h. Kecacatan penglihatan permanen
i. Penyakit lainnya
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
PETUGAS UTAMA
1. Memahami setiap potensi bahaya, tanda atau gejala serta
konsekuensi terkait dengan pekerjaan di ruang terbatas;
2. Menggunakan peralatan dan perlengkapan kerja sesuai

prosedur;
3. Melakukan komunikasi secara berkesinambungan dengan

petugas madya;
4. Memberitahu petugas madya bila mengetahui adanya

perubahan kondisi yang berbahaya;


5. Melakukan tindakan antisipatif untuk menyelamatkan diri;
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
PETUGAS MADYA
1. Memahami setiap potensi bahaya, tanda atau gejala serta konsekuensi terkait
dengan pekerjaan di ruang terbatas;
2. Memantau setiap potensi bahaya dan pekerjaan di dalam dan di luar ruang terbAtas;
3. Memastikan dan mengawasi jumlah petugas utama yang berada di ruang terbatas;
4. Memastikan tetap berada di luar ruang terbatas selama petugas dan pekerjaan di
ruang terbatas berlangsung;
5. Melakukan komunikasi secara berkesinambungan dengan petugas utama;
6. Memanggil tim penyelamat dalam kondisi darurat;
7. Melakukan tindakan penyelamatan yang dimungkinkan tanpa memasuki ruang
terbatas;
8. Tidak melakukan tugas lain yang mungkin akan menggangu tugas utamanya untuk
memantau dan melindungi petugas utama
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
PETUGAS PENYELAMAT
1. Memahami setiap potensi bahaya, tanda atau gejala
serta konsekuensi terkait dengan pekerjaan di ruang
terbatas;
2. Melakukan komunikasi secara berkesinambungan
dengan petugas madya, dan Ahli K3;
3. Melakukan tindakan penyelamatan sesuai prosedur;
4. Meningkatkan kemampuan diri untuk tugas-tugas

penyelamatan;
Tugas Ahli K3

Ahli K3 sebagai Safety representatives adalah orang


yang bertugas mengevaluasi bahaya-bahaya,
menetapkan tanda atau peringatan dan
membuat/memberikan ijin masuk ruang terbatas
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai